BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Intoleransi Aktivitas Menurut Lyanda (2009), Intoleransi Aktivitas adalah penilaian diagnostik yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvidu bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. Intoleransi Aktivitas berbeda dengan keletihan, yang dapat berkurang dengan istrahat . Pada Intoleransi Aktivitas, lebih dari itu, tujuannya adalah meningkatkan toleransi aktivitas; yang bertolak belakang dengan tujuan keletihan, yaitu membantu seseorang untuk beradaptasi dengan keletihan tersebut, bukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Intoleransi Aktivitas kondisi di mana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti berdiri, bejalan, dan bekerja (Tarnoto dan Wartonah, 2006). Menurut Kushariyadi (2009), Intoleransi Aktivitas ditandai dengan : a. Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan. b. Frekuensi nadi dan tekanan dari abnormal sebagai respons terhadap aktivitas. c. Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispneu. d. Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia. 1. Fisiologi Pergerakan Menurut Wartonah (2009), Pergerakan merupakan rangkaian yang terintergrasi sistem musculoskeletal dan sistem persarafan. Sistem skletak berfungsi : a. Mendukung dan memberi bentuk dan jaringan tubuh. b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati, ginjal ,otak, paru-paru. c. Tempat melekatnya otot dan tendon. d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat. e. Tempat produksi sel darah. 5 1. Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), Jenis Kontraksi Otot Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan kontraksi istonik. a) Kontraksi ismetrik Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat, mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang. b) Kontraksi isotonik Kontraksi istonik Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan. Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya. Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah, tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti spiunal cord. Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai : 1. Pergerakan. 2. Membentuk postur. 3. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi. 4. Sistem persarafan berfungsi. 5. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke susunan saraf pusat. 6. Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke lainya. 6 7. Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons melalui saraf-saraf efferent. 8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka. 2. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi Mekanika Tubuh dan Pergerakan : 1. Tingkat perkembangan tubuh Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh Secara proposional, postur, pergerakan dan reflex akan berfungsi secara optimal. 2. kesehatan fisik Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan memengaruhi pergerakan tubuh. 3. Keadaan Nutrisi Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan obesistas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas. 4. Emosi Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat, yang kemudian sering dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas. 5. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal. Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis dapat berpengaruh terhadap pergerakan. 6. Pengkajian Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila dibandingkan dengan petani dan buruh. 3. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi Kurangnya Pergerakan atau Imobilisasi: 1. Gangguan musculoskeletal a. Osteoporosis. 7 b. Attropi. c. Kontraktur. d. Kekakuan dan sakit sendi. 