perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN
DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL
PADA MINI MARKET TANIA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
ELISA NUR AZIZA
NIM F3309044
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
 Hidup tidak akan menghadiahkan sesuatupun kepada manusia tanpa kerja
keras.
 Kalau tidak karena semalam kita telah berusaha, bersungguh, bersabar,
dan berdoa, belum tentu hari ini kita akan berada disini.
 Jangan biarkan dirimu menyesal (Super Junior Donghae)
 I’ll do my best to get the best (penulis)
Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada:
1. Kedua Orang Tuaku
2. Kedua Adikku
3. Keluarga besarku
4. Sahabat dan teman-temanku
5. Pembaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul “Perbandingan Metode Penilaian Persediaan Dengan Dasar Cost
Untuk Memperoleh Laba Yang Maksimal Pada Mini Market Tania” ini dengan
baik, lancar, dan tepat waktu.
Penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi D3
Akuntansi.
3. Bapak Drs. Eko Arif S, M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Papa, mama, Reza, Aldi, budhe, mas Jonet, mbak fatma dan semua
keluarga di rumah atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan pada
penulis.
5. Song eonni dan Lee eonni yang selalu memberikan semangat dan bantuan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Teman-teman dan sahabat yang telah mendukung dan memberikan
semangat untuk dapat.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Demikian
Tugas Akhir ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta, 29 Juni 2012
Elisa Nur Aziza
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.....................................................1
B. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................14
C. PERUMUSAN MASALAH......................................................................15
D. TUJUAN PENELITIAN............................................................................16
E. MANFAAT PENELITIAN........................................................................16
F. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA..............................................17
BAB II LANDASAN TEORI DAN ANALISIS DATA
A. LANDASAN TEORI.................................................................................20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. ANALISIS DATA.....................................................................................33
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN.............................................................................................40
B. KEKURANGAN........................................................................................40
C. TEMUAN DAN SOLUSI
IV PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................41
B. SARAN......................................................................................................43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
II.1 Perbandingan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik...............................26
II.2 Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Laporan Laba Rugi......32
II.3 Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Neraca..........................33
II.4 Ringkasan Laporan Laba Rugi Mini Market Tania.........................................38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
I.1 Struktur Organisasi Mini Market Tania........................................................... 5
II.1 Rumus Harga Pokok Barang Terjual.............................................................27
II.2 Rumus Biaya Rata-Rata Per Unit..................................................................28
II.3 Persamaan Akuntansi....................................................................................32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN
DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL
PADA MINI MARKET TANIA
ELISA NUR AZIZA
F3309044
Inventories are an important barometer of business activity. Inventories affect
both the balance sheet and the income statement. In the balance sheet of
merchandising companies, inventory is frequently the most significant current
asset. In the income statement, inventories will affects by the cost of goods sold.
Cost of goods sold is determined by costing the inventories. We can use the cost
flow assumptions to determines the cost of inventory. There are three assumption
of cost flow, they are FIFO (First In First Out), LIFO (Last in First Out), and
Average Cost.
Mini Market Tania is a modern market with inventory system. They also
determines the cost of inventories to compute thecost of goods sold.
The purpose of this research is to compare the three assumptions of the
inventory costing flow and to know which assumptios that produces the highest
gross profit.
The result of this research are FIFO method will produces the highest gross
profit, LIFO method will produces the lowest gross profit, and Average Cost
method is in the middle of FIFO and LIFO.
Keywords
: Inventory, Cost Method
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.
Sejarah Berdiri
Mini Market Tania merupakan laboratorium Pendidikan Tata Niaga FKIP
UNS. Pada awal berdirinya Tania mempunyai konsep pasar tradisional atau
traditional market yang bentuknya adalah toko kelontong bernama Toko
Tania. Namun dengan adanya perkembangan pada dunia ritel dan tuntutan
dari stakeholders, konsep dari laboratorium inipun berubah dari traditional
market menjadi modern market atau pasar modern. Perubahan konsep ini
mengakibatkan perubahan bentuk dari sebuah toko kelontong bernama Toko
Tania menjadi sebuah mini market bernama Mini Market Tania.
Pada tanggal 15 November 2005, Laboratorium Pendidikan Tata Niaga
FKIP UNS secara resmi mengalami perubahan konsep dari tradisional market
menjadi modern market dengan nama Mini Market Tania. Perubahan ini
mencakup penerapan aplikasi sistem ritel yang terintegrasi, adanya rak
display standar mini market, struktur organisasi modern market, dan
pengadaan perlengkapan mini market seperti komputer dan printer POS,
scanner barcode, printer barcode label, dan sebagainya.
commit to user
1
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam rangka pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang
menekankan pada pemberian kemampuan pada mahasiswa khususnya
kemampuan yang bersifat praktek, maka BKK – PTN menyediakan
laboratorium yang sesuai dengan bidang keahlian BKK-PTN. Laboratorium
tersebut berupa : Laboratorium Perniagaan „Mini Market Tania‟. Mahasiswa
dapat mempraktikan teori yang ada diperoleh dalam perkuliahan, sehingga
sebelum terjun ke dunia kerja mahasiswa sudah memperoleh bekal yang
cukup. Keberadaan Mini Market Tania ini sebagai sarana praktik bagi
mahasiswa dalam meningkatkan kompetensinya. Seperti kemampuan
mendisplay produk, kemampuan mengaplikasikan sistem ritel yang
terintegrasi, kemampuan mengaplikasikan SOP Toko, dan sebagainya.
Keseluruhan kompetensi ini sudah tercover pada JobDes struktur organisasi
Mini Market Tania.
Program Pendidikan Ekonomi Tata Niaga memfokuskan pada disiplin
ilmu ekonomi dengan keahlian khusus di bidang pemasaran dan ritel. Sarana
laboratorium niaga mewadahi dua unit niaga yaitu Unit Modern Market yang
bernama Mini Market TANIA dan Unit Training & Consultant. Unit Modern
Market memfokuskan pada pengembangan ritel sedangkan Unit Training &
Consultant memfokuskan pada pengembangan keterampilan di bidang niaga.
Melalui sarana dan prasarana yang memadai, keberadaan laboratorium ini
sangat menunjang bagi kegiatan praktikum peserta didik dalam berwiraniaga
sekaligus sebagai ajang pengembangan bakat wirausaha dan peningkatan
kompetensi peserta didik.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya laboratorium pendidikan Mini Market
Tania adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam unjuk
kompetensi baik secara teori maupun praktik sebagai bekal dalam bersaing di
pasar kerja.
