Laporan Perawatan alat pemantau konsentrasi CO2 permukaan Oleh : Rudy komarudin Litkayasa penyelia PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER LAPAN BANDUNG 2016 Laporan Perawatan alat bidang teknologi atmosfer pemantau konsentrasi CO2 permukaan I. Pendahuluan Sistem Pemonitor CO2 Sistem pemonitor CO2 terdiri dari modul transmitter GMM220, konverter RS485, modul radio, dan software pemonitor. Blok diagram sistem pemonitor CO2 ditunjukkan dalam Sensor CO2 Berbasis Infra merah Non Dispersif Untuk mengetahui kadar CO2 tidak diperlukan analisis spektrum infra merah, karena analisis spektrum infra merah yang menggunakan infra merah dispersif dipergunakan untuk mendeteksi jenis gas. Sedangkan untuk mengetahui kadar CO2 cukup menggunakan infra merah non dispersif karena jauh lebih sederhana dan mudah dipakai. Faktor kunci dalam aplikasi infra merah non dispersif untuk deteksi kadar CO2 adalah penggunaan filter narrow-band yang tetap untuk hanya melewatkan infra merah yang mempunyai panjang gelombang tertentu, yaitu panjang gelombang infra merah dapat diserap CO2. Secara umum peralatan yang diperlukan untuk penginderaan gas, khususnya CO 2, menggunakan infra merah non dispersif adalah sebagai berikut: 1 Sel penyerapan dengan permukaan yang reflektif dan mudah dimasuki gas. Pemancar infra merah, berbentuk filamen tungsten kecil dengan sampul kaca. Infra merah dimodulasi dengan cara memberikan pulsa segi empat ke filamen. Detektor aktif infra merah, berupa pyroelectric dengan filter narrow bandpass yang dirancang sesuai panjang gelombang infra merah untuk CO2. Detektor referensi infra merah, dengan filter netral (4 mikron) untuk background monitoring. Ketika CO2 memasuki sel, intensitas infra merah yang diterima detektor aktif akan turun sesuai hukum Beer Lambert : I = I0 exp(-KLC) ..................................................... (1) dimana I = Intensitas pada saat di sel ada gas yang diukur (CO2) I0 = Intensitas pada saat di sel tidak ada gas yang diukur K = Faktor yang bergantung pada spektrum penyerapan gas dan lebar pita filter L = Panjang lintasan optik antara pemancar infra merah dengan detektor. C = Konsentrasi gas yang diukur (CO2) Dari rumus di atas dapat diketahui konsentrasi gas yang diukur. Modul Transmitter GMM220 Modul transmitter GMM220 merupakan alat ukur yang CO2 buatan Vaisala Oyj Finlandia yang banyak dipakai dalam aplikasi industri. Modul ini menggunakan sensor CARBOCAP@ yang berbasis silikon dan bekerja berdasarkan prinsip satu sinar dua panjang gelombang Non Dispersive Infrared. Modul transmitter GMM220 terdiri dari mainboard, kabel, dan probe CO 2. Mainboard berfungsi membaca sinyal keluaran probe CO2 dan menghasilkan keluaran berupa data kadar CO2 dalam satuan ppm. Probe CO2 yang digunakan ada 2 jenis, probe yang pendek (GMP221) untuk konsentrasi CO2 yang lebih tinggi dan probe panjang (GMP222) 2 untuk konsentrasi CO2 yang lebih rendah. Pada alat pemantau CO2 ini digunakan GMP222. Probe CO2 memiliki memori nonvolatile yang digunakan untuk menyimpan parameter kalibrasi. Probe ini telah dikalibrasi oleh Vaisala Oyj Finlandia serta Netherlands Measurement Institute (NMI) Belanda. Pada penggunaannya di lapangan, probe ini harus diberi setting kompensasi tekanan dan suhu udara lokal tempat alat dipasang. Setiap 2 tahun sekali probe sensor harus dikalibrasi ulang. mainboard Dimensi probe dan mainboard modul transmitter GMM220 (dalam mm). Pada pemasangannya di lapangan, probe GMP222 juga harus dipasang pada rumah sensor untuk menghindari rusaknya sensor akibat terkena air atau panas. Rumah sensor tersebut didesain dengan memperhatikan kelancaran aliran udara masuk dan keluar rumah sensor. Keluaran rumah sensor berupa 1 kabel warna orange yang merupakan kabel sensor. Gambar probe GMP222 terpasang pada rumah sensornya ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini. Probe GMP222 dalam rumah sensornya. Konverter RS485-RS232 3 Konverter RS485-RS232 berfungsi mengubah level tegangan RS232 menjadi level tegangan RS485 dan juga mengubah level tegangan RS485 menjadi level tegangan RS232 sebaliknya. Level tegangan RS232 merupakan level tegangan standar pada modul transmitter GMM220 dan personal computer. Level tegangan RS485 diterapkan pada jaringan kabel terutama yang memiliki panjang di atas 15 meter. Standar RS232 menggunakan sistem single-ended/unbalanced data transmission. Kerugian utama