102 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan

advertisement
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab III mengenai
rasio keuangan dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar,
rasio sangat lancar, serta rasio kas dari PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut
dikarenakan jumlah rasio yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk tergolong cukup tinggi, dimana Rp 1 kewajiban lancar dapat
ditutup dengan rata-rata aset lancar sebesar Rp 5,34 atau dengan aset
sangat lancar (kas, sekuritas jangka pendek, serta piutang) sebesar Rp 4,68
atau dengan kas sebesar Rp 3,76. Rasio likuiditas yang dimiliki PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga berada di atas rata-rata industri
sejenis yang ada selama tiga periode terakhir.
2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tergolong cukup solvable, karena
berdasarkan perhitungan beberapa jenis rasio solvabilitas, perusahaan
berada pada posisi yang cukup baik. Berdasarkan rata-rata industri yang
ada, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga tergolong cukup baik.
Diketahui bahwa sumber pembiayaan perusahaan didominasi oleh modal.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tidak memiliki risiko keuangan
102
103
yang besar karena utang yang besar, juga memiliki peluang yang besar
untuk menghasilkan laba yang tinggi karena utang berkaitan dengan beban
yang bersifat mengurangi laba.
3. Rasio profitabilitas yang cenderung mengalami penurunan diikuti dengan
rasio aktivitas dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Laba mengalami
penurunan diikuti dengan berkurangnya kontribusi sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan (berupa aset dan modal) untuk menciptakan laba.
Penurunan kontribusi sumber daya tersebut dapat terlihat dari kenaikkan
jumlah aset tetap selama kurun waktu tiga tahun terakhir, namun hal
tersebut tidak diikuti dengan kenaikkan penjualan sehingga laba yang
diperoleh menurun. Rasio profitabilitas dan aktivitas PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dapat dikatakan
mengalami penurunan, atau
dengan kata lain, bahwa telah terjadi inefisiensi dalam penggunaan sumber
daya.
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk termasuk perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah Price
Earning Ratio yang tinggi, Dividend Yield Ratio yang rendah, serta
Dividend Pay-out Ratio yang rendah. Investor biasanya kurang tertarik
karena PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tidak dapat diharapakan
mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi lagi, selain itu juga karena PT
Indocement Tunggal Prakarsa telah mempunyai harga pasar per lembar
saham yang tergolong tinggi.
104
B. Saran
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebaiknya meningkatkan kontribusi
sumber daya yang ada guna menciptakan penjualan yang maksimal.
Sumber daya yang dimaksud tersebut adalah aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan dengan cara memakai peralatan yang baru dan lebih efisien
tanpa melakukan penambahan tenaga kerja, atau dengan kata lain
menghentikan peralatan yang lama untuk sementara waktu, karena seperti
yang diketahui perusahaan menambah plan produksi yang ada dengan
pembangunan plan ke 14. Mengingat kondisi pasar domestik yang sedang
kurang baik akibat kelebihan pasokan semen untuk sekarang ini yang
menyebabkan turunnya harga semen di awal tahun 2016 ini, maka kurang
bijak apabila perusahaan malah menambah plan produksi.
2. Sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan penjualan pada pasar domestik,
karena seperti yang diketahui pemerintah sekarang ini sedang melakukan
penambahan dan perbaikan infrastruktur seperti jalan, jembatan, maupun
sarana publik lainnya. Hal tersebut tentu menciptakan peluang bisnis bagi
perusahaan. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan penjualan yang
menurun pada tahun 2015, dimana penjualan mengalami penurunan yang
cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2015.
3. Sebaiknya perusahaan memperketat kebijakan pemberian piutangnya,
karena dilihat dari perputaran piutang usahanya perusahaan mempunyai
rata-rata lamanya penagihan yang cukup tinggi. Hal tersebut tentu
meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Upaya
105
tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan piutang yang
mempunyai jumlah yang material hanya kepada distributor yang telah
dikenal dan dipercaya dengan cara melihat track record sebelumnya.
Selain hal tersebut, bagi distributor harus memberikan jaminan misalnya
dengan bank garansi jika melakukan transaksi utang piutang kepada
perusahaan.
Download