3.
Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi Program studi penghasil tenaga pendidik yang memiliki
kompetensi unggul dibidang Pendidikan Ekonomi di Asia Tenggara yang
berkarakter kuat dan cerdas.
b. Misi
- Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan
secara efektif untuk menghasilkan lulusan dibidang pendidikan
ekonomi (Bidang keahlian khusus pendidikan Akuntansi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Admiministrasi Perkantoran) yang unggul, berdaya
saing tinggi, mandiri, dan kepribadian.
- Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung
pelaksanaan
pendidikan
dan
pembelajaran
agar
mampu
menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan ekonomi.
- Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4
digilib.uns.ac.id
- Memperluas jaringan kerjasama baik dalam negeri maupun luar
negeri dalam bidang tri dharma perguruan tinggi
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang
pengembangan bidang pendidikan ekonomi
4.
Aktivitas
Mini Market Tania memiliki beberapa aktivitas, antara lain:
a. Menjalankan Standar Operasional Prosedur Toko
b. Proses menjual dan transaksi produk
c. Proses pembelian atau pengadaan produk
d. Proses display dan layout
e. Proses stock opname
f. Proses promosi dan pelayanan pelanggan
g. Proses administrasi
5.
Fasilitas
Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Mini Market Tania adalah:
a.
Laboratorium Praktik dengan konsep Modern Market
b.
Program Aplikasi Sitem Ritel
c.
Model rak/gondola dengan layout modern market
d.
POS Kasir (computer, scanner, printer)
e.
Cash register
f.
Cool Box
g.
AC & Sound system ruangan
h.
Keragaman produk lebih dari 800 item
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Program
Beberapa program yang dimiliki oleh Mini Market Tania antara lain:
7.
a.
Program pelatihan
b.
Program pemagangan peserta didik
c.
Konsultas Manajemen ritel
d.
Pengadaan fasilitas modern ritel
e.
Pengadaan aplikasi sitem POS kasir
Struktur Organisasi
Ketua BKK PTN
Ketua Laboratorium
Asisten Laboratorium
Direktur
\\\
Divisi
Keuangan
Divisi
IT
Divisi
store
Ass. Manstore 1
Divisi
Buyer
Divisi
S&D
Sekretaris
Divisi
HRD
Divisi
Perpustakaan
Ass. Manstore 2
Divisi
Promosi
Divisi
OS
commit to user
Gambar I.1 Struktur Organisasi Mini Market Tania
Divisi
Kasir
perpustakaan.uns.ac.id
8.
6
digilib.uns.ac.id
Deskripsi Jabatan
a. Direktur
- Bertanggung jawab atas kemajuan Mini Market Tania dan pemegang
wewenang tertinggi pada Mini Market Tania.
- Memanage seluruh bagian organisasi Mini Market Tania
- Melakukan koordinasi dengan pembimbing/asisten laboratorium.
- Menyusun program kerja organisasi Mini Market Tania
- Melakukan pelaporan bulanan aktivitas Mini Market Tania
- Menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus Mini Market Tania
- Melakukan tertib administrasi & mendokumentasikan file-file penting
- Terlibat langsung terhadap keseluruhan aktivitas Mini Market
b. Sekretaris
- Melakukan koordinasi antara sekretaris untuk kemajuan Mini Market
Tania
- Menerima surat masuk dan segera membuat surat balasan.
- Mengumpulkan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) dari masingmasing divisi maksimal tanggal 2 tiap bulannya.
- Melaporkan LPJ kepada Direktur Mini Market tiap bulannya.
- Melakukan koordinasi dengan Direktur, Manager dan Koordinator di
Mini Market Tania dengan baik.
- Mencatat semua hasil rapat yang dilakukan.
c. Divisi Keuangan
commit to user
- Penertiban Administrasi Keuangan Tania (PERDATA)
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Bulanan
Mini Market
Tania (LPKB)
- Estimasi Dana Mini Market Tania (ESDANA)
- Temu Anggota Keuangan Tania (Temu AKUNTAN)
- Mendokumentasikan Pencairan Dana
- Evaluasi Kerja (Anggota Keuangan)
d. Divisi IT
- Menyediakan seluruh kebutuhan Tania yang berhubungan dengan IT.
- Pengamanan Listrik, pengamanan computer kasir (Server Kasir) ,
pengecekan system (Maintenance System)
- Perbaikan kerusakan-kerusakan inventory IT.
- Penambahan kebutuhan-kebutuhan inventory IT (harus disesuaikan).
- Pelaksanaan SOP SO.
- Pengelolaan web/blog tania.
e. Divisi Store
- Bertanggungjawab kepada Direktur dan sebagai pemimpin
pada
operasional toko Mini Market Tania
- Memanage seluruh bagian operasional toko Mini Market Tania
- Melakukan koordinasi dengan pembimbing/asisten laboratorium,
direktur, manajer keuangan, dan manajer HRD.
- Menyusun program kerja operasional toko Mini Market Tania
- Melakukan pelaporan bulanan aktivitas operasional toko Mini Market
Tania
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membantu direktur dalam menyusun laporan pertanggungjawaban
pengurus Mini Market Tania
- Melakukan tertib administrasi & mendokumentasikan file-file penting
- Terlibat langsung terhadap keseluruhan aktivitas Mini Market
- Merencanakan dan melakukakan stock opname, stock pastial, dan
adjustment produk
- Membuat jadwal petugas jaga Mini Market Tania
f. Divisi HRD
- Melaksanakan segala ketentuan yang ditetapkan dalam rapat HRD
sesuai persetujuan manajer HRD, divisi litbang dan divisi personal
audit Mini Market Tania.
- Membuat susunan organisasi Mini Market Tania.
- Membuat jadwal jaga kasir,end of month, stock opname (SO) dan
jadwal kerja bakti Tania, Perpustakaan dan Gudang.
- Melaksanakan tugas jaga piket HRD.
- Mendokumentasikan file–file penting.
- Membuat buku komunikasi HRD dan presensi kasir.
- Membuat ID Card mahasiswa PTN 2010.
- Mengontrol keaktifan mahasiswa PTN 2010 dalam melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan Mini Market Tania.
- Membuat dan menyebarkan angket untuk mengukur pelayanan Mini
Market Tania kepada konsumen.
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Memberi nasehat sebelum memberi surat peringatan kepada
mahasiswa PTN yang kurang aktif menjalankan tugas.
- Membuat rekap presensi peserta SO dan rekap keaktifan mahasiswa
PTN 2010.
