BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Penyakit
degeneratif
telah
menjadi
isu
yang
sedang marak dibicarakan karena semakin meningkatnya
kasus
tersebut
seiring
dengan
berjalannya
waktu.
Penyakit degeneratif ini menjadi sangat umum ditemukan
saat ini. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh gaya
hidup serta pola makan seseorang (ADA, 2009). Salah
satu penyakit degeneratif yang menjadi perhatian saat
ini
adalah
kencing
manis
atau
sering
juga
dikenal
sebagai Diabetes Mellitus (DM). Diabetes mellitus juga
berkontribusi
langsung
terhadap
peningkatan
resiko
penyakit kardiovaskular dan stroke (WHO, 2013).
Pada
tahun
2000,
terdapat
171 juta
orang
di
dunia yang menderita DM. Jumlah ini diperkirakan akan
meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030. Peningkatan
jumlah
orang
yang
menderita
DM
diakibatkan
karena
pertumbuhan jumlah populasi, penuaan, urbanisasi, dan
meningkatnya
prevalensi
obesitas
serta
penurunan
aktivitas (physical inactivity) (Wild et al., 2004).
Namun,
menurut
data
dari
World
health
organization
(WHO) saat ini sekitar 347 juta penduduk di seluruh
1
dunia
terkena
DM.
Delapan
puluh
persen
orang
yang
terkena DM hidup di negara dengan pendapatan menengah
ke bawah dan DM diprediksi akan menduduki peringkat
ketujuh penyebab kematian di tahun 2030.
prevalensi
penderita
DM
juga
Di Indonesia
akan
peningkatan.
Secara
diperkirakan
prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3
juta
orang
(Depkes,
epidemiologi,
2011).
pada
mengalami
Sedangkan
tahun
hasil
2030
Riset
kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa
proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia
45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2
yaitu 14,7% dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking
ke-6 yaitu 5,8%. Berdasarkan provinsi, prevalensi DM
tertinggi terdapat di Kalimantan Barat dan Maluku Utara
(masing-masing 11,1%),berikutnya adalah Riau (10,4%),
sedangkan
prevalensi
DM
terendah
terdapat
di
Papua
(1,7%) (Riskesdas, 2007).
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok sindrom
yang ditandai dengan hiperglikemia kronis, metabolisme
lipid dan protein yang tidak normal disertai dengan
komplikasi
jangka
ginjal
dan
2010).
Diabetes
tidak
dapat
panjang
terutama
yang
sistem
mellitus
memproduksi
mempengaruhi
saraf
(Debasis
disebabkan
insulin
2
karena
secara
retina,
et
al.,
pankreas
adekuat
atau
karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang sudah
diproduksi dengan efektif. Hal ini yang nantinya akan
meningkatkan
konsentrasi
hiperglikemia.
kurangnya
Diabetes
produksi
Sedangkan
ketidakefektifan
akibat
aktivitas
(WHO,
memiliki
gejala
poliphagia,
fatigue,
II
mellitus
2013).
ditandai
II
konstipasi
tubuh.
oleh
dan
yang
badan
,dan
hormon
sering
terjadi
kurangnya
menderita
poliuria,
berat
dengan
dalam
badan
Pasien
atau
disebabkan
tipe
seperti
darah
menggunakan
berat
kehilangan
kram,
1
dalam
kelebihan
dalam
insulin
tipe
tubuh
Diabetes
dari
tipe
hormon
diabetes
insulin.
glukosa
DM
polidipsi,
(weight
loss),
penglihatan
kabur
(Hashim et al., 2013).
Pada
metabolisme
pasien
lipid
DM
sering
yang
dijumpai
dikenal
kelainan
dengan
istilah
dislipidemia. Dislipidemia pada DM disebabkan karena
kelainan
pada
menyebabkan
(Goldberg,
perubahan
2000).
peeningkatan
nantinya
benda
dan
pada
Pada
menumpuk
terbentuk
hiperglikemia
yang
lipoprotein
dislipidemia
pembentukan
dapat
keton
insulin
benda-benda
akan
plasma
terjadi
keton
yang
di
pembuluh
darah.
