Proses kehamilan: Fertilisasi Nidasi (Implantasi) Plasentasi Proses Kehamilan - 2 Kehamilan – peristiwa yang terjadi mulai dari fertilisasi (konsepsi) hingga bayi lahir. Proses kehamilan meliputi : Fertilisasi Nidasi (implantasi) Plasentasi Proses Kehamilan - 3 Fertilisasi -- penggabungan gametes untuk membentuk zygote (12-24 jam setelah ovulasi). Proses Kehamilan - 4 Oocyte dapat bertahan hidup selama 12 sampai 24 jam. Sperma dapat bertahan hidup selama 24 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi wanita. Agar fertilisasi dapat terjadi coitus harus dilakukan tidak lebih dari: 2 – 3 hari sebelum ovulasi. 24 jam setelah ovulasi. Proses Kehamilan - 5 Fertilisasi terjadi bila ~50-200 juta sperma (dari jutaan sperma yang di ejakulasi) mencapai ovum, biasanya dalam tuba fallopian. Dibutuhkan sperma yang cukup banyak untuk menghancurkan corona radiata Corona radiata mengelilingi ovum atau sel telur yang belum di fertilisasi. Terdiri dari dua lapisan sel follikular Mereka dilekatkan pada lapisan pelindung terluar dari ovum, zona pellucida Proses Kehamilan - 6 Kemungkinan yang terjadi pada sperma yang di ejakulasi: Segera keluar dari vagina setelah mengendap. Dirusak oleh lingkungan asam vaginal. Gagal melewati serviks. Tersebar di dalam rongga uterus atau dirusak oleh phagocytic leukocyte. Mencapai tuba fallopian (uterine). Proses Kehamilan - 7 Sperma harus mengalami kapasitasi (capacitation) sebelum mereka dapat menembus oocyte. Oocyte yang di ovulasi, di lapisi oleh: Corona radiata Zona pellucida Sperma mengikat pada zona pellucida dan mengalami reaksi acrosomal. Enzim-enzim dilepaskan dekat oocyte. Acrosome melepaskan enzim (hyaluronidase) untuk mencerna zona pellucida. Proses Kehamilan - 8 Ketika sperma membuat kontak dengan membran oocytes: Protein beta menemukan dan mengikat reseptor pada membran oocyte. Protein alpha menyebabkan ia masuk ke dalam membran. Proses Kehamilan - 9 Hanya satu sperma yang dimungkinkan menembus oocyte. Dua mekanisme yang menjamin monospermy: Fast block: Depolarisasi membran mencegah sperma menyatu dengan membran oocyte. Slow block: Granula cortical melepaskan enzim-enzim yang menghancurkan reseptor sperma. Enzim-enzim ini menyebabkan sperma tidak dapat mengikat pada reseptor. Proses Kehamilan - 10 Ketika sperma masuk, secondary oocyte: Menyempurnakan meiosis II Menjadi second polar body Ketika telah membesar sepenuhnya, kedua nukleus disebut pronuclei. Nukleus ovum membesar, dan kedua nukleus saling mendekat. Fertilisasi terjadi – ketika pronuclei menyatu. Proses Kehamilan - 11 Pembelahan pertama (pembelahan sel mitotik cepat) menghasilkan dua sel anak yang disebut blastomere. Pembelahan zygote (ovum yang dibuahi), terjadi pada 1.5 hari setelah fertilisasi. Morula (Sel berbentuk bola padat, terdiri dari ± 16 sel) Terjadi pada 3-4 hari setelah fertilisasi. Proses Kehamilan - 12 Blastocyst (Sel berbentuk bola berongga yang masuk kedalam rongga uterine, terdiri dari ± 100 sel) Terjadi pada 5-6 hari setelah fertilisasi. Mengandung lapisan tunggal trophoblasts dan inner cell mass. Trophoblasts merupakan bagian dari pembentukan plasenta. Inner cell mass menjadi embryonic disc. Proses Kehamilan - 13 Pada hari ke 6-7 setelah fertilisasi, blastocyst