11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian

advertisement
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk
mendapatkan sesuatu. Komunikasi yang baik, tentunya akan menghasilkan sebuah
hubungan yang baik pula.
Menurut West & Tuner (2007), komunikasi adalah Proses sosial yang dilakukan
tiap individu dengan menggunakan simbol dalam membuat dan mengintepretasikan
suatu makna dalam lingkungan tempat mereka berada. Komunikasi sendiri dilakukan
atas berbagai jenis tujuan (motivasi) dari masing-masing individu manusia.
Dalam proses komunikasi sedikitnya diperlukan lima komponen yang terlibat,
yaitu : komunikator, pesan, saluran, komunikan, efek. Hal ini seperti yang di kemukakan
teori komunikasi laswell
who
what
Whom
What
Channel
Gambar 2.1.1
Model Komunikasi Laswell
What
Effect
12
Menurut Teori yang dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
bahwa komunikasi terjadi dengan dua arah yakni pengirim kepada penerima dan
penerima kepada pengirim. Berikut adalah bagan komunikasi menurut Schramm
Gambar 2.1.2 Model Komunikasi Schramm
2.1.2 Pengertian Public Relation
Menurut Roberto simoes dalam Maria Rumanti (2002) menyimpulkan tiga poin
definisi PR, yaitu:
- PR merupakan proses interaksi. PR menciptakan opini public sebagai input yang
menguntungkan kedua belah pihak.
- PR adalah fungsi management. PR menumbuhkan Dan mengembangkan hubungan
baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.
13
Hal ini merupakan unsur yg sangat penting dalam management dalam pencapaian tujuan
organisasinya.
- PR merupakan aktivitas di berbagai ilmu (PR adalah multi disiplin ilmu). PR
menanamkan pengertian,menumbuhkan motivasi Dan partisipasi public, bertujuan
menanamkan goodwil, kepercayaan, sailing Adanya pengertian, dan citra yg baik dari
publiknya.
Menurut Sr. Maria Assumpta Rumanti (2002), PR merupakan upaya yang
disengaja, direncanakan, Dan dilakukan terus menerus untuk membangun dan menjaga
adanya saling pengertian antar organisasi dengan publiknya. PR merupakan fungsi
management yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan
prosedur organisasi dengan interes publik dan melaksanakan program tindakan
(Komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik. Maria Rumanti
juga menuliskan dalam bukunya “PR merupakan gabungan dari berbagai ilmu dan
termasuk dalam jajaran ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi, dan lain-lain. PR itu sangat menentukan kelangsungan
hidup perusahaan, organisasi, atau lembaga. PR berfungsi menumbuhkan relasi baik
antar setiap komponen organisasi, menumbuhkan motivasi, menggiatkan partisipasi dan
menjadikan proaktif.”
2.1.2.1 Fungsi PR
Menurut Jefkins (2003), Public relationsmerupakan satu bagian dari satu nafas
yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan
tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
14
tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relations yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat
penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai
secara optimal,
4. Menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagaiefeknya, yang sangat
berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan fungsi PR menurut Scoot M.Cutlip, (2006:11), adalah :
1. Hubungan Internal
Hubungan Internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer
dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.
2 Publisitas
Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang
15
digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode
penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol
(uncotrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media
untuk pemuatan informasi.
3 Advertising
Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor
tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu
penempatan
informasi
tersebut.
Ini
adalah
metode terkontrol dalam
menempatkan pesan di media.
4 Press Agentry
Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita
untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik
5 Public Affairs
Public Affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan
mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka
mempengaruhi kebijakan publik.
6. Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan
16
memelihara hubungan dengan pihak luar atau pemerintah.
Dari pengertian dan fungsi-fungsi PR penulis menyimpulkan bahwa fungsi PR
mewakili kegiatan keseluruhan sebuah fungsi manajemen yang membantu pencapaian
tujuan sebuah organisasi dan salah satunya membentuk citra.
2.1.3 Pengertian Citra
Citra merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk memandang dan
menilai sesuatu, baik itu citra seseorang ataupun citra sebuah perusahaan atau sebuah
organisasi. Seorang PR harus mampu membentuk citra positif dan mampu menjaga dan
memelihara citra tersebut agar tetap baik di mata publiknya, baik publik internal maupun
eksternal.
Menurut Bill Canton (1990) yang dikutip dalam buku Dasar-dasar Public
Relations (2010: 111) mengatakan bahwa Citra adalah “Image: The impression, the
felling, the conception which the public has of a company; a concioussly created
impression of an object, person or organization”.Menurut kutipan tersebut, “Citra”
adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan : kesan yang dengan
sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.
Menurut Sutisna yang dikutip dalam buku Metode Penelitian untuk Public
Relations (2010,p99), Image adalah realitas, seperti yang dikemukakan Bernstein dalam
Gronroos. Oleh karena itu, program pengembangan dan perbaikan citra harus didasarkan
pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja kita tidak baik, itu adalah
kesalahan kita dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai dengan realitas dan merefleksikan
kinerja kita yang buruk, itu berarti kesalahan kita dalam mengelola organisasi.
