BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan piezoelektrik merupakan suatu fenomena yang menarik, yakni jika diterapkan gaya pada suatu bahan akan menimbulkan muatan listrik pada permukaan bahan tersebut, dan sebaliknya jika diterapkan tegangan listrik akan menimbulkan perubahan bentuk bahan. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880‐an oleh Jacques Curie dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, dan elektrik berarti listrik, sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik. Bahan piezoelektrik alami diantaranya: Kristal quartz (SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dsb. Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negatif membentuk elektroda‐elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Dewasa ini telah banyak aplikasi-aplikasi bahan piezoelektrik, seperti sensor-sensor ultrasonic, loudspeaker piezo, industri-industri automotif, minyak, gas alam, pembangkit listrik mikro atau alat kesehatan ultrasonografi (USG). Salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini adalah alat USG. Hal yang utama pada komponen alat USG yaitu transduser. Komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis ini, berfungsi mengalirkan gelombang suara/mekanik dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akustik ke sinyal elektronik. Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar Universitas Sumatera Utara pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akustik sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. (a) (b) (c) Gambar 1.1 (a) Penggunaan bahan piezoelektrik pada alat kesehatan USG, (b) probe sebagai sumber gelombang ultrasonic (sensor), dan (c) Hasil dari USG Bahan piezoelektrik yang banyak diaplikasikan dewasa ini adalah bahan keramik PbZrxTi(1-x)O3 (lebih dikenal dengan PZT). Akan tetapi pada proses sintesa dan bahan teraplikasinya sangat perlu diwaspadai sekali, dikarenakan sifat beracun yang dimiliki lead oxides dan senyawa lead (sebagai bahan dasar PZT). Selain itu PZT juga memiliki nilai polarisasi remanen Pr = 39.2 C/cm2 dengan suhu Curie tertinggi 450ºC. Begitu juga proses penguapan selama proses sintesa akan dan telah menyebabkan problem yang cukup serius secara jangka panjang. Maka dari itu kebijaksanaan nasional jangka panjang, mau tak mau, baik pada skala labor maupun industri harus ramah lingkungan. Oleh karena itu, banyak Universitas Sumatera Utara ilmuwan dunia kemudian melakukan kegiatan litbang bahan-bahan piezoelektrik untuk menggantikan PZT. Keluarga keramik berstruktur bismuth ini telah menjadi pilihan yang tepat dalam penelitian kali ini untuk menyiasati bahan yang tidak beracun dan mempunyai sifat piezoelektrik kuat. Sehingga bahan berstruktur bismuth Bi0.5Na0.5TiO3 (BNT) menjadikan kandidat kuat bahan piezoelektrik bebas Pb, disamping itu BNT juga memiliki polarisasi remanen dan suhu transisi fasa yang tinggi, yakni berturut-turut, Pr = 38 C/cm2 dan Tc = 320ºC, menjadikan tertinggi selain PZT. Pada penelitian kali ini dilakukan dengan penambahan dopan Ta2O5 yang bertujuan untuk dapat meningkatkan sifat piezoelektrik yang lebih kuat. Penelitian ini menggunakan metode padatan (Solid State Reaction) karena metode ini sangat sederhana dan mudah dalam pengerjaannya serta bisa menghasilkan sifat piezo yang lebih baik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan suatu permasalahan bagaimana pengaruh penambahan dopan Ta2O5 terhadap perubahan struktur kristal dari bahan piezoelektrik BNT (Bi0,5 Na0,5TiO3) dengan metode padatan (solid state reaction). 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari adanya pembahasan diluar perumusan masalah diatas maka penelitian ini difokuskan pada sintesa menggunakan metode solid state reaction, dibatasi dengan memvariasikan penambahan Ta2O5 sebesar 0%, 1,5%, 3%, 4,5%, 6%, dan 15% mol. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh variasi penambahan dopan Ta2O5 terhadap sistem kristal dari bahan Bi0,5 Na0,5TiO3 (BNT). 2. Menentukan nilai temperatur curie dari bahan piezoelektrik BNT dengan penambahan dopan Ta2O5. Universitas Sumatera Utara 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan kualitas dari bahan piezoelektrik BNT, agar berdampak jangka panjang dan meningkatkan kualitas aplikasinya. 2. Mengetahui pengaruh variasi penambahan dopan Ta2O5 terhadap perubahan struktur kristal dengan metode solid state reaction pada bahan BNT (Bi0,5 Na0,5TiO3). 3. Menjadi acuan untuk penelitian lanjutan (aplikasi) dalam hal meningkatkan unjuk kerja instrument aplikasi. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada masing – masing bab adalah sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penelitian Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasannya. Bab 3 Metodelogi Penelitian Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian, dan pengujian sampel. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa yang diperoleh dari penelitian Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian yang lebih lanjut Universitas Sumatera Utara