transmisi saluran tunggal ini adalah saluran ini sangat rentan (sangat tidak kebal) terhadap gangguan. Hal ini disebabkan karena saluran ground merupakan bagian dari sistem, sehingga pergeseran tegangan pada ground sangat berpengaruh pada kualitas sinyal yang diterima, kadang bisa mengakibatkan rangkaian penerima sinyal salah menerima sinyal. Kelemahan tersebut mengakibatkan transmisi saluran tunggal tidak cocok dipakai untuk pengiriman jaruh jauh (di atas 15m), dan kecepatan pengiriman data pun tidak bisa terlalu tinggi (maksimal 115200 bps). Sedangkan standar RS485 menggunakan sistem differential-balanced data transmission. memakai satu pasang kabel untuk mengirim satu sinyal, informasi logika ditafsirkan dari beda tegangan antara dua utas kabel saluran. Tegangan pada kedua utas kabel saluran selalu berlawanan, saat satu kabel bertegangan tinggi kabel maka kabel yang lain bertegangan rendah, demikian pula sebaliknya. Rangkaian penerima sinyal membandingkan tegangan kedua kabel saluran, level logika pada bagian output ditentukan oleh kabel mana yang lebih positip. Jika ada gangguan listrik yang menimpa saluran transmisi, maka induksi tegangan yang diterima kedua utas kabel saluran dari gangguan akan sama besarnya. Karena Line Receiver membandingkan selisih tegangan antara dua utas kabel, maka induksi tegangan yang sama besarnya tersebut tidak pernah dirasakan oleh input Line Receiver, sehingga tidak akan berpengaruh pada outputnya. Untuk meningkatkan kekebalan terhadap gangguan, dalam saluran ganda sering dipakai dua utas kabel yang dililit menjadi satu (twist-pair cable). Berbekal kemampuan menangkal gangguan yang sangat baik ini, saluran ganda bisa dipakai untuk membangun saluran transmisi sampai sejauh 4000 feet dengan kecepatan maksimum lebih dari 1 MegaBit/detik, sangat jauh melampaui kemampuan RS232. 4 Kotak yang berisi mainboard dan konverter RS485-RS232 Keluaran dari kotak mainboard ada 3 kabel, yaitu warna merah (kabel data sensor), warna putih (kabel RS485), warna hitam (kabel listrik). Modul Radio YS-C20L Sistem komunikasi radio tidak menggunakan kabel dalam penyampaian informasi atau data, melainkan melalui udara sebagai pengantarnya. Dalam komunikasi radio memiliki sebuah pemancar TX yang memancarkan dayanya menggunakan antena ke arah tujuan. Sinyal yang dipancarkan berbentuk gelombang elektromagnetik. Sinyal yang diterima kemudian diteruskan ke sebuah pesawat penerima RX. Pada perancangan alat pemantau konsentrasi CO2 permukaan ini menggunakan sistem komunikasi half duplex dan radio yang digunakan dalam pengiriman data adalah RF Data Transceiver YS-C20L. RF Data Transceiver YS-C20L adalah sebuah device yang dapat mengirimkan data serial melalui media udara. Device tersebut melakukan proses data serial digital ke frekuensi pembawa dengan frekuensi yang lebih tinggi untuk kemudian dipancarkan keudara oleh pemancar. Pada penerima frekuensi pembawa yang mengandung data ditangkap dan dipisahkan dari data yang dibawa. Modul YS-C20L Wireles Data Transceiver dapat mengirimkan dan menerima data serial melalui media udara, dengan frekuensi 433MHz ISM band dan baud rate air sebesar 9600bps. Penggunaan modul tersebut cukup praktis karena dari segi ukuran cukup kecil dan lansung dapat dihubungkan dengan RS232. Modul tersebut bekerja dengan catu daya antara 3,3 sampai 5Volt DC. Dalam satu modul dapat digunakan sebagai pengirim dan sekaligus penerima. Bentuk fisik dari modul YS-C20L adalah seperti yang terlihat pada Gambar 4. 5 . Modul radio YS-C20L Berikut ini konfigurasi pin-pin pada radio YS-20L yang diperlihatkan pada table dibawah ini: Tabel 1. Pin-pin Modul Radio YS-20L No. Pin Nama Pin Fungsi Level 1 GND Grounding of power supply 2 Vcc Tegangan input DC 5V 3 RXD/TTL Input serial data TTL 4 TXD/TTL Output serial data TTL 5 DGND Digital grounding 6 A(TXD) A of RS-485 or Remands TXD of RS-232 7 B(RXD) B of RS-485 RXD of RS-232 8 SLEEP Sleep control (input) TTL Low level sleep 9 RESET Reset (input) TTL Negative impulse reset Modul radio YS-C20L mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Dapat menggunakan interface Transistor-Transistor Logic (TTL) atau RS-232/ RS485; Mempunyai 8 kanal untuk pengiriman atau penerimaan yang dapat diperluas untuk 16/32 saluran sesuai dengan kebutuhan pengguna; Baud rate: 1200/2400/4800/9600/19200bps; Temperatur : -35~+75 C; Impedansi: 50 Ohm (SMA antenna port, multiple antenna