17
Menurut John Nimpoeno (1985, dalam Ardianto. 2009:44), pembentukan citra dapat di
gambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1.3 Model Pembentukan Citra
Stimulus :
Rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk
presepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dari
langganan)
Presepsi :
(1) Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang langsung dikaitkan
dengan suatu pemahaman. (2) pembentukan makna pada stimulus indrawi
(sensor stimulus)
Kognisi :
Aspek pengetahuan yang berhubung dengan kepercayaan, ide dan konsep
Motivasi :
Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan
sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu setiap
saat.
18
Sikap :
Hasil evaluasi negative atau positif terhadap konsekuensi-konsekuensi
penggunaan suatu objek.
Tindakan :
Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap rangsanganrangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan.
Respons :
Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau
stimulus.
2.1.4 Jenis Citra
Menurut Jefkins yang dikutip oleh Elvinaro Ardianto (2008:138), ada beberapa
citra yang dapat kita pahami dengan pengertian yang berbeda sebagai berikut :
1. Mirror Image ( Citra Bayangan ) Citra yang melekat pada orang dalam organisasi
sesuai anggapan orang diluar organisasi mengenai organisasi. Dalam hal ini Citra
organisasi akan sangat melekat pada individu yang ada didalamnya.
2. Current Image ( Citra yang berlaku ) Citra yang saat ini menjadi gambaran akan
suatu organisasi saat sekarang. Terlihat dari berbagai bagian yang terpadu seperti
tanggapan masyarakat,dikaitkan dengan tingkat penjualan (organisasi profit), respon
yang diberikan pada setiap kegiatan yang dilakukan organisasi.
3. Wish Image (Citra yang diharapkan) Merupakan suatu tujuan citra yang ingin dicapai
perusahaan. Dalam hal ini terjadi perbedaan antara citra saat ini dengan citra yang ingin
dicapai.
4. Corporate Image (Citra Perusahaan secara keseluruhan ) Merupakan representasi
19
dari gambaran akan perusahaan dilihat dari individu didalamnya dan bagaimana
perusahaan membangun citra didalamnya.
5. Multiple Image (Citra majemuk) Citra yang diambil dari personal dalam organisasi
yang belum tentu sejalan dengan citra perusahaan. Bagi perusahaan Citra juga dapat
diartikan sebagai persepsi masyarakat mengenai perusahaan. Persepsi masyarakat
tersebut didasari oleh hal-hal apa saja yang mereka ketahui mengenai perusahaan. Halhal tersebut tersusun menjadi rangkaian “gambar” yang menjadi bentuk identifikasi
masyarakat akan perusahaan.
2.1.5. Strategi
Pimpinan suatu organisasi, selalu berusaha untuk mencari kesesuaian antara
kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan ancaman)
suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan,
tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan, dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain
yang dapat mengindentifikasi peluang dan ancaman.
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman
eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan, dan evaluasi
strategi-strategi itu disebut perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi
adalah agar perusahaan dapat melihat objektif kondisi- kondisi internal dan eksternal,
sehingga perusahaan dapat mengatisipasi perubahan lingkungan eksternal. Jadi
perencenanaan strategi sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan
memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang
optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencenaan strategis,
20
perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi (Freddy Rangkuti, 2003:2).
2.1.5.1 Definisi Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pengertian Strategi menurut
beberapa para ahli dalam bidang strategi, antara lain:
Scott M.Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M.Bromm (2006: 352):“Strategi
sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya
pelaksanaan dan alokaso sumber daya yang diperlukan untuk memcapai tujuan
organisasi”.
Freddy Rangkuti (2003: 3): “Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan”.Beberapa definisi strategi, yang dikutip oleh Freddy Rangkuti dalam Teknik
Analisa SWOT Membedah Kasus Bisnis (2003:3), sebagai berikut: Chandler
(1962):“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber
daya”.
Learned, Cristensen, Andrews, Guth (1965):“Strategi merupakan alat untuk
menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah
memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada”.
Hamel dan Prahalad (1995):“Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantias meningkatkan) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan
demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi”, bukan
21
dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan inti”.
Pengertian Strategi, menurut Ahmad S.Adnanputra (1990:110):“Srategi adalah
bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari
suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi
dasar dari proses manajemen”.
Dari pengertian strategi dari beberapa para ahli dalam bidang strategi, penulis
dapat menarik pemahaman bahwa strategi penting untuk memperoleh tujuan organisasi
atau korporat dan menimalisasi sebuah masalah dan dapat melihat masalah menjadi
sebuah peluang.
2.1.5.2 Tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu
strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis (Freddy Rangkuti, 2003:6):
1. Strategi Manajemen
Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya,
strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi,
strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan berorientasi pada investasi. Misalnya,
22
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau
berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan
kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi. Dalam strategi penetrasi bahwa
sebagai penyandang dana pemasaran terbatas, stakeholders dapat memilih
implementasi strategi pemasaran dari beberapa strategi pemasaran yang ada
sesuai prinsip dana kecil tampak besar (low budget high impact).
