BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan 6 7 jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Pendapat lain menjelaskan : Manajemen : “keahlian untuk menggerakan orang untuk melakukan suatu pekerjaan” (the art of getting thing done through people) (Lawrence A. Appley, American Management Association) Manajemen : “seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.(oey Liang Gie, Guru besar manajemen UI) Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumbersumber lain”. (George R. Terry, Ph.D) Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu : 1. Manajemen sebagai suatu proses. 2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. 3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science). 8 Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya. Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni 9 adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.2. Pengertian Manajemen Operasional Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks. Hampir semuanya berjalan senada, diantaranya sebagai berikut : 1. Manajemen operasi adalah kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output. (Heizer and Render, 9th ed). 10 2. Manajemen operasi adalah perancangan, pengoperasian, dan memperbaiki suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan. (Chase et al, 11th ) 2.3. Alasan Mempelajari Manajemen Operasi Kita mempelajari manajemen operasi karena empat alasan yaitu : 1. Manajemen operasi adalah satu dari tiga fungsi utama sebuah organisasi, dan secara utuh berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan, membiayai, dan memproduksi, maka sangat penting untnukmengetahui bagaimana aktivitas manajemen operasi berjalan. Karena itu pula kita mempelajari bagaimana orang mengorganisasikan diri mereka untuk mendapatkan perusahaan yang produktif. 2. Kita mempelajari manajemen operasi karena ingin mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang menciptakan produk yang kita gunakan. 3. Kita mempelajari manajemen operasi untuk memahami apa yang dikerjakan oleh manajer operasi. Dengan memahami apa saja yang dilakukan manajer ini. Kita dapat membangun keahlian yang dibutuhkan untuk bisa menjadi seorang manajer seperti itu. Hal ini akan membantu anda untuk menjelajahi kesempatan kerja yang banyak dan menggiurkan dibidang manajemen operasi. 11 4. Kita mempelajari manajemen operasi karena bagian ini merupakan bagian yang paling banyak mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi. Sebagian besar pengeluaran pengeluaran terletak pada fungsi manajemen operasi. Walaupun demikian, manajemen operasi memberikan peluang untuk meningkatkan keuntungan dan pelayanan terhadap masyarakat. 2.4. Sepuluh Keputusan Penting Manajemen Operasi Sepuluh keputusan penting dalam manajemen operasi adalah sebagai berikut : 1. Desain produk dan jasa. 2. Manajemen mutu. 3. Desain proses kapasitas. 4. Lokasi. 5. Desain tata letak. 6. Sumber daya manusia dan elemen kerja. 7. Manajemen rantai pasokan. 8. Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan, dan JIT (just in time). 9. Penjadwalan jangka pendek. 10. Perawatan. 12 2.5. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah sekumpulan piranti yang berdaya guna yang meningkatkan kemampuan individu untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengelola berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik dari organisasi. Manajemen proyek adalah gaya manajemen yang berorientasi pada hasil yang menempatkan nilai tinggi pada pembangunan hubungan kolaboratif (nilai tinggi pada proyek) diantara berbagai karakter sumber daya manusia yang berbeda. Proyek adalah usaha yang kompleks tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, karakteristik utama proyek adalah punya sasaran, ada rentang waktu tertentu, melibatkan beberapa waktu tertentu, melibatkan beberapa departemen, dan professional, melakukan sesuatu yang baru, biaya, dan persyaratan kerja yang spesifik. Manajemen proyek dapat diartikan sebagai penatan serta pengorganisasian atas faktor-faktor yang berpengaruh terrhadap keberhasilan suatu proyek. Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode tertentu (temporer). Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali dimana pelaksanaannya sejak awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu. “kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk 13 menghasilkan produk atau deliverable yang criteria mutunya telah digariskan dengan jelas” (Soeharto 1999: 2). Proyek dapat didefinisikan sebagai sedereten tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Setiap pekerjaan yang memiliki kegiatan awal dan memiliki kegiatan akhir, dengan kata lain setiap pekerjaan yang dimulai pada waktu tertentu dan direncanakan selesai atau berakhir pada waktu yang telah ditetapkan disebut proyek. Proyek merupakan bagian dari program kerja suatu oerganisasi dengan memanfaatkan sumber daya manusia maupu sumber daya non manusia. 2.6. Ciri-Ciri Proyek Berdasarkan pengertian proyek diatas, cirri-ciri proyek antara lain : 1. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir. 2. Sifatnya sementara karena siklus proyek relative pendek. 3. Dalam proses pelaksanaannya, proyek dibatasi oleh jadwal, anggaran biaya, dan mutu hasil akhir. 4. Merupakan kegiatan non rutin, tidak berulang-ulang. 5. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya. 14 2.7. Jenis-Jenis Proyek Terdapat berbagai jenis proyek, yakni kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengkajian aspek ekonomi, masalah lingkungan, design engineering, manufaktur dan lain-lain. Secara realita dapat membagi proyek-proyek atau jenis tertentu saja, karena pada umumnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan. Namun berdasarkan aktivitasnya yang paling dominan dilakukan pada sebuah proyek dapat dikelompokan pada : 1. Proyek engineering konstruksi Komponen utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Contoh proyek ini adalah pembangunan gedung, pembangunan jembatan, pembangunan jalan raya, pembangunan fasilitas industri. 2. Proyek engineering manufaktur Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi, produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek. Dengan kata lain proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk baru, pengadaan manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan opersai produk yang dihasilkan. Contoh proyek ini adalah pembuatan ketel uap, generator listrik mesin pabrik, kendaraan. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi dikategorikan sebagai proyek. 15 3. Proyek penelitian dan pengembangan Proyek penelitian dan pengembangan bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar hasil akhir, proyek ini sering kali menempuh proses yang berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Agar tidak melebihi anggaran atau jadwal secara substansial maka perlu diberikan batasan yang ketat perihal masalah tersebut. 4. Proyek pelayanan manajemen Banyak perusahaan melakukan proyek semacam ini, diantaranya : 1) Merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras. 2) Merancang program efisiensi dan penghematan. 3) Melakukan diversifikasi, penggabungan dan pengambil alihan. Proyek tersebut tidak membuahkan hasil dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir. 5. Proyek kapital Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan dana kapital untuk investasi. Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan. 6. Proyek radio telekomunikasi 16 Proyek diatas dimaksudkan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya yang relatif tidak terlalu mahal. Komponen utama kegiatannya adalah : 1) Site survey, untuk menentukan titik yang akan dihubungkan dengan lokasi “repeater”. 2) Penentuan “frekuensi band”. 3) Design engineering system. 4) Manufaktur atau fabrikasi peralatan telekomunikasi. 5) Transport ke site. 6) Instalasi repeater dan perlalatan. Berbeda dengan proyek-proyek yang mendirikan instalasi industri yang terkonsentrasi disatu atau banyak lokasi proyek rasio telekomunikasi umumnya terdiri dari banyak lokasi dan terpencar di seantero wilayah yang berjauhan. Oleh karena itu, aspek logistik dan koordinasi sering kali harus mendapatkan perhatian utama. 