BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin
berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,”
terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang
berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
6
7
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Pendapat lain menjelaskan :
Manajemen : “keahlian untuk menggerakan orang untuk melakukan suatu
pekerjaan” (the art of getting thing done through people) (Lawrence A.
Appley, American Management Association)
Manajemen : “seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural
resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu”.(oey Liang Gie, Guru besar manajemen UI)
Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
: perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang
dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumbersumber lain”. (George R. Terry, Ph.D)
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan
ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen.
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science).
8
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan
tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan
dan diawasi. Selanjutnya, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu
ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman
pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan
yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua
pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu
pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni
9
adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran
serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary
Parker
Follet manajemen
adalah
suatu seni
untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu
tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan
apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan
pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih
banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara
universal.
Menurut James
A.F.Stoner, manajemen
adalah suatu
proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.
Pengertian Manajemen Operasional
Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks.
Hampir semuanya berjalan senada, diantaranya sebagai berikut :
1. Manajemen operasi adalah kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai
dalam suatu produk baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara
mengubah input menjadi output. (Heizer and Render, 9th ed).
10
2. Manajemen operasi adalah perancangan, pengoperasian, dan memperbaiki
suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama
dari sebuah perusahaan. (Chase et al, 11th )
2.3.
Alasan Mempelajari Manajemen Operasi
Kita mempelajari manajemen operasi karena empat alasan yaitu :
1. Manajemen operasi adalah satu dari tiga fungsi utama sebuah organisasi,
dan secara utuh berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua
organisasi memasarkan, membiayai, dan memproduksi, maka sangat
penting untnukmengetahui bagaimana aktivitas manajemen operasi
berjalan.
Karena itu pula kita mempelajari bagaimana orang
mengorganisasikan diri mereka untuk mendapatkan perusahaan yang
produktif.
2. Kita mempelajari manajemen operasi karena ingin mengetahui bagaimana
barang dan jasa diproduksi.
Fungsi produksi adalah bagian dari
masyarakat yang menciptakan produk yang kita gunakan.
3. Kita mempelajari manajemen operasi untuk memahami apa yang
dikerjakan oleh manajer operasi.
Dengan memahami apa saja yang
dilakukan manajer ini. Kita dapat membangun keahlian yang dibutuhkan
untuk bisa menjadi seorang manajer seperti itu. Hal ini akan membantu
anda untuk menjelajahi kesempatan kerja yang banyak dan menggiurkan
dibidang manajemen operasi.
11
4. Kita mempelajari manajemen operasi karena bagian ini merupakan bagian
yang paling banyak mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi.
Sebagian besar pengeluaran pengeluaran terletak pada fungsi manajemen
operasi. Walaupun demikian, manajemen operasi memberikan peluang
untuk meningkatkan keuntungan dan pelayanan terhadap masyarakat.
2.4.
Sepuluh Keputusan Penting Manajemen Operasi
Sepuluh keputusan penting dalam manajemen operasi adalah sebagai
berikut :
1. Desain produk dan jasa.
2. Manajemen mutu.
3. Desain proses kapasitas.
4. Lokasi.
5. Desain tata letak.
6. Sumber daya manusia dan elemen kerja.
7. Manajemen rantai pasokan.
8. Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan, dan JIT (just in time).
9. Penjadwalan jangka pendek.
10. Perawatan.
12
2.5.
Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sekumpulan piranti yang berdaya guna yang
meningkatkan kemampuan individu untuk merencanakan, mengimplementasikan,
dan mengelola berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik dari
organisasi. Manajemen proyek adalah gaya manajemen yang berorientasi pada
hasil yang menempatkan nilai tinggi pada pembangunan hubungan kolaboratif
(nilai tinggi pada proyek) diantara berbagai karakter sumber daya manusia yang
berbeda. Proyek adalah usaha yang kompleks tidak rutin, yang dibatasi oleh
waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan,
karakteristik utama proyek adalah punya
sasaran, ada rentang waktu tertentu, melibatkan beberapa waktu tertentu,
melibatkan beberapa departemen, dan professional, melakukan sesuatu yang baru,
biaya, dan persyaratan kerja yang spesifik.
Manajemen
proyek
dapat
diartikan
sebagai
penatan
serta
pengorganisasian atas faktor-faktor yang berpengaruh terrhadap keberhasilan
suatu proyek. Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya
dilakukan dalam periode tertentu (temporer). Proyek dapat didefinisikan sebagai
suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali dimana pelaksanaannya sejak
awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu. “kegiatan proyek dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
13
menghasilkan produk atau deliverable yang criteria mutunya telah digariskan
dengan jelas” (Soeharto 1999: 2).