3. Strategi Bisnis
Strategi Bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.6 Event
Dalam arti sempit, event diartikan sebagai pameran, pertunjukan, atau festival,
dengan syarat ada penyelenggara, peserta, dan pengunjung. Sedangkan dalam arti luas,
event diartikan sebagai suatu kurun waktu kegiatan yangdilakukan oleh sebuah
organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh
informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh
penyelenggara. (Kennedy, 2009: 3)
23
2.2
Teori Khusus
2.2.1Special Event
Joe Goldblatt dalam bukunya Special Event mendefinisikan Ajang Khusus
sebagai:“Situasi istimewa yang dirayakan dengan rangkaian upacara (perayaan) dan
ritual untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tertentu.”
Yaverbaum (2000) mengemukakan bahwa Ajang Khusus adalah:“Media
publisitas yang efektif karena dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan
produk jasa kepada publik, sangat bersifat promosi, serta mampu mendapatkan
publisitas banyak dari pihak media massa.”
Special event menurut Jim Macnamara (1996: xvi) adalah:“Spesial event adalah
sebuah ajang yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari klien,
perusahaan, atau produk”.
Dari definisi ajang khusus yang di paparkan di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa ajang khusus merupakan suatu situasi yangmengarah pada
pencapaian publisitas melalui kerjasama dengan pihak media guna mendapatkan
kepuasan tertentu dan membantu dalam memasarkan suatu produk atau jasa kepada
publiknya.
Menurut Philip Lesly (1987) dalam bukunya Public Relations Handbook, tujuan
Ajang Khusus pada dasarnya sama dengan tujuan Public Relations, yaitu:
1
Menciptakan citra baik atau citra positif
24
2
Melakukan promosi pelayanan dan produksi
3
Menciptakan goodwill
4
Mencegah dan memecahkan masalah.
5
Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka.
6
Meramalkan serangan-serangan.
7
Mampu menarik perhatian khalayak.
8
Merumuskan kebijakan-kebijakan serta mengarahkan proses perubahan
sedemikian rupa.
Banyak hal yang dilakukan dalam mempersiapkan sebuah ajang khusus. Menurut
Goldblatt (2002), ada lima tahap yang harus dilakukan untuk menghasilkan ajang khusus
yang efektif dan efisien, yaitu:
1. Research
Penelitian dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi
khalayak sasaran. Penelitian yang dilakukan dengan baik akan mengurangi resiko
kegagalan dalam pelaksanaan ajang khusus.
2. Design
Dibutuhkan kreativitas yang luar biasa dari pelaksanaan special event.
Kemampuan dalam menciptakan gerakan, suara, permainan warna, cahaya, mendesain
25
area, dan sebagainya diperlukan untuk menciptakan kesan yang mendalam bagi para
pengunjung.
3. Planning
Banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat perencanaan sering kali
mengalami perubahan, penambahan, atau pengurangan sesuai ketersediaan sumber daya
yang ada. Planning dilakukan setelah analisis situasi dilakukan bersamaan dengan
designing.
4. Coordinating
Diperlukan berbagai keahlian agar special event menjadi acara yang sukses dan
kemudian mampu mengangkat citra perusahaan. Seorang manager acara harus dapat
mengoordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini agar dapat bekerja secara
simultan dengan satu tujuan yang sama, yaitu menghasilkan acara yang sukses.
5. Evaluation
Setelah acara selesai barulah proses evaluation dilakukan. Pada kenyataannya,
tahap ini sering diabaikan. Evaluasi yang baik akan menghasilkandata dan fakta yang
sangat berharga, khususnya untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang.
Dari pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan diadakannya
Ajang Khusus adalah untuk mempengaruhi khalayak melalui proses publikasi sehingga
tercipta image perusahaan dimata khalayak dan menarik perhatian khalayak.
26
2.2.2 Strategi Yang Di Pakai
Strategi Bisnis
Strategi Bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan
strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.2.3 Citra Yang Di Harapkan (Wish Image)
Merupakan suatu tujuan citra yang ingin dicapai perusahaan. Dalam hal ini
terjadi perbedaan antara citra saat ini dengan citra yang ingin dicapai. Pada penelitian
ini, studi kasus dilakukan pada perusahaan PT Wahana Interfood Nusantara yang
mengharapkan citra positif setelah berlangsungnya special event.
27
2.3 Kerangka Pikir
Image perusahaan dalam penyelenggaraan Special
Event Grand Demo
Teori Umum
Teori Khusus
• Public Relation
• Special Event
• Citra
• Strategi
• Strategi
Pengembangan
Bisnis
• Wish Image
Special Event sebagai alat pembentukan dan pengembangan
image perusahaan :
•
•
Untuk mengetahui sejauh mana penyelenggaraan
special event dapat membentuk dan meningkatkan
image
Mengetahui perkembangan image perusahaan dimata
publiknya.
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Sumber : Penulis
Download