BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Terhadap Pariwisata Istilah pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata.Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang (H. Oka A. Yoeti :1996:112). Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu sementara. Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya wisata mengandung unsur yaitu : 1. Kegiatan perjalanan 2. Dilakukan secara sukarela 3. Bersifat sementara 4. Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan pengertian daya tarik wisata menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 yaitu segala suatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata. Batasan pariwisata bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang dimana belum ada keseragaman sudut pandang. Seperti yang dikemukakan oleh para ahli pada tabel berikut ini : 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ No Pendapat Pengertian Pariwisata 1 E. Guyer Freuler dalam Pariwisata dalam artian modern adalah Yoeti merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan di atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan 2 H. Oka A. Yoeti Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tapi semata-mata untuk menikmati perjalanan guna bertamasya atau rekreasi dan untuk menutupi kebutuhan yang beraneka ragam. Pengertian ini dapat dipahami bahwa unsur pokok dari pariwisata adalah adanya unsur perjalanan, unsur tempat, aktivitas perjalanan, adanya unsur waktu, unsur tempat dan tujuan serta pemenuhan kebutuhan 3 Koen Meyers (2009) Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuantujuan lainnya. 4 Nyoman (2003:33) S. Pendit Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan pelabuhan (laut atau udara), jalanjalan raya, pengangkutan setempat,program program kebersihan atau kesehatan, pilot proyek sasana budaya dan kelestarian lingkungan dan sebagainya. Yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ bersangkutan maupun bagi wisatawan pengunjung dari luar. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyekproyek berbagai sektor bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana pada gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri lainnya 5 Sinaga (2010) Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang terencana, yang dilakukan secara individu maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan suatu bentuk kepuasan dan kesenangan semata 6 Richard Sihite Marpaung dan (2000:46-47) 7 Undang – Undang No 10 Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan Tahun 2009 yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daaerah dan pengusaha dalam Suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk Bahar sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam Tabel 2.1 Pendapat Para Ahli dan Menurut Undang-Undang Tentang Pariwisata Berdasarkan beberapa pengertian pariwisata di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah “suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih yang diselenggarakan dalam jangka waktu yang pendek dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud untuk bertamasya atau rekreasi”. Selain itu, dapat dikatakan bahwa orang yang melakukan perjalanan dalam berwisata akan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pergi dari tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat asalnya. 2.2 Tinjauan Terhadap Hotel 2.2.1 Pengertian Hotel 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan tempak makan orang yang sedang dalam perjalanan. 2. Menurut AHMA (American Hotel and Motel Association) adalah sebuah bangunan yang dikelola secara komersial, dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pelayanan penyucian pakaian, dan dapat menggunakan fasilitas perabotan, serta menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. 3. Menurut William Dudley Hunt (Encyclopedia of Architecture), dapat American hotel adalah suatu bangunan dimana wisatawan memperoleh makanan, penginapan, hiburan, dan pelayanan lainnya. 4. Menurut SK Menparpostel No KM 34/HK103/MPPT-87 menyebutkan, hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minuman, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan didalam keputusan pemerintah. Berdasarkan pengertian menurut beberapa sumber yang berbeda dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan bangunan fisik yang menyediakan jasa penginapan, pelayanan makanan dan minuman serta jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum, serta dikelola secara komersial. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2.2 Sejarah Singkat Perhotelan Menurut buku “Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran” oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo. Sebagaimana yang telah kita kenal sekarang apa yang disebut dengan hotel, berawal sejak permulaan abad masehi yaitu dengan usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel, sebagaimana juga jenis akomodasi lainnya dari kata “inn” yang tidak lain adalah usaha yang menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan untuk menginap, dan pada umumnya sebuah kamar yang disewakan dan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama. Pada mulanya “inn” sering pula disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian fasilitasnya ditingkatkan dengan dilengkapi oleh bak penyediaan air untuk mandi dan kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman. Tentu saja semuanya itu masih dalam keadaan yang paling sederhana. Pada abad ke-6, dengan mulai dipergunakannya uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790. Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, yakni dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrik. Hal ini dengan sendirinya mendorong dunia usaha untuk berlomba-lomba memasarkan dan menjual barang-barang produksinya masing-masing. Akibatnya lebih banyak lagi orang yang harus melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain, padahal masa-masa tersebut keamanan dan ketertiban belum sebaik sekarang dimana masih sering terjadi pembegalan dan perampokan sehingga para pejalan lebih baik memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dan memberikan rasa aman kepadanya dan bermalam untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tahun 1129 telah tercatat adanya inn di kota Canterburry, Inggris, sedangkan di Amerika Serikat inn tertua dibangun pada tahun 1607. Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai sebanyak 73 kamar, yang kemudian walaupun dirasakan janggal pada awal pengoperasiannya, dalam waktu singkat menjadi buah bibir dan segera menjadi pusat segala kegiatan di kota tersebut. Kemudian di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun 1829 dibuka hotel dengan nama “The Tremont House”, yang kemudian sering dianggap sebagian oleh para ahli sebagai cikal bakal perhotelan modern, hotel itulah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar single dan double, dan yang kemudian juga pada setiap kamar dilengkapi dengan kunci masingmasing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan amsakan perancis ke dunia perhotelan. Dengan segera hotel ini menjadi terkenal dan selalu menjadi tempat persinggahan yang ramai. Yang terpenting dari hotel ini adalah mulai disadarinya bahwa industri hotel adalah industri penjualan jasa. “The Tremont House” adalah hotel pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam pemberian pelayanan kepada tamunya. Walau demikian pada masa itu masih belum juga disediakan satu kamar mandi untuk setiap kamar maupun alat pendingin/AC yang untuk hal-hal sekarang merupakan suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk dipermodern, tetapi tidak disangsikan lagi keberhasilannya telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru lain yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik mengenai pelayanannya maupun fasilitas-fasilitasnya. Pada permulaan abad ke-20 terjadilah perubahan-perubahan yang cukup berarti dalam industri perhotelan yaitu dengan mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi para pengusaha atau wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan hotel kelas menengah yang lebih sederhana berkembang dengan pesatnya. