I . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah merupakan salah satu komoditi pertanian dan menjadi bahan pangan sumber vitamin, menurut menteri pertanian Suswono, konsumsi masyarakat buahbuahan saat ini adalah 32.67 kg per kapita per tahun dan meningkat menjadi 35 kg per kapita per tahun akan tetapi dalam peningkatan ini masih jauh dari rekomenadasi FAO yaitu sebesar 65.75 kg per kapita per tahun. 1 Penanganan pasca panen terhadap buah-buahan segar menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat buah merupakan komoditi pertanian yang sifatnya mudah rusak. Kerusakan ini bisa terjadi pada saat proses penyimpanan maupun pada saat pendistribusian. Penanganan pasca panen dapat dilakukan salah satunya dengan mengolah buah-buahan segar menjadi minuman sari buah, sehingga dapat meningkatkan daya simpan, nilai ekonomis dan daya guna buah-buahan serta dapat memperluas daerah pemasarannya. Menurut kemenperin (2009) 2 bahwa total permintaan sari buah tahun 2006 sebesar 76.565 ton, dengan prediksi pertumbuhan permintaan 7% per tahun, total permintaan tahun 2010 sebesar 368.875 ton, produksi jus atau sari buah tahun 2005 sebesar 88.305 ton dan tahun 2006 meningkat 4% menjadi 91.837 ton. Prediksi pertumbuhannya 4% per tahun, bisnis minuman sari buah menurut Farchad Poeradisastra sebagai ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (2009) 3 dari Data Asosiasi Industri Minuman menunjukkan hingga pertengahan 2009 pertumbuhan pasar minuman jus atau sari buah setiap tahunnya mencapai 15 sampai 20 persen dari 20 perusahaan besar yang menggarap pasar sari buah, hal ini dikarenakan 1 Web.bisnis.com/senggang/kesehatan http://iak.kemenperin.go.id/edocument/ROADMAP-BUAH.pdf 3 www.mix.co.id. Marketing Xtra.Berebut pasar jus.Senin 28 Desember 2009 2 pasar minuman merupakan segmen industri pangan yang cepat melakukan inovasi dan perubahan dibanding industri lainnya, seperti yang mulanya hanya produk penghilang rasa haus kemudian berkembang menjadi fitur fungsi penambah rasa, aroma, penambahan kandungan vitamin dan menambah fungsi kepraktisan dalam mengkonsumsi dengan cara mengemas berbagai produk dalam kemasan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Alasan hadirnya minuman ringan sari buah di pasaran didasarkan pada perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang menyukai pada sesuatu yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi setiap saat. Selain itu Menurut salah satu Brand Manager PT Coca-cola Indonesia, Yessy Lestarina Harahap, mengungkapkan bahwa di dunia, minuman dengan kandungan sari buah merupakan kategori minuman terbesar ketiga. Di Indonesia kategori minuman siap saji dengan kandungan jus merupakan salah satu kategori minuman yang tumbuh paling pesat, dengan angka rata-rata 12-15 persen dalam lima tahun terakhir. Tujuan dari Coca-Cola Bottling mengeluarkan minuman sari buah minute maid pulpy orange adalah dapat meramaikan pasar jus di pasaran dan dapat meningkatkan omzet keuntungan pada produk minuman lainnya selain minuman karbonasi yang semakin menurun. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia, memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan, salah satunya adalah Yogya Baru yang merupakan tempat penelitian dilakukan di Bogor, selain produk 2 minuman sari buah minute maid terdapat pula beberapa variasi produk yang menjadi pemain lama di pasaran terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Variasi Poduk Minuman Sari Buah Rasa Jeruk di Yogya Baru Harga (Rp) 1500,00 1600,00 2100,00 2300,00 Ukuran (ml) 110 180 125 200 Kemasan Perusahaan 1. 2. 3. 4. Produk Minuman Sari Buah Jeruk Mr. Jussie Fruitty Mr. Jussie Fruitty Jui Buavita Mini Jeruk Sunkist Sweet Orange Tetra Pack Tetra Pack Kotak Kardus Tetra Pack 5. Nutrisari Orange Juice 3000,00 200 Kotak Kardus 6. 7. 8. 9. 