2. Gangguan kardiovaskuler a. Postural hiportensi b. Vasodilatasi vena. c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver. 3. Gangguan sistem resprirasi a. Penurunan gerak pernapasan. b. Bertambahnya sekresi paru. c. Atelektasis. d. Hipostatis pneumonia. 1. pengkajian a. Pengkajian Kebutuhan Istrahat dan tidur Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), aspek yang dikaji pada klien untuk mendetifikasikan mengenai gangguan Intoleransi Aktivitas meliputi pengkajian mengenai: b. Tingkat aktifitas sehari-hari 1.Pola aktivitas sehari-hari. 2.Jenis,frekuensi, dan lamanya latihan fisik. c. Tingkat kelelahan 1. Aktivitas yang membuat lelah. 2. Riwayat sesak napas. d. Gangguan Pergerakan 1.Penyebab gangguan pergerakan. 2.Tanda dan gejala. 3.Efek dari gangguan pergerakan. e. Pemeriksaan fisik 1. Tingkat kesadaran. 2. Postur atau bentuk tubuh: a) Skoliosis. b) Kifosis. 8 c) Lordorsis. d) Cara berjalan. 3. Ektremitas : a)Kelemahan . 4. Gangguan sensorik. a) Tonus otot. b) Atrofi. c) Tremor. d) Gerakan tak terkendali. e) Kekuatan otot. f) Kemampuan jalan. g) Kemampuan duduk. h) Kemampuan berdiri. i) Nyeri sendi j) Kekakuan sendi. 2. Analisa Data Menurut Carpenito (2009), analisa data dari diagnosa Intoleransi Aktivitas dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain: a. Data subjektif Kaji Batasan Karakteristik 1. Kelemahan 2. Keletihan 3. Dispenea 4. Kurang tidur atau istrahat b. Kaji Faktor yang Berhubungan 1. Rendahnya dorongan 2. Keengganan untuk berpatisisipasi dalam aktivitas 3. Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas 4. Takut cedera atau sakit berpatisipasi dalam aktivitas 9 yang memburuk jika 5. Sulit melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari akibat penurunan tenaga atau kurangnya kekuatan Nyeri yang menggagu performa dalam melakukan aktivitas. Menurut Carpenito ( 2009), Data Objektif Kaji Batasan Karakteristik. Kaji Batasan dan keseimbangan; evaluasi kemampuan induvindu untuk : 1. Kaji kekuatan dan keseimbangan ; evaluasi kemampuan induvindu untuk: 2. Mengubah posisi secara mandiri di tempat tidur 3. Mepertahankan kesejajaran tubuh 4. Melakukan dan mepertahankan posisi duduk 5.Bangkit ke posisi berdiri 6. Mepertahankan postur tegak 7. Melakukan tes Romberg 8. Ambulasi 9. Melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari 3. Rumusan masalah Menurut Capenito (2009), Intoleransi aktivitas, kondisi ini kemungkinan berhubungan dengan,tirah baring atau imobilisasi, kelemahan umum, ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ogsigen.dari data yang ditemukan perubahan Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan, rasa tidak nyaman saat beraktifitas atau dispneu (Kushariyadi, 2009). 4. Perencanaan a. Tingkatkan Aktivitas Secara Bertahap : 1. Yakinkanlah kembali induvindu tentang kemungkinan untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari. 2. Ajari klien melakukan tehnik bernafas terkontrol. 3. .Dorong induvindu untuk menggunakan tenik bernafas terkontrol pada posisi rileks, mulai tingkatkan aktivitas. 4. Ajari induvindu cara mepertahankan pola napas terkontrol ketika duduk atau berdiri. 10 b. Lakukan Penyuluhan untuk pasien/keluarga Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam: 1. Penggunaan tehnik napas terkontrol selama aktivitas,jika perlu 2. Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang perlu dilaporkan kepada dokter. 3. Pentingnya nutrisi yang baik 4. Penggunaan tehnik reklasasi (misalnya, distraksi, viksualisasi) selama aktivitas. 11 FORMAT PENGKAJIAN KASUS DI MASYARAKAT B. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Berdasarkan penugasan dinas pengambilan kasus pada tanggal 18 Mei 2015 di Harjosari, Kecamatan Medan Amplas Mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada Ny.L. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan. a. Biodata Ny.L berusia 70 tahun, beragama Islam, Ny.L hanya tamat pendidikan SD dan bekerja sebagia pedagang Ny.L bergolongan darah O dan bertempat tinggal di kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas. b. Keluhan Utama Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan. c. Riwayat Kesehatan Sekarang Ny.L mengatakan kaki sebelah kanannya merasa nyeri pada saat digerakan dan ditekuk. Hal itu dirasakan oleh Ny.L sudah dari 4 tahun yang lalu. Rasa nyeri bertambah ketika Ny.L melakukan aktivitas seperti berdiri. Ketika rasa nyeri muncul Ny.L memijat area yang nyeri dengan balsem dan minyak tawon agar mengurangi rasa nyeri. Ny.L merasakan nyeri yang dirasakannya seperti tertekan dan terasa ngilu dipersendian. Ny.L tidak tampak meringis, tetapi dapat menunjukan daerah yang nyeri. d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu. Pengobatan yang dilakukan Ny.L hanya diberi balsem dan minyak tawon agar mengurangi rasa nyerinya. Ny.L tidak memiliki alergi makanan dan obat yang digunakannya. e. Riwayat Kesehatan Keluarga Kedua orang Tua Ny.L sudah meninggal pada saat ia berusia 2 tahun dan Ny.L tidak tahu penyebab orang tuanya meninggal dan saudara kandung Ny.L memiliki riwayat penyakit asma dan paru-paru. 12 f. Riwayat Keadaan Psikisosial Ny.L mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu karena usianya yang sudah tua, klien mengatakan pantas atas penyakit yang dideritanya karena usianya sudah tua. Keadaan emosi klien stabil klien dapat mengontrol emosi dengan baik dan mengungkapkan emosi dengan baik. Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan cucunya. Klein mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan dari keluarga yang dating menjenguk klien saat di opname maupun saat istrahat total dirumah dank lien memiliki hubungan baik dengan orang lain di lingkungannya. Ny.L memiliki keyakinan terhadap agama yg dianutnya tetapi Ny.L jarang melakukan ibadah sholat karena gangguan demensia yang dialaminya. g. Pemeriksaan fisik Keadaan Ny.L tampak sehat dan tampak memegangi kaki kananya. Tandatanda Vital pada Ny.L Suhu tubuh: 36°C, Tekan darah: 130/70 mmhg, Pernafasan: 24×/mnt, TB: 149 cm, BB:40 kg, skala nyeri: 6 (sedang) Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan,rambut tampak beruban, rambut lurus. Sklera tidak ikterik, kojungtiva tidak anemis, pupil isokhor, mata kanan tampak sering berair, penggerakan bola mata simetris. Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, hidung tampak simetris, tidak tampak ada cairan berlebih. Sistem pernapasan pada Ny.L tidak ada masalah, tidak tampak ada retraksi intercostal, vocal premitus merata disemua lapang paru, perkusi terdengar resonan, auskultasi suara nafas teratur. Sistem Kardiovaskuler pada Ny.L perkusi jantung terdengar bunyi dulness. Sistem Gastrointestinal pada Ny.L tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan, bising usus terdengar 8×/ menit, perkusi terdengar tymphani. Sistem muskulosceletal pada Ny.L kedua kaki dan tangan tampak sejajar dan sama besar dan panjang, tampak adanya scoliosis. Kekuatan otot kurang dan kaki kanan sering ngilu. Sistem integument pada Ny.L kulit tampak keriput warna kulit sawo matang, tampak ada lesi dan elastistas kulit berkurang. 13 h. Pola Kebiasan Sehari-hari Ny.L makan 3 kali dalam sehari waktu makan pada Ny.L pagi, siang, malam dalam bentuk 1 porsi nasi biasa.Ny.L mengatakan BAB 23×/sehari dan feses tampak lembek. Pada saat BAK warna urine kuning dan pola BAK nya 6-9 kali sehari. 