BAB VI PENUTUP "Those who increase knowledge increase sorrow." Anonymous 6.1 Kesimpulan Evolusi bintang pada teori gravitasi f (R) dengan menggunakan mekanisme bunglon memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesa awal penelitian. Hipotesa pertama adalah bahwa bintang pada teori gravitasi f (R) akan memiliki luminositas dan temperatur yang lebih tinggi daripada bintang pada teori gravitasi Einstein adalah benar. Hipotesa kedua adalah bahwa modifikasi struktur bintang yang dilakukan tidak merubah fisis bintang kecuali pada persamaan kesetimbangan hidrostatis adalah benar. Hasil penelitian evolusi bintang pada teori gravitasi f (R) untuk hipotesa pertama dapat dilihat pada Gambar 6.1 Hasil penelitian evolusi bintang pada teori gravitasi f (R) untuk hipotesa kedua yaitu terkait dengan modifikasi struktur bintang yang dilakukan dapat dilihat pada persamaan (6.1) dan (6.2) dP −Gm(r) = ρ(r) (1 + α) dr r2 ! 1 d 2 dθ ξs + (1 + α) θn = 0 dξ s ξ2s dξ s 6.2 (6.1) (6.2) Saran Hasil penelitian evolusi bintang pada teori gravitasi f (R) akan memberikan informasi fisis mengenai bintang pada teori gravitasi f (R). Informasi fisis yang dimaksud adalah informasi tentang struktur bintang yang meliputi jejari bintang, massa bintang, tekanan bintang, dan temperatur bintang. Pembandingan data hasil simulasi program MESA dengan data yang tersedia untuk publik seperti DR-XI dan DR-XII yang dikeluarkan oleh SDSS III (Alam et. 32 33 Gambar 6.1: Simulasi evolusi bintang dalam bentuk diagram HR. Kurva kontinu hitam menunjukkan evolusi bintang pada teori gravitasi Einstein dan kurva putus-putus merah menunjukkan evolusi bintang pada teori gravitasi f (R). 34 al., 2015) dapat dijadikan sebagai penelitian tentang kebenaran teori gravitasi f (R). Penggunaan mekanisme penapisan yang lain seperti mekanisme symmetron (Hinterbichler dan Khoury, 2010) dan mekanisme Vainshtein (Vainshtein, 1972) untuk evolusi bintang pada teori gravitasi f (R) dapat dipertimbangkan dan dijadikan sebagai penelitian selanjutnya.