5 BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan

advertisement
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Intoleransi Aktivitas
Menurut Lyanda (2009), Intoleransi Aktivitas adalah penilaian diagnostik
yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvidu
bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan
daya tahan tubuh. Intoleransi Aktivitas berbeda dengan keletihan, yang dapat
berkurang dengan istrahat . Pada Intoleransi Aktivitas, lebih dari itu, tujuannya
adalah meningkatkan toleransi aktivitas; yang bertolak belakang dengan tujuan
keletihan, yaitu membantu seseorang untuk beradaptasi dengan keletihan
tersebut, bukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Intoleransi Aktivitas kondisi di mana seseorang mengalami penurunan
energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti
berdiri, bejalan, dan bekerja (Tarnoto dan Wartonah, 2006).
Menurut Kushariyadi (2009), Intoleransi Aktivitas ditandai dengan :
a. Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan.
b. Frekuensi nadi dan tekanan dari abnormal sebagai respons terhadap
aktivitas.
c. Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispneu.
d. Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia.
1. Fisiologi Pergerakan
Menurut
Wartonah
(2009),
Pergerakan
merupakan
rangkaian
yang
terintergrasi sistem musculoskeletal dan sistem persarafan.
Sistem skletak berfungsi :
a. Mendukung dan memberi bentuk dan jaringan tubuh.
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati, ginjal ,otak, paru-paru.
c. Tempat melekatnya otot dan tendon.
d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat.
e. Tempat produksi sel darah.
5
1. Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), Jenis Kontraksi Otot
Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan
kontraksi istonik.
a) Kontraksi ismetrik
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama
kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi
secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat,
mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang.
b) Kontraksi isotonik
Kontraksi istonik
Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi
pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan.
Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap
konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis
kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot
bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya.
Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian
dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah,
tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti
tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti spiunal cord.
Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi
yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk
rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai :
1. Pergerakan.
2. Membentuk postur.
3. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi.
4. Sistem persarafan berfungsi.
5. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke
susunan saraf pusat.
6. Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke
lainya.
6
7. Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons
melalui saraf-saraf efferent.
8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka.
2. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi
Mekanika Tubuh dan Pergerakan :
1. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler
dan tubuh Secara proposional, postur, pergerakan dan reflex akan
berfungsi secara optimal.
2. kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan memengaruhi
pergerakan tubuh.
3. Keadaan Nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan
obesistas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.
4. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan
semangat, yang kemudian sering dimanifestasikan dengan
kurangnya aktivitas.
5. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal.
Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis
dapat berpengaruh terhadap pergerakan.
6. Pengkajian
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani dan buruh.
3. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kurangnya Pergerakan atau Imobilisasi:
1. Gangguan musculoskeletal
a. Osteoporosis.
7
b. Attropi.
c. Kontraktur.
d. Kekakuan dan sakit sendi.
2. Gangguan kardiovaskuler
a. Postural hiportensi
b. Vasodilatasi vena.
c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver.
3. Gangguan sistem resprirasi
a. Penurunan gerak pernapasan.
b. Bertambahnya sekresi paru.
c. Atelektasis.
d. Hipostatis pneumonia.
1. pengkajian
a. Pengkajian Kebutuhan Istrahat dan tidur
Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), aspek yang dikaji pada klien untuk
mendetifikasikan mengenai gangguan Intoleransi Aktivitas meliputi
pengkajian mengenai:
b. Tingkat aktifitas sehari-hari
1.Pola aktivitas sehari-hari.
2.Jenis,frekuensi, dan lamanya latihan fisik.
c.
Tingkat kelelahan
1. Aktivitas yang membuat lelah.
2. Riwayat sesak napas.
d. Gangguan Pergerakan
1.Penyebab gangguan pergerakan.
2.Tanda dan gejala.
3.Efek dari gangguan pergerakan.
e. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran.
2. Postur atau bentuk tubuh:
a) Skoliosis.
b) Kifosis.
8
c) Lordorsis.
d) Cara berjalan.
3. Ektremitas :
a)Kelemahan .
4. Gangguan sensorik.
a) Tonus otot.
b) Atrofi.
c) Tremor.
d) Gerakan tak terkendali.
e) Kekuatan otot.
f) Kemampuan jalan.
g) Kemampuan duduk.
h) Kemampuan berdiri.
i) Nyeri sendi
j) Kekakuan sendi.
