Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages ISSN 2302-0199 pp. 122- 130 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA KERJA, MOTIVASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PIDIE 1) Iramayati 1, Nasir Azis 2, Said Musnadi 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate on job satisfaction (2) the influence of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction on performance of Health Department Of Pidie Regency (3) the indirect effect of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate on performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. This research was conducted at Health Department Of Pidie Regency. As for the object of this study was the effect of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to job satisfaction and its impact on performance of Health Department of Pidie Regency, with the number of respondents as many as 114 people. Results showed that the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate simultaneously or partially effect on job satisfaction. The organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction simultaneously or partially also effect on performance of Health Department of Pidie Regency and there are significant indirect effect the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. Keywords: Organizational Commitment, Working Culture, Motivation, Organizational Climate, Job Satisfaction, Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (2) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (3) pengaruh tidak langsung komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dengan jumlah responden sebanyak 114 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja, kemudian komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja pegawainya. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Dinas Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 122 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hal ini disebabkan karena motivasi kerja PENDAHULUAN Komitmen organisasi diperlukan sebagai mampu menggerakkan minat seseorang untuk salah satu indikator kinerja Sumber daya melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang manusia. Pegawai dengan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan pendapat yang mengatakan bahwa motivasi kepuasan kerja sehingga dapat memperoleh adalah dorongan yang menyebabkan orang lain kinerja berperilaku. yang optimal. Seseorang yang bergabung dalam organisasi pada sebuah Selain komitmen, budaya kerja dan organisasi dituntut adanya komitmen dalam motivasi, kinerja juga dipengaruhi oleh iklim dirinya. organisasi. Iklim organisasi yang Kinerja juga dipengaruhi oleh budaya menggambarkan suasana kerja organisasi atau kerja. Budaya kerja sangat penting bagi sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap organisasi. Budaya kerja yang kuat merupakan orang-orang yang bekerja di dalam organisasi. pembangkit semangat yang paling berpengaruh Iklim organisasi terbentuk oleh kumpulan dalam dapat persepsi dan harapan karyawan terhadap sistem membantu para pegawai melakukan pekerjaan- yang berlaku. Iklim organisasi selalu ada dalam pekerjaannya dengan lebih baik, nilai-nilai organisasi, dan eksistensinya tidak pernah budaya dapat diterjemahkan sebagai filosofi berkurang usaha, moto senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar organisasi, tujuan umum organisasi dan prinsip- dan perilaku individu dalam organisasi dan prinsip yang menjelaskan usaha. Nilai-nilai pemimpin adalah faktor paling dominan yang tersebut apabila dianut dan dilaksanakan secara mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi. menuntun asumsi perilaku dasar, karena slogan atau bersama oleh pemimpin dan anggota organisasi sedikitpun. Iklim organisasi Kinerja juga dipengaruhi oleh faktor dapat memperkuat budaya kerja. Suatu budaya kepuasan yang pegawai merupakan hal yang bersifat individual kuat ditandai oleh nilai-nilai inti kerja pegawai. Kepuasan kerja organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati tentang secara luas. Semakin banyak anggota organisasi pekerjaannya. yang menerima nilai-nilai inti dan semakin sebagai efektivitas atau respons emosional besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai terhadap berbagai aspek pekerjaan. tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu perasaan Dinas seseorang kepuasan Kesehatan kerja terhadap merupakan Kabupaten Pidie budaya yang kuat akan memiliki pengaruh yang berupaya untuk meningkatkan kinerja dalan era besar otonomi daerah ini merupakan suatu keharusan dalam sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah. Motivasi sebab Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie adalah merupakan salah satu faktor unsur staf yang membantu pimpinan dalam yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. menjalankan roda pemerintahan kabupaten 123 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam bidang kesehatan. memiliki diantara para pegawai bahkan masih Kenyataan yang ada dari pengamatan sering tergantung kepada yang lainnya, selama ini