BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan

advertisement
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Terhadap Pariwisata
Istilah pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku
kata yaitu pari dan wisata.Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali,
sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti
perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang (H. Oka A. Yoeti :1996:112).
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab
I Pasal 1; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya
tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu sementara.
Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya wisata mengandung unsur
yaitu :
1. Kegiatan perjalanan
2. Dilakukan secara sukarela
3. Bersifat sementara
4. Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati
obyek dan daya tarik wisata.
Sedangkan pengertian daya tarik wisata menurut Undang-undang No. 10
Tahun 2009 yaitu segala suatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata.
Batasan pariwisata bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang dimana belum
ada keseragaman sudut pandang. Seperti yang dikemukakan oleh para ahli
pada tabel berikut ini :
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No
Pendapat
Pengertian Pariwisata
1
E. Guyer Freuler dalam Pariwisata dalam artian modern adalah
Yoeti
merupakan fenomena dari jaman sekarang
yang didasarkan di atas kebutuhan akan
kesehatan dan pergantian hawa, penilaian
yang sadar dan menumbuhkan (cinta)
terhadap keindahan alam dan pada
khususnya disebabkan oleh bertambahnya
pergaulan berbagai bangsa dan kelas
masyarakat manusia sebagai hasil daripada
perkembangan
perniagaan,
industri,
perdagangan serta penyempurnaan daripada
alat-alat pengangkutan
2
H. Oka A. Yoeti
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat
yang lain, dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi,
tapi
semata-mata
untuk
menikmati perjalanan guna bertamasya atau
rekreasi dan untuk menutupi kebutuhan yang
beraneka ragam. Pengertian ini dapat
dipahami bahwa unsur pokok dari pariwisata
adalah adanya unsur perjalanan, unsur
tempat, aktivitas perjalanan, adanya unsur
waktu, unsur tempat dan tujuan serta
pemenuhan kebutuhan
3
Koen Meyers (2009)
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang
dilakukan oleh sementara waktu dari tempat
tinggal semula ke daerah tujuan dengan
alasan bukan untuk menetap atau mencari
nafkah
melainkan
hanya
untuk
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan
waktu senggang atau libur serta tujuantujuan lainnya.
4
Nyoman
(2003:33)
S.
Pendit Kepariwisataan juga dapat memberikan
dorongan langsung terhadap kemajuan
kemajuan pembangunan atau perbaikan
pelabuhan pelabuhan (laut atau udara), jalanjalan raya, pengangkutan setempat,program
program kebersihan atau kesehatan, pilot
proyek sasana budaya dan kelestarian
lingkungan
dan
sebagainya.
Yang
kesemuanya dapat memberikan keuntungan
dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam
lingkungan
daerah
wilayah
yang
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bersangkutan maupun bagi wisatawan
pengunjung dari luar. Kepariwisataan juga
dapat memberikan dorongan dan sumbangan
terhadap pelaksanaan pembangunan proyekproyek berbagai sektor bagi negara-negara
yang telah berkembang atau maju
ekonominya, dimana pada gilirannya industri
pariwisata merupakan suatu kenyataan
ditengah-tengah industri lainnya
5
Sinaga (2010)
Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang
terencana, yang dilakukan secara individu
maupun kelompok dari satu tempat ke
tempat
lain
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan suatu bentuk kepuasan dan
kesenangan semata
6
Richard Sihite
Marpaung dan
(2000:46-47)
7
Undang – Undang No 10 Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan
Tahun 2009
yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multi disiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan Negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, pemerintah, pemerintah daaerah
dan pengusaha
dalam Suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk
Bahar sementara waktu, yang diselenggarakan dari
suatu tempat ke tempat lain meninggalkan
tempatnya
semula,
dengan
suatu
perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di
tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam
Tabel 2.1
Pendapat Para Ahli dan Menurut Undang-Undang Tentang Pariwisata
Berdasarkan beberapa pengertian pariwisata di atas, dapat disimpulkan
bahwa pariwisata adalah “suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih yang diselenggarakan dalam jangka waktu yang pendek
dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud untuk bertamasya atau
rekreasi”. Selain itu, dapat dikatakan bahwa orang yang melakukan perjalanan
dalam berwisata akan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pergi dari tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat
asalnya.
2.2 Tinjauan Terhadap Hotel
2.2.1
Pengertian Hotel
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah bangunan
berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan
tempak makan orang yang sedang dalam perjalanan.
2. Menurut AHMA (American Hotel and Motel Association)
adalah sebuah bangunan yang dikelola secara komersial, dengan
memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas
pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan
barang bawaan, pelayanan penyucian pakaian, dan dapat
menggunakan fasilitas perabotan, serta menikmati hiasan-hiasan
yang ada di dalamnya.
3. Menurut William Dudley Hunt (Encyclopedia of
Architecture),
dapat
American
hotel adalah suatu bangunan dimana wisatawan
memperoleh
makanan,
penginapan,
hiburan,
dan
pelayanan lainnya.
4. Menurut SK Menparpostel No KM 34/HK103/MPPT-87
menyebutkan, hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk
menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minuman,
serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil
serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan didalam keputusan
pemerintah.
Berdasarkan pengertian menurut beberapa sumber yang berbeda
dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan bangunan fisik yang
menyediakan jasa penginapan, pelayanan makanan dan minuman serta
jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum, serta dikelola secara
komersial.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2 Sejarah Singkat Perhotelan
Menurut buku “Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran” oleh
Sudiarto Mangkuwerdoyo. Sebagaimana yang telah kita kenal sekarang
apa yang disebut dengan hotel, berawal sejak permulaan abad masehi
yaitu dengan usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan
perjalanan.
Hotel, sebagaimana juga jenis akomodasi lainnya dari kata
“inn” yang tidak lain adalah usaha yang menyewakan sebagian dari
rumahnya kepada orang lain yang memerlukan untuk menginap, dan
pada umumnya sebuah kamar yang disewakan dan dihuni oleh
beberapa orang secara bersama-sama.
Pada mulanya “inn” sering pula disebut dengan lodge yang
hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan
perjalanan karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan
perjalanannya. Kemudian fasilitasnya ditingkatkan dengan dilengkapi
oleh bak penyediaan air untuk mandi dan kemudian disusul dengan
penyediaan makanan dan minuman. Tentu saja semuanya itu masih
dalam keadaan yang paling sederhana. Pada abad ke-6, dengan mulai
dipergunakannya uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha
penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada
masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790.
Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan
ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, yakni dengan
ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah
tangga ke produksi pabrik. Hal ini dengan sendirinya mendorong dunia
usaha untuk berlomba-lomba memasarkan dan menjual barang-barang
produksinya masing-masing. Akibatnya lebih banyak lagi orang yang
harus melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain,
padahal masa-masa tersebut keamanan dan ketertiban belum sebaik
sekarang dimana masih sering terjadi pembegalan dan perampokan
sehingga para pejalan lebih baik memilih untuk beristirahat di
penginapan yang dianggap dan memberikan rasa aman kepadanya dan
bermalam untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tahun 1129 telah tercatat adanya inn di kota Canterburry, Inggris,
sedangkan di Amerika Serikat inn tertua dibangun pada tahun 1607.
Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang
diberi nama City Hotel yang mempunyai sebanyak 73 kamar, yang
kemudian walaupun dirasakan janggal pada awal pengoperasiannya,
dalam waktu singkat menjadi buah bibir dan segera menjadi pusat
segala kegiatan di kota tersebut. Kemudian di kota Boston, Amerika
Serikat pada tahun 1829 dibuka hotel dengan nama “The Tremont
House”, yang kemudian sering dianggap sebagian oleh para ahli
sebagai cikal bakal perhotelan modern, hotel itulah yang pertama kali
memperkenalkan jenis-jenis kamar single dan double, dan yang
kemudian juga pada setiap kamar dilengkapi dengan kunci masingmasing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta
memperkenalkan amsakan perancis ke dunia perhotelan. Dengan segera
hotel ini menjadi terkenal dan selalu menjadi tempat persinggahan yang
ramai. Yang terpenting dari hotel ini adalah mulai disadarinya bahwa
industri hotel adalah industri penjualan jasa. “The Tremont House”
adalah hotel pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi
karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam pemberian
pelayanan kepada tamunya. Walau demikian pada masa itu masih
belum juga disediakan satu kamar mandi untuk setiap kamar maupun
alat pendingin/AC yang untuk hal-hal sekarang merupakan suatu
keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup
untuk dipermodern, tetapi tidak disangsikan lagi keberhasilannya telah
mendorong lahirnya hotel-hotel baru lain yang kemudian saling
bersaing dalam meningkatkan mutu baik mengenai pelayanannya
maupun fasilitas-fasilitasnya.
Pada permulaan abad ke-20 terjadilah perubahan-perubahan
yang cukup berarti dalam industri perhotelan yaitu dengan mulai
diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah
dan mahal bagi para pengusaha atau wisatawan yang betul-betul
membutuhkannya,
dengan
ciri-ciri
yang
lebih
mengutamakan
kepraktisan hotel kelas menengah yang lebih sederhana berkembang
dengan pesatnya.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tercatat seorang yang bernama Ellsworth M. Statler yang
berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi,
cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya
hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan
konstruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun di seluruh
dunia.
Industri perhotelan dunia pernah mengalami masa kejayaannya,
yakni selama dan sesudah Perang Dunia II, dimana banyak sekali
orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal,
kesibukan dalam membuka usaha baru ataupun yang mengungsi dan
lain sebagainya, mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan.
Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotelhotel membagi jenis-jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana
hotel itu berada. Terdapat 2 kelompok besar jenis hotel yakni city hotel
yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan
usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan
yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan
pulau, dauan dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di
daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin
ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan
ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari
bahwa mereka harus mengingkatkan kemampuan manajemen mereka
dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing
dalam industri hotel.
Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan
khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha
yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau
organisasi profesi mulai dibentuk dan mereka menciptakan standarisasi
dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel.
2.2.3
Klasifikasi Hotel
1) Berdasarkan Range Harga
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Budget Hotel : Hotel dengan harga murah yang menyediakan
ruangan yang memenuhi kebutuhan dasar seperti tidur dan mandi.
Biasanya digunakan oleh turis yang berkeinginan menekan sekecil
mungkin pengeluarannya.
b. Business Hotel : Hotel dengan harga yang lebih mahal, yang
menyediakan ruangan dengan fasilitas yang berstandar tinggi
seperti dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Biasanya dilengkapi
dengan fasilitas internet, pengamanan yang lebih ketat, jam alarm,
coffee maker, restoran, ruang fitness dan lain-lain.
c. Luxury Hotel : Hotel dengan harga yang mahal, yang memiliki
desain dan fasilitas yang luar biasa. Dengan segala kemegahannya,
hotel ini berusaha memenuhi kebutuhan dan memberikan
kenyamanan serta memukau tamu yang datang, biasanya
dilengkapi dengan fasilitas spa, ballroom, restoran bintang 5,
kolam renang dan sebagainya.
2) Berdasarkan Jumlah Kamar
a. Small Hotel : Jumlah kamar kurang dari 50 kamar
b. Medium Hotel : Jumlah kamar antara 50 – 100 kamar
c. Large Hotel : Jumlah kamar lebih dari 100 kamar
3) Berdasarkan Bintang
Menurut keputusan Direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi No 22/U/IV/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri
1996 : 9) Klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol
bintang antara 1- 5. Semakin banyak bintang yang dimiliki pada suatu
hotel, semakin berkualitas hotel tersebut.
Klasifikasi
ini
merupakan
kriteria
penggolongan
hotel
berdasarkan jumlah poin yang didapatkan dari hasil penilaian kualitas
yang meliputi kualitas fisik dan bangunan, operasional dan
manajemen, servis dan pelayanan. Yang memberikan penilaian adalah
Departemen Pariwisata beserta Himpunan Asosiasi Hotel Restoran.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Hotel bintang 1 : minimal 15 kamar dengan luas minimum 20m 2
b. Hotel bintang 2 : minimal 20 kamar dengan luas minimum 22m 2
dan suite room minimum 1 unit dengan luas 44m2
c. Hotel bintang 3 : minimal 30 kamar dengan luas minimum 24m 2
dan suite room minimum 2 unit dengan luas 48m2
d. Hotel bintang 4 : minimal 50 kamar dengan luas minimum 24m 2
dan suite room minimum 3 unit dengan luas 48m2
e. Hotel bintang 5 : minimal 100 kamar dengan luas minimum 26m2
dan suite room minimum 4 unit dengan luas 52m2
Gambar 2.1 Hotel bintang 5 The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta
(sumberhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pacific_Place 22/03/2016)
4) Berdasarkan Lokasi
a. City Hotel : Hotel yang terletak persis di kota dimana sebagian besar
pengunjungnya adalah pebisnis
b. Urban Hotel : Hotel yang terletak di kota
c. Suburb Hotel : Hotel yang terletak di pinggiran kota
d. Resort Hotel : Hotel yang terletak di area wisata, berdasarkan
lokasinya dibagi lagi dalam beberapa jenis yaitu mountain resort,
hill resort, lake resort, beach resort, forest resort
e. Airport Hotel : Hotel yang terletak di dekat airport yang biasanya
dikunjungi oleh penumpang yang transit
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2 Sheraton Bandara Hotel, Tangerang
(Sumber: Google.com diakses pada 22/03/2016)
5) Pengelompokkan Tamu Hotel
a. Berdasarkan Tipe Tamu

