INTISARI Backdoor listing adalah transaksi pasar modal

advertisement
INTISARI
Backdoor listing adalah transaksi pasar modal yang mulai menjadi
alternatif bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan tercatat tanpa melalui proses
IPO. Pada tahun 2012, Permata (perusahaan tertutup yang memiliki aset
pertambangan batubara di daerah Kalimantan) dan pemegang saham TKGA
(perusahaan toko buku dan memiliki usaha penukaran uang) sepakat untuk
melakukan transaksi Reverse Take Over (“RTO”), dengan memanfaatkan TKGA
sebagai sarana perusahaan tercatat. TKGA akan melakukan aksi korporasi rights
issue yang akan sekaligus mengubah pengendalian menjadi kepada pemegang
saham Permata dan melakukan injeksi aset-aset batubara Permata.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis manfaat dan biaya dalam
melakukan backdoor listing dengan RTO dibandingkan dengan melakukan IPO
secara normal pada kasus PT Permata Prima Sakti Tbk. Metoda yang dilakukan
adalah
studi
dokumen,
wawancara
dan
pengamatan
serta
berdasarkan
pengalamanan dalam keterlibatan di transaksi.
Kesimpulan yang diperoleh selama penelitian adalah manfaat dari
transaksi backdoor listing dengan RTO yang dilakukan Permata adalah Permata
dapat memperoleh status listing atas aset-asetnya dalam proses eksekusi yang
lebih cepat, terkendali, dan pasti karena tidak memiliki persyaratan dokumentasi
yang berat terutama dari sisi operasional, legal dan akuntansi. Adapun sebagai
kompensasinya, Permata harus menanggung biaya yang lebih mahal terutama
karena kompensasi kepada shareholders shell company, reputasi perusahaan yang
relatif kurang baik di mata investor dan regulator, serta potensi adanya kewajiban
pajak.
Kata kunci:
backdoor listing, IPO, Initial Public Offering, RTO, Reverse Take
Over, analisis manfaat dan biaya
x ABSTRACT
Backdoor listing is a capital market transaction which become an
alternative for the company to be a listed company without IPO process. In 2012,
Permata (private company which owns coal mining in Kalimantan) and
shareholders of TKGA (bookstore and money changer company) agree to have
Reverse Take Over (”RTO”) transaction, using TKGA as listed shell company.
TKGA will conduct a rights issuance, which would change the controller to
Permata’s shareholders as well do assets injection of Permata coal mining.
Research is conducted by doing cost benefit analysis in RTO backdoor
listing transaction compare with normal IPO in a case of PT Permata Prima Sakti
Tbk. The methods are study of documents, interviews, observation, and based on
involvement experiences in the transaction.
The conslusion achieved based on research are that the benefits of RTO
backdoor listing transaction are getting Permata to have listing status with
firmed, controlled and faster than IPO due to not having complex documentation
in operational, legal and accounting aspects. However, as the compensation,
Permata must bear higher costs, mostly because of compensation to shareholders
of shell company, unfavorable reputation for investors and regulator, and
potential tax liability.
Keywords:
backdoor listing, IPO, Initial Public Offering, RTO, Reverse Take
Over, cost benefit analysis
xi 
Download