indonesia dan jepang tanda tangani bilateral swap

advertisement
No.5/ 20 /BGub/Humas
INDONESIA DAN JEPANG TANDA TANGANI BILATERAL SWAP
ARRANGEMENT SENILAI US$ 3 MILIAR
Hari ini, 17 Februari 2003, Gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin, dan Gubernur
Bank of Japan, Masuri Hayami, menandatangani perjanjian Bilateral Swap
Arrangement (BSA) senilai US$ 3 miliar di Tokyo, Jepang. Penandatanganan
perjanjian di antara kedua bank sentral tersebut merupakan tindak lanjut dari
Chiang Mai Initiative.
BSA adalah sebuah fasilitas bantuan keuangan jangka pendek dalam bentuk
penukaran mata uang asing (foreign exchange swap) yang bertujuan untuk
memperkuat cadangan devisa negara-negara ASEAN+3 yang mengalami kesulitan
neraca pembayaran jangka pendek. Fasilitas ini merupakan suplemen dari fasilitas
swap yang telah ada di antara negara-negara ASEAN (ASEAN Swap Arrangement)
dan bantuan keuangan yang telah disediakan oleh IMF. Perjanjian BSA dengan
Indonesia ini merupakan perjanjian keenam yang dilakukan oleh Jepang setelah
Malaysia, Thailand, Filipina, Korea, dan China.
Bagi Indonesia, fasilitas BSA sangat bermanfaat sebagai salah satu alternatif sumber
devisa apabila terjadi kesulitan likuiditas jangka pendek, yang jika tidak segera
diantisipasi dapat menimbulkan krisis keuangan. Pada saat diperlukan, berdasarkan
perjanjian BSA, Bank of Japan dapat menyediakan dana sampai dengan US$ 3 miliar
kepada Bank Indonesia melalui mekanisme swap antara mata uang US dollar dan
Rupiah. Jangka waktu swap ditetapkan 90 hari dan dapat diperpanjang hingga
maksimum 2 (dua) tahun.
Chiang Mai Initiative sendiri adalah kesepakatan bersama Menteri-menteri Keuangan
negara ASEAN + 3 (Jepang, China, dan Korea) pada tanggal 6 Mei 2000 di Chiang
Mai, Thailand, dalam rangka memperkuat kerangka kerjasama yang telah ada antara
otoritas moneter di kawasan regional. Kesepakatan tersebut mencakup perluasan
ASEAN Swap Arrangement dan jaringan bilateral swap dan fasilitas perjanjian
pembelian kembali (repurchase agreement facilities) di antara negara anggota
ASEAN, China, Jepang, dan Republik Korea.
Jakarta, 17 Februari 2003
BIRO KOMUNIKASI
BANK INDONESIA
Rizal A. Djafaara
Deputi Kepala Biro
Download