Family Hotel : Hotel untuk tamu yang menginap bersama
dengan keluarga

Business Hotel : Hotel untuk para kalangan pebisnis

Tourist Hotel : Hotel untuk wisatawan

Transit Hotel : Hotel untuk tamu yang transit atau singgah
sementara

CureHotel : Hotel untuk tamu yang sedang dalam proses
penyembuhan atau pengobatan medis.
b. Berdasarkan Maksud dan Tujuan

Konvensi : mengikuti konvensi yang diadakan di daerah
tersebut.

Bisnis : bertujuan melakukan bisnis, dagang, urusan diplomatic,
konferensi

Kegiatan olahraga : megikuti kejuaraan olahraga yang diadakan
di hotel tersebut

Misi keagamaan : bertujuan memperingati hari besar agama,
pernikahan, pelayanan social keagamaan

Liburan : bertujuan melakukan rekreasi atau acara keluarga dan
lain-lain
c. Berdasarkan Asal Negara

Pengunjung Domestik : berasal dari daerah atau kota di dalam
Negara tersebut
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Pengunjung Asing : berasal dari luar Negara

Pengunjung Lokal : berasal dari daerah atau kota setempat
6) Klasifikasi berdasarkan Harga Jual kamar menurut
Knowledge on
Hotel Operation oleh Balai Pendidikan dan Latihan Kepariwisataan :
a. Europanplan hotel : Merupakan hotel dengan biaya untuk harga
kamar saja
b. American planhotel : Hotel dengan biaya rate kamar sudah
termasuk dengan biaya makan. Dibagi menjadi 2 yaitu :