- Membuat MoU kerjasama dengan pihak luar bersama divisi lain yang
terkait.
- Membuat jadwal penempatan untuk adik-adik magang di Mini Market
Tania
- Membuat laporan pertanggungjawaban Mini Market Tania.
g. Assisten Manstore 1
- Bertanggung jawab langsung kepada Store Manager
- Membantu keseluruhan tugas Sore Manager khususnya pada divisi
buyer dan divisi S&D
- Melakukan koordinasi dengan divisi buyer dan divisi S&D
- Melakukan pengabsenan shift 1 dan shif 2 pada anggota piket buyer
dan S&D
- Mengingatkan buyer dan S&D untuk mengumpulkan laporan bulanan
pada asmen maks tanggal 30
- Melakukan pengevaluasian terhadap laporan bulanan buyer dan S&D
- Menyerahkan laporan bulanan bayer dan S&D max tanggal 2 ke
sekertaris
- Membuat buku komunikasi antara buyer, S&D dan asmen
h. Assisten Manstore 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10
digilib.uns.ac.id
- Tertib admisntrasi
- Berkoordinasi dengan Manajer Store dalam pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan
Divisi Promosi.
- Berkoordinasi dengan Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan
Divisi Promosi dalam mengelola Mini Market TANIA, seperti :
presensi rutin divisi, penyerahan LPJ per bulan maksimal tanggal dua,
evaluasi bulanan per divisi, dan membantu komunikasi lintas divisi
dari Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan Divisi Promosi.
i. Divisi Buyer
- Menerapkan sistem penjagaan buyer.
- Melakukan koordinasi aktif antar staff.
- Melakukan koordinasi dengan Ass. Manstore 1 dalam mengambil
keputusan.
- Mengadakan kontrol terhadap setiap kegiatan yang berhubungan
dengan buyer.
- Melakukan survei harga di pasaran.
- Mengupdate barang kebutuhan mahasiswa.
- Bekerjasama dengan divisi promosi untuk membuat promosi bulanan.
- Mengaktifkan buku komunikasi.
- Membuat buku konsinyasi, rekap pembelian barang dan laporan
penginputan barang.
to userpembelanjaan barang.
- Membuat PO sebelumcommit
mengadakan
perpustakaan.uns.ac.id
11
digilib.uns.ac.id
- Membuat MOU untuk barang konsinyasi.
- Mengadakan pengarsipan untuk setiap file-file buyer.
- Mengadakan evaluasi setiap akhir bulan tepatnya hari jumat.
j. Divisi S&D
- Menyusun program kerja selama 1 ( satu ) semester.
- Menerima serah terima barang dari divisi buyer.
- Mendisplay barang sesuai dengan SOP pendisplayan barang.
- Meletakkan dan merapikan over stock barang di storage.
- Mengecek stock barang yang habis / expired date serta mencatat dan
melaporkannya ke divisi buyer.
- Mengisi rak yang kosong dengan stock barang yang ada.
- Mengecek price tag produk yang tidak ada dan membuatkannya untuk
ditempel pada produk.
- Melakukan taking order.
- Menerima dan mengantar pesanan barang dari pelanggan.
- Melakukan tertib administrasi dan mendokumentasikan file – file
penting.
- Melakukan survey harga.
- Membuat laporan bulanan.
- Membuat buku khusus untuk divisi S & D.
k. Divisi Promosi
- Membuat Standar Operational Procedure ( SOP ) baru.
commit to user
- Membuat Buku Komunikasi Divisi Promosi.
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membuat buku ide.
- Membuat komunikasi visual Mini Market.
- Membuat papan “Costumer Service”.
- Melakukan pengadaan brosur untuk promosi parcel Tania ke
organisasi dan dosen FKIP ( bekerjasama dengan buyer ).
- Melakukan promosi produk terbaru Mini Market Tania.
- menyambut mahasiswa baru Tania.
l. Divisi Operating Support
- Mendata inventaris barang-barang yang ada di TANIA dan
Perpustakaan BKK PTN.
- Berkoordinasi dengan Ass. Manager 2 dalam menjalankan tugas.
- Merawat dan menjaga barang-barang inventaris yang ada di TANIA.
- Merawat dan menjaga gudang TANIA.
- Menukar uang receh untuk pengembalian uang pembelian konsumen
TANIA.
- Menyediakan perlengkapan untuk semua divisi.
- Mengganti atau memperbaiki peralatan dan perlengkapan di TANIA
yang sudah rusak.
- Menjalankan piket jaga harian divisi OS di TANIA dan jika sewaktuwaktu di butuhkan harus ada.
- Mengecek kebersihan TANIA setiap harinya.
- Mengumpulkan dan menjual sisa kardus yang sudah tidak terpakai di
TANIA.
commit to user
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membuat laporan hasil kerja divisi OS tiap bulannya.
- Melaporkan hasil kerja divisi OS kepada Ass. Manager 2.
- Menjalankan SOP divisi OS dengan sebagaimana mestinya.
m. Divisi Kasir
- Membuat jadwal harian untuk anggota divisi kasir.
- Mengadakan rapat koordinasi diantara semua divisi kasir minimal satu
bulan sekali.
- Melakukan evaluasi setiap minggu terhadap anggota divisi kasir.
- Melakukan komunikasi dengan seluruh anggota divisi kasir untuk
bisa menjalankan kinerja secara optimal.
- Menyediakan buku absen untuk anggota divisi kasir yang sedang
bertugas agar mampu mendisiplinkan diri dengan melihat presensi
kehadirannya.
- Menyediakan buku kasir untuk membuat laporan harian tentang hasil
penjualan.
- Menyediakan buku manual untuk mencatat transaksi manual.
- Memberikan peringatan kepada anggota divisi kasir yamg tidak aktif.
- Memberikan peringatan kepada kasir jaga apabila tidak menaati SOP.
- Ikut membantu dalam melaksanakan kegiatan divisi lain untuk
memperbanyak pengetahuan (sesuai dengan izin dari divisi terkait).
- Melakukan koordinasi dengan Ass. Manstore 2 dalam mengambil
keputusan.
commit to user
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut PSAK 14, persediaan adalah “asset yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagang dalam usaha dagang
maupun barang jadi untuk manufaktur, barang dalam proses produksi (barang
dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor) dan
dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah asset
yang dimiliki oleh perusahaan yang fungsinya adalah untuk dijual kembali
kepada konsumen dan bukan untuk dimiliki secara terus menerus oleh
perusahaan. Persediaan diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaannya.