Apabila
terus
menerus,
pembuluh
darah
perlahan-lahan akan menyempit dan sirkulasi darah tidak
3
dapat
berjalan
menyebabkan
dengan
lancar.
terjadinya
Hal
tersebut
aterosklerosis
dan
dapat
penyakit
jantung koroner (Ganong, 2008). Penyakit kardiovaskular
bertanggung jawab untuk antara 50% hingga 80% kematian
orang dengan DM (WHO, 2013). Pada pasien DM profil
lipid akan mengalami perubahan, salah satunya adalah
penurunan kadar serum HDL (High Density Lipoprotein)
(Debasis et al., 2010). HDL (High Density Lipoprotein)
kolesterol
merupakan
jenis
kolesterol
yang
dapat
mengangkut kolesterol lain dari pembuluh darah kembali
ke
hati
untuk
aterosklerosis
pada
DM
dibuang
(Ganong,
nantinya
radikal
bebas
Kerusakan
yang
menyebabkan
sehingga
2008).
juga
yang
akan
mencegah
Kondisi
terbentuknya
hiperglikemia
mengakibatkan
berlebihan
disebabkan
terjadinya
oleh
lebih
produksi
(Brownlee,
radikal
banyak
2001).
bebas
radikal
akan
bebas
lagi dan membentuk stress oksidatif yang berlangsung
terus menerus (Cereillo, 2003). Peningkatan pembentukan
radikal bebas dapat meningkatkan stress oksidatif yang
berakibat kerusakan pada protein seluler, lipid yang
terkandung pada membran sel, asam nukleat, dan berujung
pada kematian sel (Maritim et al., 2002)
Banyak
sulfonylurea
dan
obat
oral
biguanida
4
hipoglikemia
tersedia
bersama
seperti
dengan
insulin
beberapa
untuk
obat
pemberian
ini
terapi
memiliki
efek
penyakit
DM,
namun
samping
yang
tidak
sedikit (Rang et al., 1991) dan beberapa tidak efektif
pda
pasien
DM
kronis
(Pari
,
2004).
World
health
organization merekomendasikan penelitian tentang obat
tradisional terkait dengan manajemen DM. Pemanfaatan
tanaman
obat
oleh
masyarakat
sebagai
upaya
untuk
menyembuhkan penyakit sudah dilakukan sejak lama dan
produk makanan yang berasal dari tumbuhan telah banyak
digunakan di masyarakat sebagai alternatif preventif
dislipidemia dan DM karena efek sampingnya yang rendah
(Zhang et al., 2008).
Swietenia
macrophylla
King,
biasa
dikenal
sebagai mahoni daun besar digunakan untuk pengobatan DM
dan
tekanan
tradisional
darah
biji
S.
tinggi
di
macrophylla
Malaysia.
yang
masih
dikunyah atau ditumbuk lalu ditelan untuk
Secara
mentah
mengobati
darah tinggi, di India biji ini juga digunakan untuk
mengobati DM dan hipertensi (Hashim et al., 2013). Di
Indonesia biji dari S. macrophylla King telah digunakan
juga oleh rakyat untuk mengobati DM (Kadota et al.,
1990). Biji S. macrophylla telah dilaporkan memiliki
efek anti inflamasi, anti mutagenik, anti tumor dan
5
efektif untuk mengatasi DM pada tikus (Hashim et al.,
2013). Ekstrak biji mahoni
dan
berpotensi
mempunyai efek antioksidan
menghentikan
siklus
stress
oksidatif
pada DM (Hajra et al., 2011.). Biji mahoni mengandung
senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, steroid,
terpen, isocoumarin, kuinon, fenilpropanoid dan ligan,
asam fenol dan fenolat, metabolit alifatik dan lakton
(Zhang
et
poliphenol
sayuran,
flavonoid
al,2006).
yang
buah,
secara
dan
dalam
Flavonoid
alami
minuman
memperbaiki
merupakan
terdapat
seperti
kadar
HDL
antioksidan
pada
sayur-
anggur.