mensekresi hCG dalam jumlah yang dapat diukur (ukuran dalam tes kehamilan). Juga diduga bahwa kadar hGC yang tinggi pada trimester pertama mungkin menyebabkan terjadinya morning sickness. Proses Kehamilan - 14 Nidasi atau implantasi adalah perlekatan blastocyst pada endometrium. Terjadi pada hari ke 7- 8 setelah fertilisasi, ketika trophoblasts melekat pada endometrium. Proses Kehamilan - 15 Implantasi normalnya terjadi pada dinding corpus uteri pada bagian superior dan posterior, dalam lapisan endometrium selama fase sekretori dari siklus menstruasi. Proses Kehamilan - 16 Secara skematik, nidasi dapat dibedakan menjadi tiga tahap: Adplantasi blastocyst pada endometrium Pelekatan blastocyt pada endometrium Invasi dan penempelan trophoblast Proses Kehamilan - 17 Blastocyst keluar dari zona pellucida (hari kelima) kontak dengan mukosa dan melekat pada endometrium dengan embryonic pole. Terlihat tiga bagian: Trophoblast (outer cell mass) Embryoblast (inner cell layer dengan epiblast dan hypoblast) Rongga blastocyst Proses Kehamilan - 18 Pelekatan terjadi ketika uterus telah masuk dalam fase sekretori (luteinizing phase). Fase ini berakhir 4 hari (hari ke 20 – 23) dan disebut "implantation window". 6 hari setelah puncak hormon LH dan ditandai dengan terlihatnya sedikit peningkatan pada apical pole dari sel-sel epithelial endometrium Salah satu tugas dari peningkata apical pole dari sel epithelial endometrium adalah: absorpsi cairan uterin, membawa blastocyst lebih dekat ke endometrium dan menahannya. Pada fase ini, blastocyst masih dapat dieliminasi. Proses Kehamilan - 19 “Implantation window" adalah periode maksimum yang cocok untuk pelekatan (D). Proses Kehamilan - 20 Blastocyst keluar dari zona pellucida dan melekat pada endometrium. Microvilli pada permukaan terjauh dari sel trophoblast berinteraksi dengan sel-sel epithelial uterus. Pada tahap ini blastocyst mulai agak sulit terlepas Pelekatan blastocyst pada endometrium ditingkatkan oleh sel glikoprotein permukaan Syncytiotrophoblast tumbuh diantara sel-sel epithelium uterin. Proses Kehamilan - 21 Trophoblast mengalami differensiasi dan proliferasi menjadi dua lapisan yang berbeda, sebelum kontak dengan endometrium: Cytotrophoblast – sel dari lapisan bagian dalam yang tertanam dalam dinding endometrial. Syncytiotrophoblast – sel dari lapisan luar yang kehilangan membran plasma dan tertanam jauh ke dalam endometrium. Proses Kehamilan - 22 Cytotrophoblast (CT) – bagian dalam Terdiri dari lapisan yang tak beraturan, sel dengan nukleus tunggal. Tempat berlangsungnya aktivitas mitosis secara intensif. Syncytiotrophoblast (ST) – bagian luar Membentuk syncytium, yaitu lapisan dengan multinukleus yang tidak memiliki batas sel dan menyatu dengan sel-sel cytotrophoblast. Menghasilkan enzim lytic dan mensekresi factorfactor yang menyebabkan apoptosis pada sel-sel epithelial endometrial Melintasi lamina basal dan menembus kedalam stroma yang terletak dibawahnya, menyebabkan erosi dinding kapiler Dengan implantasi blastocyt dalam endometrium -syncytiotrophoblast berkembang dengan cepat dan seluruhnya akan mengelilingi embryo segera setelah seluruhnya tertanam dalam endometrium Proses Kehamilan - 23 Reaksi mukosa uterin terhadap implantasi