2. Analisa Data
Menurut Carpenito (2009), analisa data dari diagnosa Intoleransi Aktivitas
dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain:
a. Data subjektif
Kaji Batasan Karakteristik
1. Kelemahan
2. Keletihan
3. Dispenea
4. Kurang tidur atau istrahat
b. Kaji Faktor yang Berhubungan
1.
Rendahnya dorongan
2.
Keengganan untuk berpatisisipasi dalam aktivitas
3.
Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas
4.
Takut
cedera
atau
sakit
berpatisipasi dalam aktivitas
9
yang
memburuk
jika
5.
Sulit melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari akibat
penurunan tenaga atau kurangnya kekuatan Nyeri yang
menggagu performa dalam melakukan aktivitas.
Menurut Carpenito ( 2009), Data Objektif
Kaji Batasan Karakteristik. Kaji
Batasan dan keseimbangan; evaluasi kemampuan induvindu untuk :
1. Kaji kekuatan dan keseimbangan ; evaluasi kemampuan induvindu
untuk:
2. Mengubah posisi secara mandiri di tempat tidur
3. Mepertahankan kesejajaran tubuh
4. Melakukan dan mepertahankan posisi duduk
5.Bangkit ke posisi berdiri
6. Mepertahankan postur tegak
7. Melakukan tes Romberg
8. Ambulasi
9. Melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari
3. Rumusan masalah
Menurut Capenito (2009),
Intoleransi aktivitas, kondisi ini kemungkinan
berhubungan dengan,tirah baring atau imobilisasi, kelemahan umum,
ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ogsigen.dari data yang
ditemukan perubahan Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan
atau kelemahan, rasa tidak nyaman saat beraktifitas atau dispneu
(Kushariyadi, 2009).
4. Perencanaan
a. Tingkatkan Aktivitas Secara Bertahap :
1. Yakinkanlah kembali induvindu tentang kemungkinan untuk
meningkatkan aktivitas sehari-hari.
2. Ajari klien melakukan tehnik bernafas terkontrol.
3. .Dorong induvindu untuk menggunakan tenik bernafas terkontrol
pada posisi rileks, mulai tingkatkan aktivitas.
4. Ajari induvindu cara mepertahankan pola napas terkontrol ketika
duduk atau berdiri.
10
b. Lakukan Penyuluhan untuk pasien/keluarga
Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam:
1.
Penggunaan tehnik napas terkontrol selama aktivitas,jika perlu
2. Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang
perlu dilaporkan kepada dokter.
3. Pentingnya nutrisi yang baik
4. Penggunaan tehnik reklasasi (misalnya, distraksi, viksualisasi) selama
aktivitas.
11
FORMAT PENGKAJIAN KASUS DI MASYARAKAT
B. Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Berdasarkan penugasan dinas pengambilan kasus pada tanggal 18 Mei 2015 di
Harjosari, Kecamatan Medan Amplas Mahasiswa melakukan pengkajian
keperawatan pada Ny.L. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan.
a. Biodata
Ny.L berusia 70 tahun, beragama Islam, Ny.L hanya tamat pendidikan SD
dan bekerja sebagia pedagang Ny.L bergolongan darah O dan bertempat
tinggal di kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas.
b. Keluhan Utama
Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny.L mengatakan
kaki sebelah kanannya merasa nyeri pada saat
digerakan dan ditekuk. Hal itu dirasakan oleh Ny.L sudah dari 4 tahun
yang lalu. Rasa nyeri bertambah ketika Ny.L melakukan aktivitas seperti
berdiri. Ketika rasa nyeri muncul Ny.L memijat area yang nyeri dengan
balsem dan minyak tawon agar mengurangi rasa nyeri. Ny.L merasakan
nyeri yang dirasakannya seperti tertekan dan terasa ngilu dipersendian.
Ny.L tidak tampak meringis, tetapi dapat menunjukan daerah yang nyeri.
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu.
Pengobatan yang dilakukan Ny.L hanya diberi balsem dan minyak tawon
agar mengurangi rasa nyerinya. Ny.L tidak memiliki alergi makanan dan
obat yang digunakannya.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kedua orang Tua Ny.L sudah meninggal pada saat ia berusia 2 tahun dan
Ny.L tidak tahu penyebab orang tuanya meninggal dan saudara kandung
Ny.L memiliki riwayat penyakit asma dan paru-paru.
