BAB I PENDAHULUAN A. 1 Latar Belakang Suplemen yang memiliki digunakan mengandung vitamin, batasan untuk satu melengkapi atau mineral, istilah lebih asam amino gizi yaitu makanan bahan-bahan atau produk bahan yang berikut: lain (dari tumbuhan atau non-tumbuhan) yang memiliki nilai gizi dan efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi yang berbentuk atau konsentrat, kombinasi dari metabolik, konstituen, bahan-bahan ekstrak sebelumnya.(Anonim, 2006) Minuman berenergi adalah minuman ringan yang dipercaya dapat mengurangi atau menghindari kelelahan, meningkatkan kemampuan fisik serta kognitif. (Malinauskas et al., 2007). Minuman berenergi memiliki target pasar usia 18-35 tahun, akan tetapi penelitian mengenai pola konsumsi minuman berenergi pada dewasa muda masih sangat jarang dilakukan.(Malinauskas et al., 2007). 1 2 Mental adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga (Anonim, 2015). Konsumsi pangan individu dapat dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang gizi.Pengetahuan gizi setiap individu dinilai menjadi salah satu faktor yang penting dalam konsumsi pangan dan status gizi. Hal tersebut berhubungan dengan pemilihan bahan makanan, pemilihan menu, pengolahan pangan dan menentukan pola konsumsi pangan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu seseorang (Almatsier, akan 2002). mempengaruhi Tingkat tingkat pendidikan pengetahuannya tentang gizi. (Marni, 2013). Konsumsi kalangan minuman muda, dilatarbelakangi berenergi konsumsi berbagai meningkatkan daya menghilangkan lelah ingat dan cukup populer minuman hal, dan kantuk di berenergi termasuk untuk konsentrasi serta (Malinauskas et al., 2007; O’Brien et al., 2008) Kebanyakan minuman berenergi mengandung gula dalam jumlah besar (sekitar seperempat cangkir per kaleng) dan kafein sebagai komposisi utamanya, bahan-bahan lain seperti taurine, riboflavin, pyridoxine, nikotinamide, 3 vitamin B dan turunan herbal lainnya seperti guarana, ginseng dan ginkgo biloba juga dapat ditemukan. (Aranda & Morlock, 2006). Sebagian kecil mahasiswa mengombinasikan minuman berenergi dengan alkohol (Malinauskas et al., 2007; O’Brien et al., 2008). Kafein dan alkohol adalah dua bahan psikoaktif yang sudah cukup terkenal, kombinasi antar keduanya dikarenakan akan minuman menimbulkan berenergi efek memiliki toksisitas efek yang sifatnya menutupi perasaan subyektif dari penggunaan alkohol sehingga cenderung membuat pengonsumsi menambah alkohol terus menerus yang berujung pada toksisitas (O’Brien et al., 2008);(Arria, et al., 2010). Kafein telah dikenal sebagai stimulan pencegah kantuk dan meningkatkan kecepatan reaksi (Alford, et al., 2012). Efek stimulasi pada kafein berhubungan erat dengan peningkatan performa, peningkatan suasana hati pada dosis 100 – 200 miligram, pemendekan waktu reaksi, peningkatan konsentrasi serta kewaspadaan (Smith, et al., 2005). Sedangkan toksisitas alkohol berhubungan dengan kemampuan berkendara serta perilaku seksual berisiko (Fromme et al.,1999), termasuk kemampuan pengambilan 4 keputusan dalam situasi berisiko serta kurangnya kemampuan dalam memikirkan efek jangka panjang dari apa yang dilakukan (Farquhar et al., 2002). Penggunaan alcohol mixed with energy drinks (AmED) sudah cukup populer pada mahasiswa di United States dan penelitian mengenai hal ini masih terbatas (O'Brien et al., 2008). Pada literatur menunjukkan konsumsi minuman berenergi lebih laki-laki dan sehingga obat bahwa tinggi pada memiliki cenderung kalangan masalah sering muda khususnya kontrol impulsif berkelahi terlarang (Miller, 2008). minuman berenergi akan Hal dan menggunakan ini menunjukkan memberikan akses ke berbagai bentuk ketergantungan obat-obatan (Reissig et al., 2009) Berdasarkan pemikiran fakultas uraian bagaimana kedokteran diatas tingkat mengenai timbullah pengetahuan minuman berhubungan dengan fungsi mental. suatu mahasiswa berenergi yang 5 A.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah: Bagaimana pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran UGM program studi ilmu keperawatan angkatan 2012-2014 mengenai efek mental minuman berenergi? A.3 Tujuan Penelitian Mengukur tingkat pengetahuan efek mental minuman berenergi program pada studi mahasiswa Ilmu fakultas Keperawatan kedokteran angkatan tahun UGM 2012- 2014. A.4 Keaslian Penelitian Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Efek Mental Minuman Berenergi pada Mahasiswa dilakukan seperti di bawah ini. FK UGM yang telah 6 Tabel 1: Beberapa penelitian yang berkaitan dengan minuman berenergi yang telah dilakukan No 1 Penulis Saputri (2013) 2 Jacob (2013) 3 Liveina (2014) 4 Howard & Marczins ki (2010) 5 Giles et al (2012) Judul Hubungan antara pengetahuan soft-drink dan konsumsi soft-drink dengan kejadian obesitas pada anak usia remaja di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta Consumption pattern of nutritional health drinks and energy drinks among university student in Ajman, UAE Pola Konsumsi dan efek samping minuman mengandung kafein pada mahasiswa program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran universitas udayana Acute effect of glucose energy drink on behavioral control Persamaan Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap pola konsumsi minuman tertentu. Perbedaan Minuman yang diteliti adalah softdrink. Mengetahui preferensi, kesadaran dan frekuansi konsumsi minuman sehat dan minuman berenergi. Tidak menilai tingkat pengetahuan mahasiswa. Menilai pola konsumsi dan efek samping yang ditimbulkan minuman berenergi pada mahasiswa. Tidak menilai tingkat pengetahuan mahasiswa dan efek samping mental secara spesifik. Meneliti tentang efek akut dari glukosa pada minuman berenergi terhadap fungsi kognitif Differential cognitive effects of energy drink ingredients caffeine, taurine, glucose Menguji tentang efek kafein, taurin dan glukosa tanpa dan dengan kombinasi terhadap performa kognitif dan mood Tidak menilai tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap efek mental secara umum Tidak meneliti tingkat pengetahuan dan memiliki subyek pengamatan yang berbeda 7 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai efek mental dari minuman berenergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM program studi Ilmu Keperawatan. Mengamati penelitian yang telah dilakukan seperti diatas menggambarkan bahwa penelitian tingkat pengetahuan efek mental dari minuman berenergi pada mahasiswa FK UGM belum pernah dilakukan. A.5 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan mengenai efek mental minuman berenergi. 2. Penelitian ini diharapkan dapat mengarahkan calon tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi lebih banyak kepada masyarakat mengenai efek apa saja yang dapat ditimbulkan minuman berenergi.