PENERAPAN AUTOREGGRESIVE DISTRIBUTED LAG (ARDL) UNTUK PEMODELAN HARGA SAHAM PT.ASTRA INTERNATIONAL TBK (Studi Kasus : Harga Saham Harian PT. Astra International Tbk) Deni Apriyanto Jurusan Matematika, FMIPA,Universitas Brawijaya Malang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak. Sangatlah penting untuk kemampuan investor dalam meramalkan akan kondisi ekonomi makro dimasa datang bagi keputusan invenstasi yang menguntungkan. PT Astra international tbk merupakan merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi otomotif. Dalam memenuhi kebutuhan material untuk produksinya, PT Astra Internasional tbk masih mengimpor material dari negara lain sehingga jika terjadi pelemahan nilai tukar mata uang khususnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, akan berdampak besar pada perusahaan tersebut. PT astra international tbk masih tergantung pada impor suku cadang dari negara jepang khususnya untuk produksi roda empat. Selain Impor, PT Astra International tbk juga telah banyak melakukan ekspor mesin maupun komponen. Lebih dari 80 negara di mana dan beberapa negara tersebut berada di eropa.Maka dipilihlah tiga mata uang kurs terhadap rupiah yang berkaitan dengan ekspor impor PT astra International tbk yaitu kurs mata uang US dollar, Euro, dan Yen sehingga dengan menggunakan model ARDL dapat menunjukan pengaruh yang signifikan antara kurs tiga mata uang tersebut dengan harga saham PT Astra International tbk. Model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) adalah model regresi yang memasukkan nilai variabel yang menjelaskan baik nilai sekarang atau masa lalu (lag) dari variabel tak bebas sebagai salah satu variabel penjelas. Dari hasil pengujian, tidak terdapat kointegrasi antar variabel dan hasil menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham adalah harga saham pada dua hari sebelumnya, kurs dollar pada dua hari sebelumnya dan kurs yen pada pada hari tersebut. Kata Kunci: Autoregressive Distributed Lag, ARDL, Kointegrasi 1. PENDAHULUAN Kurs adalah variabel ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas (tingkat perubahan) harga saham. Saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang berkaitan dengan kepemilikan saham tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan material untuk produksinya, PT Astra Internasional tbk masih mengimpor material dari negara lain sehingga jika terjadi pelemahan nilai tukar mata uang khususnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, akan berdampak besar pada perusahaan tersebut. PT astra international tbk masih tergantung pada impor suku cadang dari negara jepang khususnya untuk produksi roda empat. Selain Impor, PT Astra International tbk juga telah banyak melakukan ekspor mesin maupun komponen baik dalam bentuk complete build up,Completely Knock Down lebih dari 80 negara di mana dan beberapa negara tersebut berada di eropa. Selain harga saham tersebut dipengaruhi oleh kurs mata uang tersebut, ada kemungkinan dipengaruhi oleh harga saham pada periode-periode lalu atau sebelumnya sehingga pada penelitian ini akan menggunakan model Autoregressive distributed lag (ARDL),untuk meneliti hubungan antara kurs dari tiga mata uang terhadap harga saham salah satu perusahaan besar selama setahun. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendugaan Parameter Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square Method) Metode kuadrat terkecil adalah metode yang digunakan untuk meminimumkan kuadrat kesalahan ε (Gujarati, 2003)Bentuk umum model regresi berganda dapat dituliskan: = ε (1) Jika persamaan (1) dituliskan menjadi bentuk matriks, maka menjadi sebagai berikut: 385 =[ ], =[ ], =[ ] dan =[ ] Di mana Y adalah variabel respon, X adalah matriks prediktor, β adalah vektor parameter dan ε adalah vektor galat. Metode kuadrat terkecil digunakan untuk menaksir Y yaitu ̂ β̂ dimana ̂ memerlukan nilai penaksir untuk parameter β yaitu . S(β) = ∑ ( = β) ( ) = = maka penaksir kuadrat terkecil adalah: [ ] ̂ [ ] ̂ [ ] 2.2 UjiKointegrasi Uji kointegrasi digunakan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara variabel-variabel penjelas dengan variabel terikat, sehingga dapat digunakan sebagai estimasi jangka panjang. Salah satu uji yang digunakan untuk uji kointegrasi adalah menggunakan metode Eagle-Granger dua langkah. Uji kointegrasi dengan Eagle-Granger dua langkah ini menggunakan residual pada model regresi antara Yt dan Xt yaitu: Selanjutnya adalah dilakukan uji akar unit yaitu menggunakan Audmented Dickey-Fuller Test (ADF) pada residual regresi tersebut. Jika hipotesis adanya akar unit ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa dan berkointegrasi.Dalam keadaan di mana variabel terikat dan bebas tidak stasioner namun berkointegrasi, model yang cocok digunakan adalah Error Correction Model (ECM) (Rosadi, 2011). 