Full American plan hotel : Sudah termasuk dengan makan
pagi, siang dan malam

Modified American plan hotel : Sudah termasuk dengan 2
kali makan (pagi dan siang atau pagi dan malam)
c. Continental plan hotel : harga kamar sudah termasuk dengan
continental breakfast
d. Bermuda planhotel : Harga kamar sudah termasuk dengan
American Breakfast.
7) Klasifikasi berdasarkan cara pengoperasiannya menurut Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia :
a. Hotel internasional, bertaraf internasional, berdasarkan fasilitas,
pelayanan dan perlengkapannya dengan standart internasional.
b. Hotel wisata, bertaraf nasional, fasilitas, perlengkapan dan
pelayanannya memenuhi persyaratan untuk menampung para
wisatawan dengan tarif lebih rendah dari pada hotel internasional.
c. Hotel biasa dan losmen, fasilitas lebih sederhana dengan
mengutamakan akomodasi, fasilitas makan dan minum.
8) Jenis-jenis Guest Room menurut buku Front Office Jurusan Perhotelan
oleh Richard Sihite, S. Sos) :
a. Standard atau Moderate Room
Kamar yang harganya paling murah di suatu hotel, karena fasilitas
yang diberikan merupakan standar yang berlaku bagi hotel
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut.
b. Deluxe Room / Superior Room
Kamar yang satu tingkat lebih baik daripada standard room,
fasilitasnya pun lebih baik.
c. Suite Room / Ordinary Suite
Kamar suite dengan fasilitas standard yang terdiri dari kamar tidur,
kamar mandi, dan ruang tamu yang terpisah dengan tempat tidur.
d. Deluxe Suite / Executive Suite
Kamar yang kondisinya setingkat lebih baik daripada suiteroom,
dilengkapi dengan working table.
e. Diplomatic Suite
Kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada satu di dalam
suatu hotel.Ukurannya dua kali executive suite dan biasanya
diperuntukkan bagi para pejabat setingkat menteri atau duta besar.
f. Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite
Kamar yang paling istimewa.Kamar ini merupakan kebanggaan
atau trademark bagi hotel yang bersangkutan.Biasanya kamar ini
digunakan sebagai alat promosi yang memberikan ciri khas
terhadap hotel tersebut.Presidential Suite biasanya terletak di lantai
teratas.Ada pula hotel yang menyediakan fasilitas hellypad untuk
pendaratan helicopter didepan kamar tersebut.Biasanya hanya ada
satu kamar dalam satu hotel.
Gambar 2.3 Presidential Suite, The Ritz Carlton, Jakarta
(Sumber: Google.com diakses 22/03/2016)
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada beberapa istilah lain dalam penggolongan jenis kamar di hotel,
antara lain :
1. Connecting Room
Dua buah kamar atau lebih yang dihubungkan dengan pintu
penghubung (connecting door).
2. Adjoining Room
Dua buah kamar yang saling bersisian/berdekatan
3. Adjacent Room
Dua buah kamar atau lebih yang saling berhadap-hadapan.
9) Syarat-syarat kamar tidur hotel (menurut buku : Pengantar Industri
Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo) yaitu :
1. Dinding kamar tidur kedap suara, untuk menghindari kebisingan
suara yang datang dari luar manapun dalam hotel sendiri
2. Pintu-pintu kamar hotel harus dilengkapi dengan alat pengaman
3. Seluruh lantai dilapisi dengan karpet
4. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar
5. Tersedia alat pengatur udara di kamar tidur yaitu ventilasi dan
exhaust fan (alat pembuangan uap atau gas yang ada di kamar
mandi)
6. Tersedia sekurang-kurangnya satu stop kontak di setiap kamar
dan satu lagi di kamar mandi
7. Dinding kamar mandi harus terbuat dari bahan yang kedap air
8. Tersedia fasilitas instalasi air panas dan dingin.
10) Perlengkapan standar kamar tamu hotel (menurut buku : Pengantar
Industri Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo)
yaitu :
1. Tempat tidur dengan perlengkapan untuk satu atau dua orang
sesuai dengan ukuran kamar standart.
a. Spring mattres dengan pegas yang tetap dan kuat/stabil.
b. Satu atau dua bantal
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Tiga lembar sprei, yang salah satunya untuk top sheet
(penutup selimut)
d. Satu buah selimut per satu tempat tidur
e. Satu buah bed cover per satu tempat tidur
f. Satu buah bed ped (alas tempat tidur di bawah sprei) untuk
satu tempat tidur
g. Dianjurkan untuk menyediakan berbagai jenis bantal atas
permintaan tamu (kapuk,busa,bulu)
h. Semua perlengkapan tempat tidur harus selalu dalam
keadaan baik dan terawat.
2. Lemari pakaian dengan 8 buah gantungan baju
3. Meja kecil/nakas disamping tempat tidur dengan lampu
4. Meja rias dengan kaca dan kursinya
5. Meja dengan 2 seat sofa
6. Luggage rack (rak tempat penyimpan barang)
7. Keranjang sampah
8. Tempat air minum dengan dua buah gelas yang telah
dimasukkan dalam kantong steril
9. Kantong tempat cucian pakaian
10. Sebuah map lengkap dengan isinya, minuman kertas-kertas
untuk menulis surat, amplop surat, blanko telegram dan pulpen.
11. Door knob atau tanda yang digantung di knob pintu (don’t
disturb sign) atau tanda dari lampu.
12. Sebuah kaca rias panjang ukuran 160cm dipasang di dinding
dengan jarak 10cm dari dasar lantai.
13. Daftar cucian (laundry/dry cleaning list)
14. Kartu pesanan makan pagi (door knob menu)
