ratio analysis of financial condition for predicting financial distress

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
RATIO ANALYSIS OF FINANCIAL
CONDITION FOR PREDICTING FINANCIAL
DISTRESS MANUFACTURING COMPANIES
LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
JAKA ARIA (20207596)
Abstract—RATIO ANALYSIS OF FINANCIAL CONDITION FOR PREDICTING FINANCIAL DISTRESS
MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE JAKA ARIA Undergraduate Program,
2011 Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id Key Words: condition of
financial distress, financial ratios, logistic regression, purposive sampling, and manufacturing companies. ABSTRACT
: Financial distress occurs before bankruptcy. Financial
distress models need to be developed because by knowing
the condition of financial distress for the company since the
early users of financial ratios company information, such as
investors, regulators, and management in making decisions
that are relevant to the possibility of information on the
companys financial distress conditions. This study aims to
determine the financial ratios that can be used as well to
know the financial ratios to predict who is more dominant
on the companys financial distress conditions. Dependent
variable using nominal data in the form of the condition of
financial distress (category 1) and non-financial distress or
healthy (category 0). While the independent variables are
used as much as twelve financial ratios, which are grouped
in the liquidity ratios, activity, leverage, and profitability. Analysis was used to test these variables is logistic
regression model to determine the financial ratios that
can be used to predict the condition of corporate financial
distress. The sample used in this study were manufacturing
companies listed on the Indonesian Stock Exchange. While
the data used and processed the financial statements that
are downloaded via website www.idx.co.id year observation
period in 20082011. As well as sampling method used was
purposive sampling. The results showed that there were
significant differences in liquidity ratios, activity , leverage,
and profitability among companies experiencing financial
distress condition with a healthy company. Meanwhile,
according to Hosmer and Lemeshow test the conclusion
that there is no difference in the prediction model with
financial ratios that are used with the observed data. The
study also concluded that the financial ratios of total assets
turn over (TATO) and debt to total assets ratio (DAR) is
a variable that significantly influence the chances of the
condition of financial distress. Penamaan File: 20207596
Bank Sentral sejauh ini memang dinilai banyak kalangan telah cukup berhasil dalam melakukan langkah antisipasi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal tersebut tercermin dalam kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan nilai tukar yang mampu diarahkan untuk meminimalisasi dampak gejolak ekonomi dunia. Tjiptono Darmadji mengatakan kondisi ekonomi Indonesia semester I
tahun 2009 tidak seburuk seperti yang dibayangkan banyak
orang sebelumnya. Menurut Tjiptono, indikator pemulihan ekonomi kita bisa dilihat dari dua hal. Seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 1.1 dimana indikator yang pertama yaitu pasar modal yang mulai bergairah dan indeksnya naik melampaui angka 2000 dan nilai tukar rupiah
1
2 terhadap dollar juga terus menguat (Gambar 1.2).
Kecenderungan menuju pemulihan ini akan terus berlanjut hingga semester II tahun 2009.
Berikut adalah
grafik yang mendukung pernyataan diatas.
Gambar
1.1 menjelaskan tentang Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) tahun 2000-2009, dan Gambar 1.2 yang menjelaskan tentang nilai tukar Rupiah terhadap Dollar tahun
20072009, sebagai berikut : Gambar 1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI Tahun 2000-2009 Sumber :
www.bapepam.go.id Gambar 1.2 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Tahun 2007-2009 Sumber : www.bi.go.id
3 Melihat gambaran diatas, dengan semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, tidak hanya dalam suatu negara tetapi juga dengan perusahaan di negara lain.
Persaingan yang semakin ketat ini menuntut perusahaan
untuk.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
I. Chapter 1
II. Chapter 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi global mencapai puncaknya pada akhir
tahun 2008 dan awal tahun 2009. Kondisi ekonomi ini pada
awalnya hanya mengguncang pasar saham dan pasar finansial dunia. Tetapi, karena arsitektur ekonomi ini berkaitan antara satu dengan yang lainnya, maka keadaan ini
juga berdampak terhadap sektor riil. Sebagai sebuah negara yang berada dalam ruang lingkup ekonomi dunia,
Indonesia mengalami dampak dari fenomena ini. Namun, sebetulnya imbas krisis global tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Selain itu, juga melaporkan prestasi
historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar,
bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Ada beberapa pengertian laporan keuangan diantaranya, yaitu :
1. Menurut Darsono dan Ashari (2005), yaitu : Laporan
keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
dengan siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan
posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama
satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Dalam UU No. 1 / 1995 tentang Perseroan
Terbatas (PT) bahwa : Laporan keuangan merupakan suatu alat pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh
pengurus perusahaan (Direksi dan Komisaris). Sebagai
alat pertanggungjawaban, laporan keuangan wajib disampaikan kepada pemilik. 12
13 Namun semakin besar keterlibatan pihak lain,
maka laporan keuangan menjadi bagian penting informasi
kepada pihak lain non pemilik, seperti kreditor, supplier,
pemerintah, karyawan, dan sebagainya. 3. Menurut Machfoedz (1994), yaitu : Laporan keuangan dapat digunakan
pula sebagai alat prediksi yaitu prediksi harga saham,
prediksi pembagian deviden, dan prediksi kebangkrutan.