Proyek dapat didefinisikan sebagai sedereten tugas yang diarahkan
kepada suatu hasil utama. Setiap pekerjaan yang memiliki kegiatan awal dan
memiliki kegiatan akhir, dengan kata lain setiap pekerjaan yang dimulai pada
waktu tertentu dan direncanakan selesai atau berakhir pada waktu yang telah
ditetapkan disebut proyek. Proyek merupakan bagian dari program kerja suatu
oerganisasi dengan memanfaatkan sumber daya manusia maupu sumber daya non
manusia.
2.6.
Ciri-Ciri Proyek
Berdasarkan pengertian proyek diatas, cirri-ciri proyek antara lain :
1. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir.
2. Sifatnya sementara karena siklus proyek relative pendek.
3. Dalam proses pelaksanaannya, proyek dibatasi oleh jadwal, anggaran
biaya, dan mutu hasil akhir.
4. Merupakan kegiatan non rutin, tidak berulang-ulang.
5. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya.
14
2.7.
Jenis-Jenis Proyek
Terdapat berbagai jenis proyek, yakni kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan pengkajian aspek ekonomi, masalah lingkungan, design engineering,
manufaktur dan lain-lain.
Secara realita dapat membagi proyek-proyek atau jenis tertentu saja,
karena pada umumnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan.
Namun berdasarkan aktivitasnya yang paling dominan dilakukan pada sebuah
proyek dapat dikelompokan pada :
1. Proyek engineering konstruksi
Komponen utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan,
desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Contoh proyek ini adalah
pembangunan gedung, pembangunan jembatan, pembangunan jalan raya,
pembangunan fasilitas industri.
2. Proyek engineering manufaktur
Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi, produk
tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek. Dengan kata lain proyek
manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan
utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk baru,
pengadaan manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan opersai produk yang
dihasilkan.
Contoh proyek ini adalah pembuatan ketel uap, generator
listrik mesin pabrik, kendaraan.
Bila kegiatan manufaktur dilakukan
berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan
terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi dikategorikan sebagai proyek.
15
3. Proyek penelitian dan pengembangan
Proyek penelitian dan pengembangan bertujuan melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam
mengejar hasil akhir, proyek ini sering kali menempuh proses yang
berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya.
Agar tidak
melebihi anggaran atau jadwal secara substansial maka perlu diberikan
batasan yang ketat perihal masalah tersebut.
4. Proyek pelayanan manajemen
Banyak perusahaan melakukan proyek semacam ini, diantaranya :
1) Merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak
ataupun perangkat keras.
2) Merancang program efisiensi dan penghematan.
3) Melakukan diversifikasi, penggabungan dan pengambil alihan.
Proyek tersebut tidak membuahkan hasil dalam bentuk fisik, tetapi laporan
akhir.
5. Proyek kapital
Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk
proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan dana kapital untuk
investasi.
Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah,
penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan.
6. Proyek radio telekomunikasi
16
Proyek diatas dimaksudkan untuk membangun jaringan telekomunikasi
yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya yang relatif tidak
terlalu mahal. Komponen utama kegiatannya adalah :
1) Site survey, untuk menentukan titik yang akan dihubungkan
dengan lokasi “repeater”.
2) Penentuan “frekuensi band”.
3) Design engineering system.
4) Manufaktur atau fabrikasi peralatan telekomunikasi.
5) Transport ke site.
6) Instalasi repeater dan perlalatan.
Berbeda dengan proyek-proyek yang mendirikan instalasi industri yang
terkonsentrasi disatu atau banyak lokasi proyek rasio telekomunikasi
umumnya terdiri dari banyak lokasi dan terpencar di seantero wilayah
yang berjauhan. Oleh karena itu, aspek logistik dan koordinasi sering kali
harus mendapatkan perhatian utama.
7. Proyek konservasi bio-diversity
Proyek ini berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan. Komponen
utama kegiatannya adalah :
1) Menyusun
dan
melaksanakan
program
penyuluhan
dan
menyadarkan penduduk yang daerah pemukimannya akan terkena
proyek (tidak harus memindahkan mereka), bahwa proyek
berusaha melestarikan lingkungan dan menaikan taraf hidup
mereka.
17
2) Mengadakan survey “biofisik” dan “socio-ekonomi”
3) Menentukan batas-batas “protected area”, “zona buffer”, dan
“adjacent area”.
