BAB II DASAR TEORI 2.1. Lampu Lalu Lintas 2.1.1. Pengertian Lampu Lalulintas Menurut Penjelasan UU Lalu Lintas No. 14 tahun 1992 pasal 8 ayat 1 huruf C menyebutkan bahwa “Pengertian alat pemberi isyarat lalu lintas adalah peralatan teknis berupa isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan bunyi untuk memberi peringatan atau mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di persimpangan, persilangan sebidang ataupun pada arus jalan”. Jadi lampu lalu lintas dapat diartikan sebagai lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari masingmasing arah untuk berjalan secara bergantian. Pada setiap lampu lalu lintas terdapat 3 buah lampu yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Merah berarti berhenti, kuning berarti hati-hati, sedangkan hijau berarti jalan. 2.1.2. Pengaturan Lampu Lalulintas Secara default, setiap lampu lalu lintas akan mengatur laju kendaraan yang akan berjalan lurus dan berbelok ke kanan. Sedangkan belok kiri diperbolehkan langsung kecuali ada lampu lalu lintas atau rambu-rambu lalu lintas lain yang mengatur belokan ke kiri. Hal itu telah diatur di Penjelasan UU Lalu Lintas No.14 tahun 1992. 2.2. Mikrokontroller Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Nilai plus bagi mikrokontroler adalah terdapatnya memori dan Port Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, 4 5 Port I/O, Komunikasi Serial, dll), dan juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroler digunakan pada berbagai sistem elektronis, seperti pada robot, automatisasi industri, sistem alaram, peralatan telekomunikasi, hingga peralatan rumah tangga. Pengendali mikro (microcontroller) adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC (personal computer) karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Untuk mengontrol robot, maka digunakan mikrokontroler dengan pertimbangan faktor ukuran yang relatif kecil sehingga cocok untuk pengontrol robot dan peralatan-peralatan elektronika. Sistem mikrokontroler lebih banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana yang penting seperti mengendalikan motor, saklar, resistor variable, atau perangkat elektronik lain. Satu-satunya bentuk antarmuka yang ada pada sebuah sistem mikrokontroler hanyalah sebuah LED (Light Emiting Diode), bahkan ini pun bisa dihilangkan jika tuntutan konsumsi daya listrik mengharuskan demikian 2.2.1. Sistem Mikrokontroler Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian diantaranya : 1. CPU yaitu Central Prosesing Unit, pada bagian ini yaitu sebagai otak atau pusat dari pengontrolan, pengontrol utama dalam suatu mikrokontroler. CPU yang terdapat pada mikrokontroler ini ada yang berukuran 8bit dan ada juga yang berukuran 16bit. 2. ROM yaitu Read Only Memori merupakan alat untuk mengingat yang memiliki sifat bisa dibaca saja ini berarti memori ini tidak dapat ditulis, memori ini biasanya untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersimpan dalam format biner (0 dan 1) . 6 3. RAM yaitu Random Access Memory berbeda dengan ROM sebelumnya, RAM dapat dibaca dan ditulis berulang kali. 4. I/O yaitu sebagai penghubung dunia luar mikrokontroler menggunakan port ini untuk download data yang bisa melalui PC(Personal Compuer) maupun perangkat elektronika lainya. 5. Komponen lainya dapat berupa LED, motor, dan perangkat – perangkat elektronika sesuai kebutuhan. 2.2.2. Mikrokontroller AT MEGA8535 Mikrokontroller ATMEGA8535 merupakan sebuah mikrokontroller 8-bit yang diproduksi oleh Atmel. Arsitektur yang disajikan dalam mikrokontroller ATMEGA8535 secara garis besar disajikan pada Gambar 2.1. 7 Gambar 2.1 Arsitektur ATMEGA8535 Konfigurasi pin dari IC ATMEGA8535 ditunjukkan pada Gambar 2.2. 8 Gambar 2.2 Konfigurasi pin ATMEGA8535 Mikrokontroller ini terdiri dari 40 pin. pin-pin tersebut terbagi dalam 4 buah port, yaitu port A, port B, port C, dan port D.. Selain 4 buah port masih ada pin yang difungsikan untuk jalur catu daya, jalur detak, dan jalur untuk piranti pengisian program. Adapun fungsi dari masing-masing pin adalah sebagai berikut: a. VCC Pin ini digunakan untuk masukan catu daya sebesar +5 Volt. b. GND Pin ini digunakan untuk masukan catu daya sebesar 0 Volt c. Port A (PA7..PA0) Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D Konverter. Port A juga berfungsi sebagai sebagai port Input Output 8-bit dua arah, jika A/D Konverter tidak digunakan. Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk 9 masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarikrendah, pin – pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Pin Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. d. Port B (PB7..PB0) Port B adalah suatu Port Input/Output 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port B yangsecara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullup diaktifkan. Pin Port B adalah tristated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. e. Port C (PC7..PC0) Port C adalah suatu Port Input/Output 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port C output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullup diaktifkan. Pin Port C adalah tristated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. f. Port D (PD7..PD0) Port D adalah suatu Port Input/Output 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai 10 input, pin port D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullup diaktifkan. Pin Port D adalah tristated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. g. RESET Masukan (Reset), ketika logika 1 diberikan pada pin ini, dan osilator dalam kondisi berjalan, maka mikrokontroller akan reset. h. XTAL1 Masukan ke penguat pembalik osilator atau masukan ke rangkaian operasi internal pulsa (clock). i. XTAL2 Keluaran dari penguat pembalik osilator j. AVCC Pin penyedia tegangan untuk port A dan Analog/Digital Konverter k. AREF Pin referensi analog untuk Aanalog/Digital konverter 2.3. Rangkaian Catu Daya Catu daya adalah rangkaian yang menurunkan tegangan AC 220 menjadi tegangan searah sebagai keluarannya. Tegangan catu daya ini biasanya digunakan untuk catu daya rangkaian elektronika dan piranti lainnya. 2.3.1. Catu daya penyearah setengah gelombang Rangkaian catu daya dengan menggunakan penyearah setengah gelombang dengan kapasitor dipasang pararel terhadap terminal keluarannya ditunjukkan dalam Gambar 2.3. Kapasitor yang dipasang pararel terhadap terminal keluarannya adalah untuk menyediakan arus pada beban selama interval waktu ketika dioda mendapat bias mundur (reserve bias). 11 Gambar 2.3 Rangkaian catu daya penyearah setengah gelombang 2.3.2. Catu daya penyearah gelombang penuh Kemampuan untuk meminimalkan besar komponen riak dibawah kondisi terbebani secara penuh adalah tujuan dari setiap catu daya. Catu daya yang ideal memiliki sumber tegangan yang konstan dan tanpa riak. Salah satu cara untuk mengurangi faktor riak menjadi setengah dari riak yang dihasilkan oleh catu daya penyearah setengah gelombang adalah dengan menggunakan rangkaian catu daya penyearah gelombang penuh tanpa menambah jumlah kapasitor terpasang. Catu daya gelombang penuh yang sering diaplikasikan adalah adalah menggunakan penyearah jembatan. Topologi penyearah gelombang penuh ditunjukkan dalam Gambar 2.4 dan sering disebut penyearah full-wave center tapped, dimana rangkaian digerakkan oleh lilitan skunder transformator. Gambar 2.4. Rangkaian catu daya penyearah gelombang penuh 12 2.3.3. Pengatur tegangan Hampir semua rangaian catu daya yang ditemukan dalam rangkaian elektronika modern menggabungkan penyearahan dan penapisan kapasitif untuk mengurangi besar riak dan meminimalkan jatuh tegangan keluaran pada kondisi beban penuh. Rangkaian seperti ini sering ditemukan dalam IC tunggal yang disebut pengatur tegangan (voltage regulator), dengan rangkaian ditunjukkan dalam Gambar 2.5. pengatur tegangan dapat dipandang sebagai piranti aktif dengan tiga terminal, yaitu terminal masukan, terminal keluaran, dan terminal bersama. Gambar 2.5. Rangkaian pengatur tegangan yang dihubungkan dengan catu daya penyearah jembatan gelombang penuh Pengatur tegangan menerima tegangan DC yang belum sempurna (masih mengandung riak) sebagai masukan, dan menyediakan tegangan DC murni sebagai keluarannya. Tegangan murni ini didefinisikan sebagai suatu besaran konstan tanpa riak. Dalam penelitian digunakan regulator power supply LM7805. IC tipe ini memiliki keunggulan dalam berbagai hal seperti tidak diperlukan headsink dan transistor daya tambahan jika beban arus total keluarannya hanya dibawah 1A serta mampu bekerja dalam batasan tegangan yang lebar (min 1,5 Vout dan max 30 Vdc)untuk menghasilkan tegangan keluaran yang tertera pada kemasan fisiknya. Sebagai contoh versi 7805 akan mengeluarkan tegangan stabil sebesar 5 Vdc, sedangkan versi 7812 akan mengeluarkan tegangan stabil 12 Vdc. Adapun bentuk fisik LM7805 ditunjukkan dalam Gambar 2.6. 