Persediaan pada perusahaan dagang adalah persediaan barang dagang,
sedangkan persediaan pada perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga, yaitu
persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan
barang jadi.
Pencatatan untuk persediaan ada dua metode, yaitu metode periodik dan
metode perpetual. Pencatatan persediaan dengan metode periodik tidak
mencatat perubahan saldo persediaan akibat transaksi, sehingga penentuan
nilali persediaannya dilakukan dengan cara perhitungan fisik di akhir periode.
Sedangkan pencatatan persediaan dengan metode perpetual akan mencatat
setiap perubahan saldo persediaan akibat transaksi sehingga penentuan nilai
persediaan dapat dilakukan tanpa harus melakukan perhitungan secara fisik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15
digilib.uns.ac.id
Persediaan juga harus dihitung nilainya. Penilaian persediaan ada dua
dasar, yaitu dasar kos dan dasar non kos. Dasar kos dibagi lagi menjadi empat,
yaitu FIFO (first in first out), LIFO (last in first out), average, dan identifikasi
khusus. Dari keempat dasar kos ini yang biasanya dipakai adalah FIFO dan
average. Sedangkan untuk dasar non kas dibagi menjadi empat, yaitu LCM
(Low of Cost or Market), sales relative value, gross profit method, dan retail
method.
Mini Market Tania termasuk ke dalam jenis usaha dagang yang
mempunyai persediaan yaitu persediaan barang dagang. Setiap bulannya
bagian akuntansi dari Mini Market Tania akan membuat laporan keuangan
untuk pertanggungjawaban dan melihat kinerja operasinya dari laporan laba
yang dihasilkan tiap periodenya.
Salah satu komponen dari laporan laba rugi dalam laporan keuangan
adalah persediaan barang dagang. Nilai akhir dari persediaan akan sangat
mempengaruhi perolehan laba yang dihasilkan tiap periodenya. Berdasarkan
alasan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul:
“PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN
DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL
PADA MINI MARKET TANIA”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
1. Bagaimana penilaian persediaan barang dagang pada Mini Market
Tania dengan menggunakan metode penilaian persediaan dengan dasar
cost?
2. Apakah kebijakan yang sebaiknya diambil untuk penilaian persediaan
barang dagang untuk menghasilkan laba yang maksimal?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan objektif yang hendak penulis capai dalam penelitian yang penulis
lakukan terhadap penilaian persediaan barang dagang pada Mini Market
Tania adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui nilai persediaan akhir pada Mini Market Tania
apabila penilaian dilakukan dengan metode dasar cost.
2. Untuk mengetahui kebijakan yang sebaiknya diambil untuk penilaian
persediaan barang dagang untuk menghasilkan laba maksimal.
E. MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
menambah pengetahuan dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan,
terutama materi mengenai Persediaan.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada, serta sebagai landasan untuk
pengadaan penilitian yang lebih lanjut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
17
digilib.uns.ac.id
Manfaat Praktis
a. Bagi Mini Market Tania, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
memberikan pertimbangan mengenai kebijakan untuk penilaian barang
dagang agar laba yang yang dihasilakn maksimal.
b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu dan
pengetahuan penulis mengenai analisis penilaian persediaan.
c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu,
pengetahuan, dan wawasan, serta dapat dijadikan referensi untuk
penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
F. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
1.
Ruang Lingkup Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan oleh penulis di Mini Market Tania
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2.
Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian terhadap masalah ini adalah selama penulis
melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
3.
Jenis Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari lokasi
penelitian, yaitu Mini Market Tania FKIP UNS. Data yang diambil
adalah data yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas dalam
commit to user
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penelitian ini. Data yang penulis ambil adalah data stock opname
persediaan, list penjualan, dan daftar pembelian barang di Mini Market
Tania FKIP UNS.
b. Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari lokasi penelitian,
yaitu Mini Market Tania FKIP UNS. Data-data yang penulis pakai untuk
mendukung data primer diatas adalah struktur organisasi instansi, tugas
dan wewenang masing-masing fungsi, dan dokumen pendukung yang
digunakan dalam sistem persediaan.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian yang
dilakukan di Mini Market Tania FKIP UNS adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan penulis dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di Mini Market
Tania FKIP UNS terhadap objek yang diteliti, yaitu persediaan barang
dagang. Dengan teknik pengumpulan data ini penulis mendapatkan
informasi dan data secara lengkap mengenai data stock opname, list
penjualan, dan pembelian barang.
b. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis dengan
mengumpulkan data primer dan data sekunder yang berhubungan dengan
commit to user
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
persediaan di Mini Market Tania FKIP UNS. Data-data yang
didokumentasikan antara lain adalah struktur organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI DAN ANALISIS DATA
A. LANDASAN TEORI
1.
Dasar-Dasar Persediaan
Persediaan merupakan harta perusahaan yang dimiliki dengan tujuan
untuk dijual kembali kepada konsumen. Persediaan umumnya mempunyai
nilai yang signifikan dalam harta lancar perusahaan.
Menurut PSAK 14, persediaan adalah “asset yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagang dalam usaha dagang
maupun barang jadi untuk manufaktur, barang dalam proses produksi (barang
dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor) dan
dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.
Menurut Soemarso S.R (2003:384), “Persediaan barang dagang
(merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan
untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan
adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
Persediaan dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku,
persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi”.
commit to user
20
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari kedua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dari usaha perusahaan, yaitu perusahaan
dagang atau perusahaan manufaktur. Persediaan pada perusahaan dagang
hanya satu, yaitu persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang ini
dapat terdiri dari beberapa jenis barang, seperti makanan kaleng, produk susu,
minuman, dan lain-lain. Sedangkan pada perusahaan manufaktur persediaan
yang dimiliki dibagi menjadi tiga kategori, yaitu persediaan bahan baku
(bahan mentah), persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
Persediaan pada umumnya mempunyai dua karakteristik, yaitu dimiliki
oleh perusahaan dan memiliki bentuk siap jual. Persediaan barang dagang
pada perusahaan dagang mempunyai dua karakteristik tersebut. Sedangkan
perusahaan manufaktur persediaan juga merupakan milik perusahaan, tetapi
beberapa barang merupakan barang yang belum siap untuk dijual, yaitu
persediaan bahan baku yang masih akan diproses dalam proses produksi dan
persediaan barang dalam proses yang masih ada dalam proses produksi
sebelum akhirnya menjadi persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.