4) Membangun zona buffer dan adjacent dengan cara penghijauan,
agro forestry, konservasi tanah, dan community development
seperrti pembuatan jalan dan jembatan. Dari komponen kegiatan
diatas, terlihat bahwa dalam jenis proyek tersebut tidak terlalu
banyak
unsur-unsur
kegiatan
engineering,
konstruksi,
dan
manufaktur.
2.8.
Proyek Vs Bukan Proyek
Tabel. 2.1.
Proyek Versus Bukan Proyek
Proyek
Bukan proyek
1. Menulis makalah
2. Mengembangkan
1. Memerluakan catatan
sebuah
informasi rantai persediaan
2. Merespon
permintaan
rantai
persediaan
3. Menulis piece piano yang baru
3. Penskalaan pada piano harian
4. Mengatur sebuah ruang untuk
4. Secara harian memasukan form
rapat profesionaal
5. Merancang proses entry nilai on
line
penjualan kedalam pencatatan
akuntansi
5. Proses entry nilai akhir
18
2.9.
Sisklus Hidup Proyek
gambar 2.1 : Siklus Hidup Proyek (Heizer, Jay. & Render, Barry, 2006: )
Keterangan :
1. Penentuan : menentukan spesifikasi proyek, menetapkan sasaran proyek,
membentuk tim dan menetapkan berbagai tanggung jawab utama.
2. Perencanaan : tingkat usaha bertambah, mengambangkan rencana untuk
menentukan proyek apa yang akan bertahan, kapan proyek akan
dijadwlkan, siapa yang akan memetik manfaat, tingkat kualitas apa yang
harus dijaga, dan anggaran apa yang diperlukan.
3. Eksekusi : bagian utama dari kerja proyek terjadi, prosuk fisik dihasilkan,
waktu dan biaya dan ukuran-ukuran yang digunakan untuk pengendalian.
19
4. Pengiriman : mencakup dua aktifitas yaitu mengirim produk kepada
pelanggan dan menyebarkan sumber dana proyek.
Proyek yang menghabiskan waktu bulanan atau tahunan hingga selesai bisa
dikembangkan diluar sistem produksi normal.
Organisasi proyek pada
perusahaan dapat diibentuk untuk menangani pekerjaan semacam itu dan
seringkali dibubarkan saat proyek selesai. Pada situasi lain, manajer melihat
proyek hanya merupakan bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek
meliputi tiga fase yaitu :
1. Perencanaan
Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan
organisasi tim nya.
2. Penjadwalan.
Fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan baku untuk kegiatan
khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan
yang lain.
3. Pengendalian.
Disini perusahaan mengatur sumber daya, biaya kualitas dan anggaran.
Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau
mengelole kembali agar suber daya dapat memenuhi kebutuhan waktu
dan biaya.
20
2.10. Perencanaan Proyek
Proyek dapat didefinisikan seeretan tugas yang diarahkan kepada suatu
hasil utama. Dalam perusahaan organisasi proyek dibentuk untuk menghasilkan
program yang telah ada tetap berjalan dengan lancer secara harian, sementara
proyek baru dapat diselesaikan. Untuk permasalahan yang mengerjakan beberapa
proyek besar sekaligus, seperti perusahaan konstruksi. Organisasi proyek adalah
cara yang efektif untuk menugaskan orang dan sumber daya fisik yang diperlukan.
Ini adalah struktur organisasi yang dirancang untuk mencapai hasil dengan
menggunakan tenaga ahli pada seluruh bagian di perusahaan. Organisasi proyek
akan berjalan jika :
1. Pekerjakan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu
khusus.
2. Pekerjaan tersebut unik atau tidak begitu biasa dalam organisasi yang
ada.
3. Pekerjaan
mengandung
tuggas-tugas
kompleks
dan
saling
berhubungan yang membutuhkan ketrampilan khusus.
4. Proyek sifatnya sementara tetapi penting bagi organisasi.
5. Proyek meliputi hampir seluruh lini organisasi.
2.11. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk
seluruh kegiatan proyek. Pada tahapan ini, mamanjer memutuskan berapa lama
tiap kegiatan memerlukan waktu dan menghitung berapa banyak orang dan bahan
21
yang dibutuhkan pada tiap-tiap tahap produksi. Manajer juga membuat diagram
penjadwalan terpisah untuk kebutuhan personel berdasarkan tipe ketrampilan.
Diagram juga dapat dibuat untuk penjadwalan bahan.