7. Proyek konservasi bio-diversity Proyek ini berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan. Komponen utama kegiatannya adalah : 1) Menyusun dan melaksanakan program penyuluhan dan menyadarkan penduduk yang daerah pemukimannya akan terkena proyek (tidak harus memindahkan mereka), bahwa proyek berusaha melestarikan lingkungan dan menaikan taraf hidup mereka. 17 2) Mengadakan survey “biofisik” dan “socio-ekonomi” 3) Menentukan batas-batas “protected area”, “zona buffer”, dan “adjacent area”. 4) Membangun zona buffer dan adjacent dengan cara penghijauan, agro forestry, konservasi tanah, dan community development seperrti pembuatan jalan dan jembatan. Dari komponen kegiatan diatas, terlihat bahwa dalam jenis proyek tersebut tidak terlalu banyak unsur-unsur kegiatan engineering, konstruksi, dan manufaktur. 2.8. Proyek Vs Bukan Proyek Tabel. 2.1. Proyek Versus Bukan Proyek Proyek Bukan proyek 1. Menulis makalah 2. Mengembangkan 1. Memerluakan catatan sebuah informasi rantai persediaan 2. Merespon permintaan rantai persediaan 3. Menulis piece piano yang baru 3. Penskalaan pada piano harian 4. Mengatur sebuah ruang untuk 4. Secara harian memasukan form rapat profesionaal 5. Merancang proses entry nilai on line penjualan kedalam pencatatan akuntansi 5. Proses entry nilai akhir 18 2.9. Sisklus Hidup Proyek gambar 2.1 : Siklus Hidup Proyek (Heizer, Jay. & Render, Barry, 2006: ) Keterangan : 1. Penentuan : menentukan spesifikasi proyek, menetapkan sasaran proyek, membentuk tim dan menetapkan berbagai tanggung jawab utama. 2. Perencanaan : tingkat usaha bertambah, mengambangkan rencana untuk menentukan proyek apa yang akan bertahan, kapan proyek akan dijadwlkan, siapa yang akan memetik manfaat, tingkat kualitas apa yang harus dijaga, dan anggaran apa yang diperlukan. 3. Eksekusi : bagian utama dari kerja proyek terjadi, prosuk fisik dihasilkan, waktu dan biaya dan ukuran-ukuran yang digunakan untuk pengendalian. 19 4. Pengiriman : mencakup dua aktifitas yaitu mengirim produk kepada pelanggan dan menyebarkan sumber dana proyek. Proyek yang menghabiskan waktu bulanan atau tahunan hingga selesai bisa dikembangkan diluar sistem produksi normal. Organisasi proyek pada perusahaan dapat diibentuk untuk menangani pekerjaan semacam itu dan seringkali dibubarkan saat proyek selesai. Pada situasi lain, manajer melihat proyek hanya merupakan bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek meliputi tiga fase yaitu : 1. Perencanaan Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan organisasi tim nya. 2. Penjadwalan. Fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan baku untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan yang lain. 3. Pengendalian. Disini perusahaan mengatur sumber daya, biaya kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelole kembali agar suber daya dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya. 20 2.10. Perencanaan Proyek Proyek dapat didefinisikan seeretan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Dalam perusahaan organisasi proyek dibentuk untuk menghasilkan program yang telah ada tetap berjalan dengan lancer secara harian, sementara proyek baru dapat diselesaikan. Untuk permasalahan yang mengerjakan beberapa proyek besar sekaligus, seperti perusahaan konstruksi. Organisasi proyek adalah cara yang efektif untuk menugaskan orang dan sumber daya fisik yang diperlukan. Ini adalah struktur organisasi yang dirancang untuk mencapai hasil dengan menggunakan tenaga ahli pada seluruh bagian di perusahaan. Organisasi proyek akan berjalan jika : 1. Pekerjakan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus. 2. Pekerjaan tersebut unik atau tidak begitu biasa dalam organisasi yang ada. 3. Pekerjaan mengandung tuggas-tugas kompleks dan saling berhubungan yang membutuhkan ketrampilan khusus. 4. Proyek sifatnya sementara tetapi penting bagi organisasi. 5. Proyek meliputi hampir seluruh lini organisasi. 2.11. Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pada tahapan ini, mamanjer memutuskan berapa lama tiap kegiatan memerlukan waktu dan menghitung berapa banyak orang dan bahan 21 yang dibutuhkan pada tiap-tiap tahap produksi. Manajer juga membuat diagram penjadwalan terpisah untuk kebutuhan personel berdasarkan tipe ketrampilan. Diagram juga dapat dibuat untuk penjadwalan bahan. Satu pendekatan proyek yang terpopuler adalah diagram Granntt. Diagram Granntt adalah cara berbiaya rendah yang membantu para manajer memastikan bahwa : 1. Semua kegiatan telah direncanakan. 