BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi parasit utama didunia yang mengenai hampir 170 juta orang tiap tahunnya. Penyakit ini juga berjangkit dihampir 103 negara, terutama negara-negara di daerah tropik dan subtropik. Di Indonesia, malaria tergolong penyakit menular yang masih bermasalah. Penyakit ini berjangkit disemua pulau di Indonesia, mulai dari dataran tinggi sampai dataran rendah, baik kota maupun desa. Lebih dari 40 juta penduduk indonesia bermukim di daerah malaria, sekitar 11 juta diantaranya tinggal di Jawa dan Bali (Mursito, 2002). Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, sp dengan perantara nyamuk Anopheles, sp. Perkembangannya sangat dipengaruhi kondisi lingkungan, seperti tempat perkembangbiakan nyamuk (breeding places) yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak, berpotensi menggigit manusia dan menyebar (Clive, 2002). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan berdampak pada menurunnnya produktivitas kerja serta ekonomi dalam masyarakat (Sachs, 2002). Selain itu malaria dikatakan sebagai suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan dipindahkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Ada sekitar 300-500 juta kasus malaria per tahunnya dengan jumlah kematian 1 - 3 juta. Sekitar 40% populasi didunia tinggal di daerah endemik malaria. Meskipun kasus Malaria telah meningkat di akhir dekade lalu karena meningkatnya perlawanan obat parasit dan perlawanan insektisida nyamuk, sumber-sumber dibuat untuk program pengendalian dalam mengurangi kasus malaria. Perbandingan pengetahuan tentang keefektifan dan efisiensi strategi pengendalian yang berbeda sangat penting untuk membentuk program pengendalian malaria yang efektif dan berguna. Model Matematika pada kasus malaria dapat memainkan aliran yang unik dalam membandingkan pengaruh strategi-strategi perbandingan dengan menentukan pentingnya hubungan model-model parameter dalam perpindahan malaria pada tingkat yang umum. 1 Universitas Sumatera Utara 2 Untuk mendukung strategi kontrol malaria, diperlukan pengetahuan mengenai risiko penyakit, oleh karenanya kontrol malaria harus dirancang dan diatur sedemikan rupa dengan menggunakan berbagai intervensi. Hal ini dilakukan mengingat luasnya cakupan geografis malaria dan tingkat penularan dapat berbeda-beda tergantung pada faktor lingkungan setempat, kedekatan antara lokasi perkembangbiakan nyamuk dengan manusia, dan jenis nyamuk di wilayah tersebut (Gilles dan Peter, 2002), dengan demikian tindakan terhadap kontrol malaria tetap menantang bagi para peneliti dan pembuat kebijakan. Pada sebagian besar kasus penyebaran penyakit, terdapat penyakit yang dapat memasuki kondisi endemik. Kondisi endemik diartikan sebagai kondisi dimana penyakit menyebar pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sangat lama. Kondisi endemik dapat terjadi pada penyakit malaria. Model penyebaran penyakit yang bersifat endemik disebut sebagai model epidemik SIR. Model inilah yang selanjutnya digunakan untuk memodelkan penyakit yang bersifat endemik. Model epidemik SIR (Susceptible, Infectived dan Recovered) dikenalkan oleh W.O.Kerkmark dan A.G.McKendrik dalam buku A Contribution to The Mathematical Theory of Epidemics (Castellini dan Romanelli, 2007). Secara umum model epidemik SIR dapat disajikan sebagai sistem autonomous persamaan diferensial. Populasi model epidemik SIR dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu Susceptible (S) yaitu kelompok individu yang sehat tetapi dapat terinfeksi penyakit, Infectived (I) yaitu kelompok individu yang terinfeksi dan dapat sembuh dari penyakit tersebut, dan Recovered (R) yaitu individu yang telah sembuh dan kebal dari penyakit. Terdapat dua parameter penting dalam masalah ini, yaitu parameter z yang merupakan efikasi perlindungan penduduk dan parameter b sebagai bagian kedisiplinan penduduk. Untuk beberapa parameter digunakan nilai yang diterbitkan dalam buku-buku yang ada, sedangkan parameter yang lain secara nyata menggunakan nilai yang layak. Evaluasi kesensitifan digunakan untuk menentukan kepentingan hubungan dari parameter yang berbeda dalam perpindahan malaria dan penyebarannya. Model matematika muncul sebagai alat dalam membandingkan strategi alternatif intervensi secara sitematis dan menetapkan kebijakan berdasarkan situasi dan kondisi Universitas Sumatera Utara 3 setempat (Bloom, 2004 dalam Boni, 2008). Model ini memberikan suatu analisis dinamis dengan menghubungkan proses infeksi pada individu untuk kejadian penyakit dalam suatu populasi dari waktu ke waktu. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, terdapat beberapa penelitian yang mengamati tentang parameter-parameter yang mempengaruhi penyebaran malaria. Sehingga rumusan masalah dalam tesis ini adalah membahas pemodelan parameter penting pada penyebaran malaria dengan menggunakan analisis sensitivitas model matematika. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan tesis ini adalah melihat tingkah laku nyamuk di dalam ekosistem yang dinamis serta interaksinya antara satu dengan yang lain sehingga dapat memprediksi parameter penting dalam penyebaran malaria. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini penting dalam upaya mencegah dan mengurangi penyebaran malaria yang semakin meluas. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat untuk memperbanyak literatur mengenai faktor penyebaran malaria. 1.5 Metode Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan studi kepustakaan dengan mengacu pada jurnaljurnal internasional yang berhubungan dengan penyebaran malaria. selain itu, untuk mencari parameter-parameter penting yang merupakan faktor dalam penyebaran penyakit malaria digunakan menggunakan pendekatan analisis sensitivitas dalam model matematika. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Memperkenalkan parameter-parameter yang menjadi faktor dalam peyebaran penyakit malaria, Universitas Sumatera Utara 4 2. Menampilkan literatur-literatur yang berhubungan dengan penyakit malaria dan analisis, 3. Analisis sensitivitas model matematika digunakan untuk menentukan parameterparameter penting dalam penyebaran penyakit malaria, 4. Menampilkan parameter-parameter yang menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit malaria Universitas Sumatera Utara