POLA PEMBERIAN MAPASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP STATUS GIZl BAY1 DAN ANAK BADUTA Dl KECAMATAN WINONGAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVlNSl JAWA TlMUR OIeh MASNIARITA T. SILALAHI JURUSAN GlZI MASYARAKAT DAN SUMBEROAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992 RINGKASAN MASNIARITA T. SILALAHI. Pola Pemberian MAPASI Dan Pengaruhnya Terhadap Status Gizi Bayi Dan Anak Baduta Di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur (Di bawah bimbingan SUPWIATIN GUHARDJA dan YAYUK F. BALIWATI). Masa bayi dan di bawah usia dua tahun (baduta) merupakan masa yang cukup kritis. Anak pada masa tersebut perlu mulai diperkenalkan dengan makanan untuk mendampingi AS1 (MAPASI) yang pernberiannya lama-kelamaan berkurang. MAPASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan anak baduta yang mungkin tidak terpenuhi dari konsumsi AS1 saja. Oleh karena itu, peranan ibu dalam pemberian MAPASI yang tepat sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pola pemberian MAPASI serta pengaruhnya terhadap status gizi bayi dan anak baduta. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan RI di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur pada tahun 1987, sampel yang diteliti adalah 100 rumahtangga yang memiliki anak berusia 0-24 bulan, dengan ibu rumahtangga sebagai responden. Dari data tersebut, hubungan yang ingin dilihat adalah pengaruh pola pernberian MAPASI terhadap status gizi bayi dan anak baduta, dan beberapa faktor yang diduga mernpengaruhi pola pemberian MAPASI, yaitu pekerjaan ibu (status kerja, jenis pekerjaan, waktu kerja) dan pengetahuan ibu tentang makanan bayi dan anak. Faktor pengetahuan ibu tentang makanan bayi dan anak itu sendiri diduga dipengaruhi oleh pendidikan ibu, keterlibatannya dalam masyarakat, dan pemanfaatan media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian MAPASI yang dilihat dari usia mulai pemberian, frekuensi pemberian, bentuk MAPASI, dan konsumsi gizi MAPASI di Kecamatan Winongan masih kurang tepat. Pola pemberian MAPASI tersebut, yakni ketepatan bentuk MAPASI dipengaruhi oleh waktu kerja ibu, dan konsumsi energi dan vitamin A MAPASI dipengaruhi oleh status kerja, waktu kerja ibu, dan pengetahuannya tentang makanan bayi dan anak. Sedangkan pengetahuan ibu tentang makanan bayi dan anak berkaitan dengan keterlibatan ibu dalam masyarakat dan pemanfaatan media massa. Status gizi bayi dan anak baduta pada urnumnya kurang ( > 80 persen). Dalam penelitian ini status gizi tersebut dipengaruhi oleh pola pemberian MAPASI, yaitu hanya oleh ketepatan bentuk MAPASI. Adapun faktor yang lebih berpengaruh terhadap pola pemberian MAPASI adalah waktu kerja ibu. POLA PEMBERIAN MAPASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP STATUS GIZI BAY1 DAN ANAK BADUTA DI KECAMATAN WINONGAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oieh MASNIARITA T. SILALAHI A 24.1319 JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SWERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTAhTAN NSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992 Judul : POLA PEMBERIAN MAPASI DAN PENGARUHNYA Nama Mahasiswa : MASNIARITA T. SILALAHI Nomor Pokok : A24.1319 TERHADAP STATUS GIZI BAY1 DAN ANAK BADUTA DI KECAMATAN WINONGAN, KABUPATEN PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR Menyetujui : Dosen Pembimbing I / Dosen Pembimbing I1 I : 3 ?, 1 ./--' Ir. ~ u u r i m nGuhardia, MS NIP. 130203576 Tanggal Kelulusan : 2 2 FEB 1992 Ir. Yavuk F. Baliwati NIP. '131669944 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, di Jakarta pada tanggal 24 Desember 1968, dari orangtua bernama Adian Silalahi dan Risrnaya br. Parhusip. Jenjang pendidikan penulis mulai tahun 1975 adalah Sekolah Dasar yang ditamatkan pada tahun 1981 di SD Cenderawasih, Jakarta. Penulis rnenyelesaikan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1984 di Sekolah Indonesia Bangkok, Thailand. Pada tahun 1987 penulis lulus Sekolah Menengah Atas dari Sekolah Indonesia Bangkok, Thailand dan pada tahun tersebut juga diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK. Pada tahun 1988 penulis rnemilih Jurusan Gizi Masyarakat Dan Surnberdaya Keluarga pada Fakultas Pertanian. KATA PENGANTAR Uraian mengenai pemberian makanan pendamping AS1 dipaparkan dalam skripsi ini. Pemberian makanan diketahui dapat menentukan status gizi; maka pengaruh pemberian makanan pendamping AS1 terhadap status gizi bayi dan anak di bawah usia dua tahun sekalian dikemukakan juga. Segala puji dan syukur penulis naikkan bagi Tuhan Yang Mahakasih karena berkat dan penyertaan-Nya yang memampukan penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Ibu Ir. Suprihatin Guhardja, MS dan Ibu Ir. Yayuk F. Baliwati yang telah berbaik hati dan penuh kesabaran membimbing penulis sejak penyusunan usulan penelitian hingga penulisan skripsi. Bimbingan tersebut sungguh membantu penulis dalam memahami secara ilmiah kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga semakin membuka wawasan penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada : 1. Ibu Sientje Masoara, MCH dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan atas kebaikannya membantu penulis dalam penyediaan data dan keterangan untuk penelitian dan penulisan skripsi. 2. Ibu Ir. Dwi Hastuti yang memberikan pikiran dan sarannya dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Keluarga tercinta, yaitu Papa, Mama, Farel, Parulian, yang selalu berdoa, mendampingi, memberi semangat dan pendapat, serta menyediakan segalanya selama penelitian dan penulisan skripsi. 4. Saudara-saudara dan teman-teman yang berdoa dan mendorong selama ini, yang tidak dapat disebut satu per satu.