15. Daftar menu makanan dan minuman (door service menu)
16. Lampu yang menyala secara otomatis bila saluran PLN putus.
17. Petunjuk pelayanan hotel
18. Alat pembersih sepatu
19. Kotak yang berisi peralatan menjahit sederhana seperti jarum,
benang dsb.
20. Asbak, minimum 2 buah korek api (di smooking room)
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21. Saluran program music hotel dan program radio umum
22. Sebuah televisi berwarna dengan program TV pemerintah,
swasta dan luar negeri
23. Sebuah lemari es yang dilengkapi dengan berbagai macam
minuman atau minibar
24. Saluran telepon untuk keperluan intern dan ekstern
25. Buku petunjuk telefon
26. Buku petunjuk cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran
dalam dua bahasa (bahasa Negara setempat dan Inggris)
27. Kotak penyimpanan barang berharga (safe deposit box)
28. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
2.2.4
Bagian-bagian Hotel menurut William Dudley Hunt, 270
Menurut sifatnya, ruang yang ada di hotel dapat dikelompokkan kedalam 3
area utama, yaitu:
a. Public Area
Area yang dapat dimasuki oleh umum, baik oleh tamu maupun
karyawan.
b. Guestroom Area
Daerah ini merupakan daerah pribadi dari tamu penyewa ruang hotel
tersebut.
c. Service Area
Area ini merupakan area yang dipakai oleh para karyawan hotel dalam
melaksanakan tuags pelayanan terhadap para tamu dan tugas-tugas
pengelolaan lainnya
2.2.5
Persyaratan Hotel
Unsur-unsur persyaratan fisik
A. Lokasi dan lingkungan
1) Mudah dicapai kendaraan umum atau pribadi roda empat langsung
ke area hotel
2) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan
luar dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, dan serangga
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Taman
1) Taman didalam atau diluar bangunan
2) Terpelihara bersih dan rapi bagi taman yang memiliki kolam hias
yang berisi ikan
C. Tempat parkir
1) Kapasitas 1 tempat parkir per 6 kamar hotel
2) Rambu lalu lintas satu arah in out
3) Pos jaga atau ruang tunggu dengan tempat duduk
4) Tidak becek atau tersedia saluran air
D. Olahraga dan rekreasi
1) Kolam renang dewasa dan anak-anak terpisah atau digabung dan
dilengkapi dengan pengamanan
2) Fasilitas pool deck sekeliling kolam, locker terpisah untuk pria dan
wanita, toilet umum terpisah untuk pria dan wanita, luas locker dan
toilet umum masing-masing 0,6m2/kamar, shower untuk pria dan
wanita, gudang perawatan bahan, air dan perawatannya, petunjuk
yang jelas tentang kedalaman kolam renang, tempat cuci kaki,
penjaga keselamatan, lampu didalam kolam dan life saving
equipment (ban dan tali)
3) Hotel menyediakan 2 sarana olahraga dan rekreasi lainnya yang
merupakan pilihan dari fitness center, sauna, squash, game room,
bowling atau tenis
E. Bangunan
1) Keadaan bangunan bersih dan terawatt dengan baik (tidak berdebu,
berlumut, saran laba-laba dan lain sebagainya)
2) Pengaturan hotel diatas sesuai dengan fungsinya sehingga
memudahkan arus tamu, karyawan dan arus barang atau produksi
hotel
3) Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam ruang lobby,
restoran, kamar tidur atau function room
4) Transportasi mekanis/lift/elevator untuk 4 lantai keatas. Lift tamu
dipisahkan dengan lift pelayan, kapasitas setiap lift minimal 6
orang/beban 450 kg
5) Tersedia air cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6) Tersedia pembangkit listrik cadangan dengan kapasitas minimal
50% dari kapasitas PLN
7) Pendingin/AC dengan sistem central atau AC unit, dan untuk
ruangan tanpa AC, ventilasinya harus baik
8) Tersedia ruang mekanik / workshop
9) Tersedia telefon 6 saluran untuk sambungan lokal, interlokal dan
internasional
10) Tersedia saluran telefon dalam (house phone) dengan saluran
minimal sama dengan jumlah kamar
11) Tersedia PABX
12) tersedi sentral video / TV, sentral radio dan musik pengiring,
sentral paging sistem termasuk car call
13) Tersedia alat deteksi dini (asap/panas) disetiap ruangan
14) Tersedia alat pencegah kebakaran (fire extinguisher, fire hydrant,
sprinkler system dan alat kontrol lokasi kebakaran.
15) Tersedia petunjuk cara penyelamatan diri di setiap koridor
16) Tersedia pintu dan tangga darurat yang jelas dengan tanda yang
jelas
17) Untuk hotel yang lebih dari 4 lantai, kamarnya harus dilengkapi
dengan pintu tahan api
F. Kamar tamu
1) minimal kamar standard 100 termasuk suite room
2) semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam
3) luas minimal kamar standard 26m2 dan kamar suite 52m2
4) kamar kedap suara, terhindar dari sumber kebisingan baik dari luar
maupun dalam
5) ukuran tempat tidur 1 oranng 200x100cm, untuk 2 orang
200x160cm
G. Ruang makan
1) Restoran minimal 3 buah dengan jenis yang berbeda seperti coffee
shop, speciality (grill, Chinese, Japanese) dan satu restoran lainnya
2) Jumlah temoat duduk sebanding dengan luas restoran yaitu
1,5m2/tempat duduk
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Tinggi restoran minimal 2,6m
4) Restoran yang letaknya tidak berdampingan dengan lobi dilengkapi
dengan toilet umum terpisah untuk pria dan wanita
H. Bar
1) Hotel menyediakan 1 bar yang terpisah dengan restoran