10. Country Choice Orange Juice ABC Orange Juice Buavita Jeruk Mandarin NU Orange Minute Maid Pulpy Orange 3300,00 3600,00 3900,00 4000,00 5000,00 250 250 250 330 350 Kotak Kardus Kotak Kardus Kotak Kardus Botol Plastik Botol Plastik ABC Indonesia ABC Indonesia Unilver Indonesia Monysaga Prima Nutrifood Indonesia Sinar Sosro ABC Indonesia Ultrajaya Milk ABC Indonesia Coca-Cola No Sumber: Supermarket Yogya Baru, 2010 Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berada di bawah administratif Jawa Barat dan lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta, berdasarkan BPS kota Bogor tingkat penduduk mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 jumlah penduduknya sebesar 905.132 jiwa dibanding tahun sebelumnya hanya sebesar 879.138 jiwa (Lampiran 1). Hal ini mengakibatkan permintaan produk minuman ringan akan semakin tinggi karena lokasi untuk memasok produk lebih mudah diakses dari berbagai arah seperti Jakarta, Cianjur dan Sukabumi, selain itu hadirnya beberapa pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang menyediakan minuman ringan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan yaitu dapat memproduksi suatu produk dan memasarkanya dengan tujuan dapat diterima dan dinilai oleh masyarakat luas yang akhirnya kepuasan yang dihasilkan, akan tetapi dari pihak konsumen produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen agar sesuai dengan harapan konsumen terhadap produk tersebut untuk mencapai tingkat kepuasan (Kotler, 2005). Hal ini seiring dengan 3 tujuan yang ingin dicapai oleh produk baru minuman sari buah pulpy orange di pasaran dan perusahaan harus dapat menempatkan orientasi kepuasan konsumen sebagai tujuannya, karena produk baru akan menjadi pesaing bagi produk yang serupa dan lama sehingga harus dapat menempatkan posisi yang baik di benak konsumen agar bisa merebut konsumen dari produk lama. 1.2 Perumusan Masalah Hadirnya minuman ringan produk baru di pasaran memicu persaingan antar industri minuman. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan masa produk di pasaran, sehingga perusahaan harus dapat menempatkan orientasi kepuasan pelanggan sebagai tujuan utamanya. Pemahaman kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi perusahaan karena berdampak langsung pada kinerja perusahaan, dampak yang akan ditimbulkan bila perusahaan tidak memperhatikan kepuasan konsumen yaitu pengalihan terhadap produk pesaing (Kotler, 1995). Berdasarkan riset Subroto dari spesialis marketing dan riset dari sebuah media cetak pada Tahun 2009, penguasa pasar minuman dipasaran yaitu didominasi oleh minuman teh, Tabel 2. Tabel 2. Penguasa Pasar Minuman Ringan No 1. 2. 3. 4. 5. Nama Produk Nu Green tea Frestea Green Sosro Green Tea Zestea Yeo’s Market Share 51,9% 22,5% 16,8% 8,6% 0,2% Perusahaan ABC President PT. Coca-cola PT.Sosro PT. 2 Tang PT. 2 Tang Sumber : Subroto, 2009 Hadirnya minuman pulpy di pasaran merupakan tantangan tersendiri bagi produk tersebut mengingat sebelumnya telah hadir minuman ringan yang menjadi pemain lama, seperti pada Tabel 3 yaitu produk minuman Nu merupakan 4 minuman yang menjadi penguasa minuman di tengah pasaran yaitu sebesar 51,9 persen artinya setengah persaingan telah dikuasai oleh minuman tersebut. Hal ini akan berdampak pada produk minuman sari buah yang baru hadir ditengah-tengah masyarakat yang mengakibatkan pada penurunan kepuasan konsumen. Tujuan strategi produk baru adalah untuk memenuhi kebutuhan baru, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk sebelumnya dan untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru, apakah hal ini akan terjadi pada produk minuman sari buah pulpy. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang penting untuk diteliti, yaitu : Bagaimana Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Minuman Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu : 1. Mengidentifikasi Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor. 2. Menganalisis Atribut-atribut Minute Maid Pulpy Orange Untuk Menghasilkan Perioritas-prioritas Perbaikan di Masa Akan Datang. 3. Menganalisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Minuman Minute Maid Pulpy Orange di Kota Bogor. 5