Efek
masih
belum
jelas. Hooper et al. (2008), melaporkan bahwa pemberian
flavonoid kadar HDL tidak mengalami merubah kadar HDL
secara signifikan, namun pada penelitian Shrime et al.
(2011), efek flavonoid dari cocoa terbukti meningkatkan
kadar HDL secara signifikan sebanyak 0,046 mmol/L.
Berdasarkan
untuk
menguji
uraian
pengaruh
di
dari
atas
peneliti
senyawa
aktif
tertarik
flavonoid
ekstrak biji S. macrophylla King terhadap kadar glukosa
dan HDL darah pada tikus yang dinduksi streptozotocin
dan nicotinamide.
6
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh flavonoid 7-hydroxy-2-(4hydroxy-3-methoxy-phenyl)- chroman-4-one biji
S. macrophylla King terhadap kadar glukosa
darah pada Rattus norvegicus yang diinduksi
streptozotocin dan nicotinamide?
b. Bagaimana pengaruh flavonoid 7-hydroxy-2-(4hydroxy-3-methoxy-phenyl)- chroman-4-one biji
S. macrophylla King terhadap kadar HDL pada
Rattus
norvegicus
yang
diinduksi
streptozotocin dan nicotinamide?
C.
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengaruh flavonoid 7-hydroxy-2-(4hydroxy-3-methoxy-phenyl)- chroman-4-one biji
S. macrophylla King terhadap kadar glukosa
darah pada Rattus norvegicus yang diinduksi
streptozotocin dan nicotinamide.
b. Mengetahui pengaruh flavonoid 7-hydroxy-2-(4hydroxy-3-methoxy-phenyl)- chroman-4-one biji
S.
macrophylla King terhadap kadar HDL pada
tikus
Rattus
norvegicus
yang
streptozotocin dan nicotinamide.
7
diinduksi
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan
mendapatkan
bukti
ilmiah tentang efek dari biji S. macrophylla King serta
mampu memaksimalkan potensi biji tanaman mahoni yang
dapat
digunakan
dapat
memberi
sebagai
pilihan
obat
alternatif
pengobatan
DM
lain
sehingga
yang
lebih
terjangkau dan aman terhadap pasien penderita diabetes.
Penelitian ini juga untuk mendukung misi Universitas
Gadjah
Mada
internasional
dapat
sebagai
(World
menjadi
universitas
Class
Research
referensi
penelitian-penelitian
riset
untuk
lebih
University)
dapat
lanjut
berskala
yang
dan
mendukung
berkaitan
dengan efek biji mahoni terhadap penderita DM.
E.
Keaslian Penelitian
1. Maiti (2008) pada penelitiannya yang berjudul
“Hypoglycemic effect of Swietenia macrophylla
seeds against type II diabetes”. Penelitian
tersebut
bertujuan
untuk
melihat
efek
hipoglikemia pada ekstrak methanol biji
S.
macrophylla King pada tikus yang diinduksi
dengan
streptozotocin.
Perbedaan
dengan
penelitian ini adalah pada pemberian ekstrak
8
yang
diberikan,
penelitian
yang
dilakukan
oleh Maiti et al (2008) tidak secara spesifik
menyebutkan
senyawa
aktif
yang
akan
penelitian
dengan
digunakan.
2. Hashim
(2013),
judul
melakukan
“Anti-hyperglycaemic
activity
of
swietenia macrophylla king (meliaceae) seed
extract
in
normoglycaemic
glukose
tolerance
tests”.
rats
undergoing
Pada
penelitian
tersebut dilakukan untuk melihat efek antihiperglikemik dari ekstrak potreleum ether,
chloroform,
dan
metanol
yang
berasal
dari
biji S. Macrophylla pada tikus dengan kadar
glukosa
dengan
normal
dan
tikus
sreptozotocin.
yang
diinduksi
Perbedaan
dari
penelitian tersebut adalah pada senyawa aktif
yang
diujikan
dan
metode
yang
dilakukan.
Penelitian kali ini menguji efek dari senyawa
aktif
flavonoid
dari
King.
9
biji
S.
Macrophylla
Download