bab 1 pendahuluan - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama bagi kehidupan adalah sebagai
air minum. Disamping itu air juga berfungsi untuk usaha pertanian, perikanan,
olahraga, rekreasi, pemadam kebakaran dan lain sebagainya.
Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air
yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di
indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan (surface
water), air tanah (ground water), dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah
air sungai dan air danau, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur maupun
mata air (Mulia, 2005).
Air yang kita pergunakan sehari-hari tidak lepas dari pengaruh
pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar
seperti bahan mikrobiologi dan beberapa bahan inorganik, serta beberapa bahan
kimia lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Air
yang sudah tercemar tersebut disamping terasa tidak enak kalau diminum juga
dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap orang yang meminumnya.
Karena itu, memonitor kualitas air yang dipergunakan setiap hari sangat
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk mencegah akibat negatif yang ditimbulkannya (Darmono,
2001).
Analisis kualitas yang sebenarnya harus melalui analisis laboratorium
agar semua komponen yang terdapat di dalam air dapat diketahui dengan jelas.
Untuk mengetahui kualitas air dengan tepat maka analisis dapat dilakukan
melalui analisis kimia dan analisis toksisitas yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketercemaran air. Analisis kimia dilakukan untuk mengetahui zat kimia
atau jenis zat kimia di dalam air secara umum, serta untuk mengetahui kehadiran
senyawa spesifik yang menyebabkan bahaya di dalam air. Analisis toksisitas
digunakan untuk mengukur respon organisme terhadap keadaan lingkungan (air)
(Situmorang, 2007).
Kualitas air harus dijaga untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat
diakibatkan oleh penggunaan air. Kualitas air juga harus sesuai dengan baku
mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air. Untuk memenuhi hal tersebut, perlu
dilakukan pengukuran dan pengujian kualitas (mutu) air berdasarkan parameterparameter tertentu dan metode tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui parameter fisika,
parameter kimia, parameter mikrobiologi dan parameter radioaktivitas.
Parameter kimia yang paling berpengaruh diantaranya adalah amoniak
dan nitrat. Apabila Kadar amoniak dan nitrat tinggi diperairan dapat bersifat
toksik. Kadar amoniak dan nitrat yang tinggi juga dapat meningkatkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
penurunan oksigen terlarut yang dapat mengakibatkan kematian ikan (Alaerts,
1984).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui kadar
amoniak dan nitrat dalam air sungai yang di analisa dengan spektrofotometer
portable DR/2010.
1.2.Permasalahan
Dari uraian yang diutarakan pada latar belakang diatas, maka
permasalahan yang timbul adalah berapakah kadar amoniak dan nitrat dalam air
sungai, apakah masih memenuhi standar baku mutu air yang telah ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001.
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui kadar amoniak dan nitrat dalam air sungai, apakah
masih memenuhi standar baku mutu air yang telah ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah RI No. 82 tahun 2001.
1.4.
Manfaat
Memberikan informasi, mengenai kandungan amoniak dan nitrat yang
terdapat di dalam air sungai. Yang dihubungkan dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 tahun 2001 agar tidak
mencemari lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup.
Universitas Sumatera Utara
Download