12
f. Riwayat Keadaan Psikisosial
Ny.L mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu karena usianya
yang sudah tua, klien mengatakan pantas atas penyakit yang dideritanya
karena usianya sudah tua. Keadaan emosi klien stabil klien dapat
mengontrol emosi dengan baik dan mengungkapkan emosi dengan baik.
Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan cucunya. Klein
mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Hal ini dibuktikan
dengan adanya dukungan dari keluarga yang dating menjenguk klien saat
di opname maupun saat istrahat total dirumah dank lien memiliki
hubungan baik dengan orang lain di lingkungannya. Ny.L memiliki
keyakinan terhadap agama yg dianutnya tetapi Ny.L jarang melakukan
ibadah sholat karena gangguan demensia yang dialaminya.
g. Pemeriksaan fisik
Keadaan Ny.L tampak sehat dan tampak memegangi kaki kananya. Tandatanda Vital pada Ny.L Suhu tubuh: 36°C, Tekan darah: 130/70 mmhg,
Pernafasan: 24×/mnt, TB: 149 cm, BB:40 kg, skala nyeri: 6 (sedang)
Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan,rambut tampak
beruban, rambut lurus. Sklera tidak ikterik, kojungtiva tidak anemis, pupil
isokhor, mata kanan tampak sering berair, penggerakan bola mata simetris.
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, hidung tampak simetris,
tidak tampak ada cairan berlebih.
Sistem pernapasan pada Ny.L
tidak ada masalah, tidak tampak ada
retraksi intercostal, vocal premitus merata disemua lapang paru, perkusi
terdengar resonan, auskultasi suara nafas teratur. Sistem Kardiovaskuler
pada
Ny.L
perkusi
jantung
terdengar
bunyi
dulness.
Sistem
Gastrointestinal pada Ny.L tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan,
bising usus terdengar 8×/ menit, perkusi terdengar tymphani. Sistem
muskulosceletal pada Ny.L kedua kaki dan tangan tampak sejajar dan
sama besar dan panjang, tampak adanya scoliosis. Kekuatan otot kurang
dan kaki kanan sering ngilu. Sistem integument pada Ny.L kulit tampak
keriput warna kulit sawo matang, tampak ada lesi dan elastistas kulit
berkurang.
13
h. Pola Kebiasan Sehari-hari
Ny.L makan 3 kali dalam sehari waktu makan pada Ny.L pagi, siang,
malam dalam bentuk 1 porsi nasi biasa.Ny.L mengatakan BAB 23×/sehari dan feses tampak lembek.
Pada saat BAK warna urine kuning dan pola BAK nya 6-9 kali sehari.
14
2. Analisa Data
No
1.
Data
Etiologi
Proses menua
Ds:
Masalah
Keperawatan
Intoleransi aktivitas
Ny.L mengatakan sulit
berjalan dan melakukan
Penurunan fungsi
aktivitas sehari-hari
dikarenakan nyeri dikaki
otot dan tulang
dan tangan sebelah
kanan.
Meningkatnya nyeri
Do:
-
saat berjalan
Tampak Ny.L
susah untuk
berdiri
-
Berjalan dan
Intoleransiaktivitas
mandi dibantu
oleh keluarga
2.
Peningkatan
Ds :
Ny.L mengatakan kaki
metabolisme tulang
kanan dan kirinya sakit
apalagi dibantu berjalan
Peningkatan enzim
Do:
-
Ny.L
memijat-
mijat
kakinya
pada
saat
pengkajian
-
wajahnya terlihat
yang merusak
tulang rawan sendi
Penurunan kadar
proteologlikan
meringis
-
skala nyeri 4-6
sedang
Berkurangnya kadar
air tulang rawan
sendi
15
Nyeri
Berkuranya fungsi
tulang Nyeri
3.
Ds:
Proses menua
Ny.L mengatakan tidak
Kurang
pengetahuan
mengerti tentang
penyakit
Penurunan daya
ingat
rematik,makanan
pantangan dan cara
pengobatan rematik
Do:
Kurang terpapar
informasi
Klien bertanya-tanya
tentang rematik,makanan
Kurang
pantangan dan cara
pengobatan rematik.
pengetahuan
tentang rematik
3.
Rumusan Masalah
Masalah Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas
2. Nyeri
3. Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi tulang dan
ditandain dengan berjalan dengan menggunakan tongkat, berjalan lambat
dan tertatih, Ny L lebih banyak duduk dan tidur.