2) Jumlah
tempat
duduk
sebanding dengan
luas
bar
yaitu
1,1m2/tempat duduk
I. Function room
1) hotel menyediakan function room minimal 1 buah dengan pintu
masuk terpisah dari lobby
2) tersedia pre function room
J. Area publik
1) Lobi minimal seluas 100m2
2) Hotel menyediakan lounge dengan meja dan kursi sofa
3) Toilet umum pria dengan minimal urinoair 4 buah, WC 2 buah,
tempat cuci tangan, sabun dan kaca rias, alat pengering tangan,
asbak, tissue beserta tempat sampah yang ditutup
4) Toilet umum wanita dengan minimal WC 3 buah, shower, ruang
rias dengan kaca dan kursi rias, tempat cuci tangan, sabun dan kaca
rias, alat pengering tangan, asbak, tissue dan tempat sampah yang
ditutup
5) Lebar koridor minimal 1,8m dengan ingkat kebisingan 40db
K. Ruangan yang disewakan
1) Minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda seperti bank /
money changer, biro perjalanan, agen penerbangan, souvenir shop,
perkantoran, butik dan salon kecantikan
L. Tersedia poliklinik dan paramedis
M. Dapur
1) Luas dapur minimal 40% dari luas restoran
2) Terdiri
atas
ruang
persiapan,
ruang
pengolahan,
ruang
penyimpanan bahan makanan, ruang administrasi atau chief, ruang
pencucian
dan
penyimpanan
peralatan
dan
ruang tempat
penyimpanan bahan bakar gas atau elpiji untuk dapur
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
N. Area administrasi
1) Front office dengan tempat penerimaan tamu, informasi, kasir,
ruang penitipan barang berharga, penitipan barang tamu, ruang
pemesanan kamar hotel, ruang pimpinan front office dan ruang
operator telefon.
2) Kantor pengelola hotel terdiri dari kantor pimpinan hotel, wakil
pimpinan, pimpinan restoran dan bar, kantor pemasaran, kantor
personalia,
kantor pembelian atau pengadaan dan kantor
keuangan
3) Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 per 40 kamar
4) Tersedia ruang lost and found seluas minimal 10m2
5) Tersedia ruang binatu seluas 100m2
6) Ruang untuk karyawan berisi locker, toilet, ruang makan, dan
ruang ibadah
2.2.6
Aspek teknis perancangan
A. Tata letak
Program Ruang
Dalam melakukan perencanaan program ruang, dilakukan
pembagian zoning yaitu: public, semi public, private dan service area.
Public area meliputi lobby, lobby lounge dan front office.
Semi public area meliputi health club, travel agent, business center, gift
shop, food and beverage, meeting room
Private area meliputi guestroom, toilet, safety box
Organisasi Ruang Hotel
Susunan organisasi ruang pada dasarnya, memiliki kesamaan,
karena setiap hotel mempunyai pelayanan yang sama yaitu pelayanan
penginapan, makan dan minum. Menurut Walter Rutes and Richard
Penner dalam buku Hotel Planning and Design, hal 257, membedakan
organisasi ruang hotel menurut fungsinya, terdiri dari:
Menurut fungsi:
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Public Space, merupakan kelompok ruang umum termasuk lobby
utama, front office dan function room.
2. Consession and rentable space, merupakan kelompok ruang yang
disewakan untuk melayani keperluan tamu hotel dan juga usaha
bisnis lainnya yang terpisah dari kegiatan hotel.
3. Food and Beverage Store Space, kelompok ruang yang melayani
bagian makan dan minum bagi tamu yang menginap maupun
yang tidak menginap. Termasuk kelompok ini adalah restaurant,
coffee shop, bar, kitchen dan gudang.
4. General service space, kelompok ruang pelayanan secara umum
meliputi bagian penerimaan (receiving) storage empoyee’s room,
employee dining room, laundry, linen room, house keeping dan
maintenance.
5. Guest Room Service, kelompok yang terdiri dari atas ruang tidur
bagi tamu yang menginap, dilengkapi fasilitas untuk ruang tidur,
toilet, koridor, lift dan perlengkapan lainnya.
6. Recreation and Sport Space, kelompok fasilitas rekreasi olahraga
yang biasanya diproritaskan untuk para tamu hotel yang
memerlukannya dan ruang ini ternuka untuk masyarakat luar.
(Hotel Planning and Design, Walter A. Rutes and Richard
Penner)
B. Tata suara
Semua sumber bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau
berbahaya bagi kegiatan sehari-hari dianggap sebagai bising. Sumber
bising
utama
dalam
pengendalian
bising
lingkungan
dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Bising Interior
Merupakan sumber bising yang paling sering dibuat oleh manusia,
seperti alat-alat rumah tangga, radio, televise, pembicaraan yang
keras, naik turun tangga, orang yang berpindah tempat dan
sebagainya.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Bising Luar (outdoor)
Merupakan bising yang paling mengganggu, dalam hal ini berasal
dari
lalu lintas kendaraan bermotor, transportasi, industry,
pembangunan gedung dan sebagainya.
C. Syarat Penerangan pada Hotel
Dalam
peraturan
Menteri
Parekraf
PM.53/HM.001/MPEK/2013
tentang Standar Usaha Hotel terdapat persyaratan tidak mutlak yaitu
tingkat kebisingan kamar dan toleransi pencahayaan yang diisyaratkan.
Dalam persyaratan tidak mutlak disebutkan bahwa kenyamanan suara
antara 30-35 Db untuk beberapa area. Sedangkan untuk pencahayaan
terbagi menjadi beberapa ketentuan indeks pencahayaan sesuai dengan area
masing-masing