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tercatat seorang yang bernama Ellsworth M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan konstruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. Industri perhotelan dunia pernah mengalami masa kejayaannya, yakni selama dan sesudah Perang Dunia II, dimana banyak sekali orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru ataupun yang mengungsi dan lain sebagainya, mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan. Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotelhotel membagi jenis-jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat 2 kelompok besar jenis hotel yakni city hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, dauan dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus mengingkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel. Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. 2.2.3 Klasifikasi Hotel 1) Berdasarkan Range Harga 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Budget Hotel : Hotel dengan harga murah yang menyediakan ruangan yang memenuhi kebutuhan dasar seperti tidur dan mandi. Biasanya digunakan oleh turis yang berkeinginan menekan sekecil mungkin pengeluarannya. b. Business Hotel : Hotel dengan harga yang lebih mahal, yang menyediakan ruangan dengan fasilitas yang berstandar tinggi seperti dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Biasanya dilengkapi dengan fasilitas internet, pengamanan yang lebih ketat, jam alarm, coffee maker, restoran, ruang fitness dan lain-lain. c. Luxury Hotel : Hotel dengan harga yang mahal, yang memiliki desain dan fasilitas yang luar biasa. Dengan segala kemegahannya, hotel ini berusaha memenuhi kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta memukau tamu yang datang, biasanya dilengkapi dengan fasilitas spa, ballroom, restoran bintang 5, kolam renang dan sebagainya. 2) Berdasarkan Jumlah Kamar a. Small Hotel : Jumlah kamar kurang dari 50 kamar b. Medium Hotel : Jumlah kamar antara 50 – 100 kamar c. Large Hotel : Jumlah kamar lebih dari 100 kamar 3) Berdasarkan Bintang Menurut keputusan Direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No 22/U/IV/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri 1996 : 9) Klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1- 5. Semakin banyak bintang yang dimiliki pada suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Klasifikasi ini merupakan kriteria penggolongan hotel berdasarkan jumlah poin yang didapatkan dari hasil penilaian kualitas yang meliputi kualitas fisik dan bangunan, operasional dan manajemen, servis dan pelayanan. Yang memberikan penilaian adalah Departemen Pariwisata beserta Himpunan Asosiasi Hotel Restoran. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Hotel bintang 1 : minimal 15 kamar dengan luas minimum 20m 2 b. Hotel bintang 2 : minimal 20 kamar dengan luas minimum 22m 2 dan suite room minimum 1 unit dengan luas 44m2 c. Hotel bintang 3 : minimal 30 kamar dengan luas minimum 24m 2 dan suite room minimum 2 unit dengan luas 48m2 d. Hotel bintang 4 : minimal 50 kamar dengan luas minimum 24m 2 dan suite room minimum 3 unit dengan luas 48m2 e. Hotel bintang 5 : minimal 100 kamar dengan luas minimum 26m2 dan suite room minimum 4 unit dengan luas 52m2 Gambar 2.1 Hotel bintang 5 The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta (sumberhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pacific_Place 22/03/2016) 4) Berdasarkan Lokasi a. City Hotel : Hotel yang terletak persis di kota dimana sebagian besar pengunjungnya adalah pebisnis b. Urban Hotel : Hotel yang terletak di kota c. Suburb Hotel : Hotel yang terletak di pinggiran kota d. Resort Hotel : Hotel yang terletak di area wisata, berdasarkan lokasinya dibagi lagi dalam beberapa jenis yaitu mountain resort, hill resort, lake resort, beach resort, forest resort e. Airport Hotel : Hotel yang terletak di dekat airport yang biasanya dikunjungi oleh penumpang yang transit 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.2 Sheraton Bandara Hotel, Tangerang (Sumber: Google.com diakses pada 22/03/2016) 5) Pengelompokkan Tamu Hotel a. Berdasarkan Tipe Tamu Family Hotel : Hotel untuk tamu yang menginap bersama dengan keluarga Business Hotel : Hotel untuk para kalangan pebisnis Tourist Hotel : Hotel untuk wisatawan Transit Hotel : Hotel untuk tamu yang transit atau singgah sementara CureHotel : Hotel untuk tamu yang sedang dalam proses penyembuhan atau pengobatan medis. b. Berdasarkan Maksud dan Tujuan Konvensi : mengikuti konvensi yang diadakan di daerah tersebut. Bisnis : bertujuan melakukan bisnis, dagang, urusan diplomatic, konferensi Kegiatan olahraga : megikuti kejuaraan olahraga yang diadakan di hotel tersebut Misi keagamaan : bertujuan memperingati hari besar agama, pernikahan, pelayanan social keagamaan Liburan : bertujuan melakukan rekreasi atau acara keluarga dan lain-lain c. Berdasarkan Asal Negara Pengunjung Domestik : berasal dari daerah atau kota di dalam Negara tersebut 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pengunjung Asing : berasal dari luar Negara Pengunjung Lokal : berasal dari daerah atau kota setempat 6) Klasifikasi berdasarkan Harga Jual kamar menurut Knowledge on Hotel Operation oleh Balai Pendidikan dan Latihan Kepariwisataan : a. Europanplan hotel : Merupakan hotel dengan biaya untuk harga kamar saja b. American planhotel : Hotel dengan biaya rate kamar sudah termasuk dengan biaya makan. Dibagi menjadi 2 yaitu : Full American plan hotel : Sudah termasuk dengan makan pagi, siang dan malam Modified American plan hotel : Sudah termasuk dengan 2 kali makan (pagi dan siang atau pagi dan malam) c. Continental plan hotel : harga kamar sudah termasuk dengan continental breakfast d. Bermuda planhotel : Harga kamar sudah termasuk dengan American Breakfast. 7) Klasifikasi berdasarkan cara pengoperasiannya menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia : a. Hotel internasional, bertaraf internasional, berdasarkan fasilitas, pelayanan dan perlengkapannya dengan standart internasional. b. Hotel wisata, bertaraf nasional, fasilitas, perlengkapan dan pelayanannya memenuhi persyaratan untuk menampung para wisatawan dengan tarif lebih rendah dari pada hotel internasional. c. Hotel biasa dan losmen, fasilitas lebih sederhana dengan mengutamakan akomodasi, fasilitas makan dan minum. 8) Jenis-jenis Guest Room menurut buku Front Office Jurusan Perhotelan oleh Richard Sihite, S. Sos) : a. Standard atau Moderate Room Kamar yang harganya paling murah di suatu hotel, karena fasilitas yang diberikan merupakan standar yang berlaku bagi hotel 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tersebut. b. Deluxe Room / Superior Room Kamar yang satu tingkat lebih baik daripada standard room, fasilitasnya pun lebih baik. c. Suite Room / Ordinary Suite Kamar suite dengan fasilitas standard yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, dan ruang tamu yang terpisah dengan tempat tidur. d. Deluxe Suite / Executive Suite Kamar yang kondisinya setingkat lebih baik daripada suiteroom, dilengkapi dengan working table. e. Diplomatic Suite Kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada satu di dalam suatu hotel.Ukurannya dua kali executive suite dan biasanya diperuntukkan bagi para pejabat setingkat menteri atau duta besar. f. Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite Kamar yang paling istimewa.Kamar ini merupakan kebanggaan atau trademark bagi hotel yang bersangkutan.Biasanya kamar ini digunakan sebagai alat promosi yang memberikan ciri khas terhadap hotel tersebut.Presidential Suite biasanya terletak di lantai teratas.Ada pula hotel yang menyediakan fasilitas hellypad untuk pendaratan helicopter didepan kamar tersebut.Biasanya hanya ada satu kamar dalam satu hotel. Gambar 2.3 Presidential Suite, The Ritz Carlton, Jakarta (Sumber: Google.com diakses 22/03/2016) 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Ada beberapa istilah lain dalam penggolongan jenis kamar di hotel, antara lain : 1. Connecting Room Dua buah kamar atau lebih yang dihubungkan dengan pintu penghubung (connecting door). 2. Adjoining Room Dua buah kamar yang saling bersisian/berdekatan 3. Adjacent Room Dua buah kamar atau lebih yang saling berhadap-hadapan. 9) Syarat-syarat kamar tidur hotel (menurut buku : Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo) yaitu : 1. Dinding kamar tidur kedap suara, untuk menghindari kebisingan suara yang datang dari luar manapun dalam hotel sendiri 2. Pintu-pintu kamar hotel harus dilengkapi dengan alat pengaman 3. Seluruh lantai dilapisi dengan karpet 4. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar 5. Tersedia alat pengatur udara di kamar tidur yaitu ventilasi dan exhaust fan (alat pembuangan uap atau gas yang ada di kamar mandi) 6. Tersedia sekurang-kurangnya satu stop kontak di setiap kamar dan satu lagi di kamar mandi 7. Dinding kamar mandi harus terbuat dari bahan yang kedap air 8. Tersedia fasilitas instalasi air panas dan dingin. 10) Perlengkapan standar kamar tamu hotel (menurut buku : Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo) yaitu : 1. Tempat tidur dengan perlengkapan untuk satu atau dua orang sesuai dengan ukuran kamar standart. a. Spring mattres dengan pegas yang tetap dan kuat/stabil. b. Satu atau dua bantal 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Tiga lembar sprei, yang salah satunya untuk top sheet (penutup selimut) d. Satu buah selimut per satu tempat tidur e. Satu buah bed cover per satu tempat tidur f. Satu buah bed ped (alas tempat tidur di bawah sprei) untuk satu tempat tidur g. Dianjurkan untuk menyediakan berbagai jenis bantal atas permintaan tamu (kapuk,busa,bulu) h. Semua perlengkapan tempat tidur harus selalu dalam keadaan baik dan terawat. 2. Lemari pakaian dengan 8 buah gantungan baju 3. Meja kecil/nakas disamping tempat tidur dengan lampu 4. Meja rias dengan kaca dan kursinya 5. Meja dengan 2 seat sofa 6. Luggage rack (rak tempat penyimpan barang) 7. Keranjang sampah 8. Tempat air minum dengan dua buah gelas yang telah dimasukkan dalam kantong steril 9. Kantong tempat cucian pakaian 10. Sebuah map lengkap dengan isinya, minuman kertas-kertas untuk menulis surat, amplop surat, blanko telegram dan pulpen. 11. Door knob atau tanda yang digantung di knob pintu (don’t disturb sign) atau tanda dari lampu. 12. Sebuah kaca rias panjang ukuran 160cm dipasang di dinding dengan jarak 10cm dari dasar lantai. 13. Daftar cucian (laundry/dry cleaning list) 14. Kartu pesanan makan pagi (door knob menu) 15. Daftar menu makanan dan minuman (door service menu) 16. Lampu yang menyala secara otomatis bila saluran PLN putus. 17. Petunjuk pelayanan hotel 18. Alat pembersih sepatu 19. Kotak yang berisi peralatan menjahit sederhana seperti jarum, benang dsb. 20. Asbak, minimum 2 buah korek api (di smooking room) 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21. Saluran program music hotel dan program radio umum 22. Sebuah televisi berwarna dengan program TV pemerintah, swasta dan luar negeri 23. Sebuah lemari es yang dilengkapi dengan berbagai macam minuman atau minibar 24. Saluran telepon untuk keperluan intern dan ekstern 25. Buku petunjuk telefon 26. Buku petunjuk cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran dalam dua bahasa (bahasa Negara setempat dan Inggris) 27. Kotak penyimpanan barang berharga (safe deposit box) 28. Dan lain-lain yang dianggap perlu. 2.2.4 Bagian-bagian Hotel menurut William Dudley Hunt, 270 Menurut sifatnya, ruang yang ada di hotel dapat dikelompokkan kedalam 3 area utama, yaitu: a. Public Area Area yang dapat dimasuki oleh umum, baik oleh tamu maupun karyawan. b. Guestroom Area Daerah ini merupakan daerah pribadi dari tamu penyewa ruang hotel tersebut. c. Service Area Area ini merupakan area yang dipakai oleh para karyawan hotel dalam melaksanakan tuags pelayanan terhadap para tamu dan tugas-tugas pengelolaan lainnya 2.2.5 Persyaratan Hotel Unsur-unsur persyaratan fisik A. Lokasi dan lingkungan 1) Mudah dicapai kendaraan umum atau pribadi roda empat langsung ke area hotel 2) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, dan serangga 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ B. Taman 1) Taman didalam atau diluar bangunan 2) Terpelihara bersih dan rapi bagi taman yang memiliki kolam hias yang berisi ikan C. Tempat parkir 1) Kapasitas 1 tempat parkir per 6 kamar hotel 2) Rambu lalu lintas satu arah in out 3) Pos jaga atau ruang tunggu dengan tempat duduk 4) Tidak becek atau tersedia saluran air D. Olahraga dan rekreasi 1) Kolam renang dewasa dan anak-anak terpisah atau digabung dan dilengkapi dengan pengamanan 2) Fasilitas pool deck sekeliling kolam, locker terpisah untuk pria dan wanita, toilet umum terpisah untuk pria dan wanita, luas locker dan toilet umum masing-masing 0,6m2/kamar, shower untuk pria dan wanita, gudang perawatan bahan, air dan perawatannya, petunjuk yang jelas tentang kedalaman kolam renang, tempat cuci kaki, penjaga keselamatan, lampu didalam kolam dan life saving equipment (ban dan tali) 3) Hotel menyediakan 2 sarana olahraga dan rekreasi lainnya yang merupakan pilihan dari fitness center, sauna, squash, game room, bowling atau tenis E. Bangunan 1) Keadaan bangunan bersih dan terawatt dengan baik (tidak berdebu, berlumut, saran laba-laba dan lain sebagainya) 2) Pengaturan hotel diatas sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan arus tamu, karyawan dan arus barang atau produksi hotel 3) Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam ruang lobby, restoran, kamar tidur atau function room 4) Transportasi mekanis/lift/elevator untuk 4 lantai keatas. Lift tamu dipisahkan dengan lift pelayan, kapasitas setiap lift minimal 6 orang/beban 450 kg 5) Tersedia air cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6) Tersedia pembangkit listrik cadangan dengan kapasitas minimal 50% dari kapasitas PLN 7) Pendingin/AC dengan sistem central atau AC unit, dan untuk ruangan tanpa AC, ventilasinya harus baik 8) Tersedia ruang mekanik / workshop 9) Tersedia telefon 6 saluran untuk sambungan lokal, interlokal dan internasional 10) Tersedia saluran telefon dalam (house phone) dengan saluran minimal sama dengan jumlah kamar 11) Tersedia PABX 12) tersedi sentral video / TV, sentral radio dan musik pengiring, sentral paging sistem termasuk car call 13) Tersedia alat deteksi dini (asap/panas) disetiap ruangan 14) Tersedia alat pencegah kebakaran (fire extinguisher, fire hydrant, sprinkler system dan alat kontrol lokasi kebakaran. 