2. Nyeri berhubungan fungsi tulang ditandain dengan wajah meringis dan
skala nyeri 4-6.
3. Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan
kognitif.
16
1.Perencanaan Keperawatan
Hari
Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Senin,
Intoleransi
18 Mei 2015
aktivitasb/d Ny.L
usia lanjut
dan
perubahan
Tujuan dan Kriteria Hasil:
tidak mampu melakukan aktivitas yang
biasa Ny.L lakukan.
Rencana Tindakan
1. Kaji tingkat
Rasional
1. Untuk mengetahui
otot d/d
kemampuan klien
tingkat aktivitas
tidak
dalam melakukan
sesuai kemampuan
sanggup
aktivitas seperti
klien.
berjalan
berpindah dari
jauh, lebih
tempat tidur, berdiri
dianjurkan selama
banyak
dan berjalan.
eksasenbasi akut
duduk.
2. Anjurkan klien untuk
2. Istrahat sistemik
dan seluruh fase
mepertahankan tirah
penyakit untuk
baring/duduk.
mencegah
3. Anjurkan klien untuk
kelelahan,
melakukan aktivitas
mepertahankan
fisik (misalnya,
kekuatan.
ambulasi, berpindah,
3. Menghilangkan
dan mengubah
tekanan jaringan
posisi.)
dan meningkatkan
4. Anjurkan klien
mepertahankan
sirkulasi.
4. Meningkatkan
postur tegak dan
fungsi sendi,
duduk tinggi berdiri
kekuatan otot dan
serta berjalan.)
stamina. Catatan:
5. Berikan obat-obat
latihan inadekuat
sesuai indikasi.
menimbulkan
kekuatan sendi,
aktivitas
17
berlebihan
merusak sendi.
5. Mendesimalkan
fungsi sendi,
mepertahankan
mobilitas.
Hari/
Tanggal
No. Dx
Perencana Keperawatan
Selasa,
Nyerib/d
Tujuan /Kriteria Hasil :
19 Mei 2015
fungsi
Nyeri hilang/terkontrol.
tulang d/d Kriteria Hasil:
nyeri
Klien dapat istrahat/tidur dengan tenang,klien
sendi
tampak rileks.
(skala
Rencana Tindakan
nyeri = 6), 1. Kaji
Rasional
nyeri,catat 1. Membantu dalam
wajah
lokasi,Karakteristik,d
menentukan
meringis,
erejat (skala 0-10).
managemen nyeri.
kaki
jika 2. Anjurkan klien untuk 2. Panas
berjalan.
mandi
air
panas/hangat.
3. Berikan klien posisi
yang nyaman pada
meningkatkan
letak sisi otak dan
mobilitas,menurun
kan rasa sakit.
saat tidur/duduk di 3. Tirah baring
kursi.
mungkin
4. Berikan masase yang
lembut.
5. Berikan obat sesuai
indikasi.
diperlukan untuk
membantasi
nyeri/cedera sendi.
4. Menaikkan
relaksasi atau
rengangan otot.
5. Menaikan
18
relaksasi dan
sebagai terapi
pengobatan.
Hari/
Tanggal
No. Dx
Perencana Keperawatan
Rabu,
Kurang
Tujuan/Kriteria Hasil:
20 Mei 2015
pengetahuan
PengetahuanNy.L tentang penyakit rematik
Tentang
bertambah.
rematik
b/d Kriteria Hasil:
keterbatasan
Setelah dilakukan intervensi yang di harapkan,
kognitif
Ny L mengatakan paham mengenai
penyakitnya.
Rencana Tindakan
1. Kaji tingkat
pengetahuan klien
2. Berikan
Rasional
1. Menambah
pengetahuan
pasien
pendidikan
mengenai
kesehatan
penyakit yang
3. Berikan
pendidikan
dideritanya.
2. Mengetahuai
kesehatan tentang
sejauh mana
cara mencegah
memahami
dan mengatasi
mengenai
rematik
tentang
4. Evaluasi tingkat
pengetahuan klien.
5. Memudahkan
dalam melakukan
intervensi
selanjutnya,
19
penyakit yang
di deritanya.
5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari Pertama
Hari/
No.
Implementasi
Tanggal
Dx
Keperawatan
Rabu,
1.
20 Mei 2015
1. mengajurkan klien
untuk mandi air
Evalusi (SOAP)
S:
klien mengatakan kaki
panas/hangat.
sakitnya sudah
2. mengajurkan klien
berkurang,tetapi masih
untuk meminum obat
memijat tangan
sesuai intruksi/indikasi.
kanannya.