2. Urutan kinerja telah diperhitungkan. 3. Perkiraan waktu kegiatan telah dicatat. 4. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat. Diagram granntt juga dapat dipergunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang. Dalam proyek yang sederhana, diagram penjadwalan mengamati kemajuan tingkat kegiatan untuk mengetahui dan menangani area permasalahan. Bagaimanapun dengan diagram granntt tidak cukup mengilustrasikan hubungan antar kegiatan dan sumber daya. PERT dan CPM dua twkhnik jaringan yang digunakan secara luas. Dalam proyek yang kompleks dimana penjadwalan harus selalu sudah dikomputerisasi, PERT dan CPM mempunyai keuntungan dibandingkan dengan diagram granntt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek raaksasapun diagram granntt dapat digunakan sebaga ringkasan suatu proyek dan dapat melengkapi pendekatan jaringan lainnya. Ringkasannya, pendekatan apapun yang diambil oleh manajer proyak penjadwalan proyek membantu dalam bidang : 22 1. Menunjukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. 2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan. 3. Menunjukan perkiraan biaya dan waktu yang realitas untuk tiap kegiatan. 4. Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya bahan dengan mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menghamat suatu proyek pada proyek. 2.12. Pengendalian Proyek Pengendalian proyek besar, sebagaimana pengandalian sistem manajemen apapun melibatkan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Pengendalian juga berarti penggunaan loop umpan balik untuk merevisi rencana proyek dan pengaturan sumber daya kemana mereka paling diperlukan laporan PERT dan CPM yang sudah terkomputerisasi data diagram khas dapat ditemukan pengguna computer pribadi. 2.13. Teknik Manajemen Proyek Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation And Review Technique (PERT) dikembangkan oleh dua kelompok yang berbeda-beda secara simultan pada waktu yang bersamaan (1956-1958). CPM pertama-tama dikembangkan oleh E.I du Point de Nemours Company sebagai terapan untuk proyek konstruksi, kemudian dilanjutkan oleh Mauchly associate semantara dilain 23 pihak PERT dikembangkan oleh US Navy untuk jadwal penelitian dan pengembangan kegiatan program peluru kendali Polaris. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada Critical Path Method dan Program Evaluation And Review Technique adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan proyek dan menguraikan semua aktivitas. 2. Membuat keterkaitan antara masing-masing aktivitasnya. Prioritaskan aktiviitas mana yang harus didahului dan mana yang harus mengikuti yang lain. 3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas. 4. Membebankan estimasi waktu dan atau biaya ke masing-masing aktivitas. 5. Hitunglah jalur waktu paling panjang yang melalui jaringan itu, ini disebut dengan jalur kritis. 6. Gunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek. Kedua metode ini kita kenal dengan istilah network analisys atau teori jaringan kerja. Pada dasarnya kedua metode analisis ini adalah sama. Perbedaannya terletak pada perkiraan waktu, Critical Path Method (CPM) memperkirakan waktu denga cara pasti (deterministic) sementara Program Evaluation and Review Technique (PERT) dengan cara kemungkinan (probabilitas). CPM dan PERT sangatlah memiliki peranan penting, karena kedua metode tersebut bisa menjawab segala pertanyaan yang akan timbul dari suatu proyek. Adapun pertanyaan-pertanyaan itu adalah sebagai berikut : 24 1. Kapan keseluruhan proyek akan dapat diselesikan. 2. Apakah aktivitas kritis atau tugas-tugas dalam proyek akan menunda keseluruhan proyek. 3. Apakah aktivitas non kritis yaitu pekerjaan-pekerjaan yang bisa berjalan terlambat ntanpa menunda penyelesaian keseluruhan proyek. 4. Probabilitas apa yang akan membuat proyek itu diselesaikan pada tanggal tertentu. 5. Pada suatu tanggal tertentu, apakah proyek sesuai jadwal, dibelakang jadwal atau didepan jadwal. 