13 Gambar 2.6. Pin koneksi dan bentuk fisik LM7805 IC ini memiliki sistem rangkaian internal dengan pengaman beban lebih (overload protector) jika beban yang terpasang mengalami hubung singkat dan mimiliki pengaman thermal shuot down jika dalam pemakaiannya terjadi konsumsi arus lebih dan IC menjadi terlalu panas. Rangkaian catu daya digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan AC 220V ke tegangan DC yang rendah. Pada rangkaian catu daya menggunakan trafo step down. Keluran dari trafo disearahkan dengan menggunakan dioda. Jenis penyerah ada dua buah, yaitu penyearah gelombang penuh dan penyearah setengah gelombang. Keluaran dari penyearah ini difilter dengan menggunakan kapasitor. Setelah pemasangan kapasitor ini, maka riak yang dihasilkan oleh gelombang AC akan hilang. Untuk mendapatkan nilai tegangan tertentu perlu dipasang sebuah IC regulator atau dioda zener. 2.4. Komunikasi serial RS232 Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan komunikasi data secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirim bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirim bersama-sama data serial tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver). Pada IBM PC kompatibel port serialnya termasuk jenis 14 asinkron. Komunikasi data serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter). IC UART dibuat khusus untuk mengubah data parallel menjadi data serial yang kemudian diubah kembali menjadi data parallel. IC UART 8250 dari intel merupakan salah satunya. Selain berbentuk IC mandiri, berbagai macam mikrokontroller ada yang dilengkapi UART, misalnya keluarga mikrokontroller MCS51 (termasuk AT89S51). Kecepatan transmisi (baud rate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu. Boud rate yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400 dan 9600 (bit/detik). Dalam komunikasi data serial, boud rate dari kedua alat yang berhubungan harus diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya harus ditentukan panjang data (6, 7 atau 8-bit), paritas (genap ganjil atau tanpa paritas), dan jumlah bit ‘Stop’ (1, 1,5 atau 2 bit) Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut: 1. Logika ‘1’ disebut ‘mark’ terletak antara -3 V hingga -25 V 2. Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 V hingga +25 V 3. Daerah tegangan -3 V hingga +3 V adalah invalid level. Pada computer IBM PC kompatibel biasanya terdapat dua konektor port serial DB-9 yang biasa dinamai COM1 dan COM2. Pada Gambar 2.7 (a) disajikan konektor DB-9, dan (b) adalah contoh dari kabel serial. 15 (b) Konektor DB-9 (b) Kabel Serial RS232 Gambar 2.7 (a) Konektor serial DB-9, (b) Kabel serial DB-9 Fungsi dari masing-masing pin DB-9 disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Konfigurasi pin konektor DB-9 Nomor Pin Nama Sinyal Direction Keterangan 1 DCD In Data Caririer Detect/ Received Line Signal Detect 2 RxD In Receive Data 3 TxD Out Transmit Data DTR Out Data Treminaly Ready 5 GND - Ground 6 DSR In Data Set Ready 7 RST Out Request ti Send 8 CTS In Clear to Send 9 RI In Ring Indicator 16 2.5. LED LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Gambar 2.8 Simbol LED Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi dayanya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida (GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil, awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat 17 memancarkan cahaya serta tidak memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti itu). Cara pengoperasian LED yaitu : Gambar 2.9 Cara pengoperasian LED Selalu diperlukan perlawanan deretan R bagi LED guna membatasi kuat arus dan dalam arus bolak balik harus ditambahkan dioda penyearah