Satu pendekatan proyek yang terpopuler adalah diagram Granntt.
Diagram Granntt adalah cara berbiaya rendah yang membantu para manajer
memastikan bahwa :
1. Semua kegiatan telah direncanakan.
2. Urutan kinerja telah diperhitungkan.
3. Perkiraan waktu kegiatan telah dicatat.
4. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat.
Diagram granntt juga dapat dipergunakan untuk penjadwalan operasi yang
berulang.
Dalam proyek yang sederhana, diagram penjadwalan mengamati
kemajuan tingkat kegiatan untuk mengetahui dan menangani area permasalahan.
Bagaimanapun dengan diagram granntt tidak cukup mengilustrasikan hubungan
antar kegiatan dan sumber daya. PERT dan CPM dua twkhnik jaringan yang
digunakan secara luas. Dalam proyek yang kompleks dimana penjadwalan harus
selalu sudah dikomputerisasi, PERT dan CPM mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan diagram granntt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek
raaksasapun diagram granntt dapat digunakan sebaga ringkasan suatu proyek dan
dapat melengkapi pendekatan jaringan lainnya.
Ringkasannya, pendekatan
apapun yang diambil oleh manajer proyak penjadwalan proyek membantu dalam
bidang :
22
1. Menunjukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap
keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan.
3. Menunjukan perkiraan biaya dan waktu yang realitas untuk tiap kegiatan.
4. Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya bahan dengan
mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menghamat suatu proyek pada
proyek.
2.12. Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek besar, sebagaimana pengandalian sistem manajemen
apapun melibatkan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas, dan
anggaran.
Pengendalian juga berarti penggunaan loop umpan balik untuk
merevisi rencana proyek dan pengaturan sumber daya kemana mereka paling
diperlukan laporan PERT dan CPM yang sudah terkomputerisasi data diagram
khas dapat ditemukan pengguna computer pribadi.
2.13. Teknik Manajemen Proyek
Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review
Technique (PERT) dikembangkan oleh dua kelompok yang berbeda-beda secara
simultan pada waktu yang bersamaan (1956-1958).
CPM pertama-tama
dikembangkan oleh E.I du Point de Nemours Company sebagai terapan untuk
proyek konstruksi, kemudian dilanjutkan oleh Mauchly associate semantara dilain
23
pihak PERT dikembangkan oleh US Navy untuk jadwal penelitian dan
pengembangan kegiatan program peluru kendali Polaris.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada Critical Path Method
dan Program Evaluation And Review Technique adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan proyek dan menguraikan semua aktivitas.
2. Membuat keterkaitan antara masing-masing aktivitasnya.
Prioritaskan
aktiviitas mana yang harus didahului dan mana yang harus mengikuti yang
lain.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.
4. Membebankan estimasi waktu dan atau biaya ke masing-masing aktivitas.
5. Hitunglah jalur waktu paling panjang yang melalui jaringan itu, ini disebut
dengan jalur kritis.
6. Gunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek.
Kedua metode ini kita kenal dengan istilah network analisys atau teori
jaringan kerja.
Pada dasarnya kedua metode analisis ini adalah sama.
Perbedaannya terletak pada perkiraan waktu, Critical Path Method (CPM)
memperkirakan waktu denga cara pasti (deterministic) sementara Program
Evaluation and Review Technique (PERT) dengan cara kemungkinan
(probabilitas).
CPM dan PERT sangatlah memiliki peranan penting, karena kedua metode
tersebut bisa menjawab segala pertanyaan yang akan timbul dari suatu proyek.
Adapun pertanyaan-pertanyaan itu adalah sebagai berikut :
24
1. Kapan keseluruhan proyek akan dapat diselesikan.
2. Apakah aktivitas kritis atau tugas-tugas dalam proyek akan menunda
keseluruhan proyek.
3. Apakah aktivitas non kritis yaitu pekerjaan-pekerjaan yang bisa berjalan
terlambat ntanpa menunda penyelesaian keseluruhan proyek.
4. Probabilitas apa yang akan membuat proyek itu diselesaikan pada tanggal
tertentu.
5. Pada suatu tanggal tertentu, apakah proyek sesuai jadwal, dibelakang
jadwal atau didepan jadwal.
6. Pada suatu tanggal yang telah ditentukan, apakah jumlah uang yang akan
dibelanjakan itu sama, kurang dari atau lebih besar dari jmlah yang telah
ditentukan.
7. Apakah ada sumber daya yng tersedia untuk menyelesaikan proyek tepat
pada waktunya.