15) Tersedia petunjuk cara penyelamatan diri di setiap koridor 16) Tersedia pintu dan tangga darurat yang jelas dengan tanda yang jelas 17) Untuk hotel yang lebih dari 4 lantai, kamarnya harus dilengkapi dengan pintu tahan api F. Kamar tamu 1) minimal kamar standard 100 termasuk suite room 2) semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam 3) luas minimal kamar standard 26m2 dan kamar suite 52m2 4) kamar kedap suara, terhindar dari sumber kebisingan baik dari luar maupun dalam 5) ukuran tempat tidur 1 oranng 200x100cm, untuk 2 orang 200x160cm G. Ruang makan 1) Restoran minimal 3 buah dengan jenis yang berbeda seperti coffee shop, speciality (grill, Chinese, Japanese) dan satu restoran lainnya 2) Jumlah temoat duduk sebanding dengan luas restoran yaitu 1,5m2/tempat duduk 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3) Tinggi restoran minimal 2,6m 4) Restoran yang letaknya tidak berdampingan dengan lobi dilengkapi dengan toilet umum terpisah untuk pria dan wanita H. Bar 1) Hotel menyediakan 1 bar yang terpisah dengan restoran 2) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar yaitu 1,1m2/tempat duduk I. Function room 1) hotel menyediakan function room minimal 1 buah dengan pintu masuk terpisah dari lobby 2) tersedia pre function room J. Area publik 1) Lobi minimal seluas 100m2 2) Hotel menyediakan lounge dengan meja dan kursi sofa 3) Toilet umum pria dengan minimal urinoair 4 buah, WC 2 buah, tempat cuci tangan, sabun dan kaca rias, alat pengering tangan, asbak, tissue beserta tempat sampah yang ditutup 4) Toilet umum wanita dengan minimal WC 3 buah, shower, ruang rias dengan kaca dan kursi rias, tempat cuci tangan, sabun dan kaca rias, alat pengering tangan, asbak, tissue dan tempat sampah yang ditutup 5) Lebar koridor minimal 1,8m dengan ingkat kebisingan 40db K. Ruangan yang disewakan 1) Minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda seperti bank / money changer, biro perjalanan, agen penerbangan, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon kecantikan L. Tersedia poliklinik dan paramedis M. Dapur 1) Luas dapur minimal 40% dari luas restoran 2) Terdiri atas ruang persiapan, ruang pengolahan, ruang penyimpanan bahan makanan, ruang administrasi atau chief, ruang pencucian dan penyimpanan peralatan dan ruang tempat penyimpanan bahan bakar gas atau elpiji untuk dapur 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ N. Area administrasi 1) Front office dengan tempat penerimaan tamu, informasi, kasir, ruang penitipan barang berharga, penitipan barang tamu, ruang pemesanan kamar hotel, ruang pimpinan front office dan ruang operator telefon. 2) Kantor pengelola hotel terdiri dari kantor pimpinan hotel, wakil pimpinan, pimpinan restoran dan bar, kantor pemasaran, kantor personalia, kantor pembelian atau pengadaan dan kantor keuangan 3) Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 per 40 kamar 4) Tersedia ruang lost and found seluas minimal 10m2 5) Tersedia ruang binatu seluas 100m2 6) Ruang untuk karyawan berisi locker, toilet, ruang makan, dan ruang ibadah 2.2.6 Aspek teknis perancangan A. Tata letak Program Ruang Dalam melakukan perencanaan program ruang, dilakukan pembagian zoning yaitu: public, semi public, private dan service area. Public area meliputi lobby, lobby lounge dan front office. Semi public area meliputi health club, travel agent, business center, gift shop, food and beverage, meeting room Private area meliputi guestroom, toilet, safety box Organisasi Ruang Hotel Susunan organisasi ruang pada dasarnya, memiliki kesamaan, karena setiap hotel mempunyai pelayanan yang sama yaitu pelayanan penginapan, makan dan minum. Menurut Walter Rutes and Richard Penner dalam buku Hotel Planning and Design, hal 257, membedakan organisasi ruang hotel menurut fungsinya, terdiri dari: Menurut fungsi: 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Public Space, merupakan kelompok ruang umum termasuk lobby utama, front office dan function room. 2. Consession and rentable space, merupakan kelompok ruang yang disewakan untuk melayani keperluan tamu hotel dan juga usaha bisnis lainnya yang terpisah dari kegiatan hotel. 3. Food and Beverage Store Space, kelompok ruang yang melayani bagian makan dan minum bagi tamu yang menginap maupun yang tidak menginap. Termasuk kelompok ini adalah restaurant, coffee shop, bar, kitchen dan gudang. 4. General service space, kelompok ruang pelayanan secara umum meliputi bagian penerimaan (receiving) storage empoyee’s room, employee dining room, laundry, linen room, house keeping dan maintenance. 5. Guest Room Service, kelompok yang terdiri dari atas ruang tidur bagi tamu yang menginap, dilengkapi fasilitas untuk ruang tidur, toilet, koridor, lift dan perlengkapan lainnya. 6. Recreation and Sport Space, kelompok fasilitas rekreasi olahraga yang biasanya diproritaskan untuk para tamu hotel yang memerlukannya dan ruang ini ternuka untuk masyarakat luar. (Hotel Planning and Design, Walter A. Rutes and Richard Penner) B. Tata suara Semua sumber bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari dianggap sebagai bising. Sumber bising utama dalam pengendalian bising lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu: 1. Bising Interior Merupakan sumber bising yang paling sering dibuat oleh manusia, seperti alat-alat rumah tangga, radio, televise, pembicaraan yang keras, naik turun tangga, orang yang berpindah tempat dan sebagainya. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Bising Luar (outdoor) Merupakan bising yang paling mengganggu, dalam hal ini berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor, transportasi, industry, pembangunan gedung dan sebagainya. C. Syarat Penerangan pada Hotel Dalam peraturan Menteri Parekraf PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel terdapat persyaratan tidak mutlak yaitu tingkat kebisingan kamar dan toleransi pencahayaan yang diisyaratkan. Dalam persyaratan tidak mutlak disebutkan bahwa kenyamanan suara antara 30-35 Db untuk beberapa area. Sedangkan untuk pencahayaan terbagi menjadi beberapa ketentuan indeks pencahayaan sesuai dengan area masing-masing Dapur, Sirkulasi udara dan pencahayaan dengan index 200 lux Lobby, Pencahayaan dan sirkulasi udara di lobby30ltr/detik/orang & pencahayaan 350 lux. Restaurant, 9 watt atau 250 lux/m2 Persyaratan ini menjadi penting untuk dipatuhi manajemen dan pemilik hotel mengingat terkait dengan keamanan, kenyamanan tamu serta karyawan selama melakukan pekerjaan dan aktivitas keseharian. Bagi karyawan tingkat pencahayaan yang rendah akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap motivasi bekerja. Tabel Persyaratan Penerangan pada Hotel No Fungsi Bangunan Tingkat Tingkat Suara Pencahayaan (dB) (lux) 40 ~ 50 300 1 Lobby 2 Ballroom / 35 ~ 45 Meeting room 200 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keterangan Pencahayaan pada bidang vertikal sangat penting untuk menciptakan suasana/kesan ruang yang baik Sistem pencahayaan harus di rancang untuk menciptakan suasana yang 3 4 250 5 Restoran 35 ~ 45 Dapur 45 ~ 55 Food preparation & cooking General Stores Guest Room 35 ~ 45 6 7 8 9 10 Reception area Front office Laundry Public Toilets Koridor 400 400 400 200 100 40 ~ 50 40 ~ 50 40 ~ 50 35 ~ 45 40 ~ 50 sesuai. Sistem pengendalian “switching” dan “dimming” dapat digunakan untuk memperoleh berbagai efek pencahayaan 300 200 200 150 Diperlukan lampu tambahan pada bagian kepala tempat tidur dan cermin Tabel 2.2 Persyaratan penerangan ruang pada hotel (Sumber :Iluminating Engineering Society (IES) 2.2.7 Lalu lintas pengunjung hotel Menurut buku Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati 1. Kelompok tamu/ pengunjung tidak tetap BERMALAM KONFERENSI DATANG REKREASI BISNIS/RELASI MAKAN/MINUM 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ PULANG 2. Kelompok eksekutif hotel BEKERJA DATANG ADMINISTRASI PULANG REKREASI 3. Kelompok karyawan hotel MENGAWASI/ BEKERJA DATANG MELAYANI TAMU MENERIMA BARANG 2.3 Tinjauan Terhadap Bisnis 2.3.1 Pengertian Hotel Bisnis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bisnis yaitu usaha dagang atau usaha komersial dalam dunia perdagangan atau bidang usaha. Sedangkan Hotel Bisnis adalah suatu hotel yang dirancang untuk keperluan orang-orang yang bergerak di bidang bisnis atau orang-orang yang melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis, dimana lokasi hotel bisnis berada di tengah kota di kawasan Central Business District (CBD) dan dilengkapi dengan fasilitas businessequipment seperti faximile dan saluran untuk internet, dan luas kamar minimum adalah 28m 2 untuk kategori hotel bintang 5 dan dari segi desain hotel bisnis memiliki bentuk desain yang lebih formal. Hotel bisnis termasuk dalam kategori City Hotel karena hotel yang terletak di tengah kota dan sebagian besar tamunya yang menginap untuk melakukan kegiatan bisnis. Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam bukunya Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008, hal.52), hotel bisnis merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relatif berada di pusat kota, 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ berdekatan dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga dengan namaCommercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel. Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE). Fasilitas yang tersedia antara lain ballroom, banquet room, dan business center dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, ar af , pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012). Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif tinggal berkisar antara 1 – 3 malam perkunjungan. Berikut karakteristik tamu baik perseorangan maupun grup berdasarkan tujuan dan tipe kamar yang dipesan menurut buku hotel planning and design dalam jurnal Ristya Vidyatama Kusumo (2012): Jenis pengunjung Perorangan Karakter pengunjung Berprofesi sebagai eksekutif muda. Memilih harga menengah keatas Menginap 2 – 4 malam. Pemilihan harga tidak masalah Grup Tujuan Tipe kamar Tours,Club, perkumpulan Budaya, seni, teater, berbelanja Konvensi dan konferensi. Perkumpulan professional. Rapat pelatihan dan perdagangan Queen Size, adanya area makan & kerja. Kamar mandi Standar King, Twin, double – double size Kamar mandi memiliki ruang ganti pakaian. Terdapat area kerja yang baik Tabel 2.3. Karakter Pengunjung Hotel sumber :Hotel Planning and Design, Kusumo, 2012 2.3.2 Aspek Manusia Menurut buku Strategi Pemasaran Hotel oleh Drs. H. Oka A. Yoeti, MBA dalam kategori tamu bisnis yang utama, yaitu : 1. Sales Representative, yang sedang pelanggan 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ melakukan kunjungan 2. Para Executive dan Professional, yang melakukan perjalanan dinas. 3. Mereka yang mengikuti Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) 4. Usahawan yang melakukan perjalanan untuk mengurus bisnis mereka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan sifat dan perilaku tamu khususnya perilaku tamu bisnis (businessman/businesswoman) menurut buku : Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati R (1998) yaitu : a. Melakukan kegiatan utamanya di dalam ruangan. b. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan peluan bisnis. c. Mengusahakan hal-hal yang menguntungkan. d. Dalam kegiatan operasionalnya memerlukan bantuan fasilitas komunikasi elektronik canggih, untuk menghubungi kantor pusatnya atau mitra bisnisnya. e. Sering menjamu mitra bisnis di restoran mewah (fine dining) atau bar hotel. f. Menghendaki kamar yang dapat berfungsi sebagai “kantor sementara” antara lain berisi meja kerja yang luas untuk meletakkan komputer dan 2 saluran telefon. Apabila dimungkinkan ditambah dengan printer dan fax. g. Membutuhkan health club untuk mengisi waktu luang pribadi sambil menjaga kebugaran tubuhnya. h. Tamu bisnis banyak yang datang dengan membawa laptop dan handphone. Berdasarkan pelaku dan macam kegiatan, ruang dalam hotel bisnis dapat dikelompokkan menjadi : A. Public Area Ruang publik yang ada dalam hotel adalah lobby, food & beverages area, function room, shopping arcade, business centre, fasilitas olahraga dan fasilitas rekreasi. Luas area publik ini, yaitu berkisan antara 6% sampai 20% dari total lantai hotel. Pedoman 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ perencanaan dan perancangan organisasi ruangnya adalah meletakkan fasilitas-fasilitas tersebut di sekeliling lobby hotel, tujuannya adalah : 1. Memberi kemudahan pada pengunjung hotel untuk berorientasi dan mudah menemukan fasilitas tersebut. 2. Menyediakan kesempatan terjadinya over-lap pola kegiatan tamu antar fasilitas pada daerah-daerah tertentu, sehingga daerah pada pola kegiatan dapat diminimalkan. 3. Mengurangi crossing antar fasilitas di daerah-daerah tertentu. B. Service Area Yaitu ruang-ruang untuk pengelolaan hotel, antara lain seperti ruang administrasi, ruang karyawan, laundry, dan housekeeper, dapur, gudang dan ruang elektrikal dan mekanikal. Perencanaan dan perancangan bagian ini sangat penting karena area ini sangat mempengaruhi kemanapun staff hotel dalam melaksanakan pelayanan yang efisien, baik dalam lingkup housekeeping, engineering, maupun food and beverages service hotel. Area yang memiliki luas beragam ini harus dapat dicapai staff tanpa melalui lobby atau ruang publik lainnya. C. Private Area Yaitu ruang yang menjadi kamar-kamar tamu (guest rooms). Penempatan kamar hotel harus efisien dan mudah dijangkau dari lift atau tangga. Kamar diletakkan berderet dan dapat dicapai melalui sebuah koridor. Tingkat kenyamanan, privacy yang tinggi merupakan salah satu kriteria dalam perancangannya. Kamar hotel memiliki ruang pandang yang lebar ke arah potensi view dan jauh dari kegiatan publik 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4 Tinjuauan Terhadap Restoran 2.4.1 Pengertian Restoran Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.Umumnya restoran menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga restoran yang menyediakan layanan take-out dinning dan delivery service untuk melayani konsumennya.Restoran biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya. Berikut pengertian restoran menurut beberapa sumber 1. Restoran adalah tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya (Suarthana, 2006) 2. Restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk didalamnya adalah penjualan makanan atau minuman kepada individu-individu dan tamu-tamu dalam kelompok kecil (Ninemeier dan Hays, 2011) 3. Restoran adalah rumah makan (WJS Poerwadarminta, 2007 : 952) 4. Restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi-bunyian kecil karena persentuhan gelas-gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup didalamnya (Ir Endar Sugiarto hal. 77) 5. Restoran adalah jenis usaha jasa yang bertempat disebagian/diseluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan penyimpanan, dan penjualan makanan dan minuman. (Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Pariwisata No 15/V/II/88) 6. Restaurant is commercial establishment that serves food and beverage to the public (The World Book, 2008 : 262) Dari pengertian-penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa Restoran dapat dibagi menjadi 3 kegiatan utamau, yaitu : 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a) Merupakan area persiapan dan produksi hidangan b) Menawarkan, menjual, dan menyajikan hidangan c) Menjual minuman dan makanan serta melayani tamu Jadi, restoran adalah suatu tempat untuk makan dan bersantap baik dalam suasana formal maupun informal, dimana mengandung unsur komersil, rekreatif, terorganisir dan terkelola.Usaha ini mempersiapkan, menjual dan menyajikan produk-produknya dalam waktu yang cepat. Restoran di hotel, merupakan sebuah restoran yang letaknya di dalam hotel yang dipakai untuk para tamu hotel yang menginap disitu atau yang tidak menginap disitu untuk melakukan pertemuan dan sebagainya.Restoran di hotel biasanya menyediakan berbagai macam makanan dengan standar International atau restoran tersebut memiliki tema sendiri. Restoran hotel biasanya menyediakan makanan bersifat buffet dan juga sistem pesan. 