Banyak penelitian (misalnya menunjukkan bahwa laporan
keuangan dapat memprediksi laba satu tahun ke depan.
Sebagai alat prediksi, laporan keuangan harus disusun secara tertib setiap tahun atau setiap periode tertentu. 4.
Dalam Pendahuluan Pernyataan Standar Akuntansi (2004
: 2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba-rugi serta segala keteranganketerangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.
5. Dari berbagai definisi diatas, Menurut C. Rollin Niswonger, Philip E. Feses dan Carl S. Warren (1993 : 524),
bahwa laporan keuangan erat kaitannya dengan tujuan
pembuatan laporan keuangan itu sendiri, yaitu :.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
III. Chapter 3
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan
Sampel Penelitian Menurut Yus dan Islandscript (2011),
Populasi adalah langkah penting dalam peluang sampling
yang secara umum dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
data yang mengidentifikasi suatu fenomena dalam berbagai lingkup baik itu ruang maupun waktu yang dimaksud. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20082010. Sektor manufaktur dipilih
karena merupakan jenis usaha yang bergerak di sektor riil
yang memiliki jumlah perusahaan lebih banyak dibanding dengan jenis usaha lain yang terdiri dari beberapa
industri. Meskipun terdiri dari berbagai macam industri, perusahaan manufaktur memiliki karakteristik yang
serupa. Sampel adalah sekumpulan data yang yang diambil dari sebuah populasi tersebut. Selain itu elemen
sampel adalah hal yang paling mungkin untuk dilakukan
mengingat banyak pertimbangan atau kendala jika penelitian melibatkan populasi secara keseluruhan, kecuali jika
populasinya sedikit sesuai dengan ketentuan (Yus dan Islandscript, 2011). Pemilihan sample dalam penelitian ini
dipilih dengan metode purposive sampling dengan tujuan
untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Dalam metode ini setiap elemen
populasi tidak 40
41 mempunyai kesempatan yang sama untuk memenuhi
syarat atau kriteria tertentu dari penelitian, tetapi hanya
elemen populasi yang memenuhi syarat atau kriteria tertentu dari penelitian saja yang bisa digunakan sebagai
sampel dalam penelitian. Pertimbangan yang dilakukan
oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Sampel perusahaan yang diambil adalah sektor manufaktur sudah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2008. 2. Perusahaan telah
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama periode 2008-2010 dan dilaporkan
dalam bentuk Rupiah. 3. Tidak mengalami laba bersih
(net income) yang negatif sekurang-kurangnya 1 periode
laporan keuangan selama periode penelitian (2008-2010).
4. Sebagai sample juga diambil perusahaan yang diasumsikan tidak mengalami financial distress yakni dengan mengalami laba.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kedua
belas variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari current ratio, quick ratio, receivable turn over, inventory turn over, total assets turn
over, debt to total assets ratio, time interest earned ratio, gross profit margin, operating profit margin, net profit
margin, return on asset, dan return on equity ini menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu
perusahaan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat
diterima. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel rasio keuangan yang paling dominan untuk memprediksi kondisi tersebut adalah : Activity Ratio yaitu total assets turn over ( Sales to Total Assets ). Leverage Ratio yaitu debt to total assets ratio ( Total Liabilities to Total Assets ). Rasio aktivitas berupa Total Asset Turnover
(TATO) yang digunakan untuk mengetahui berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan penjualan. Ukuran ini
menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan
seluruh aktiva perusahaan 92
93 untuk menghasilkan penjualan. Sehingga semakin
tinggi TATO maka semakin efisien penggunan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Hal ini berarti perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress
memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang mengalami kondisi financial distress. Rasio leverage berupa debt to total assets rratio (DAR) menunjukkan proporsi total hutang yang menjadi tanggungan
dalam data pengamatan dibanding dengan asset yang dimiliki. Rasio solvabilitas yang besar menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang besar.
Dengan demikian perusahaan yang mengalami kondisi financial distress memiliki hutang jangka pajang yang lebih
besar dibanding dengan perusahaan yang tidak mengalami
kondisi financial distress. Adanya debt rasio yang lebih
besar menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami
RATIO ANALYSIS OF FINANCIAL CONDITION FOR PREDICTING FINANCIAL DISTRESS MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDO
kondisi financial distress memiliki hutang jangka panjang
yang lebih besar dibanding total asetnya. 5.2 Keterbatasan
Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
Download