menunjukan bahwa masih lambatnya sehingga pekerjaan tidak dapat ditangani secara cara kerja serta pembagian kerja oleh pimpinan baik dan hasilnya tidak memenuhi harapan. tidak yang Keempat, pegawai kerapkali datang, istirahat ditentukan dalam organisasi. Pembagian tugas dan pulang tidak sesuai dengan waktu yang pekerjaan seringkali diberikan kepada beberapa telah ditentukan. sesuai dengan bidang/tugas orang yang dianggap cakap dan pembagian Pemaparan di atas merupakan alasan tugas sesuai dengan tuntutan organisasi tidak penulis dalam meneliti lebih lanjut tentang sepenuhnya bisa berjalan, sehingga fungsi kemampuan sumber daya manusia dengan pemegang jabatan belum sepenuhnya dapat mengambil judul penelitian sebagai berikut: berjalan tersebut “Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, menunjukan menurunnya kinerja pegawai yang Motivasi Dan Iklim Organisasi Terhadap salah satu indikasinya adalah tidak optimalnya Kepuasan Kerja Pegawai Serta Dampaknya pencapaian target atau realisasi anggaran. Pada Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie.” dan Indikasi banyak dipahami. tersebut faktor yang Kasus dipengaruhi secara oleh langsung mempengaruhi kinerja pegawai yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi secara umum. Hal ini dimungkinkan karena beberapa alasan antara lain: pertama, Belum memenuhi standar kerja bagi organisasi maupun pegawai di dalam melaksanakan bidang tugasnya, akhirnya evaluasi yang dilakukan hasilnya belum efektif serta juga karena peran pimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi. Kedua, dari segi kualitas layanan yang diberikan masih rendah dan terkesan tidak dikerjakan secara professional, sehingga menunjukan bahwa dalam organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie belum memiliki pegawai yang handal dan efektif dalam menangani suatu pekerjaan. Ketiga, kurangnya rasa tanggung jawab pada pekerjaan disebabkan belum tumbuh rasa TINJAUAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Menurut Mangkunegara, (2009:67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Simanjuntak, (2005:1) kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja didalamnya. Dengan peningkatan kinerja kata lain, organisasi upaya dilakukan melalui peningkatan kinerja masing-masing individu. Menurut Rivai (2005:63) kinerja adalah merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 124 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan telah disepakati bersama. LAN (2008) Komitmen Organisasi mendefinisikan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic scheme) suatu organisasi. paling sering didefinisikan sebagai (1) keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; (2) keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; (3) keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi (Luthan, 2006:249). adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari Kepuasan kerja sebagai suatu perasaan tentang merupakan organisasi Menurut Sunarto (2005:25), komitmen Kepuasan Kerja positif Komitmen pekerjaan hasil dari seseorang sebuah penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai yang perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam evaluasi organisasi dan kesediaan untuk bekerja keras karakteristiknya (Robbins, 2006:107). Howell atas nama organisasi. dan Dipboye (dalam Munandar, 2009:350) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya yaitu aspek- aspek seperti gaji atau upah yang diterima, kondisi kerja dan sikap pimpinan. Dengan kata lain, kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek sehingga disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi (Kreitner 2005:273). As’ad (2005:104) berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. 125 - Menurut Amnuai dalam Tika (2006:4) Budaya kerja adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggotaanggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalahmasalah adaptasi ekternal dan integrasi internal. Edward Burnett dalam Tika (2006:2) terhadap pekerjaannya. pekerjaan Budaya Kerja Volume 4, No. 3, Agustus 2015 mengatakan bahwa budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Vijay Sathe dalam Tika (2006:2) mengatakan bahwa budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat. Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala datang dari dalam mengaktifkan, diri pegawai menggerakkan yang kebutuhan serta 2006:125). psikologis pegawai. (Sivastav, mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. George Litwin dan Robert Stringer dalam Karena itu, kunci motivasi adalah memahami Alavi dan Jahandari (2005:250) mendefinisikan hubungan kebutuhan, dorongan dan tujuan iklim organisasi adalah persepsi orang dalam (Rivai, 2006:148). organisasi dimana ia bekerja dan pandangan Menurut French dan Raven dalam Sule atau perasaannya tentang dimensi-dimensi dan Kurniawan (2005:235), motivasi adalah seperti kebebasan, struktur organisasi, upah dan “sesuatau yang mendorong seseorang untuk gaji, kehati-hatian dan ketulusan hati dan menunjukkan dukungan terhadap organisasi. perilaku tertentu”. Krietner (2005:248), motivasi adalah ”proses-proses psikologis meminta mengarahkan, arahan, dan menetapkan tindakan sukarela yang mengarah Robins (2006:213), sebagai “proses motivasi yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran”. Intensitas terkait seberapa jauh seseorang berusaha, yang memiliki arah yang jelas dan waktu untuk Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas pada tujuan”. didefinisikan METODE PENELITIAN mencapai sasaran tersebut. Motivasi sebagai alat pemberi semangat yang Kesehatan Kabupaten Pidie. Sebagai objek penelitian adalah komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi, kepuasan kerja pegawai dan kinerja dinas (SKPD) sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, jumlah populasi meningkatkan kinerja. yakni keseluruhan PNS Dinas Kesehatan Iklim Organisasi Kabupaten Pidie yang berjumlah 1529 orang. Forehand dan Glimer dalam Srivastav Agar sampel yang diperoleh representative, (2006:125) mendefinisikan iklim organisasi peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar, adalah perpaduan dari karaktristik-karaktristik 2008:108), sebagai berikut : organisasi yang terintegrasi secara konseptual. Karaktristik organisasi dijabarkan keperibadian organisasi dan dalam pengaruhnya terhadap motivasi dan tingkah laku dari anggota N = Ukuran Populasi dalam suatu organisasi. Iklim organisasi Keterangan : n = Jumlah sampel adalah hasil dari interaksi antar struktur organisasi, sistem, budaya, tingkah laku pimpinan dan kebutuhan- e = Nilai kritis (9%) Jadi besarnya sampel minimum dapat dihitung sebagai berikut: Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 126 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala n= 1529 1529 = = 114,23 1 + 1529 (0,09) 13,3849 ≈ 114 orang Pemilihan sampel berdasarkan de-sain Probabilitas, dimana setiap sampel dipilih berdasar prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Sampel yang dipilih Tabel 1. Rangkuman Hasil Substrktur 1 Koefisien Jalur Pegaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Y X2 Y X3 Y X4 Y 0,195 0,318 0,117 0,410 0,003 0,000 0,033 0,000 Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak adalah menerapkan pola sampel proporssional random sampling dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie tersebar pada 28 unit kerja Adapun persamaan untuk substruktur 1 adalah sebagai berikut: (lokasi/wilayah) dan jumlah sampel pada setiap Y = 0,195X1 + 0,318X2 + 0,117X3 + 0,410X4 unit kerja proporsional dengan jumlah pegawai + 0,559ε1 Hasil pada setiap unit kerja tersebut. penelitian menunjukkan Metode Analisis Data bahwa secara variabel simultan komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim Peralatan analisis data yang digunakan organisasi berpengaruh secara signifikan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini ini adalah analisis jalur (path analysis). ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (60,047 > 2,45) pada tingkat signifikansi 0,000. HASIL PEMBAHASAN Besarnya pengaruh secara simultan dari Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil penelitian koefisien R2 dimana nilai R2 adalah sebesar 0,688, artinya sebesar 68,8% nilai dari variabel parsial kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh komitmen variabel komitmen orgaisasi, budaya kerja, organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim motivasi dan iklim organisasi, sedangkan organisasi sisanya 31,2% dipengaruhi oleh variabel lain di menyebutkan bahwa berpengaruh secara keempat variabel ini dapat dilihat dari nilai variabel secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini dapat luar penelitian ini. dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil penelitian menyebutkan organisasi, bahwa budaya secara variabel kerja, parsial komitmen motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh 127 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala secara signifikan terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Pengaruh Tidak Langsung Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui Kepuasan Kerja berikut ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tabel 2. Rangkuman Hasil Substrktur 2 Koefisien Jalur komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi baik secara langsung Pegaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Z 0,284 0,000 Ho ditolak X2 Z X3 Z X4 Z Y Z 0,246 0,115 0,229 0,197 0,007 0,036 0,014 0,038 Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak maupun tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja pegawainya. Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja Adapun persamaan untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut: terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dapat dijelaskan pada gambar 1 berikut ini. Y = 0,284X1 + 0,246X2 + 0,115X3 + 0,229X4 + ε 2 = 0,545 0,197Y + 0,545ε2 Hasil organisasi, X1 penelitian menunjukkan bahwa budaya secara variabel kerja, simultan signifikan terhadap 0,508 komitmen motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara ε1 ε 1 = 0,559 kinerja Dinas 0,079 0,497 0,195 ε2 0,284 X2 0,246 0,318 0,145 0,197 Y 0,117 X3 0,767 0,115 0,101 Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini ditandai Z 0,410 0,229 X4 oleh nilai Fhitung > Ftabel (51,119 > 2,30) pada tingkat signifikansi 0,000. Gambar 1. Diagram jalur pengaruh langsung dan tidak langsung Besarnya pengaruh secara simultan dari kelima variabel ini dapat dilihat dari nilai Gambar di atas memberikan informasi koefisien R2 dimana nilai R2 adalah sebesar bahwa komitmen organisasi (X1), budaya kerja 0,703, artinya sebesar 70,3% nilai dari variabel (X2) motivasi (X3), iklim organisasi (X4) dan kinerja Dinas Kesehatan dipengaruhi oleh kepuasan variabel komitmen organisasi, budaya kerja, langsung dan tidak langsung terhadap kinerja motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja, Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (Z). sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil kerja (Y) perhitungan berpengaruh terhadap secara besaran pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total masing-masing variabel Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 128 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja pegawai baik secara simultan maupun pada tabel 3 berikut ini. parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Tabel 3. Hasil estimasi pengaruh langsung dan tidak langsung Kesehatan Kabupaten Pidie. Variabel Koefisien Jalur eksogen terhadap variabel endogen dapat dilihat Pengaruh Langsung X1 →Y X2 →Y X3 →Y X4 →Y 0,195 0,318 0,117 0,410 0,195 0,318 0,117 0,410 X1 → Z 0,284 0,284 X2 → Z 0,246 0,246 X3 → Z 0,115 0,115 X4 → Z 0,229 0,229 Y→Z 0,197 0,197 4. Secara tidak langsung komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan Tidak Langsung Melalui Y Total 0,195 x 0,197 = 0,038 0,318 x 0,197 = 0,063 0,117 x 0,197 = 0,023 0,410 x 0,197 = 0,081 - 0,195 0,318 0,117 0,410 0,284+ 0,038 = 0,322 0,246+ 0,063 = 0,309 0,115+ 0,023 = 0,138 0,229+ 0,081 = 0,310 0,197 iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten dilakukan usaha-usaha kepuasan kerja seperti Pidie, perlu mening-katkan mening-katkan kepuasan pegawai terhadap manajemen dan lebih memperhatikan kondisi kenyamanan lingkungan kerja di Dinas Kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN Kabupaten Pidie. Kesimpulan 1. Secara 2. Untuk meningkatkan komitmen organisasi deskriptif, hasil penelitian yang akan berdampak pada kinerja menunjukkan bahwa kinerja organisasi, organisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten kepuasan organisasi, Pidie perlu melakukan usaha-usaha seperti Kesehatan membuat pegawai merasa menjadi bagian Kabupaten Pidie cenderung kurang baik dari keluarga besar dari Dinas Kesehatan sedangkan motivasi dan iklim organisasi di Kabupaten Pidie dan membuat Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie sudah Kesehatan Kabupaten Pidie memiliki arti baik. yang sangat besar bagi pegawai. budaya 2. Hasil kerja, kerja komitmen di penelitian Dinas bahwa 3. Budaya kerja Dinas Kesehatan Kabupaten kerja, Pidie juga perlu ditingkatkan yaitu dengan motivasi dan iklim organisasi baik secara melakukan usaha-usaha seperti membina simultan berpengaruh kekompakan antar bidang dalam bekerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan sehingga dapat mendorong kualitas dan Kabupaten Pidie. kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dan komitmen menunjukkan organisasi, maupun budaya parsial 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen kerja promosi dan sebagainya didasarkan atas motivasi, iklim organisasi, dan kepuasan prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya 129 - organisasi, budaya memberi imbalan seperti kenaikan gaji, Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alavi, et. al., 2005. “The Organizational Climate Of Kerman Shahid Bahonar University”, Public Personnel Management, Vol.34, No.3. As’ad, M. 2005. Psikologi Industri, Edisi Keenam, Liberty: Yogyakarta. Sule, E. Trisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen, Edisi Kesatu, Penerbit Prenadi Media: Jakarta. Sunarto. 2005, Manajemen Karyawan, Amus: Yogyakarta. Tika, P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara: Jakarta. Umar, H. 2008. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Kreitner, Robert dan A. Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Salemba Empat: Jakarta. LAN. 2008. Teknik Penyusunan Kinerja/Berkinerja Tinggi, LAN-RI: Jakarta. Luthan, F. 2006. Perilaku Organisasi, Andi: Yogyakarta. Mangkunegara dan A. Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya: Bandung Munandar, dkk. 2009. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas. Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan :Dari Teori Ke Praktek. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Indeks: Jakarta. Simanjuntak dan Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja.. Lembaga Penerbit FE-UI: Jakarta. Srivastav dan A. Kumar. 2006, “Organizational Climate as a Dependent Variable, relationship with role stress, coping strategy and personal variables”, Journal Of Management Research, Vol.6, No.3, Dec. Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 130