2.4.2 Sejarah Restoran Dasar pemikiran restoran adalah menyediakan jasa untuk menghidangkan makanan dan minuman yang siap saji untuk konsumen.Tetapi setelah berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, restoran tidak hanya untuk menyediakan makanan dan minuman saja, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik perhatian dan bertahan diantaran persaingan antar perusahaan restoran komersial lainnya. Setiap sejarah perkembangan restoran di berbagai tempat atau daerah berbeda, pada zaman perkembangan restoran di Cina, restoran dikenal sejak abad 11 di Kaifeng ibukota Cina bagian utara selama pertengahan Dinasti Song (960-1279).Dengan populasi lebih dari 1 juta penduduk dengan budaya keramah-ramahan dan telah berkembang serta mata uang berupa kertas. Perkembangan dari kedai minuman atau tea houses dapat menyediakan para pengunjung makanan. Restoran-restoran di Kaifeng berkembang menjadi sebuah industry layanan untuk makanan dan minuman dari lokal dan dikenal sampai dengan berbagai daerah di Cina. 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kemudian restoran berkembang dengan menyediakan berbagai macam masakan, kelompok-kelompok harga dan lain-lain. Bahkan sebuah restoran kecil memiliki banyak pilihan makanan yang tersedia, dan akhiranya dibuatnya menu tertulis agar orang-orang dapat memesan hidangan yang tersedia, sebuah catatan kuno dari tahun 1275 yang ditemukan di Hangzhou tertulis bahwa : orang-orang Hangszhou sangat sulit untuk dilayani, banyak orang memesan hidangan dari berbagai macam rasa dan bentuk, seperti beberapa orang ingin makanan yang panas, beberapa orang ingin makanan yang dingin, ingin makanan yang hangat, makanan yang pedas, makanan yang matang, yang lainnya ingin makanan bakar atau panggang. Dengan ditemukannya catatan kuno ini membuktikan bahwa semakin lama semakin banyak permintaan dari orang-orang untuk hidangan yang disajikan dari zaman dahuu.Sehingga sebagai pengelola restoran harus memenuhi permintaan dari konsumen untuk bertahan dalam usaha restoran ini. Pada sejarah perkembangan Islam, munculnya restoran pada pertengahan masa Islam, hamper sama dengan munculnya restoran di Cina, restoran adalah tempat yang dapat menyediakan segala macam jenis makanan, seperti yang disebutkan oleh Al-Muqaddasi (lahir 945) pada akhir abad 10, restoran pada masa pertengahan Spanyol Islam menyediakan tiga menu utama makanan, yang mana diperkenalkan pada abad 9 oleh Ziryab yang membuat makanan harus dihidangkan dalam 3 bagian, yaitu makanan pembuka (appertizer), menu utama dan makanan penutup (dessert). Pada perkembangan restoran di wilayah barat, sewaktu model dan kedai minuman yang sudah dikenal lebih dahulu, ditunjukan untuk para pengembara, dan para warga lokal jarang untuk makan disana.Restoran adalah bisnis menyediakan makanan dan dimana makanan khusus harus dipesan terlebih dahulu oleh para tamu dan biasanya dipersiapkan dahulu untuk pihak restoran, restoran ini muncul pada abad 18. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4.3 Klasifikasi Restoran 2.4.3.1 Berdasarkan cara pelayanan penyajian menurut Ir. Endar Sugiarto, MM, Pengantar Akomodasi dan Restoran, 2003 : 96 A. Self Service Jenis restoran yang pelayanannya dilakukan oleh diri sendiri. Jenis pelayanan ini terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Buffet service Pada pelayanan ini, hidangan diletakkan diatas meja, buffet dan tamu mengambil sendiri hidangan yang disukainya 2. Take out service Jenis pelayanan ini tidak menyediakan pelayanan ditempat, biasanya makanan yang sudah dipesan dan dibungkus lalu dibawa keluar 3. Cafetaria service Jenis pelayanan ini biasanya dilakukan di daerah-daerah yang ramai dan tamu mengambil hidangan sendiri yang sudah disiapkan di counter. C. Table Service Jenis restoran yang pelayanan penyajian makanannya diatas meja.Jenis pelayanan ini merupakan pelayanan tertua dan paling umum digunakan.Table service ini terdiri dari 4 jenis, yaitu : 1. American / Plate service Pelayanan ini sangat terkenal dan banyak digunakan di Amerika.Para pelayan mengambil makanan di piring yang sudah di porsi lalu disajikan kepada tamu, umumnya pemorsian sudah dilakukan sejak dari dapur.Jenis pelayanan ini sangat mudah dan praktis. 2. Russian / Platter service Jenis pelayanan ini lebih sederhana daripada French service, para pelayanan memindahkan makanan dari piring besar ke piring tamu dengan menggunakan keahlian khusus, karena cara memindahkannya hanya dengan sendok dan garpu. 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. French / Cart service Jenis restoran yang pelayanannya memerlukan suatu ruang persiapan pelayanan untuk kereta dorong yang melewati meja tamu tanpa merasa terganggu 4. English / Family service Jenis restoran yang pelayanannya tertua dan sudah jarang digunakan. Kekhasan yang menonjol dari pelayanan ini adalah dibawa ke meja dengan menggunakan serving platters/serving bowls. D. Tray Service Jenis restoran yang pelayanannya menyajikan makanan melalui sebuah nampan besar yang sudah dipesan E. Counter Service Jenis restoran yang pelayanannya merupakan suatu pelayanan yang tidak resmi dan banyak terdapat di restoran murah, misalnya restoran fast food F. Carry Out Service Sering disebut juga dengan take out service, yaitu sistem pelayanan restoran dimana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap, dibungkus didalam kotak untuk dibawa pergi Berdasarkan cara pelayanan penyajian menurut Soekresno (2000) A. Restoran Formal Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan yang eksklusif. Ciri – ciri restoran formal : 1. Penerimaan Pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. 2. Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi. 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa populer. 4. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service atau French Service atau modifikasi dari kedua Table service tersebut. 5. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan. 6. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi. 7. Menyediakan berbagai merk minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia. 8. Menyediakan hiburan musik hidup / live music dan tempat untuk melantai dengan suasana romantis dan ekslusif. 9. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di restoran informal. 10. Penataan meja dan bangku memiliki area service yang lebih luas untuk dilewati gueridon. 11. Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran formal antara lain : Members restaurant, super club, gourmet, main dining room, grilled restaurant, executive restaurant. B. Restoran Informal Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri – ciri restoran informal : 1. Penerimaan Pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ terlebih dahulu. 2. Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi. 3. Menu pilihan yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu – menu yang relatif cepat selesai dimasak. 4. Sistem penyajian yang dipakai adalah American Service atau Ready Plate bahkan Self Service ataupun Counter service. 5. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi. 6. Tidak menyediakan hiburan musik hidup / live music. 7. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan namun dipasang di Counter langsung setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan. 8. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain. 9. Tenaga relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 12 - 16 pelanggan. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran informal antara lain : kafe, cafetaria, fast food, coffe shop, bistro, kantin, taverns, family restaurant, snack bar. C. Restoran Khusus Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu. Ciri – ciri restoran khusus : 1. Menyediakan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. 2. Menu yang disediakan adalah menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara umum. 3. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dimodifikasi dengan budaya internasional. 4. Dibuka untuk pelayanan makan malam dan makan siang. 5. Menu a’la arte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan. 6. Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal. 7. Tenaga servis relatif sedang dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 8 - 12 pelanggan. 8. Harga makanan relatif inggi dibandingkan restoran informal. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran khusus antara lain :Indonesian food restaurant, Italian food restaurant, Thai food restaurant, Japanese food restaurant, Chinese food restaurant, restoran Padang. 2.4.3.2 Menurut Jenis Menu 1. A’la Carte Restoran yang menjual berbagai macam makanan lengkap dan bervariasi, kemudian tamu dapat memilih sendiri jenis makanan yang dikehendaki dimana tiap makanan yang dihidangkan mempunyai harga tersendiri. 2. Ta l e D’Hote Restoran yang khusus menjual makanan dalam satu rangkaian menu lengkap, mulai dari makanan pembuka sampai penutup dengan harga tertentu 3. A Special Party Restoran yang menyediakan daftar hidangan yang khusus untuk banquet cocktail party dan sebagainya 4. Buffet Restoran yang menunya khusus diberlakukan pada sebuah meja hidangan dimana makanan yang telah disajikan untuk pagi, siang dan malam. 5. Gourmet Restoran yang menyelenggarakan pelayanan makanan dan minuman untuk orang yang berpengalaman di bidang jasa. 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6. Family type Restoran sederhana yang menyediakan makanan untuk banyak orang dengan harga yang terjangkau.Terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan. 7. Main dining Restoran makan utama yang biasanya terdapat didalam hotel dengan suasana formal serta aturan yang khusus. 8. Automatic Restoran yang memainkan mesin otomatis dimana orang mendapatkan makanan yang diinginkan dengan memasukkan koin kedalam mesin 2.4.3.3 Menurut Sistem Pelayanan 1. Fast Food Restoran yang menyediakan makanan secara cepat pada sistem pengadaannya selalu tersedia makanan jadi yang memungkinkan pelayanan secara cepat. Contoh seperti : Hoka-Hoka Bento, KFC, MC.Donald dan lain-lain 2. Self Service Restoran yang tidak menyediakan staff pelayanan secara khusus, pengunjung memilih makanan yang tersedia dan mengambil pada area konter yang juga berfungsi sebagai tempat display makanan. 3. Entertainmenr/Full Service Restoran yang menekankan pada sejumlah besar fasilitas dan pelayanan, agar para pengunjung merasa betah dan benar-benar menikmati. 2.4.3.4 Menurut Lokasi a. Coffee shop / Brasserie Restoran yang terletak didalam hotel dan melayani pelanggan untuk makan pagi, siang dan malam dengan suasana kelas atas yang berasal dari Perancis 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ b. Coffee pot Restoran yang terletak di pinggir jalan dengan harga relatif murah c. Drive-in Restoran yang terletak di drive-in theater yang menyediakan makanan kecil seperti hot dog dan ice cream d. Inn tavern Restoran yang dikelola ditepi kota dan menyediakan makanan lezat dengan harga terjangkau e. Carvery Restoran yang biasanya terletak didalam hotel atau pub dan pelanggan dapat menentukan porsi makanannya sendiri dengan harga yang sudah ditentukan f. Terrace Restoran yang terletak diluar bangunan, tetapi masih tetap terhubung dengan restoran induk yang berada alam bangunan. 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ B. TINJAUAN KHUSUS 2.4 Data Survey 2.5.1 The Dharmawangsa Hotel Gambar 2.4 Logo Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: Google.com diakses 22/03/2016) Hotel Dharmawangsa yang berada di kawasan Central Business District ini terinspirasi oleh seni, tradisi, dan budaya Indonesia.Hotel butik bergengsi ini telah menjadi taladan dalam kemewahan dan keramahtamahan.Sebuah hotel bintang 5 di Jakarta, dimana kemegahan, ketenangan, dan memiliki karakter desain seperti tempat-tempat suci adalah ciri khas dari hotel Dharwamangsa. Hotel Dharmawangsa terletak di daerah kelas atas Kebayoran Baru, yaitu bagian daerah berkawasan rindang di Jalan Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Dan hotel Dharmawangsa Jakarta juga menerapkan perwujudan gaya Jawa klasik pada desain exterior maupun interiornya. Hotel Dharmawangsa memiliki komitmen menjadi hotel yang peduli akan lingkungan melalui gaya dan desainnya, dan hotel ini juga sudah di akui sebagai hotel berkategori ramah lingkungan. A. Lokasi Jalan Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia. (62-21) 7258181 Fax: (62-21) dharmawangsa.com diakses pada (4/0402016) 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7258383(sumber: the- Berada di lokasi yang cukup sibuk dan ramai, kebutuhan untuk tenang, adalah hal yang terpenting. Dharmawangsa hotel memiliki pilihan kamar tamu, dan suite room yang luas dengan balkon pribadi yang besar untuk bersantai. Dan setiap tamu berhak memiliki masing-masing pelayan pribadi dan berkonsultasi dengan master seni Jawa yang ramah tamah. Setiap kamar tamu dan suite room di hotel ini bertema dan menggunakan bahan dan material tradisional. Berikut macam-macam tipe kamar tamu dan suite room dari hotel Dharmawangsa, Gambar 2.5 Gedung Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) B. Tipe & jenis kamar tamu 1. Executive Room Dengan ruangan seluas 66m2 menampilkan gaya Indonesia pada ruang tersebut, king bed, tv, telefon dan kamar mandi luas. Dan terdapat balkon dengan pemandangan menghadap taman-taman, dan air mancur. Dilengkapi dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet. 