BAB I Pendahuluan_ G11peb

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peranan air dalam kehidupan
sangat besar. Mekanisme kompleks
kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa
kehadiran cairan yang berupa air. Bagian
besar bumi dan makhluk hidup juga terdiri
atas air. Air yang berasal dari hujan
merupakan fenomena alam yang paling
penting bagi terjadinya kehidupan di
bumi, karena tanpa adanya air hujan,
maka siklus hidrologi berubah dan
keseimbangan bumi akan terganggu.1,2
Disisi lain adanya perubahan
iklim secara global mengakibatkan
perubahan musim yang cukup signifikan
baik secara lokal maupun regional. Faktor
curah hujan yang tinggi merupakan salah
satu faktor utama penyebab banjir pada
saat musim penghujan. Wilayah Indonesia
merupakan daerah tropis yang mempunyai
curah hujan sangat tinggi. Curah hujan
yang tinggi, lereng yang curam di daerah
hulu disertai dengan perubahan ekosistem
dari tanaman tahunan atau tanaman keras
berakar dalam ke tanaman semusim
berakar
dangkal
mengakibatkan
berkurangnya air yang disimpan dalam
tanah, memperbesar aliran permukaan
serta menyebabkan terjadinya tanah
longsor. Curah hujan yang tinggi dalam
kurun waktu yang singkat dan tidak dapat
diserap tanah akan dilepas sebagai aliran
permukaaan yang akhirnya menimbulkan
banjir.1,3
Dari uraian di atas, kita
mengetahui bahwa manfaat air hujan
sangatlah penting bagi kehidupan.
Namun, di lain pihak curah hujan yang
sangat tinggi mengakibatkan suatu
wilayah berpotensi terkena banjir. Untuk
itu perlu dibuat sebuah alat pengukur
curah hujan otomatis dan tercatat dalam
sebuah database sehingga data curah
hujan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
secara optimal, sebagai contoh pemetaan
daerah rawan banjir untuk mengurangi
kerugian akibat banjir.3,4
Curah hujan dapat diukur dengan
alat penakar curah hujan otomatis atau
manual. Alat-alat penakar hujan tersebut
harus diletakkan pada daerah yang masih
alamiah, sehingga curah hujan yang
terukur dapat mewakili wilayah yang luas.
Penghitungan curah hujan dari suatu alat
penakar hujan dihitung dari volume air
hujan dibagi dengan luas mulut penakar.4
Dengan menggunakan penakar
hujan yang bekerja secara manual, maka
pengambilan data juga dilakukan secara
manual. Data yang diperoleh merupakan
kumpulan curah hujan selama selang
waktu tertentu dan dilakukan secara terus
menerus. Ini menyebabkan tidak diketahui
jam berapa terjadinya hujan pada suatu
hari karena data yang didapat merupakan
data rata-rata. Solusi dari masalah ini
adalah pembuatan alat pengukur curah
hujan
dengan
mengunakan
microcontroller yang secara otomatis
dapat menghitung dan menyimpan data
curah hujan, sehingga dapat diketahui
kapan waktu turunnya hujan dan kapan
saat tidak ada hujan dari data yang
tersimpan.4
Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
Tujuan penelitian ini adalah :
Membuat prototype logger penakar
curah hujan yang dapat bekerja
secara otomatis dan menyimpan data
secara real time untuk menghitung
curah hujan dan dapat bekerja secara
mandiri.
Melakukan
komunikasi
dengan
komputer untuk proses pengaturan
alat serta proses download data dari
memori logger.
Mempermudah pengolahan data
curah hujan.
TINJAUAN PUSTAKA
Curah Hujan
Hujan adalah kebasahan yang
jatuh ke bumi dalam bentuk cair. Butirbutir hujan mempunyai garis tengah 0,08 6 mm. Hujan terdapat dalam beberapa
Download