Salah satu karakteristik persediaan seperti yang disebutkan diatas adalah
persediaan merupakan barang milik perusahaan. Perusahaan harus dengan
jelas membedakan antara persediaan yang merupakan milik perusahaan
maupun yang bukan milik perusahaan. Hal ini menjadi penting karena
perusahaan perlu memastikan bahwa barang yang bukan milik perusahaan
tidak dimasukkan dalam perhitungan persediaan perusahaan. Berikut ini
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah barang yang menjadi perhatian dalam menentukan hak kepemilikan
oleh perusahaan:
a. Barang dalam perjalanan
Barang dalam perjalanan merupakan barang yang masih berada dalam
proses pengangkutan. Barang dalam perjalanan ini diakui oleh perusahaan
berdasarkan pada syarat dalam penjualan maupun pembelian, yaitu:
a. FOB shipping point: kepemilikan barang berpindah pada pembeli
setelah barang berada diatas kendaraan angkut dan akan dikirimkan
dari gudang penjual ke gudang pembeli.
b. FOB destination: kepemilikan barang berpindah dari penjual ke
pembeli saat barang sudah sampai pada gudang pembeli.
b. Barang konsinyasi
Barang konsinyasi merupakan barang titipan dari konsinyor pada
perusahaan yang menjadi konsinyi. Hak kepemilikan tetap menjadi milik
konsinyor sampai barang tersebut dijual, karena itu perusahaan konsinyi
tidak akan memasukkan barang konsinyasi tersebut pada persediaannya.
2.
Sistem Akuntansi Persediaan
Menurut Mulyadi (2001:3) mengemukakan bahwa, “Sistem akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat
pencatatan,
laporan-laporan, dan prosedur-prosedur
commit to user
yang
digunakan
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilhasilnya (Al. Haryono Jusup, 2001:395).
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi adalah penyediaan informasi keuangan kepada pihak yang
membutuhkan, dalam hal ini adalah manajemen perusahaan, melalui formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian mungkin agar dapat
memberikan informasi untuk proses pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi memudahkan bagian keuangan suatu perusahaan untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dan para pengguna
laporan keuangan lain untuk proses pengambilan keputusan. Sistem teersebut
juga dapat membantu manajemen dalam merencanakan, mengatur dan
mengendalikan operasi perusahaan.
Ada banyak sistem akuntansi yang biasanya digunakan dalam sebuah
perusahaan. Salah satu sistem akuntansi tersebut adalah sistem akuntansi
persediaan. Sistem akuntansi persediaan ini dibuat oleh perusahaan untuk
mengendalikan persediaan yang dimiliki perusahaan.
Tujuan pokok dari akuntansi terhadap persediaan adalah:
a. Penentuan jumlah persediaan yang disajikan dalam neraca (penilaian
persediaan).
b. Penentuan laba-rugi periodik, yaitu dengan mempertemukan kos
barang dengan hasil penjualan.
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem akuntansi persediaan meliputi proses pencatatan persediaan yang
dimiliki oleh perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui aliran barang yang dibeli maupun barang yang sudah dijual.
Menurut Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel
(2007:261), “Sebuah perusahaan dagang mencatat perubahan dalam
persediaannya untuk menentukan apa yang tersedia untuk dijual dan apa yang
telah dijual. Salah satu dari dua sistem yang digunakan untuk mencatat
persediaan adalah sistem persediaan perpetual atau sistem persediaan
periodik”
a. Sistem perpetual
Sistem perpetual (perpetual inventory system) atau metode perpetual
merupakan metode pencatatan persediaan yang mencatat setiap perubahan
saldo persediaan akibat transaksi sehingga penentuan nilai persediaan
dapat dilakukan tanpa harus melakukan perhitungan secara fisik.
b. Sistem periodik
Sistem periodik (periodic inventory system) atau metode periodik atau
metode fisik merupakan metode pencatatan persediaan yang tidak
mencatat perubahan saldo persediaan akibat transaksi, sehingga penentuan
nilai persediaannya dilakukan dengan cara perhitungan fisik di akhir
periode.
Berikut ini adalah tabel perbandingan kedua sistem pencatatan
persediaan berdasarkan transaksi yang terjadi:
commit to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No. Transaksi
Sistem Perpetual
Sistem Periodik
1.
Persediaan
Pembelian
2.
Pembelian
Retur
Kas/ Utang
Kas/ Utang
Dagang
dagang
Kas/ Utang Dagang
Kas/ Utang Dagang
Pembelian
3.
Pelunasan
Persediaan
Utang Dagang
Utang
(jika
Retur Pembeliaan
Utang Dagang
Persediaan
Pot. Pembelian
Kas
Kas
dalam
periode
potongan)
4.
Penjualan
Kas/ Piutang Dagang
Kas/ Piutang Dagang
Penjualan
Penjualan
HPP
Persediaan
5.
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Kas/ Piutang
Kas/ Piutang
dagang
dagang
Persediaan
HPP
6.
Pelunasan
Kas
Kas
Piutang
Pot.
Penjualan
commit
to user
Pot. Penjualan
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Piutang Dagang
7.
Beban angkut
-Pembelian
Piutang Dagang
(shipping -Pembelian
point)
point)
Persediaan
Beban Angkut
Kas
(shipping
Kas
-Penjualan (destination)
Beban Angkut
Kas
Tabel II.1 Perbandingan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik
3.
Penilaian Persediaan dengan Dasar Kos
Seluruh pengeluaran yang dibutuhkan dalam memperoleh barang sampai
dengan barang siap untuk dijual merupakan biaya perolehan persediaan.
Biaya perolehan persediaan ini terkait dengan dua unsur, yaitu biaya
persediaan awal (cost of the beginning inventory) dan harga pokok pembelian
(cost of goods purchased). Jumlah dari kedua biaya tersebut merupakan
harga pokok barang yang tersedia untuk dijual (cost of goods available for
sale).
Pada sistem periodik, persediaan pada akhir periode perlu diketahui
nilainya untuk pelaporan pada laporan keuangan. Penilaian persediaan ini
juga digunakan untuk menentukan HPP atau harga pokok barang terjual (cost
of goods sold).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Harga pokok barang terjual (HPP) adalah nilai beli yang dikeluarkan
untuk barang yang dijual. Harga pokok barang terjual dapat ditentukan
dengan rumus:
HPP = persediaan awal + pembeliaan – persediaan akhir
Gambar II.1 Rumus Harga Pokok Barang Terjual
Ada dua dasar yang digunakan untuk menilai persediaan, yaitu:
a.