2.3 Autoregressive Distributed Lag (ARDL) Distribution-lag model adalah jika model regresi tidak hanya mencakup nilai sekarang tetapi juga nilai masa lalu (lag) dari variabel penjelas (X). Sedangkan autoreggresive distributed lag adalah model yang mencakup satu atau lebih nilai masa lalu (lag) dari variabel terikat diantara variabel penjelasnya. Model regresi yang memasukkan nilai variabel yang menjelaskan nilai masa kini atau nilai masa lalu (lag) dari variabel tak bebas sebagai salah satu variabel penjelas disebut Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Model ini dapat membedakan respon jangka pendek dan jangka panjang dari variabel tak bebas terhadap satu unit perubahan dalam nilai variabel penjelas (Gujarati,2003) Model ARDL dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada keadaan dimana Yt dan Xt tidak stasioner tetapi mempunyai kointegrasi, maka model yang cocok adalah model Error Correction Model (ECM). tetapi jika keadaan dimana Yt dan Xt tidak stasioner dan juga tidak mempunyai kointegrasi, maka model yang cocok adalah model ARDL. Model ARDL untuk keadaan dimana Yt dan Xt yang tidak stasioner dan tidak berkointegrasi adalah sebagai berikut (Rosadi,2011): 2.4 PenentuanPanjang Lag Untuk menentukan panjang lag yang ingin ditentukan dapat menggunakan metode dari Alt dan Timbergen. Metode tersebut menggunakan prosedur berurutan untuk mendapatkan lag optimum dari 386 model ARDL ( ,…., , yaitu dengan mulai dari meregresikan Yt pada Xt, kemudian meregresikan Yt pada Xt dan Xt-1, kemudian diteruskan meregresikan Yt pada Xt, Xt-1, dan Xt-2 dan seterusnya sampai berhenti jika koefisien regresi dari variabel lag tersebut mulai menjadi tidak signifikan secara statistik atau paling tidak koefisien dari salah satu variabel berubah tanda dari negatif ke positif atau positif ke negatif (Gujarati,1995). 3. METODOLOGI Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari kurs tiga mata uang yaitu US dollar, Euro, dan Yen terhadap rupiah perhari. Data kurs mata uang disebut variabel bebas dan harga saham PT. Astra International Tbk di mana harga saham yang di ambil merupakan harga saham yang telah telah ditutup per hari dan merupakan harga saham untuk keesokan harinya dan disebut variabel terikat. Kedua data tersebut di ambil per hari mulai april 2013 sampai maret 2014 yang diperoleh dari www.xe.com untuk data kurs dan www.idx.co.id untuk data saham. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan plot pada data lalu dilanjutkan dengan melakukan uji stasioneritas pada ragam dan rata-rata. Melakukan transformasi Box-Cox dan metode differencing pada data jika data tidak stasioner. Setelah data telah stasioner selanjutnya melakukan uji kointegrasi dengan metode Eagle-Granger dua langkah. Jika terdapat kointegrasi maka dilanjutkan dengan model Error Correction Model (ECM). Selanjutnya menentukan panjang lag optimal dengan meregresikan Yt pada masing-masing Xt. Setelah itu menduga parameter model ARDL terhadap data yang telah di differencing jika data tidak stasioner. Lalu dilanjutkan melakukan uji simultan dan uji parsial pada guna pengujian signifikansi model. Setelah model ARDL didapatkan lalu dilakukan inteprestasi pada model. Selanjutnya melakukan uji asumsi klasik, yaitu uji kenormalan galat, uji homokedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi dan yang terakhir membandingkan grafik data hasil model dengan data asli dan dihitung RMSE dan MAPE. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Stasioneritas Uji yang digunakan untuk menguji stasioneritas terhadap ragam yaitu menggunakan metode transformasi Box Cox, data dilihat dahulu nilai λ apakah mendekati 1. Karena nilai λ masing-masing variabel masih belum mendekati 1, maka dapat disimpulkan variabel Saham, Dollar, Euro, dan Yen tidak stasioner terhadap ragam. Setelah dilakukan transformasi, nilai λ pada variabel saham didapatkan sebesar 1.33, variabel Dollar sebesar 0.84, variabel Euro sebesar 0.89 dan variabel Yen sebesar 1.20. Karena nilai λ masing-masing variabel sudah mendekati 1, maka dapat disimpulkan variabel Saham, Dollar, Euro, dan Yen sudah stasioner terhadap ragam Pada pengujian stasioneritas pada rata-rata, Karena data dari semua variabel tidak ada yang stasioner pada rata-rata, maka untuk mendapatkan data yang stasioner pada rata-rata digunakan first difference pada data. Setelah dilakukan first difference pada data, nilai ADF Test Statistic pada variabel saham lebih negatif dari nilai titik kritis 5% dan nilai p-value mempunyai nilai lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan data sudah stasioner pada rata-rata (tidak terdapat akar unit). Begitu pula dengan variabel Dollar, Euro, dan Yen. Nilai ADF Test Statistic pada masingmasing variabel Dollar, Euro, dan Yen lebih negatif dari nilai titik kritis 5%,dan nilai dari p-value pada masing-masing variabel lebih besar dari 0.05, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel Dollar, Euro, dan Yen sudah stasioner pada rata-rata sehingga semua variabel yaitu Saham, Dollar, Euro, dan Yen telah stasioner pada rata-rata 4.2 Uji Kointegrasi Dari hasil pengujian, nilai ADF statistikdari residual lebih besar dari nilai kritis dan nilai pvalue diperoleh sebesar 0.2525 sehingga lebih besar dari α(0.05) maka terdapat akar unit pada residual dan dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan jangka panjang antar variabel saham, dollar, euro, dan Yen. 4.3 Penentuan Panjang Lag Dengan melakukan regresi linier pada masing-masing variabel maka dapat ditentukan panjang lag optimal pada model ARDL. 387 Variabel saham diregresikan terhadap variabel saham sehari sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan dua hari sebelumnya hingga koefisien tanda berubah dari negatif ke positif atau sebaliknya: SHMt = - 1.5 + 0.0630 SHMt-1 SHMt = - 1.5 + 0.0723 SHMt-1 - 0.148 SHMt-2 Setelah dilakukan regresi linier pada masing-masing variabel, maka tanda dari masing-masing koefisiean variabel di ringkas pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.Penentuan Panjang Lag Masing-Masing Variabel Variabel Saham Dollar Euro Yen 0 Negatif Negatif Negatif 1 Positif Negatif Positif* Positif* Lag 2 Negatif* Negatif - 3 Negatif - 4 Positif* - *maksimal lag Pada lag 0 semua koefisien pada variabel dollar, euro, dan yen bernilai negatif. Maka lag diteruskan hingga lag 1 dan diperoleh perubahan tanda pada koefisien variabel euro dan yen yang berubah dari tanda negatif menjadi positif. Pada lag 2 variabel saham berubah tanda pada koefisien dari positif ke negatif. Sedangkan koefisien variable dollar baru berubah tanda dari negatif menjadi positif pada lag 4. Maka dari itu diperoleh maksimal untuk masing-masing variabel adalah variabel saham mempunyai maksimal lag 2 , variabel dollar mempunyai maksimal lag 4 , variabel euro mempunyai maksimal lag 1, dan variabel yen mempunyai maksimal lag 1. 4.4 Pendugaan Parameter Parameter untuk model ARDL yang diperoleh adalah sebagai berikut: ΔSHMt = 0.0134 + 3.26E-02 ΔSHMt-1 – 1.90E-01 ΔSHMt-2 + 7.50E-08 ΔDLRt – 1.03E-07 ΔDLRt-1 – 1.01E-07 ΔDLRt-2 – 6.20E-08 ΔDLRt-3 + 2.69E-08 ΔDLRt-4 + 3.95E-09 ΔEURt + 3.60E-08 ΔEURt-1 – 4.24E-10 ΔYENt – 2.33E-11 ΔYENt-1 + εt 4.5 Pengujian Parameter Pada pengujian simultan, Pada hasil didapatkan nilai Fhit sebesar 8.73 dan nilai P value sebesar 0.000001. Karena nilai Fhit > Ftabel atau nilai Pvalue < α(0.05)maka dapat disimpulkan variabel bebas telah mempengaruhi signifikasi variabel terikat. Untuk pengujian parsial, dengan tingkat kepercayaan 90% didapatkan hasil variabel-variabel yang memberikan kontribusi secara signifikan terhadap variabel terikat adalah SHMt-2 , DLRt-2, dan YENt. maka model ARDL dari variabel saham (SHM), dollar (DLR), dan yen (YEN) yang diperoleh adalah sebagai berikut: ΔSHMt = 0.038 – 1.67E-01ΔSHMt-2 – 6.44E-08 ΔDLRt-2 - 2.33E-10 ΔYENt + εt Pengujian asumsi klasik yaitu galat menyebar normal, non heterokedastisitas, non autokorelasi, dan multikolinieritas pada model telah terpenuhi. 5. KESIMPULAN Variabel yang mempunyai pengaruh paling besar pada harga saham yaitu nilai harga saham pada 2 hari sebelumnya, variabel yang berpengaruh terbesar kedua adalah variabel dolar pada dua hari sebelumnya dan variabel mempunyai pengaruh paling kecil adalah variabel yen pada hari sekarang. DAFTAR PUSTAKA Gujarati, D. (1995), Ekonometrika dasar, Erlangga, Jakarta. Gujarati, N.D.,(2003), Basic Econometrics.4th ed, McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Rosadi, D. (2011), Analisis Ekonometrika & Runtut Waktu Terapan dengan R, Andi, Yogyakarta. 388