Dapur, Sirkulasi udara dan pencahayaan dengan index 200 lux

Lobby, Pencahayaan dan sirkulasi udara di lobby30ltr/detik/orang &
pencahayaan 350 lux.
Restaurant, 9 watt atau 250 lux/m2

Persyaratan ini menjadi penting untuk dipatuhi manajemen dan
pemilik hotel mengingat terkait dengan keamanan, kenyamanan tamu serta
karyawan selama melakukan pekerjaan dan aktivitas keseharian. Bagi
karyawan tingkat pencahayaan yang rendah akan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap motivasi bekerja.
Tabel Persyaratan Penerangan pada Hotel
No
Fungsi
Bangunan
Tingkat
Tingkat
Suara
Pencahayaan
(dB)
(lux)
40 ~ 50 300
1
Lobby
2
Ballroom
/ 35 ~ 45
Meeting room
200
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keterangan
Pencahayaan pada bidang
vertikal sangat penting
untuk
menciptakan
suasana/kesan ruang yang
baik
Sistem pencahayaan harus
di
rancang
untuk
menciptakan suasana yang
3
4
250
5
Restoran
35 ~ 45
Dapur
45 ~ 55
 Food
preparation
& cooking
 General
 Stores
Guest Room
35 ~ 45
6
7
8
9
10
Reception area
Front office
Laundry
Public Toilets
Koridor
400
400
400
200
100
40 ~ 50
40 ~ 50
40 ~ 50
35 ~ 45
40 ~ 50
sesuai.
Sistem
pengendalian “switching”
dan “dimming” dapat
digunakan
untuk
memperoleh berbagai efek
pencahayaan
300
200
200
150
Diperlukan
lampu
tambahan pada bagian
kepala tempat tidur dan
cermin
Tabel 2.2 Persyaratan penerangan ruang pada hotel
(Sumber :Iluminating Engineering Society (IES)
2.2.7
Lalu lintas pengunjung hotel
Menurut buku Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini
Kusmiati
1. Kelompok tamu/ pengunjung tidak tetap
BERMALAM
KONFERENSI
DATANG
REKREASI
BISNIS/RELASI
MAKAN/MINUM
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PULANG
2. Kelompok eksekutif hotel
BEKERJA
DATANG
ADMINISTRASI
PULANG
REKREASI
3. Kelompok karyawan hotel
MENGAWASI/
BEKERJA
DATANG
MELAYANI TAMU
MENERIMA
BARANG
2.3 Tinjauan Terhadap Bisnis
2.3.1
Pengertian Hotel Bisnis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bisnis yaitu usaha
dagang atau usaha komersial dalam dunia perdagangan atau bidang usaha.
Sedangkan Hotel Bisnis adalah suatu hotel yang dirancang untuk
keperluan orang-orang yang bergerak di bidang bisnis atau orang-orang
yang melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis, dimana lokasi hotel
bisnis berada di tengah kota di kawasan Central Business District (CBD)
dan dilengkapi dengan fasilitas businessequipment seperti faximile dan
saluran untuk internet, dan luas kamar minimum adalah 28m 2 untuk
kategori hotel bintang 5 dan dari segi desain hotel bisnis memiliki bentuk
desain yang lebih formal. Hotel bisnis termasuk dalam kategori City Hotel
karena hotel yang terletak di tengah kota dan sebagian besar tamunya yang
menginap untuk melakukan kegiatan bisnis.
Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam bukunya
Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008, hal.52), hotel bisnis
merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang
mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relatif berada di pusat kota,
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berdekatan dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis
dikenal juga dengan namaCommercial Hotel ataupun dengan nama City
Hotel.
Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas
lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama
untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE).
Fasilitas yang tersedia antara lain ballroom, banquet room, dan business
center dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, ar
af ,
pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012).
Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif tinggal
berkisar antara 1 – 3 malam perkunjungan. Berikut karakteristik tamu baik
perseorangan maupun grup berdasarkan tujuan dan tipe kamar yang
dipesan menurut buku hotel planning and design dalam jurnal Ristya
Vidyatama Kusumo (2012):
Jenis
pengunjung
Perorangan
Karakter
pengunjung
Berprofesi sebagai
eksekutif
muda.
Memilih
harga
menengah keatas
Menginap 2 – 4
malam. Pemilihan
harga
tidak
masalah
Grup
Tujuan
Tipe kamar
Tours,Club,
perkumpulan
Budaya,
seni,
teater, berbelanja
Konvensi
dan
konferensi.
Perkumpulan
professional. Rapat
pelatihan
dan
perdagangan
Queen Size, adanya
area makan &
kerja. Kamar mandi
Standar
King, Twin, double
–
double
size
Kamar
mandi
memiliki
ruang
ganti
pakaian.
Terdapat area kerja
yang baik
Tabel 2.3. Karakter Pengunjung Hotel
sumber :Hotel Planning and Design, Kusumo, 2012
2.3.2
Aspek Manusia
Menurut buku Strategi Pemasaran Hotel oleh Drs. H. Oka A.
Yoeti, MBA dalam kategori tamu bisnis yang utama, yaitu :
1.
Sales
Representative,
yang
sedang
pelanggan
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melakukan
kunjungan
2.
Para Executive dan Professional, yang melakukan perjalanan dinas.
3.
Mereka yang mengikuti Meeting, Incentive, Convention dan
Exhibition (MICE)
4.
Usahawan yang melakukan perjalanan untuk mengurus bisnis
mereka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan sifat dan
perilaku
tamu
khususnya
perilaku