Dasar kos
Dasar kos ini mengasumsikan arus biaya yang mungkin tidak
berkaitan dengan arus fisik barang. Penilaian persediaan dengan
dasar kos ini ada tiga metode, yaitu:
i. Metode FIFO
Metode FIFO (First-In, First-Out Method) adalah metode
yang mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli
adalah barang yang pertama kali dijual. Metode FIFO ini lebih
logis
untuk
menilai
persediaan
akhir
karena
dapat
menggambarkan nilai sekarang. Dengan metode FIFO biaya
persediaan akhir ditentukan dengan pembelian paling akhir dan
dihitung ke belakang setelah setelah seluruh unit persediaan
dihitung biayanya.
ii. Metode LIFO
Metode LIFO (Last-In, First-Out Method) adalah metode
yang mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
barang yang pertama dijual. Metode LIFO ini kurang logis
untuk
menilai
persediaan
akhir
karena
tidak
dapat
menggambarkan nilai sekarang. Dengan metode LIFO biaya
persediaan akhir ditentukan dengan mengambil biaya per unit
atas barang paling lama dan dihitung ke depan setelah seluruh
unit dihitung biayanya.
iii. Metode Rata-Rata
Metode rata-rata (average method) adalah metode yang
mengasumsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual
memiliki biaya per unit yang sama (rata-rata). Pada dasarnya
barang yang dijual adalah identik. Dengan metode rata-rata ini
harga pokok barang tersedia untuk dijual dialokasikan pada
dasar biaya rata-rata tertimbang per unit. Rumus perhitungan
dari biaya rata-rata per unit adalah sebagai berikut:
Harga Pokok BTUD
Biaya Rata-Rata
=
Tertimbang Per Unit
Total Unit BTUD
Gambar II.2 Rumus Biaya Rata-Rata Per Unit
b.
Dasar non kos
Dasar non kos ini tidak mengasumsikan arus biaya yang mungkin
berkaitan dengan arus fisik barang. Penilaian persediaan dengan
dasar non kos ini adacommit
tiga metode,
to useryaitu:
perpustakaan.uns.ac.id
29
digilib.uns.ac.id
i. LCM (Low of Cost or Market)
ii. Sales Relative Value
iii. Gross Profit Method
iv. Retail Method.
4.
Pengaruh Penilaian Persedian dengan dasar Kos terhadap Laporan Keuangan
Persediaan akan disajikan dalam laporan keuangan, baik dalam laporan
laba rugi maupun neraca. Persediaan barang dagang dalam neraca
mencerminkan nilai barang dagang yang tersedia pada tanggal neraca.
Persediaan barang dagang pada laporan laba rugi akan muncul sebagai harga
pokok penjualan (HPP).
Menurut Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel
(2007:341), perusahaan menerapkan penilaian persediaan dengan dasar kos
dengan berbagai alasan. Biasanya alasan tersebut terkait dengan pengaruhnya
terhadap laporan keuangan. Penilaian persediaan akan berpengaruh pada
laporan laba rugi, neraca, dan pajak.
a. Pengaruh terhadap laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan
pendapatan dan beban selama suatu periode tertentu.
Nilai persediaan akhir pada setiap metode yang digunakan untuk
menilai persediaan akan berbeda. Perbedaan nilai persediaan akhir
tersebut akan berpengaruh pada harga pokok barang yang terjual. Dan
setiap perbedaan pada nilai persediaan akhir akan berpengaruh pada
perolehan laba sebelum pajak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
30
digilib.uns.ac.id
Hasil penerapan metode penilaian persediaan FIFO akan berbanding
terbalik dengan metode penilaian persediaan LIFO jika terjadi kanaikan
harga. Sedangkan metode penilaian persediaan rata-rata berada di tengahtengah.
b. Pengaruh terhadap neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang melaporkan aset, kewajiban,
dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu. Neraca dibuat berdasarkan
judul-judul kolom dan data akhir periode yang disajikan.
Penilaian persediaan dengan menggunakan metode FIFO mempunyai
keuntungan yaitu nilai persediaan yang dilaporkan sesuai dengan nilai
pada saat ini. Sedangkan penilaian dengan metode LIFO pelaporan nilai
persediaan akhir tidak sesuai dengan harga yang berlaku pada saat ini.
c. Pengaruh terhadap pajak
Seperti telah dibahas diatas, antara penilaian persediaan dengan
metode FIFO, LIFO, dan rata-rata akan menghasilkan jumlah laba yang
berbeda. Apabila trjadi kenaikan harga maka metode FIFO akan
menghasilkan laba yang paling besar, diikuti dengan metode rata-rata dan
terakhir adalah metode LIFO.
Saat terjadi kenaikan harga maka perusahaan akan cenderung
melaporkan persediaan dengan metode LIFO. Hal ini dikarenakan LIFO
menghasilkan laba yang paling rendah. Karena laba yang dihasilkan
rendah, maka akan menghasilkan pajak penghasilan yang lebih rendah
selama periode tersebut. Hal ini mengakibatkan kewajiban utang pajak
commit to user
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akan lebih rendah. Sebaliknya dengan metode FIFO laba yang dihasilkan
akan lebih tinggi dan pajak penghasilan juga akan lebih tinggi. Hal ini
mengakibatkan kewajiban utang pajak akan lebih tinggi.
5.
Kesalahan Penilaian Persediaan
Kesalahan juga sering terjadi pada perhitungan biaya persediaan. Hal ini
dikarenakan karena penentuan harga pada persediaan tidak tepat. Kesalahan
juga dapat terjadi karena kesalahan dalam pengakuan hak milik barang dalam
perjalanan. Kesalahan yang terjadi akan berpengaruh pada laporan keuangan,
baik laporan laba rugi maupun neraca.
a. Pengaruh pada laporan laba rugi
Nilai persediaan akhir pada akhir periode akan menjadi nilai
persediaan awal pada periode berikutnya. Jika terjadi kesalahan pada
penilaian persediaan maka akan berpengaruh pada penentuan harga
pokok barang terjual dan laba bersih yang diperoleh. Jika persediaan
awal dilaporkan terlalu rendah, harga pokok barang terjual juga
dilaporkan terlalu rendah. Dan jika persediaan akhir dilaporkan terlalu
rendah, maka harga pokok barang terjual akan dilaporkan terlalu tinggi.
