ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRAK Pembiayaan kesehatan langsung secara tunai merupakan jenis pembiayaan kesehatan yang masih sering digunakan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menghitung tingkat kemampuan membayar pasien untuk pelayanan kesehatan serta mengidentifikasi dampak dari pembiayaan pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan pada 72 responden pasien umum di poli jantung dan poli penyakit dalam RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya pada bulan Mei s.d. Juni 2012. Subjek ditarik dengan cara stratified random sampling . Hasil dari penelitian ini adalah sebesar 68,1% pasien mengalami katastropik pembayaran. Karateristik pasien yang mengalami katastropik pembayaran pada penelitian ini adalah sebagian besar kepala keluarganya tidak bekerja, dengan tingkat pendapatan keluarga pada kategori sedang, dan mayoritas pasien mengalami penyakit kronis. Sebagian besar 59,2% pasien yang mengalami katastropik pembayaran memiliki kemampuan membayar yang rendah yakni antara Rp. 55.000,- s.d. Rp. 141.667,-. Pengeluaran medis terbesar digunakan untuk membeli obat dan pemeriksaan laboratorium. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, bahwa pembiayaan kesehatan langsung secara tunai dapat memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat. Bagi Pemerintah, disarankan (1) untuk meningkatkan program kesehatan yang sifatnya promotif dan preventif, sebagai bentuk pencegahan kesakitan terutama untuk pencegahan penyakit kronik dimasyarakat, dan (2) memberlakukan sistem asuransi kesehatan sebagai salah satu langkah untuk mencegah rumah tangga menjadi jatuh miskin karena sakit. Tentunya pemberlakuan sistem asuransi tersebut tetap harus didasari dengan monitoring dan evaluasi untuk menghindari adanya penyimpangan. Kata kunci: Katastropik pembayaran, kemampuan membayar , pengeluaran medis. SKRIPSI ANALISIS DAMPAK PEMBIAYAAN KESEHATAN... RIEN GLORIA SIHOMBING