BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif dimana informasi-informasi yang disajikan di dalamnya dapat membantu berbagai pihak baik dalam maupun luar perusahaan untuk mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan. Laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi keuangan (SAK) per 1 juli 2009 No. 1 tentang penyajian laporan keuangan yang memiliki komponen-komponen seperti: laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Selain berfungsi untuk mengambil keputusan, laporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 daalam Meriewaty dan Astuti Yuli Setyani (2005) adalah sebagai informasi tentang prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponen-komponennya. Secara definisi, laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu 1 dihadapkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap, 1995:147). Sedangkan pandangan yang diungkapkan oleh Parawiyati dalam Siallagan dan Mas’ud machfoedz (2006), laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan karena informasi tentang laba dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang ditetapkan. Ketidakmampuan atau kegagalan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Selain itu, bagi perusahaan yang merupakan bagian dari industri, laba sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi sehingga kondisi laba memungkinkan untuk berubah-ubah. Disamping itu, kepekaan suatu perusahaan terhadap pasar berbeda-beda yang mengindikasikan bahwa antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya memiliki resiko yang berbeda baik dalam sektor industri yang sama maupun yang berbeda. Terjadinya perubahan kondisi ekonomi mendorong perusahaan agar tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang. Dengan melakukan evaluasi terhadap masa lalu melalui informasi berupa data-data keuangan, perusahaan dapat menganalisa kekurangan yang dapat diperbaiki dimasa datang. Dari evaluasi terhadap kondisi masa lalu dan perbaikan yang dilakukan, perusahaan dapat meramalkan atau memprediksi kondisi masa depan. 2 Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan. Rasio keuangan merupakan alat yang sering digunakan dalam melakukan prediksi kondisi masa depan. Selain untuk prediksi, rasio keungan juga digunakan untuk menginterpretasikan laporan keuangan yang yang digunakan untuk tujuan dan kepentingan pemakainya baik oleh perusahaan maupun pihak yang berada diluar perusahaan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Per 1 juli 2009 tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajina laporan keuangan, dinyatakan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, lembaga pemerintah dan masyarakat. Menurut Kasmir (2008:104) Hasil Rasio Keuangan digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu ini juga dapat dijadikan dilakukan kedepan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen ke depan. 3 Menurut Helfret dalam Warsidi dan Bambang Agus Pramuka (2000:1) rasio keuangan meru4pakan salah satu instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend dari pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko serta peluang yang melekat pada perusahaan bersangkutan. Sektor industri yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri manufaktur. Pada akhir tahun 1997, krisis ekonomi yang terjadi masih menyisakan sedikit permasalahan yang membuat pertumbuhan sektor ini bergerak lambat. Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh iklim usaha yang belum kondusif, penguasaan teknologi yang masih lemah, dan kualitas sumber daya manusia yang belum memadai sedangkan faktor eksternal muncul dari para pesaing di pasar internasional yang menawarkan produk sejenis. Pada era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan manufaktur baru yang memproduksi produk sejenis. Setiap perusahaan selalu berusaha merebut pasar global untuk memaksimalkan profit dan nilai perusahaan. Pada era globalisasi ini, perusahaan yang mampu memanfaatkan seluruh sumber daya nya secara efisien dan efektif akan memenangkan persaingan. Sebaliknya, perusahaan 4 yang tidak mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilki secara efisien dan efektif, tidak mampu bersaing di pasar global. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengaruh current ratio, dan debt to equity ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang belum diketahui dengan pasti, oleh karena itu penulis akan mencoba menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI) B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan permasalahn sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh current ratio secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 2. Apakah terdapat pengaruh debt to equity ratio secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 3. Apakah terdapat pengaruh current ratio dan debt to equity ratio secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh current ratio dan debt to equity ratio secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI b. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh current ratio dan debt to equity ratio secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti Untuk menggali wawasan dan pengetahuan yang mendalam dengan cara melakukan penelitian dan menemukan hal-hal yang menarik untuk diteliti b. Bagi perusahaan. Mendorong perusahaan untuk selalu menjaga kinerjanya agar dapat diminati investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. c. Bagi investor Menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan investasi. d. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 6