B1 Cov. bisnis - B16 Digital.qxd

advertisement
bisnis/finansial
RABU, 29 SEPTEMBER 2010
B4
DINUL MUBAROK (TEMPO)
Bank yang Butuh
Modal Didahulukan
Hatta menjamin pelaksanaan rights issue
tak akan bersamaan.
JAKARTA — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kemarin mengungkapkan, dalam menentukan prioritas rights issue atau penerbitan saham baru PT Bank
Mandiri Tbk dan PT Bank
Negara Indonesia Tbk, pemerintah akan mendahulukan
bank yang lebih membutuhkan modal.
Ketika ditanya mana di antara kedua bank itu yang lebih membutuhkan modal,
Hatta tak menjawabnya. Hal
itu masih digodok oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
“Kalian tahu sendirilah
mana yang lebih membutuhkan,” kata Direktur Utama
BNI Gatot Suwondo menimpali ucapan Hatta.
Gatot mengakui, BNI sangat membutuhkan tambahan modal dari dana penerbitan saham baru itu. Sebab,
modal BNI saat ini tidak memadai untuk mendukung
ekspansi perusahaan. Setelah
menerbitkan saham baru, ia
berharap ekspansi bisa berlangsung lebih lancar.
Rencananya BNI akan menawarkan 3,37 juta lembar
saham kepada publik. BNI
diperkirakan mampu mendulang dana untuk tambahan modal sebesar Rp 8-11 triliun. Adapun Bank Mandiri
Hatta Rajasa
berharap mendapatkan dana
Rp 8-12 triliun dari pelepasan 2,36 miliar saham.
Hatta menjamin pelaksanaan penawaran saham terbatas Bank Mandiri dan BNI
tidak akan dilakukan secara
bersamaan serta akan mempertimbangkan kinerja bursa.
Analis PT Financorfindo
Nusa, Helen, berpendapat
rencana penerbitan saham
baru dua bank milik pemerintah itu cukup diminati
oleh para investor.“Terutama
investor asing karena mereka
memiliki dana,”katanya.
Dia menambahkan, prospek ekonomi domestik yang
masih cerah dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang
kembali menaikkan proyeksi
pertumbuhan
Indonesia
menjadi 6,1 persen pada 2010
dan 6,3 persen pada 2011 juga bisa membuat prospek
perbankan akan tetap solid.
Pasalnya, perbankan merupakan keran bagi jalannya
sektor riil.
Menurut Helen, jumlah
penduduk Indonesia yang
mencapai 230 juta orang dan
banyak yang belum tersentuh
layanan perbankan juga
membuat pangsa pasar perbankan masih sangat besar.
“Hal inilah yang memicu
bank asing, seperti OCBC,
HSBC, CIMB, masuk ke sistem perbankan domestik untuk memperebutkan kue keuntungan yang sangat menggiurkan itu,”ujarnya.
Apalagi kinerja Bank
Mandiri dan Bank BNI cukup solid. Laba dan aset yang
besar membuat penjualan
rencana penerbitan saham
baru kedua bank tersebut
akan diserap pasar.
Helen mengakui, penerbitan saham baru itu akan
membuat kepemilikan saham
pemerintah di kedua bank
tersebut terdilusi (berkurang)
serta porsi pembagian dividen akan turun.
“Tapi, bila laba bersih kedua bank tersebut terus tumbuh, bisa saja setoran dividen
ke pemerintah juga akan meningkat,”ujarnya.
Komisi Industri, Perdagangan, dan Investasi serta
Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan
Rakyat mendukung penuh
rencana penerbitan saham
baru Bank Mandiri dan BNI
itu. Namun DPR meminta
pemerintah tetap memiliki
saham mayoritas di kedua
bank milik pemerintah tersebut.
Bank Mandiri Mirza Adiytaswara mengingatkan, tidak
menentunya kondisi ekonomi
Amerika Serikat tahun depan bisa menimbulkan aksi
penarikan investasi keluar
dari Indonesia.
“Capital outflow dapat terjadi sewaktu-waktu tahun
depan,”ujar Mirza dalam diskusi ekonomi di Gedung
Energi, Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, dengan
kondisi ekonomi dunia seperti sekarang, Amerika Serikat
dan Uni Eropa berpeluang
meningkatkan suku bunga.
Jika hal ini terjadi, investor
bisa saja mengalihkan sebagian dananya ke dua kawasan tersebut.
Dia mencatat, investasi
asing dalam bentuk Surat
Utang Negara mencapai Rp
178 triliun dan dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia se-
besar Rp 53 triliun. Jika sebagian kecil investasi jangka
pendek itu ditarik ke luar negeri, krisis moneter seperti
yang terjadi pada 1998 dapat
terulang.“Keluar Rp 20 triliun saja sudah goyang,” katanya.
Sayangnya, menurut dia,
hingga saat ini pemerintah
belum memiliki rencana cadangan apabila skenario penarikan investasi secara besar-besaran itu terjadi di Indonesia.“Tidak ada yang punya cara untuk mengatasinya,”ujar Mirza.
Tahun depan, ia memprediksi suku bunga patokan
Bank Indonesia (BI Rate)
akan terkoreksi ke angka
7,25 persen dari saat ini 6,5
persen, sebagaimana yang ditetapkan pemerintah dalam
nota keuangan 2011. “Akan
naik 75 basis point,” ujar
Mirza.