8. Jika proyek harus diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih singkat,
cara apa yang paling baik untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan
biaya yang sekecil mungkin.
Langkah pertama dalam jaringan PERT dsn CPM adalah membagi
keseluruhan jaringan pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan menurut struktur
kegiatan terperinci (WBS).
Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan kerja, yaitu :
1. Kegiatan pada titik atau activity on node (AON).
2. Kegiatan pada panah atau activity on arrow (AOA).
25
Pada AON, titik menunjukan kegiatan dan pada AOA, panah menunjukan
kegiatan.
Setiap kegiatan memerlukan waktu dan sumber daya.
Perbedaan
mendasar antara AON dan AOA adalah pada AON titik mewakili kegiatan, pada
jaringan AOA titik merupakan waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan yang
disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak membutuhkan waktu maupun
sumber daya.
2.14. Jenis Kegiatan Dan Istilah Yang Digunakan Untuk Jaringan Kerja
Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol
sebagai berikut :
Tabel. 2.2
Simbol Dalam Network
No.
1
Gambar.
Keterangan.
Anak panah (arrow), menyatakan
sebuah kegiatan atau aktivitas.
Kegiatan disni didefinisikan
sebagai hal yang memerlukan
jangka waktu tertentu dalam
pemakaian sejumlah sumber daya
(sumber tenaga, peralattan,
material, biaya)
26
tabel. 2.2
Simbol Dalam Network
2
Lingkaran kecil (node) menyatakan
sebuah kejadian atau peristiwa atau
event. Kejadian didefinisikan
sebagai ujung atau pertemuan dari
satu atau beberapa kegiatan.
3
Anak panah terputus-putus
menyatakan kegiatan semu atau
dummy. Dummy tidak
mempunyai jangka waktu tertentu,
karena tidak memakai sejumlah
sumber daya.
Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Diantara dua event yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event.
3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor
tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah inisial event dan sebuah terminal event.
27
Tabel. 2.3
Perbandingan Penggunaan AOA dan AON
Kegiatan pada titik (AON)
A
B
Arti dari kegiatan
C
Kegiatan pada panah
(AOA)
A datang sebelum
B, yang datang
A
B
C
sebelum C.
A
A dan B keduanya
C
A
harus diselesaikan
C
sebelum C dapat
B
B
dimulai.
B
C
C
hingga A selesai.
D
C
C
A
C
hingga A dan B
selesaai.
A
A
C dan D tidak
dapat dimulai
B
B
dappat dimulai
A
A
B dan C tidak
B
D
C tidak dapat
dimulai hingga A
B
D
dan B selesai, D
tidak dapat dimulai
hingga B selesai.
dummy
28
Tabel. 2.3
Perbandingan Penggunaan AOA dan AON
A
B
D
B dan C tidak
dapat dimulai
A
dummy
dummy
hingga A selesai.
C
D tidak dapat
dimulai hingga B
dan C selesai.
2.15. Trade Off Biaya-Waktu Dan Crashing Proyek
Ketika mengelola suatu proyek, lazim bagi seorang manajer proyek
menghadapi salah satu atau kedua situasi berikut :
1. Proyek tertinggal dari jadwal.
2. Waktu penyelesaian proyek yang sudah dijadwalkan dimajukan.
Dalam situasi manapun, beberapa atau semua kegiatan yang ada harus dipercepat
untuk menyelesaikan proyek pada batas waktu yang diinginkan. Proses dimana
kita memperpendek jengka waktu proyek dengan biaya terendah yang mungkin
disebut sebagai crashing proyek.
sebelumnya.
Sebagaimana yang sudah disebutkan
CPM merupakan tekhnik penentu dimana setiap kegiatan
mempunyai dua jenis waktu, yaitu :
1. Waktu normal atau waktu standar yang kita gunakan dalam perhitungan
waktu terdahulu dan waktu terakhir. Berkaitan dengan waktu normal ini
adalah biaya normal kegiatan.
29
2. Waktu crash yang didefinisikan sebagai jangka waktu terpendek yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan.
Seberapa banyak kegiatan bisa diperpendek (perbedaan waktu normal
dengan waktu crash) bergantung pada kegiatan dalam pertanyaan. Kita mungkin
telah memendekan beberapa kegiatan sama sekali.
Demikian pula crashing
sebuah kegiatan bergantung pada sifat kegiatan tersebut.
Para manajer lebih
menyukai mempercepat sebuah proyek dengan biaya tambahan yang paling
sedikit.
Download