Pengaruh kesalahan penilaian persediaan terhadap laporan laba rugi
ditunjukkan sebagai berikut:
Kesalahan Persediaan
HPP
Laba Bersih
Persediaan awal disajikan terlalu rendah
Kurang saji
Lebih saji
Persediaan awal disajikan terlalu tinggi
commit to user
Lebih saji
Kurang saji
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persediaan akhir disajikan terlalu rendah
Lebih saji
Kurang saji
Persediaan akhir disajikan terlalu tinggi
Kurang saji
Lebih saji
Tabel II.2 Tabel Pengaruh Kesalahan Penilaian
Persediaan Terhadap Laporan Laba Rugi
Pelaporan nilai persediaan akhir yang salah pada periode berjalan
akan memberikan pengaruh yang berlawanan pada pelaporan periode
berikutnya.
b. Pengaruh pada neraca
Kesalahan penilaian persediaan akhir yang dilaporkan juga akan
berpengaruh terhadap laporan keuangan yang lain, yaitu neraca.
Pengaruh kesalahan ini ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar,
yaitu:
Aset
=
Kewajiban
+
Ekuitas Pemilik
Gambar II.3 Persamaan Akuntansi
Pengaruh
Dasar
kesalahan
penilaian
persediaan
terhadap
neraca
ditunjukkan sebagai berikut:
Kesalahan Persediaan
Aset
Kewajiban Ekuitas Pemilik
Akhir
Lebih saji
Lebih saji
commit to user
Tidak ada
Lebih saji
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kurang Saji
Kurang saji
Tidak ada
Kurang saji
Tabel II.3 Tabel Pengaruh Kesalahan Penilaian
Persediaan Terhadap Neraca
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kesalahan penilaian
persediaan akhir dalam neraca akan memiliki pengaruh yang sama pada
total aset dan total ekuitas pemilik, serta tidak memiliki pengaruh pada
kewajiban.
B. ANALISIS DATA
1.
Penilaian Persediaan
Jenis usaha dagang mempunyai persediaan yaitu persediaan barang
dagang. Persediaan harus dinilai untuk dapat dilaporkan pada laporan
keuangan. Selain itu persediaan juga dinilai untuk menentukan harga pokok
barang terjual (HPP). Apabila pencatatan persediaan menggunakan metode
perpetual, maka nilai persediaan dapat diketahui tanpa harus melakukan
perhitungan fisik. Namun apabila pencatatan persediaan menggunakan
metode periodik, maka nilai persediaan ditentukan dengan melakukan
perhitungan fisik pada akhir periode.
Penilaian persediaan dapat dilakukan dengan dasar kos atau dengan dasar
non kos. Penilaian persediaan dengan dasar kos ini mengasumsikan arus
biaya yang mungkin tidak berkaitan dengan arus fisik barang. Sedangkan
penilaian persediaan dengan dasar non kos tidak mengasumsikan terhadap
commit to user
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
arus biaya namun terhadap arus fisik barang. Metode penilaian persediaan
dengan dasar kos ada tiga, yaitu FIFO, LIFO, dan Average. Sedangkan
metode penilaian persediaan dengan dasar non kos ada tiga, yaitu LCM (Low
of Cost or Market), sales relative value, gross profit method, dan retail
method.
Mini Market Tania dalam melakukan pencatatan terhadap persediaan
menggunakan metode periodik atau metode fisik atau metode stock opname.
Mini Market Tania melakukan perhitungan fisik setiap akhir periode untuk
mengetahui nilai persediaannya dan harga pokok barang terjualnya.
Berikut adalah salah satu data pembeliaan dan penjualan terhadap produk
ULTRAMILK COKLAT 250ML yang dilakukan oleh Mini Market Tania
pada bulan Mei:
ULTRAMILK COKLAT 250ML
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Tanggal
Keterangan
Unit
Harga Per Unit
Jumlah
01/05/2012
Persediaan Awal
57
Rp 3.225,00
Rp 183.825,00
09/05/2012
Pembelian
72
Rp 3.225,00
Rp 232.200,00
27/05/2012
Pembelian
72
Rp 3.317,00
Rp 238.824,00
Total
201
Rp 654.849,00
Selama bulan Mei 2012, penjualan untuk produk Ultramilk Coklat 250
ml adalah 184 unit dengan nilai Rp 662.400,00. Dan jumlah persediaan yang
ada di tangan pada tanggal 31commit
Mei 2012
adalah 17 unit.
to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari data di atas, nilai persediaan produk Ultramilk Coklat 250 ml
apabila dihitung dengan menggunakan metode penilaian dengan dasar kos
adalah sebagai berikut:
a. Metode FIFO (First In First Out)
Langkah 1
Persediaan Akhir
Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
27/05/2012
17
Rp 3.317,00
Rp56.389,00
Langkah 2
Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp 658.161,00
Persediaan akhir
(Rp 56.389,00)
HPP
Rp 601.772,00
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit
dengan nilai Rp 56.389,00. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP
sebesar Rp 601.772,00.
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Metode LIFO (Last in First Out)
Langkah 1
Persediaan Akhir
Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
01/05/2012
17
Rp 3.225,00
Rp 54.825,00
Langkah 2
Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp658.161,00
Persediaan akhir
(Rp54.825,00)
HPP
Rp603.336,00
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit
dengan nilai Rp 54.825,00. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP
sebesar Rp 603.336,00.
c. Metode Rata-Rata (Average)
Langkah1
Persediaan Akhir
Harga per Unit Rata-Rata Tertimbang
Harga Barang Tersedia
Harga per Unit
:
Untuk Dijual
Total Unit
commit to user
=
Rata-Rata Terimbang
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp
654.849,00
:
201
=
Rp
3.257,96
Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
01/05/2012
17
Rp3.257,96
Rp55.385,24
Langkah 2
Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp 658.161,00
Persediaan akhir
(Rp 55.385,24)
HPP
Rp 602.775,76
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit
dengan nilai Rp 55.385,24. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP
sebesar Rp 602.775,76.
2.