Direktur Kliring Berjangka Surdianto (kiri), Dirut BNI Gatot M. Suwondo, Menteri
Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Dirut i-Pasar Adi Sasono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad seusai penandatanganan
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 1.000 plasma petambak senilai
Rp 70 miliar di Jakarta kemarin.
Lelang SUN Serap Rp 3 Triliun
JAKARTA — Pemerintah, mela-
lui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, melelang empat seri Surat Utang Negara
(SUN) kemarin.
SUN yang dilelang adalah
SUN seri SPN20110929 (new
issuance), FR0055 (reopening), FR0053 (reopening),
dan FR0054 (reopening).
Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, total
penawaran yang masuk sebesar Rp 16,8 triliun.
Untuk
SUN
seri
SPN20110929, jumlah penawaran yang masuk Rp 3,4 triliun dengan yield/harga tertinggi 8,0 persen dan terendah 5,96 persen.
Menteri Keuangan menetapkan yield (harga rata-rata
tertimbang) 5,98 persen dan
jumlah nominal yang dimenangi mencapai Rp 0,450 triliun. Tanggal jatuh tempo
SUN seri tersebut adalah 29
September 2011.
Untuk SUN seri FR0055,
jumlah penawaran yang masuk Rp 3,2 triliun, dengan yield/harga tertinggi 7,6 persen
dan terendah 7,3 persen.
Menteri Keuangan menetapkan yield 7,3 persen dan
jumlah nominal yang dimenangi sebesar Rp 1,0 triliun.
Tanggal jatuh tempo SUN seri tersebut adalah 15 September 2016.
Untuk SUN seri FR0053,
jumlah penawaran yang masuk Rp 4,1 triliun, dengan
yield/harga tertinggi 8,0 persen dan terendah 7,7 persen.
Menteri Keuangan menetap-
kan yield/harga rata-rata
tertimbang 7,7 persen dan
jumlah nominal yang dimenangi sebesar Rp 0,900 triliun.Tanggal jatuh tempo SUN
seri tersebut adalah 15 Juli
2021.
Untuk SUN seri FR0054,
jumlah penawaran yang masuk Rp 6,06 triliun, dengan
yield/harga tertinggi 8,96
persen dan terendah 8,5 persen. Menteri Keuangan menetapkan yield/harga ratarata tertimbang 8,6 persen
dan jumlah nominal yang dimenangi sebesar Rp 0,650 triliun. Tanggal jatuh tempo
SUN seri tersebut adalah 15
Juli 2031.
Dari lelang keempat seri
SUN tersebut, total nominal
yang diserap adalah Rp 3 triliun. ● EVANA DEWI
IKLAN
MEMO BISNIS
● FAMEGA SYAVIRA | VIVA BK
“Waspadai Aliran Dana Keluar”
JAKARTA — Kepala Ekonom
KUR untuk
Petambak
Menurut dia, ada beberapa
alasan yang memicu peningkatan BI Rate, yakni inflasi
tinggi yang diprediksi di atas
6 persen sehingga bank sentral harus menjalankan instrumen dengan menaikkan
suku bunga. Di sisi lain, ada
kemungkinan suku bunga di
Amerika dan Uni Eropa juga
naik sehingga memaksa BI
kembali menaikkan suku bunga agar tetap kompetitif.
Sedangkan dari sisi suku
bunga kredit dan deposito,
Mirza mengatakan, juga
akan terjadi kenaikan pada
tahun depan. Namun, dia memastikan, kenaikan suku bunga kredit dan deposito tak
akan menurunkan pertumbuhan kredit. Dia mencontohkan kasus kenaikan suku
bunga kredit pada 2007, yang
tak menurunkan pertumbuhan kredit.
● ANTON WILLIAM
Telkom
Anugerah Peduli Pendidikan 2010
ementrian Pendidikan Nasional
memberikan apresiasi penghargaan yang tinggi atas kiprah
dan kepedulian PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk (TELKOM) dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Penghargaan berupa Anugerah Peduli Pendidikan tersebut diserahkan
Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh kepada Direktur Human Capital & General Affair
(HCGA) TELKOM, Faisal Syam di Jakarta, Jumat (24/9).
K
Sejak lama TELKOM menyadari
pendidikan sebagai elemen kunci kemajuan bangsa. TELKOM memiliki
Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT) yang mengelola tak kurang dari 46 lembaga pendidikan jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, hingga
Akademi di berbagai kota Indonesia
serta Yayasan Pendidikan TELKOM
(YPT) yang mengelola tiga lembaga
pendidikan tinggi yaitu Institut Teknologi TELKOM, Institut Manajemen
TELKOM, dan Politeknik TELKOM.
TELKOM mengembangkan berbagai program strategis di bidang pendidikan yang berkelanjutan, antara
lain: Internet Goes to School, e-Learning, Smart Campus, Bagimu Guru
Kupersembahkan,
pembangunan
Broadband Learning Center (BLC)
termasuk di pulau-pulau terluar seperti Pulau Sebatik, Santri indigo,
Kreasi Konten dan Aplikasi, Program
Cooperative Education (COOP) dan
lain-lain. ■
Download