HUBUNGAN EMPATI DENGAN KUALITAS PERSAHABATAN PADA REMAJA AKHIR Nama : Intan Purnama Iswari NPM : 13511651 Dosen Pembimbing : Maria Chrisnatalia, S.Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI DEPOK 2014 Latar Belakang Dalam suatu penelitian, remaja menghasilkan waktu rata rata 103 menit per hari untuk interaksi yang berarti dengan teman dibandingkan dengan hanya 28 menit per hari dengan orang tua. Remaja lebih mengandalkan sahabat dibandingkan orang tua untuk mendapatkan kedekatan dan dukungan serta mereka lebih berbagi rahasia dibandingkan dengan orang-orang yang lebih muda dengan sahabat mereka (Papalia & Olds ,2009). Menurut Santrock (2003), kualitas dari persahabatan lebih dihubungkan dengan perasaan kesejahteraan pada masa remaja dibandingkan dengan pada masa kanak-kanak. Tetapi, tidak semua remaja akhir dapat menjalin kualitas persahabatan yang tinggi. Masih saja ada yang bersifat individualis, tidak peduli satu sama lain, hanya mengutamakan kesejahteraan pribadi saja. Ketika remaja lebih menunjukan kesejahteraan pribadi, sikap kepedulian dan empati terhadap sahabat perlu diperhatikan. Walaupun setiap remaja memiliki kemampuan untuk memberian respon dengan cara berempati, namun tidak semua remaja melakukannya. Latar Belakang Teori perkembangan menunjukan bahwa persahabatan yang intim disertai dengan kematangan empati dan kemampuan persepective-taking remaja (Selman & Sullivan, dalam Chow, dkk, 2012). Proposisi semacam itu menyebabkan para peneliti berpendapat bahwa empati, atau kemampuan akurat untuk memahami dan mengalami perasaan dan pikiran orang lain, sangat penting untuk memelihara persahabatan yang baik (Davis & Kraus, dalam Chow,dkk, 2012). Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan : Menguji secara empiris apakah ada hubungan antara empati dengan kualitas persahabatan pada remaja akhir. Manfaat Teoritis • dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu psikologi terutama Psikologi Sosial dan Psikologi Perkembangan. • dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dalam kaitannya dengan variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini. Manfaat Praktis • dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi remaja akhir bahwa empati sangat diperlukan untuk kualitas persahabatan yang tinggi Tinjauan Pustaka Pengertian Kualitas Persahabatan Berndt (2002) menyatakan bahwa kualitas persahabatan didefinisikan sebagai tingkat hubungan persahabatan yang meliputi dimensi positif dan dimensi negatif. Aspek-Aspek Kualitas Persahabatan (Asher & Parker ,1993) a. b. c. d. e. f. Pengesahan dan kepedulian (validation and caring) Konflik dan penghianatan (conflict and betrayal). Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation). Pertolongan dan bimbingan (help and guidance). Pertukaran yang akrab (intimate exchange). Pemecahan masalah (conflict resolution). Tinjauan Pustaka Pengertian Empati Batson (dalam Aronson, 2010) : kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain, dan merasakan emosi serta kejadian (misalnya kegembiraan dan kesedihan) seperti yang mereka rasakan. Davis (1983): reaksi dari seseorang untuk mengamati pengalaman orang lain. Aspek-Aspek Empati(menurut Davis, 1983) a. b. c. d. Personal Distress (distres pribadi) Empatic Concern (perhatian empatik) Fantasy (imajinasi) Perspective Taking (pengambilan persepektif) Hubungan antara Empati dengan Kualitas Persahabatan pada Remaja Akhir • Remaja yang memiliki empati tinggi akan memiliki fungsi persahabatan yang lebih baik, digolongkan dengan kepedulian (caring) dan pertemanan (companionship), validation yang lebih tinggi, dan kurangnya konflik, yang termasuk dalam beberapa aspek penting dalam membentuk kualitas persahabatan. • Menurut Buhrmster (dalam Chow, dkk, 2013), studi yang menguji mengenai keintiman dan kualitas persahabatan, menganggap empati sebagai prediktor potensial pada hubungan tersebut. Subjek Penelitian sampel yang akan diambil : remaja akhir laki-laki dan perempuan dengan usia 18-21 tahun. Teknik pengambilan sampel: purposive sampling Teknik Pengumpulan Data 1. Skala Empati diadaptasi berdasarkan Interpersonal Reactivity Index (IRI) yang di buat oleh Davis (1983). 2. Skala Kualitas Persahabatan diadaptasi berdasarkan Friendship Quality Questionnaire yang dibuat oleh Parker & Asher (1993) • Validitas • sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/ diukur (Suryabrata, 2012). Reliabilitas seberapa tingginya korelasi antara skor-tampak pada dua tes yang pararel. (Azwar, 2012). Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis varian Alpha Cronbach. • Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson, yaitu menguji hubungan antara empati sebagai variabel independent (X) dan kualitas persahabatan sebagai variabel dependent (Y). Analisis data menggunakan program SPSS versi 17 for windows. TERIMA KASIH