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.6 Executive Room Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 2. Senior Executive Room King bed yang diletakkan menghadap kolam renang dan taman didalam ruang seluas 66m2 menawarkan dekorasi Indonesia yang elegan. Terdapat kamar mandi berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, telefon, tv dan mini bar di dalam ruangan. Dan dilengkapi dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet. Gambar 2.7 Senior Executive Room Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 3. Dharmawangsa Suite Dekorasi indah dengan hiasan daerah Indonesia, ruangan seluas 107m2 ini dilengkapi dengan king bed, ruang tamu terpisah, kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam dan teras pribadi. Dan di area ruang tamu dilengkapi dengan sofa, meja makan, kamar mandi tamu, pantry, meja eksekutif, dan area hiburan. Gambar 2.8 Dharmawangsa Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 4. Townhouse Suite Sebuah suite room 2 lantai seluas 128m2 dan 188m2 memiliki desain unik dan tetap di dalam unsur Indonesia yang elegan dengan tangga yang menuju ke kamar tidur utama. Dan juga terdapat ruang lain berisi kamar tidur. Masing- masing memiliki teras dengan pemandangan yang indah. Fasilitas dilengkapi dengan king bed, twin bed, ruang tamu terpisah, kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam, mini bar dan terdapat akses langsung menuju taman dan kolam renang. Gambar 2.9 Townhouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Deluxe Suite Dengan luas kamar 126m2 menawarkan desain mewah dengan unsur tradisional Indonesia, terdapat ruang tamu yang besar dekat dengan teras, dan terdapat teras lagi di ruang tidur utama dengan king bed. Kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam Gambar 3.0 Deluxe Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 6. Penthouse Suite Ruangan yang mewah seluas 286m2 ini bergaya sumatera. Menawarkan ruangan berfasilitas lengkap dengan ruang kerja, area makan besar untuk 8 orang, terdapat pembatas ruang tamu dan ruang duduk, kamar tidur utama difasilitasi dengan king bed. Kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam. Dan terdapat teras pribadi yang dilengkapi dengan Jacuzzi besar. 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 3.1 Penthouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 7. Presidential suite Ruangan seluas 443m2 ini menawarkan suite yang paling luas, mewah dan eklusif dengan desain daerah Jawa.Suite ini memiliki dua kamar tidur dengan king bed, dan walk-in closet. Terdapat sebuah ruang kerja, ruang tamu, ruang makan untuk delapan orang, dapur lengkap, kolam renang pribadi, dua teras pribadi, TV, kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, 7 telefon, tv, layanan 24 jam 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 3.2 Presidential Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016) 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ C. Fasilitas Fasilitas Hotel Dharmawangsa Jakarta 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Resepsionis 24 jam Antar jempur bandara Penitipan anak berbiaya Bar Barbeque Fasilitas bisnis Taman bermain anak berbiaya 8. Kafe 9. Coffee shop di lobby 10. Layanan tamu 11. Area merokok 12. Laundry 13. Lift 14. Cek in express 15. Cek out express 16. Surat kabar di lobby 17. Parker valet 18. Salon kecantikan 19. Penitipan bagasi 20. Fasilitas rapat 21. Staff multibahasa 22. Parkir terbatas 23. Bar di kolam renang 24. Porter 25. Teras rooftop 26. Brankas 27. Sauna 28. Jacuzzi 29. Tennis 30. Jasa tur 31. Fasilitas nikah 32. WiFi (berbiaya) 33. Klub kesehatan 34. Kolam renang indoor/outdoor 35. Perpustakaan 36. Sewa mobil Tabel 2.4. Fasilitas Hotel Dharmawangsa (sumber :Hotel Dharmawangsa, Human Resource, 2016) D. Interior No 1 Lantai T a b e 2 Dinding l 4 2 . Plafond 5 . Furniture 5 Pencahayaan 3 Material Warna Keramik, marmer, granit, Warna-warna natural, parket, karpet cokelat, cream, broken white, cokelat muda, hijau muda Bata fin Cat Putih, broken white, Kayu diukir sehingga cokelat muda, cokelat terbuat partisi, triplek fin melamic Gypsum fin cat Putih, cokelat muda Papan kayu Kayu jati Cokelat Kayu fin hpl/cat Cokelat tua, cokelat muda Downlight Warna-warna hangat, Spotlight kuning, putih kekuningan. Tabel 2.5 Interior Hotel Dharmawangsa (sumber :Dokumentasi Pibadi, 2016) 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ E. Hasil Survey (Dokumentasi) 1. Guest Room (Townhouse Suite) Gambar 3.3 Townhouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 2. Lobby / Receptionist 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 3.4 Lobby Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 3. Cake Shop Gambar 3.5 Cake Shop Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 4. Lounge & perpustakaan Gambar 3.6 Lounge & Perpustakaan Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Kolam renang Gambar 3.7 Kolam Renang Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 6. Ballroom Gambar 3.8 Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta (Sumber: dokumentasi pribadi) 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5.2 Atria Hotel Gambar 3.9 Logo Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: Google.com diakses 22/03/2016) Hotel Atria Gading Serpong adalah sebuah hotel modern di CBD (Central Business District) Serpong, sangat sempurna untuk parapebisnis, bisnis dan kelompok rekreasi. Akses strategis, 25 menit ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pusat perbelanjaan dan rekreasi, klub golf dan ICE (Exhibition Convention Indonesia).Hotel Atria Gading Serpong terletak di Tangerang yang memiliki hotel berdesain Modern Tropical. Terfasilitasi oleh banyak area rekreasi dan seperti Artha Spa, Mezzanine Restaurant, hall / meeting room, wi-fi dan lain-lain A. Lokasi CBD Gading Serpong Kav. 2, Jl. Boulevard Gading Serpong, Kec. Tangerang, Banten. (Sumber: Atriahotelserpong.com) diakses 6/04/2016 Gambar 4.0 Atria Hotel, Tangerang (Sumber: dokumentasi pribadi 9/04/2016) 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ B. Tipe dan Jenis Kamar Tamu 1. Superrior Room (Twin/ Double) 155 kamar superior dari Atria Hotel Gading Serpong memiliki luas 25m2. Ruang yang difasilitasi dengan 2 single bed / queenbed r dan kamar mandi yang independen. Kamar unggulan ini nyaman, memiliki TV dengan saluran internasional, safe deposit box, meja, sofa, telefon, fasilitas kamar mandi, shower, AC, pengering rambut, mini bar, pembuat kopi, teh dan freesandal. Gambar 4.1 Superrior Double Room Hotel Atria (Sumber: dokumentasi pribadi 9/04/2016) 2. Deluxe Room Dirancang dengan warna-warna hangat dan menyenangkan, 9 kamar Deluxe dari Atria Hotel Gading Serpong lebih besar dari kamar superior, karena mereka memiliki 33 meter persegi ruang dan terletak di lantai superior. Kamar-kamar deluxe juga memiliki TV dengan saluran internasional, safe deposit box, meja, sofa, telepon, fasilitas kamar mandi, shower, AC, pengering rambut, mini bar, pembuat kopi, teh dan sandal. Gambar 4.2 Superrior Double Room Hotel Atria (Sumber: http://www.atriahotelserpong.com/rooms/9/04/2016) 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ D. Interior No 1 Lantai Material Keramik, marmer, karpet 2 Dinding Bata fin Cat Kayu diukir terbuat partisi Beton fin cat 3 Plafond 4 Furniture Stainless Kayu fin hpl/cat 5 Pencahayaan Downlight Spotlight Warna Warna-warna natural, cokelat, cream, broken white, cokelat muda Putih, broken white, sehingga cokelat muda, cokelat Putih, cokelat muda Cokelat Silver , Cokelat Cokelat tua, cokelat muda Warna-warna hangat, kuning, putih kekuningan. Tabel 2.6 Interior Hotel Atria (sumber : Dokumentasi pribadi, 2016) E. Hasil survey / Dokumentasi 1. Guest Room (Superrior double bedroom) Gambar 4.4 Guest Room Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Lobby dan Receptionist Gambar 4.5 Lobby Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Restoran Gambar 4.6 Restoran Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 4. Lounge Gambar 4.7 Lounge Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Kolam Renang Gambar 4.8 Kolam Renang Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 6. Lain-Lain Gambar 4.9 Lain-lain Hotel Atria, Gading Serpong (Sumber: dokumentasi pribadi) 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/