options available); 6 Pada radio YS-C20L terdapat 8 channel dan frekuensi yang dapat digunakan. Setiap channel memiliki frekuensi yang berbeda-beda, adapun table spesifikasi channel 1-8 pada radio YS-C20L adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kanal dan frekuensi yang digunakan pada masing-masing kanal. No. kanal Frekuensi (MHZ) 1 429.0325 2 430.0325 3 431.0325 4 432.0325 5 433.0325 6 434.0325 7 435.0325 8 436.0325 Data Logger CO2 Data logger merupakan alat yang berfungsi melakukan akuisisi data dan menyimpan data hasil akuisisi ke dalam media penyimpanannya. Data logger pada alat ini berupa personal computer dengan kapasitas media penyimpanan (hardisk) sebesar 80 GB dan dilengkapi dengan konverter RS485-RS232. Selain itu juga dilengkapi dengan software CO2 Monitor. Masukan personal computer data logger ada 1 kabel selain kabel komputer itu sendiri. Yaitu kabel warna putih yang merupakan kabel data RS485. Data logger CO2 dilengkapi dengan Konverter RS485-RS232 7 Software CO2 Monitor Software CO2 Monitor merupakan software akuisisi data, penyimpan data, serta pengolah data CO2. Software ini mempunyai fungsi antara lain: melakukan permintaan data terbaru ke modul GMM220 dan menampilkan data yang diterima ke dalam bentuk teks dan grafik. Interval tiap data adalah 1 menit. menyimpan data yang diterima dalam bentuk file teks (.txt) harian (jam 0 – 23). menampilkan data dalam bentuk grafik harian dan teks data rata-rata, maksimum, minimum harian. mengolah data menjadi data rata-rata perjam dan perhari, serta grafik bulanan. Menu utama yang ada pada software ini antara lain: Start, berfungsi untuk menjalankan program sehingga program akan melakukan akuisisi dan penyimpanan data, serta menampilkan data yang diterima dalam bentuk grafik harian dan teks secara otomatis. Property, berfungsi untuk membuka form property. Pada form property terdapat setting komunikasi serial yang digunakan oleh software. Exit, berfungsi untuk menutup program secara keseluruhan. Tampilan sofware pemonitor CO2 ditunjukkan dalam Gambar di bawah ini. Menu utama Grafik harian Teks data harian Tampilan software CO2 Monitor 8 Langkah-langkah Menjalankan Alat 1. Nyalakan alat yang terpasang pada tiang, yaitu dengan menancapkan steker alat pada stop kontak listrik. Pastikan saklar merah pada kotak mainboard dalam posisi on. 2. Nyalakan komputer. Kemudian buka software pemonitor CO2. Pada Windows XP dengan menekan menu Start → All Programs → CO2 Monitor 2.1 → CO2 Monitor 2.1. Membuka software CO2 Monitor 3. Apabila software CO2 Monitor sudah tampil, tekan tombol Property untuk menampilkan form Property. Default setting untuk Serial Port adalah Comm1 dan Baud Rate adalah 9600. Maksudnya adalah port serial yang dipakai oleh alat adalah Com1 dengan kecepatan 9600 bps. 4. Tombol property Tombol Property Form Property 9 4. Apabila setting property sudah benar, jalankan software secara keseluruhan dengan menekan tombol Start. Sehingga software akan melakukan akuisisi dan penyimpanan data, serta menampilkan data yang diterima dalam bentuk grafik harian dan teks secara otomatis. Setelah tombol Start ditekan, ia akan berubah otomatis menjadi tombol Stop. Tombol start Tombol Start 5. Data yang diterima oleh software disimpan secara default dalam folder Data yang terdapat di “C:\Program Files\CO2 Monitor 2.1\Data”. Dalam folder data tersebut terdapat 3 folder lagi, yaitu folder Data Perjam (berisi file harian data rata-rata perjam), Data Permenit (berisi file harian data permenit dari jam 0 – 23:59), dan Data Rata (berisi file harian data rata-rata satu hari yang dibuat tiap menit). Nama file terdiri dari 9 huruf. 3 huruf pertama menandakan jenis file, yaitu DPJ untuk data perjam, DCO untuk data permenit, DRT untuk data rata-rata satu hari. Huruf ke-4 hingga ke-9 menandakan tanggal pembuatan data file, misalnya 080712 berarti tahun 2008 bulan 07 (Juli) tanggal 12. Ekstensi file adalah .txt. Dalam satu baris data yang terdapat dalam file, terdapat 3 buah informasi yang antara informasi pertama dengan kedua serta kedua dengan ketiga dipisahkan oleh spasi 1. Informasi paling kiri adalah tanggal data, misalnya 19-09-2008. Sebelah kanannya adalah informasi waktu data, misalnya 11:15:10. sebelah kanannya lagi adalah informasi data konsentrasi CO2 pada waktu tersebut dalam ppm, misalnya 355.8. 6. Untuk menutup software tekan tombol Stop, kemudian tekan tombol Exit. 10