BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitain

advertisement
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitain
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 sampai dengan
Februari 2016 dengan menguji pengaruh karakter eksekutif, karakteristik
perusahaan, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap tax avoidance yang
akan dilakukan untuk periode 2011-2014 pada perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI . Penelitian ini menggunakan laporan keuangan
yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia atau IDX untuk mendapatkan
informasi laporan tahunan (annual report) dapat mengunjungi website resmi
BEI yaitu www.idx.co.id.
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal.penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Penelitian ini akan menguji tentang pengaruh karakter eksekutif, karakteristik
perusahaan, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap tax avoidance.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Adapun definisi variabel penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Merupakan upaya wajib pajak untuk meminimumkan utang pajak
dengan tidak melanggar undang-undang perpajakan.Oleh karena itu,
penghindaran pajak tidak merupakan pelanggaran atas perundangundangan perpajakan atau secara etik tidak dianggap salah dalam
rangka
usaha
wajib
pajak
untuk
mengurangi,
menghindari,
meminimkan atau meringankan beban pajak dengan cara-cara yang
dimungkinkan oleh undang-undang pajak. Dalam penelitian ini tax
avoidance diukur menggunakan Cash Effective Tax Rate yang
mengacu pada penelitian Budiman dan Setiyono (2012) kriteria nya
adalah tidak lebih dari 1, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
CETR =
2. Karakter Eksekutif (X1)
Karakter eksekutif terdiri dari 2 jenis yaitu eksekutif yang memiliki
karakter risk taker dan risk averse, untuk mengetahuinya dapat
menggunakan resiko perusahaan (corporate risk) (paligorova, 2010)
untuk mengukur resiko tersebut dihitung melalui deviasi standar dari
EBITDA
(Earning
Before
Income
Tax,
Amortization) dibagi dengan total asset.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Depreciation,
and
42
Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut :
∑
RISK =
∑
(
(
)
)
Dimana :
E = EBITDA dibagi total asset perusahaan
T = Total sampel perusahaan
3. Leverage (X2) , merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti
diketahui, dalam mendanai usahanya, perusahan memiliki beberapa
sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah
pinjaman atau modal sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan
rumus Debt to Equity Ratio untuk mengukur leverage, sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio =
4. Profitabilitas (X3), merupakan rasio untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan menggunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan
untuk menghasilkan laba setelah pajak .semakin besar nilai ROA,
semakin efisien pula penggunaan asset perusahaan atau dengan kata
lain asset perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba yang lebih
besar, dan sebaliknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut (Hery,
2015):
Return On Assets =
5. Komite Audit (X4), adalahkomite yang memiliki tanggung jawab
mengawasi audit eksternal perusahaan dan merupakan kontrak utama
antara auditor dengan perusahaan.Dalam penelitian ini, komite audit
diukur dengan jumlah menghitung jumlah komite audit diluar
komisaris independen dibagi dengan jumlah seluruh komite audit
perusahaan. Sesuai dengna pengukuran dalam penelitian yang
dilakukan Swingly dan Sukharta (2015), dengan rumus sebagai
berikut:
Komite Audit =
6. Komisaris Independen (X5), merupakan seseorang yang tidak
memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali.
Dalam penelitian ini, mengukur dengan presentase komisaris
independen dengan cara jumlah anggota dewan komisaris independen
dibagi jumlah total anggota dewan komisaris. Pengukuran ini sesuai
dengan pengukuran dalam penelitian yang dilakukan Santoso (2012),
dengan rumus sebagai berikut :
KomisarisIndependen=
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel
Rumus
Skala
Tax Avoidance
Pembayaran Pajak
Rasio
Laba Sebelum Pajak
Karakter
Eksekutif
∑
( − ∑
Rasio
)2
( − 1)
Leverage
Total Utang
Rasio
Modal Sendiri
Profitabilitas
Laba Bersih
Rasio
Total Aset
Komite Audit
Jumlah Komite Audit diluar Komisaris Independen
Rasio
Jumlah Seluruh Komite Audit Perusahaan
Komisaris
Independen
Jumlah Anggota Dewan Komisaris Independen
Rasio
Jumlah Anggota Dewan Komisaris
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 yang berjumlah 50
Perusahaan. Alasannya adalah karena perusahaan property dan real estate
memiliki jenis pajak yang beragam seperti PBB, BPHTB, PPh Final, PPn,
PPnBM
yang
dapat
memungkinkan
perusahaan
untuk
penghindaran pajak dengan melihat kewajiban pajaknya tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melakukan
45
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini, menggunakan metode pengambilan
sampel yaitu dengan teknik purposive sampling, dimana teknik penentuan
sampel diambil dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Setelah
diseleksi menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria tertentu
diperoleh 27 Perusahaan sebagai sampel penelitian
sehingga pengamatan
dalam penelitian ini adalah berjumlah 108 observasi. Berikut adalah kriteria
sampel dalam penelitian ini selama periode pengamatan :
1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode
2011-2014.
2. Perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit.
3. Perusahaan yang laporan keuangannya lengkap atau ada.
4. Perusahaan yang tidak mengalami rugi selama periode pengamatan.
5. Perusahaan yang memiliki CETR < 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel
JUMLAH
KETERANGAN
Perusahaan Property dan Real Estate yang listing di BEI selama periode
50
2011-2014
Perusahaan yang delisting selama periode pengamatan dari tahun 2011
(5)
sampai dengan tahun 2014
Perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap
(6)
Perusahaan yang mengalami rugi selama periode pengamatan
(8)
Perusahaan yang memiliki CETR lebih dari 1
(4)
Jumlah
27
Sumber :www.idx.co.id , data sekunder diolah
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah termasuk dalam data sekunder atau data dari
dokumen yang merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya nonmental dari seseorang
(Sugiyono, 2010). Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari
Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan laporan tahunan (annual report)
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2011 – 2014
dan untuk perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan, untuk
klasifikasi perusahaan diperoleh dari statistik tahunan BEI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
F. Metode Analisis
Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Statistik Desktiptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan.
Statistik deskriptif dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi). (Ghozali, 2013).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Setelah melakukan uji asumsi klasik, maka variabel terikat maupun
variabel bebas perlu diuji normalitasnya. Uji Normalitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui uji t dan F
mengasumsikan
bahwa
nilai
residual
mengikuti
distribusi
normal.Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil.Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov, caranya adalah menentukan terlebih dahulu
hipotesis pengujian seperti berikut (Ghozali, 2013) :
Hipotesis Nol (Ho)
: data terdistribusi secara normal
Hipotesis Alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
Ghozali (2013) menyatakan bahwa Uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi > 0,90,
maka terdapat multikolonieritas.
c. Multikolonieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF) yang menunjukkan bahwa setiap
variabel indpenden manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel
dependen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
independen lainnya. Jika nilai tolerance lebih rendah sama dengan
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10, sehingga peneliti
harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi autokorelasi
maka dinamakan problem autokorelasi.Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah
salah satunya menggunakan Uji Durbin – Watson (DW test). (Ghozali,
2013).
Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabek lagi diantara variable independen.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
H0
: tidak ada autokorelasi (r = 0)
HA
: ada autokorelasi (r≠ 0)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Model regresi yang baik adalah tidak terdapat autokorelasi
dalam penelitian yang dapat dilihatdari nilai Durbin-Watson (D-W)
yang terletak diantara -2 sampai 2.Pengambilan keputusan tersebut
sesuai dengan penjelasan berikut ini (Santoso dalam Mulyani,2012) :
a. Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi.
c. Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah daalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan sebaliknya maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Dengan melihat grafik plot dengan dasar analisis (Ghozali, 2013) :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
terentu yang teratur (bergelombang, melebar dan kemudian
menyempit), maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah
angka
0
pada
sumbu
heterokedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Y,
maka
tidak
terjadi
51
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2013) uji koefisien eterminasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0
dan 1.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas.Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen
memberikan variasi variabel dependen. Menurut Gujarati dalam
Ghozali (2013) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol, secara sistematis jika
nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0,
maka adjusted R2 = (1 – k)/(n – k). jika k > 1, maka adjusted R2 akan
bernilai negatif.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Menurut
Ghozali
(2013)
Uji
statistik
F
pada
dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima
hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak
dan menerima Ha.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen yaitu : karakter eksekutif, leverage,
profitabilitas, komite aduit, dan komisaris independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu tax
avoidance. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%). apabila signifikan t > 0,05 maka Ho
diterima. Demikian pula sebaliknya jika signifikan t < 0,05, maka Ho
ditolak. Bila Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
d. Analisis Regresi linear Berganda
Ghozali (2013) menyebutkan bahwa analisis regresi linier berganda
adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel
independen (X1,X2,…Xn) dengan variabel dependen (Y). Model ini
digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara
kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel
independen, yaitu karakter eksekutif, leverage, profitabilitas, komite
aduit dan komisaris independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, yaitu tax avoidance, adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Y = a + bX1+ bX2+ bX3+ bX4 + bX5 +e
Keterangan :
Y = Tax avoidance
X1 = Karakter eksekutif
X2 = Leverage
X3 =Return On Assets
X4 = Komite audit
X5 = Komisaris independen
a
= Bilangan Konstanta
e
= erroryang ditolerir (5%)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download