14 2. Analisa Data No 1. Data Etiologi Proses menua Ds: Masalah Keperawatan Intoleransi aktivitas Ny.L mengatakan sulit berjalan dan melakukan Penurunan fungsi aktivitas sehari-hari dikarenakan nyeri dikaki otot dan tulang dan tangan sebelah kanan. Meningkatnya nyeri Do: - saat berjalan Tampak Ny.L susah untuk berdiri - Berjalan dan Intoleransiaktivitas mandi dibantu oleh keluarga 2. Peningkatan Ds : Ny.L mengatakan kaki metabolisme tulang kanan dan kirinya sakit apalagi dibantu berjalan Peningkatan enzim Do: - Ny.L memijat- mijat kakinya pada saat pengkajian - wajahnya terlihat yang merusak tulang rawan sendi Penurunan kadar proteologlikan meringis - skala nyeri 4-6 sedang Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi 15 Nyeri Berkuranya fungsi tulang Nyeri 3. Ds: Proses menua Ny.L mengatakan tidak Kurang pengetahuan mengerti tentang penyakit Penurunan daya ingat rematik,makanan pantangan dan cara pengobatan rematik Do: Kurang terpapar informasi Klien bertanya-tanya tentang rematik,makanan Kurang pantangan dan cara pengobatan rematik. pengetahuan tentang rematik 3. Rumusan Masalah Masalah Keperawatan 1. Intoleransi Aktivitas 2. Nyeri 3. Kurang pengetahuan Diagnosa Keperawatan (Prioritas) 1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi tulang dan ditandain dengan berjalan dengan menggunakan tongkat, berjalan lambat dan tertatih, Ny L lebih banyak duduk dan tidur. 2. Nyeri berhubungan fungsi tulang ditandain dengan wajah meringis dan skala nyeri 4-6. 3. Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan kognitif. 16 1.Perencanaan Keperawatan Hari Tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan Senin, Intoleransi 18 Mei 2015 aktivitasb/d Ny.L usia lanjut dan perubahan Tujuan dan Kriteria Hasil: tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan. Rencana Tindakan 1. Kaji tingkat Rasional 1. Untuk mengetahui otot d/d kemampuan klien tingkat aktivitas tidak dalam melakukan sesuai kemampuan sanggup aktivitas seperti klien. berjalan berpindah dari jauh, lebih tempat tidur, berdiri dianjurkan selama banyak dan berjalan. eksasenbasi akut duduk. 2. Anjurkan klien untuk 2. Istrahat sistemik dan seluruh fase mepertahankan tirah penyakit untuk baring/duduk. mencegah 3. Anjurkan klien untuk kelelahan, melakukan aktivitas mepertahankan fisik (misalnya, kekuatan. ambulasi, berpindah, 3. Menghilangkan dan mengubah tekanan jaringan posisi.) dan meningkatkan 4. Anjurkan klien mepertahankan sirkulasi. 4. Meningkatkan postur tegak dan fungsi sendi, duduk tinggi berdiri kekuatan otot dan serta berjalan.) stamina. Catatan: 5. Berikan obat-obat latihan inadekuat sesuai indikasi. menimbulkan kekuatan sendi, aktivitas 17 berlebihan merusak sendi. 5. Mendesimalkan fungsi sendi, mepertahankan mobilitas. Hari/ Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan Selasa, Nyerib/d Tujuan /Kriteria Hasil : 19 Mei 2015 fungsi Nyeri hilang/terkontrol. tulang d/d Kriteria Hasil: nyeri Klien dapat istrahat/tidur dengan tenang,klien sendi tampak rileks. (skala Rencana Tindakan nyeri = 6), 1. Kaji Rasional nyeri,catat 1. Membantu dalam wajah lokasi,Karakteristik,d menentukan meringis, erejat (skala 0-10). managemen nyeri. kaki jika 2. Anjurkan klien untuk 2. Panas berjalan. mandi air panas/hangat. 3. Berikan klien posisi yang nyaman pada meningkatkan letak sisi otak dan mobilitas,menurun kan rasa sakit. saat tidur/duduk di 3. Tirah baring kursi. mungkin 4. Berikan masase yang lembut. 5. Berikan obat sesuai indikasi. diperlukan untuk membantasi nyeri/cedera sendi. 4. Menaikkan relaksasi atau rengangan otot. 5. Menaikan 18 relaksasi dan sebagai terapi pengobatan. Hari/ Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan Rabu, Kurang Tujuan/Kriteria Hasil: 20 Mei 2015 pengetahuan PengetahuanNy.L tentang penyakit rematik Tentang bertambah. rematik b/d Kriteria Hasil: keterbatasan Setelah dilakukan intervensi yang di harapkan, kognitif Ny L mengatakan paham mengenai penyakitnya. Rencana Tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien 2. Berikan Rasional 1. Menambah pengetahuan pasien pendidikan mengenai kesehatan penyakit yang 3. Berikan pendidikan dideritanya. 