Pengaruh Penilaian Persediaan terhadap Laba
Dari perhitungan harga pokok barang terjual (HPP) di atas, berikut adalah
pengaruhnya terhadap laba kotor yang diperoleh Mini Market Tania terhadap
penjualan produk Ultramilk Coklat 250 ml:
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mini Market Tania
Ringkasan Laporan Laba Rugi
FIFO
LIFO
Average
Penjualan
Rp 662.400,00
Rp 662.400,00
Rp 662.400,00
Persediaan Awal
Rp 183.825,00
Rp 183.825,00
Rp 183.825,00
Pembelian
Rp 474.336,00
Rp 474.336,00
Rp 474.336,00
Harga Pokok BTUD
Rp 658.161,00
Rp 658.161,00
Rp 658.161,00
Persediaan Akhir
Rp 56.389,00
Rp 54.825,00
Rp 55.385,24
HPP
Rp 601.772,00
Rp 603.336,00
Rp 602.775,76
Laba Kotor
Rp 60.628,00
Rp 59.064,00
Rp 59.624,24
Tabel II.4 Tabel Ringkasa Laporan laba Rugi
Mini Market Tania
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dengan metode FIFO laba kotor yang
dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang dihasilkan dengan
menggunakan metode LIFO maupun metode rata-rata. Metode LIFO
menghasilkan laba kotor paling rendah, sedangkan metode rata-rata
menghasilkan laba kotor ditengah-tengah metode FIFO dan metode LIFO.
Metode FIFO menghasilkan laba yang tinggi saat terjadi kenaikan harga
karena persediaan akhir yang dinilai adalah dari persediaan yang dibeli
terakhir, yaitu saat terjadi kenaikan harga. Nilai persediaan akhir akan
berbanding terbalik dengan harga pokok barang terjual dan berbanding lurus
commit to user
dengan laba kotor. Apabila nilai persediaan akhir tinggi, maka harga pokok
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
barang terjual yang diperoleh rendah. Harga pokok barang terjual yang
rendah akan menghasilkan laba kotor yang tinggi.
Namun apabila terjadi penurunan harga, maka metode LIFO akan
menghasilkan laba kotor paling tinggi. Hal ini dikarenakan persediaan akhir
yang dinilai adalah barang yang pertama kali dibeli, yaitu saat belum terjadi
penurunan harga, sehingga nilai persediaannya tinggi.
Berbeda dengan metode FIFO dan metode LIFO, metode rata-rata akan
selalu berada ditengah-tengah. Hal ini karena nilai persediaan dihitung
berdasarkan nilai rata-rata persediaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
TEMUAN
A. KELEBIHAN
Mini Market Tania menggunakan sistem pencatatan persediaan barang
dagang secara manual dan terkomputerisasi dengan mengggunakan software
master barang. Dari dua sistem yang digunakan tersebut dapat dilakukan
pencocokan data sehingga kemungkinan kesalahan dalam menghitung stock
opname dapat diminimalisir.
B. KEKURANGAN
1. Software yang digunakan untuk mencatat persediaan terkadang mengalami
gangguan (error), sehingga saat menginput data inventory terjadi
kesalahan jumlah unit yang mengakibatkan perbedaan pada nilai
persediaan akhirnya.
2. Internal Control terhadap persediaan kurang sehingga terkadang terjadi
barang yang hilang dan lupa melakukan pencatatan transaksi saat terjadi
mati listrik.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari analisis perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap
persediaan barang dagang Ultramilk Coklat 250 ml pada Mini Market Tania,
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode FIFO akan menghasilkan laba kotor lebih tinggi disaat terjadi
kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena persediaan barang yang
dinilai adalah persediaan barang yang dibeli terakhir, yaitu pada saat
harga naik. Karena nilai persediaan akhirnya tinggi, maka harga
pokok barang terjual akan berbanding terbalik yaitu cenderung lebih
rendah. Harga pokok barang terjual yang rendah akan menghasilkan
laba kotor yang tinggi. Produk Ultramilk Coklat 250 ml mengalami
kenaikan harga pada pembelian terakhir bulan Mei, dan nilai
persediaan yang dihitung dengan menggunakan metode FIFO adalah
persediaan dengan harga beli yang terakhir, yaitu saat terjadi kenaikan
harga, sehingga nilai persediaan Ultramilk Coklat 250 ml menjadi
tinggi. Karena nilai persediaan akhirnya tinggi, maka harga pokok
barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml menjadi rendah
dan menghasilkan laba yang tinggi.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
42
digilib.uns.ac.id
2. Metode LIFO akan menghasilkan laba kotor paling rendah disaat
terjadi kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena persediaan barang
yang dinilai adalah persediaan barang yang dibeli paling awal. Karena
nilai persediaan akhirnya rrendah, maka harga pokok barang terjual
akan berbanding terbalik yaitu cenderung lebih tinggi. Harga pokok
barang terjual yang tinggi akan menghasilkan laba kotor yang rendah.
Produk Ultramilk Coklat 250 ml mengalami kenaikan harga pada
pembelian terakhir bulan Mei, dan nilai persediaan yang dihitung
dengan menggunakan metode LIFO adalah persediaan dengan harga
beli paling awal, sehingga nilai persediaan Ultramilk Coklat 250 ml
menjadi rendah. Karena nilai persediaan akhirnya rendah, maka harga
pokok barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml menjadi
tinggi dan menghasilkan laba yang rendah.
3. Metode rata-rata akan menghasilkan laba kotor ditengah-tengah antara
metode FIFO dan metode LIFO disaat terjadi kenaikan harga. Hal ini
disebabkan karena persediaan barang yang dinilai adalah persediaan
barang dengan harga rata-rata dari persediaan awal dan pembelianpembelian yang dilakukan. Produk Ultramilk Coklat 250 ml
mengalami kenaikan harga pada pembelian terakhir bulan Mei, dan
nilai persediaan yang dihitung dengan menggunakan metode rata-rata
adalah persediaan dengan harga rata-rata dari persediaan awal dan
pembelian-pembelian yang dilakukan, sehingga nilai persediaan
Ultramilk Coklat 250 ml menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
metode FIFO dan lebih tinggi dibandingkan dengan metode LIFO.
Harga pokok barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan metode FIFO dan lebih
rendah dibandingkan dengan metode LIFO. Hal ini mengakibatkan
laba kotor yang dihasilkan dengan metode rata-rata akan menjadi
lebih rendah dibandingkan dengan metode FIFO dan lebih tinggi
dibandingkan dengan metode LIFO.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang penulis dapat diatas, maka penulis memberikan saran
pada Mini Market Tania, yaitu apabila Mini Market Tania ingin memperoleh
laba yang maksimal pada pelaporan keuangan periode berjalan, maka saat
terjadi kenaikan harga Mini Market Tania lebih baik menggunakan metode
FIFO untuk penilaian persediaannya. Namun juga perlu diketahui bahwa pada
saat terjadi penurunan harga, maka metode LIFO yang paling tepat digunakan
untuk menghasilkan laba yang maksimal.
commit to user
Download