BAB V

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan dan berdasarkan pengolahan data
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
Dari uji regresi secara individual terhadap variabel independen terhadap
pertumbuhan laba dapat disimpulkan ada beberapa model yang secara signifikan
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, yaitu:
1. Rasio Keuangan Capital
Model regresi dapat dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba karena
berdasarkan F-test, tingkat signifikannya 0.014 yang lebih kecil dari 0.05
untuk pengujian seluruh rasio keuangan capital
Sedangkan keputusan tingkat signifikan untuk tiap-tiap rasio keuangan capital
hanya terdapat kontribusi pada rasio keuangan capital 2 terhadap prediksi
pertumbuhan laba karena variabel capital 2 mempunyai angka signifikansi
0.027 (di bawah 0.05), karena itu Ho ditolak, hal ini menyebabkan bahwa
variabel capital 2 mempengaruhi prediksi pertumbuhan laba.
2. Rasio Keuangan Assets
Model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba
karena berdasarkan F-test, tingkat signifikannya 0.411 yang lebih besar dari
0.05 untuk pengujian seluruh rasio keuangan assets.
72
Sedangkan keputusan tingkat signifikan untuk tiap-tiap rasio keuangan assets
adalah tidak terdapat kontribusi pada
rasio keuangan asset terhadap
prediksi pertumbuhan laba.
3. Rasio Keuangan Earnings
Model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba
karena berdasarkan F-test, tingkat signifikannya 0.977 yang lebih besar dari
0.05 untuk pengujian seluruh rasio keuangan earning.
Sedangkan keputusan tingkat signifikan untuk tiap-tiap rasio keuangan
earning hanya terdapat kontribusi pada rasio keuangan earning 1, 2, 3, dan
6 terhadap prediksi pertumbuhan laba karena rasio keuangan earning 1
mempunyai angka signifikansi -0.613 (di bawah 0.05), variabel earning 2
mempunyai angka signifikansi -0.593 (di bawah 0.05), Variabel earning 3
mempunyai angka signifikansi -0.399 (di bawah 0.05), Variabel earning 6
mempunyai angka signifikansi 0.049 (di bawah 0.05), karena itu Ho ditolak,
hal ini menyebabkan bahwa variabel-variabel rasio keuangan tersebut
mempengaruhi prediksi pertumbuhan laba
4. Rasio Keuangan Liquidity
Model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba
karena berdasarkan F-test, tingkat signifikannya 0.411 yang lebih besar dari
0.05 untuk pengujian seluruh rasio keuangan liquidity.
Sedangkan keputusan tingkat signifikan untuk tiap-tiap rasio keuangan
liquidity hanya terdapat kontribusi pada
rasio keuangan liquidity 2
terhadap prediksi pertumbuhan laba karena variabel liquidity 2 mempunyai
73
angka signifikansi -0.324 (di bawah 0.05), karena itu Ho ditolak, hal ini
menyebabkan
bahwa
variabel
liquidity
2
mempengaruhi
prediksi
pertumbuhan laba..
Hasil analisis AMOS (Analysis of Moment Structures) pada bab sebelumnya
menunjukkan bahwa construct rasio keuangan capital, asset, earnings, dan liquidity
signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan untuk periode satu tahun
ke depan, sedangkan untuk periode dua tahun ke depan ditemukan kenyataan bahwa
rasio keuangan tingkat individual tidak signifikan dalam memprediksi pertumbuhan
laba. Namun demikian, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat rasio
keuangan yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba baik untuk periode
satu tahun ke depan maupun untuk periode dua tahun ke depan.
Perbandingan manfaat rasio keuangan pada tingkat construct
dan pada
tingkat individual tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan AMOS (Analysis
of Moment Structures) mungkin akan lebih tepat dibandingkan dengan penggunaan
analisis regresi dalam memprediksi pertumbuhan laba satu tahun ke depan
menggunakan rasio keuangan.
74
5.2 Saran
Terdapat beberapa saran dari hasil penelitian ini, sebagai berikut:
Pertama, saran mengenai perkembangan strategis dan ekonomis yang harus
diikuti
oleh
perusahaan
demi
keberhasilan
jangka
panjangnya
adalah
mempertimbangkan hasil penelitian untuk menguji kekuatan prediksi pertumbuhan
laba. Bahwasanya prediksi dua tahun ke depan lebih rendah dibandingkan dengan
satu tahun ke deapan. Oleh sebab itu pihak manajemen dapat membuat suatu proyeksi
atau perencanaan bisnis dengan tetap mempertimbangkan masalah waktu, sebaiknya
proyeksi yang dilakukan lebih ditekankan pada jangka satu tahun ke depan.
Kedua, karena penelitian ini lebih memberikan kekuatan prediksi untuk satu
tahun ke depan, diharapkan terjadinya peningkatan untuk semua rasio keuangan
untuk menghasilkan laba yang dicapai terlebih bisa mempertahankan rasio keuangan
earning yang diyakini mempunyai kekuatan prediksi terhadap pertumbuhan laba.
Ketiga, penelitian ini juga berguna untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dalam kinerja perusahaan. Perusahaan dapat berusaha melakukan
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan operasionalnya. Hal ini dapat
menerapkan kebijakan untuk membuat komposisi yang ideal, misalnya perusahaan
lebih mempertimbangkan memanfaatkan aktiva yang tidak produktif, dapat
menggunakan dana yang menganggur dengan melakukan investasi, meningkatkan
jumlah produksi atau melakukan peningkatan marketing supaya masyarakat dapat
mengenal dan memakai produk yang dibuat. Semuanya dilakukan agar tidak
75
menyebabkan turunnya pertumbuhan laba perusahaan yang akan datang, khususnya
untuk periode satu tahun ke depan.
Keempat, faktor ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, subsidi
pemerintah sebaiknya ikut dipertimbangkan dalam memprediksi pertumbuhan laba
dengan menggunakan rasio keuangan. Faktor-faktor tersebut kemungkinan
mempengaruhi cara perusahaan melakukan bisnis yang selanjutnya mempengaruhi
hasil analisis penelitian ini.
Kelima, penelitian berikutnya sebaiknya mempertimbangkan size effect.
Ukuran perusahaan mungkin mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba.
Keenam, pemilihan sampel penelitian sebaiknya dilakukan secara random
dan jumlah sampel sebaiknya ditingkatkan. Dan juga jumlah rasio keuangan yang
dimasukkan dalam model sebaiknya diperbanyak atau bisa dengan menggunakan
analisa rasio keuangan lain pada umumnya.
Ketujuh, dengan berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan para
pengambil keputusan juga dapat mempertimbangkan penggunaan AMOS (Analysis of
Moment Structures) karena lebih tepat dibandingkan dengan analisis regresi dalam
memprediksi pertumbuhan laba lebih dari satu tahun ke depan dengan menggunakan
rasio keuangan.
Download