2. Mengetahuai kesehatan tentang sejauh mana cara mencegah memahami dan mengatasi mengenai rematik tentang 4. Evaluasi tingkat pengetahuan klien. 5. Memudahkan dalam melakukan intervensi selanjutnya, 19 penyakit yang di deritanya. 5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Hari Pertama Hari/ No. Implementasi Tanggal Dx Keperawatan Rabu, 1. 20 Mei 2015 1. mengajurkan klien untuk mandi air Evalusi (SOAP) S: klien mengatakan kaki panas/hangat. sakitnya sudah 2. mengajurkan klien berkurang,tetapi masih untuk meminum obat memijat tangan sesuai intruksi/indikasi. kanannya. 3. memberikan masage yang lembut. O: Klien masih memijat tangan kananya. A: Masalah teratasi sebagian. P: Intervesi dilanjutkan. 2 1. Mengajurkan klien S: untuk Klien menyatakan dapat memindahkan berjalan tapi tidak sanggup benda yang lama-lama. menggagu saat O: berjalan. Klien menggunakan 2. Membantu tongkat untik berjalan. bergerak dengan A: bantuan seminimal Masalah teratasi sebagai mungkin. P: 3. Menyarankan untuk mempertahankan 20 Intervensi dilanjutkan. istrihat duduk atau tirah baring jika diperlukan. 3 1. Menyinggirkan S: bahaya yang Menyatakan masih takut menyebabkan untuk berjalan. cedera (usahakan O: kursi selalu klien tampak berhati-hati. ditempatnya jangan -klien menggunakan dipindah- tongkat. pindahkan). A: 2. Mendorong klien Masalah teratasi sebagian. selalu tetap latihan P: berjalan. Intervensi dilanjutkan. 3. Menjelaskan pada klien untuk tetap menggerakan sendi untuk menimalkan kekakuan. 21 Hari kedua Hari/ No. Tanggal Dx Kamis, 1 Implementasi Keperawatan 1. Mengkaji keluhan nyeri Evaluasi .S: 21 Mei dan catat lokasi skala Klien mengatakan kaki 2015 nyeri. Skala nyeri = 6 masih sakit apalagi di 2. .mengajurkan klien bawa berjalan. untuk mandi air O: panas/hangat. Klien memijat-mijat 3. Memberikan klien kakinya. posisi yang nyaman - Wajah klien terlihat pada waktu duduk meringis dikursi. - Nyeri = 6 4. Memberikan mesage A: yang lembut pada kaki Masalah belum dan lutut. teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. 2 1. Mepertahankan istrahat duduk jika diperlukan. 2. Membantu bergerak S: Klien mengatakan tidak sanggup berjalan dengan bantuan lama. seminimal mungkin. O: 3. Mendorong klien postur - Klien berjalan tegak,duduk tinggi,dan menggunakan berjalan. tongkat - Klien lebih banyak duduk - Klien berjalan lambat. A: Masalah belum 22 teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. 3 1. Mengedalikan S: lingkungan dengan Klien mengatakan menyarankan untuk masih takut untuk menggunakan berjalan jauh. penyangga tempat O: tidur. Klien tampak berhati- 2. Mengajurkan hati saat berjalan, klien berjalan atau menggunakan tongkat bangkit dari duduk saat berjalan. dengan perlahan- A: lahan. Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan. Hari ketiga Hari/ No. Tanggal Dx Jum’at 1. Implementasi keperawatan 1. Membina hubungan Evaluasi - Ny L 22 Mei saling percaya dengan mengatakan 2015 klien sudah ± satu Mengkaji keluhan yang tahun merasa dirasakan klien, catat kesemutan dan faktor yang linu pada mempercepat dan kakinya 2. tanda-tanda rasa sakit non verbal. 3. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi- sendi 23 Ny L mengatakan rasa kesemutan dan linu 4. 5. yang sakit dengan bertambah jika kompres hangat terkena dingin Mengajarkan teknik dan berkurang relaksasi dan distraksi setelah minum Berkolaborasi obat. pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan O: - TD :130/70 mmHg Nadi : 86 x/menit Suhu : 360C Respirasi : 24 x/menit Ny D tampak memegangi kakinya - Ny L tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam A: Masalah teratasi P: 24 Lanjutkan intervensi - Kaji pengeahuan klien tentang penyakit rematik. Berikan penkes tentang penyakit rematik. 25