BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan dan ketidaknormalan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel yang mengakibatkan timbulnya mutasi genetik yang sangat potensial menghasilkan sel kanker. Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyebab kematian sekitar 4,3% dan menduduki peringkat keenam dengan kecenderungan yang semakin meningkat. Di negara maju seperti Amerika, Jepang dan Inggris, penyakit ini menduduki peringkat kedua setelah kardiovaskuler (Nafrialdi dan Gan, 1995). Adanya kecenderungan peningkatan jumlah pasien penderita kanker di Indonesia erat kaitannya dengan perubahan perilaku atau gaya hidup (life style) masyarakat yang semakin modern antara lain mengkonsumsi bahan makanan instant atau melalui proses pengolahan yang tidak sehat yang kemungkinan banyak mengandung karsinogen. Selain gaya hidup yang tidak sehat, kanker dapat disebabkan oleh radiasi, infeksi virus, pemberian hormon tertentu yang berlebihan, dan rangsangan fisik berulang yang mengakibatkan luka atau cedera yang tak kunjung sembuh (Cooper, 2001). Upaya penemuan obat kanker yang efektif dan selektif sebagai usaha pengobatan kanker secara kemoterapi menjadi sangat penting saat ini di samping pengobatan secara fisik seperti pembedahan dan radioterapi. Pada umumnya obat 1 2 kanker yang berasal dari senyawa kimia sintetik bekerja tidak selektif karena memiliki mekanisme kerja merusak DNA tidak hanya pada sel kanker tetapi juga pada sel normal disekitarnya. Penggunaan tumbuhan obat untuk bahan antikanker telah banyak diteliti dalam dekade terakhir ini. Diharapkan dari banyaknya penelitian terhadap tumbuhan obat akan ditemukan berbagai obat antikanker baru yang aman, efektif, dan efisien. Salah satunya adalah tumbuhan Debregeasia longifolia (Burm. f.) Wedd. dari famili Urticaceae. Oleh penduduk Asia dan khususnya di India, telah digunakan secara tradisional sebagai obat sakit pencernaan (Jamir et al., 2015) yang tidak menimbulkan efek yang merugikan. Ekstrak daun D. longifolia juga mempunyai aktivitas antioksidan dan antiproliferatif (Sameer et al., 2014). Namun perlu adanya penelitian spesifik untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif dan pengaruhnya secara klinis sebagai kandidat antikanker. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian awal pada D. longifolia sebagai tumbuhan berpotensi antikanker. Ekstrak etanol 70% daun dan buah D. longifolia diuji toksisitasnya dengan metode Brine Shrimp Lethally Test (BST). Uji toksisitas yang dilakukan terhadap A. salina dapat menyebabkan kematian pada fase larva akibat pengaruh ekstrak atau senyawa bioaktif suatu bahan alam (Sukardiman dkk., 2004). Selain itu, dilakukan pengujian fitokimia senyawa bioaktif dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk mengetahui profil KLT-nya. 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Berapa nilai LC50 dari uji toksisitas ekstrak daun dan buah D. longifolia terhadap A. salina? 2. Apakah senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak daun dan buah D. longifolia berpotensi sebagai kandidat antikanker? 3. Bagaimana profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dari senyawa hasil ekstrak daun dan buah D. longifolia? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui nilai LC50 dari uji toksisitas ekstrak daun dan buah D. longifolia terhadap A. salina. 2. Mengetahui potensi senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak daun dan buah D. longifolia. 3. Mengetahui profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dari senyawa hasil ekstrak daun dan buah D. longifolia. D. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini akan diperoleh informasi mengenai senyawa bioaktif yang terkandung pada daun dan buah D. longifolia dan memberikan informasi 4 mengenai efek toksisitas serta profil KLT dari ekstrak daun dan buah D. longifolia sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan potensi tumbuhan tersebut sebagai kandidat antikanker.