3. memberikan masage
yang lembut.
O:
Klien masih memijat tangan
kananya.
A:
Masalah teratasi sebagian.
P:
Intervesi dilanjutkan.
2
1. Mengajurkan klien
S:
untuk
Klien menyatakan dapat
memindahkan
berjalan tapi tidak sanggup
benda yang
lama-lama.
menggagu saat
O:
berjalan.
Klien menggunakan
2. Membantu
tongkat untik berjalan.
bergerak dengan
A:
bantuan seminimal
Masalah teratasi sebagai
mungkin.
P:
3. Menyarankan
untuk
mempertahankan
20
Intervensi dilanjutkan.
istrihat duduk atau
tirah baring jika
diperlukan.
3
1. Menyinggirkan
S:
bahaya yang
Menyatakan masih takut
menyebabkan
untuk berjalan.
cedera (usahakan
O:
kursi selalu
klien tampak berhati-hati.
ditempatnya jangan -klien menggunakan
dipindah-
tongkat.
pindahkan).
A:
2. Mendorong klien
Masalah teratasi sebagian.
selalu tetap latihan
P:
berjalan.
Intervensi dilanjutkan.
3. Menjelaskan pada
klien untuk tetap
menggerakan sendi
untuk menimalkan
kekakuan.
21
Hari kedua
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Kamis,
1
Implementasi Keperawatan
1. Mengkaji keluhan nyeri
Evaluasi
.S:
21 Mei
dan catat lokasi skala
Klien mengatakan kaki
2015
nyeri. Skala nyeri = 6
masih sakit apalagi di
2. .mengajurkan klien
bawa berjalan.
untuk mandi air
O:
panas/hangat.
Klien memijat-mijat
3. Memberikan klien
kakinya.
posisi yang nyaman
- Wajah klien terlihat
pada waktu duduk
meringis
dikursi.
- Nyeri = 6
4. Memberikan mesage
A:
yang lembut pada kaki
Masalah belum
dan lutut.
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan.
2
1. Mepertahankan istrahat
duduk jika diperlukan.
2. Membantu bergerak
S:
Klien mengatakan
tidak sanggup berjalan
dengan bantuan
lama.
seminimal mungkin.
O:
3. Mendorong klien postur
-
Klien berjalan
tegak,duduk tinggi,dan
menggunakan
berjalan.
tongkat
-
Klien lebih
banyak duduk
-
Klien berjalan
lambat.
A:
Masalah belum
22
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan.
3
1. Mengedalikan
S:
lingkungan dengan
Klien mengatakan
menyarankan untuk
masih takut untuk
menggunakan
berjalan jauh.
penyangga tempat
O:
tidur.
Klien tampak berhati-
2. Mengajurkan
hati saat berjalan, klien
berjalan atau
menggunakan tongkat
bangkit dari duduk
saat berjalan.
dengan perlahan-
A:
lahan.
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.
Hari ketiga
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Jum’at
1.
Implementasi keperawatan
1.
Membina hubungan
Evaluasi
-
Ny L
22 Mei
saling percaya dengan
mengatakan
2015
klien
sudah ± satu
Mengkaji keluhan yang
tahun merasa
dirasakan klien, catat
kesemutan dan
faktor yang
linu pada
mempercepat dan
kakinya
2.
tanda-tanda rasa sakit
non verbal.
3.
Menganjurkan klien
untuk mandi air hangat,
kompres sendi- sendi
23
Ny L
mengatakan
rasa kesemutan
dan linu
4.
5.
yang sakit dengan
bertambah jika
kompres hangat
terkena dingin
Mengajarkan teknik
dan berkurang
relaksasi dan distraksi
setelah minum
Berkolaborasi
obat.
pemberian obat sesuai
indikasi yang diberikan
O:
-
TD :130/70
mmHg
Nadi : 86
x/menit
Suhu : 360C
Respirasi : 24
x/menit
Ny D tampak
memegangi
kakinya
-
Ny L tampak
mempraktekan
teknik relaksasi
dengan tarik
nafas dalam
A:
Masalah teratasi
P:
24
Lanjutkan intervensi
-
Kaji
pengeahuan
klien tentang
penyakit
rematik.
Berikan penkes
tentang
penyakit
rematik.
25
Download