melalui reaksi decidual. Sel-sel syncytiotrophoblast memfagosit sel-sel decidual apoptotic dari endometrium dan mereabsorpsi protein, gula dan lipid yang terbentuk Mengerosi kanal dari kelenjar endometrial dan kapiler dari stroma Proses Kehamilan - 24 Blastocyt bebas (setelah terputusnya zona pellucida) dalam fase adplantasi pada dinding uterin (hari ke 6 – 7). Sel trophoblast dari embryonic pole berdifferensiasi, membelah dan membentuk invasive syncytiotrophoblast. Embryonic pole terdiri dari sel-sel cytotrophoblast. Terbentuk cakram embryonic (hypoblast dan epiblast) setelah hari ke 8. Proses Kehamilan - 25 Implantasi sempurna dari embryo kedalam endometrium dan menutupi lokasi implantasi dengan fibrin plug. Rongga amniotic meluas dan lapisan seluler (amnioblasts) sekarang terpisah dari cytotrophoblast. Sel-sel hypoblast juga mulai membelah. Vakuola ekstraseluler nampak dalam syncytiotrophoblast dan terhubung untuk membentuk lacunae. Proses Kehamilan - 26 Pada pertengahan minggu kedua vakuola ekstraseluler nampak dalam syncytiotrophoblast. Mereka terhubung bersama membentuk lacunae. Awalnya lacunae ini terisi dengan cairan jaringan dan sekresi uterin Mengikuti erosi dari kapiler maternal – darah mereka mengisi lacunae yang kemudian berkembang menjadi ruang intervillous. Pertumbuhan invasive dari syncytiotrophoblast berhenti dalam zona compacta dari endometrium. Kira-kira pada hari ke 13 – terbentuk sistem sirkulatori primitif uteroplasenta. Proses Kehamilan - 27 Aktivitas lytic destruktif dari syncytiotrophoblast mencapai kapiler dari endometrium. Darah maternal mengalir kedalam lacunae. Syncytiotrophoblast menyelubungi kapiler maternal, memperluas jaringan lacunae, dan membentuk sistem arterial dan vena. Proses Kehamilan - 28 Implantasi sempurna Dasar rongga amniotik terjadi pada hari ke 14 setelah ovulasi. Pada akhir minggu kedua, ketika implantasi berakhir, kuncup embryonic secara skematik terdiri dari dua rongga setengah lingkaran yang terletak berdampingan, yaitu: rongga amniotik (dorsal) dan vesikel umbilikal (ventral). dibentuk oleh epiblast, dan atap dari vesikel umbilikal dibentuk oleh hypoblast. Kedua lapisan ini, terletak berdampingan – membentuk embryo atau cakram embryonic. Proses Kehamilan - 29 Monozygotic (identical twins) Pembelahan spontan dari inner cell mass blastocyst – membelah menjadi dua embrio Dizygotic (fraternal twins / non-identical twins / biovular twins) Dua sel telur di fertilisasi – di implantasi dalam dinding uterus pada saat yang sama Proses Kehamilan - 30 Polar body twinning (semi-identical twins) Adalah hipotesa kehamilan kembar, dimana polar body tidak mengalami degenerasi dan di fertilisasi oleh sperma Kehamilan kembar secara teori terjadi jika dua sperma memfertilisasi sel telur dan polar body First polar body – 25% genetic identity Second polar body – 75% genetic identity Proses Kehamilan - 31 Plasentasi adalah pembentukan atau penyusunan plasenta. Plasenta terbentuk setelah embrio melekat kedalam dinding uterus. Setelah implantasi embrio kedalam dinding uterus akan diikuti penyusunan pembuluh darah dalam rangka mensuplai kebutuhan akan darah. Pada manusia, plasentasi terjadi pada hari ke 7-8 setelah fertilisasi. Proses Kehamilan - 32