6. Pada suatu tanggal yang telah ditentukan, apakah jumlah uang yang akan dibelanjakan itu sama, kurang dari atau lebih besar dari jmlah yang telah ditentukan. 7. Apakah ada sumber daya yng tersedia untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya. 8. Jika proyek harus diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih singkat, cara apa yang paling baik untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan biaya yang sekecil mungkin. Langkah pertama dalam jaringan PERT dsn CPM adalah membagi keseluruhan jaringan pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan menurut struktur kegiatan terperinci (WBS). Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan kerja, yaitu : 1. Kegiatan pada titik atau activity on node (AON). 2. Kegiatan pada panah atau activity on arrow (AOA). 25 Pada AON, titik menunjukan kegiatan dan pada AOA, panah menunjukan kegiatan. Setiap kegiatan memerlukan waktu dan sumber daya. Perbedaan mendasar antara AON dan AOA adalah pada AON titik mewakili kegiatan, pada jaringan AOA titik merupakan waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan yang disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak membutuhkan waktu maupun sumber daya. 2.14. Jenis Kegiatan Dan Istilah Yang Digunakan Untuk Jaringan Kerja Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol sebagai berikut : Tabel. 2.2 Simbol Dalam Network No. 1 Gambar. Keterangan. Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan disni didefinisikan sebagai hal yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam pemakaian sejumlah sumber daya (sumber tenaga, peralattan, material, biaya) 26 tabel. 2.2 Simbol Dalam Network 2 Lingkaran kecil (node) menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. 3 Anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau dummy. Dummy tidak mempunyai jangka waktu tertentu, karena tidak memakai sejumlah sumber daya. Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut : 1. Diantara dua event yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah. 2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event. 3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi. 4. Diagram hanya memiliki sebuah inisial event dan sebuah terminal event. 27 Tabel. 2.3 Perbandingan Penggunaan AOA dan AON Kegiatan pada titik (AON) A B Arti dari kegiatan C Kegiatan pada panah (AOA) A datang sebelum B, yang datang A B C sebelum C. A A dan B keduanya C A harus diselesaikan C sebelum C dapat B B dimulai. B C C hingga A selesai. D C C A C hingga A dan B selesaai. A A C dan D tidak dapat dimulai B B dappat dimulai A A B dan C tidak B D C tidak dapat dimulai hingga A B D dan B selesai, D tidak dapat dimulai hingga B selesai. dummy 28 Tabel. 2.3 Perbandingan Penggunaan AOA dan AON A B D B dan C tidak dapat dimulai A dummy dummy hingga A selesai. C D tidak dapat dimulai hingga B dan C selesai. 2.15. Trade Off Biaya-Waktu Dan Crashing Proyek Ketika mengelola suatu proyek, lazim bagi seorang manajer proyek menghadapi salah satu atau kedua situasi berikut : 1. Proyek tertinggal dari jadwal. 2. Waktu penyelesaian proyek yang sudah dijadwalkan dimajukan. Dalam situasi manapun, beberapa atau semua kegiatan yang ada harus dipercepat untuk menyelesaikan proyek pada batas waktu yang diinginkan. Proses dimana kita memperpendek jengka waktu proyek dengan biaya terendah yang mungkin disebut sebagai crashing proyek. sebelumnya. Sebagaimana yang sudah disebutkan CPM merupakan tekhnik penentu dimana setiap kegiatan mempunyai dua jenis waktu, yaitu : 1. Waktu normal atau waktu standar yang kita gunakan dalam perhitungan waktu terdahulu dan waktu terakhir. Berkaitan dengan waktu normal ini adalah biaya normal kegiatan. 29 2. Waktu crash yang didefinisikan sebagai jangka waktu terpendek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan. Seberapa banyak kegiatan bisa diperpendek (perbedaan waktu normal dengan waktu crash) bergantung pada kegiatan dalam pertanyaan. Kita mungkin telah memendekan beberapa kegiatan sama sekali. Demikian pula crashing sebuah kegiatan bergantung pada sifat kegiatan tersebut. Para manajer lebih menyukai mempercepat sebuah proyek dengan biaya tambahan yang paling sedikit.