tamu
bisnis
(businessman/businesswoman) menurut buku : Merencana Interior
Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati R (1998) yaitu :
a. Melakukan kegiatan utamanya di dalam ruangan.
b. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan peluan bisnis.
c. Mengusahakan hal-hal yang menguntungkan.
d. Dalam kegiatan operasionalnya memerlukan bantuan fasilitas
komunikasi elektronik canggih, untuk menghubungi kantor
pusatnya atau mitra bisnisnya.
e. Sering menjamu mitra bisnis di restoran mewah (fine dining) atau
bar hotel.
f. Menghendaki kamar yang dapat berfungsi sebagai “kantor
sementara” antara lain berisi meja kerja yang luas untuk
meletakkan
komputer
dan
2
saluran
telefon.
Apabila
dimungkinkan ditambah dengan printer dan fax.
g. Membutuhkan health club untuk mengisi waktu luang pribadi
sambil menjaga kebugaran tubuhnya.
h. Tamu bisnis banyak yang datang dengan membawa laptop dan
handphone.
Berdasarkan pelaku dan macam kegiatan, ruang dalam hotel
bisnis dapat dikelompokkan menjadi :
A. Public Area
Ruang publik yang ada dalam hotel adalah lobby, food &
beverages area, function room, shopping arcade, business centre,
fasilitas olahraga dan fasilitas rekreasi. Luas area publik ini, yaitu
berkisan antara 6% sampai 20% dari total lantai hotel. Pedoman
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perencanaan
dan
perancangan
organisasi
ruangnya
adalah
meletakkan fasilitas-fasilitas tersebut di sekeliling lobby hotel,
tujuannya adalah :
1. Memberi
kemudahan
pada
pengunjung
hotel
untuk
berorientasi dan mudah menemukan fasilitas tersebut.
2. Menyediakan kesempatan terjadinya over-lap pola kegiatan
tamu antar fasilitas pada daerah-daerah tertentu, sehingga
daerah pada pola kegiatan dapat diminimalkan.
3. Mengurangi crossing antar fasilitas di daerah-daerah tertentu.
B. Service Area
Yaitu ruang-ruang untuk pengelolaan hotel, antara lain seperti
ruang administrasi, ruang karyawan, laundry, dan housekeeper,
dapur, gudang dan ruang elektrikal dan mekanikal. Perencanaan
dan perancangan bagian ini sangat penting karena area ini sangat
mempengaruhi kemanapun staff hotel dalam melaksanakan
pelayanan yang efisien, baik dalam lingkup housekeeping,
engineering, maupun food and beverages service hotel.
Area yang memiliki luas beragam ini harus dapat dicapai staff
tanpa melalui lobby atau ruang publik lainnya.
C. Private Area
Yaitu ruang yang menjadi kamar-kamar tamu (guest rooms).
Penempatan kamar hotel harus efisien dan mudah dijangkau dari
lift atau tangga. Kamar diletakkan berderet dan dapat dicapai
melalui sebuah koridor.
Tingkat kenyamanan, privacy yang tinggi merupakan salah satu
kriteria dalam perancangannya. Kamar hotel memiliki ruang
pandang yang lebar ke arah potensi view dan jauh dari kegiatan
publik
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4 Tinjuauan Terhadap Restoran
2.4.1
Pengertian Restoran
Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang
menyajikan hidangan kepada masyarakat kepada masyarakat dan
menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu serta menetapkan
tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.Umumnya restoran
menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga restoran yang
menyediakan layanan take-out dinning dan delivery service untuk
melayani konsumennya.Restoran biasanya memiliki spesialisasi dalam
jenis makanan yang dihidangkannya.
Berikut pengertian restoran
menurut beberapa sumber
1. Restoran adalah tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk
umum di tempat usahanya (Suarthana, 2006)
2. Restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan
keuntungan yang mana basis utamanya termasuk didalamnya adalah
penjualan makanan atau minuman kepada individu-individu dan
tamu-tamu dalam kelompok kecil (Ninemeier dan Hays, 2011)
3. Restoran adalah rumah makan (WJS Poerwadarminta, 2007 : 952)
4. Restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja
yang tersusun rapi dengan kehadiran orang, timbulnya aroma
semerbak dari dapur dan pelayanan para pramusaji, berdentingnya
bunyi-bunyian kecil karena persentuhan gelas-gelas kaca, porselin,
menyebabkan suasana hidup didalamnya (Ir Endar Sugiarto hal. 77)
5. Restoran adalah jenis usaha jasa yang bertempat disebagian/diseluruh
bangunan
yang
permanen
dilengkapi
dengan
peralatan
dan
perlengkapan untuk proses pembuatan penyimpanan, dan penjualan
makanan dan minuman. (Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral
Pariwisata No 15/V/II/88)
6. Restaurant is commercial establishment that serves food and beverage
to the public (The World Book, 2008 : 262)
Dari pengertian-penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa Restoran
dapat dibagi menjadi 3 kegiatan utamau, yaitu :
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a) Merupakan area persiapan dan produksi hidangan
b) Menawarkan, menjual, dan menyajikan hidangan
c) Menjual minuman dan makanan serta melayani tamu
Jadi, restoran adalah suatu tempat untuk makan dan bersantap baik
dalam suasana formal maupun informal, dimana mengandung unsur
komersil, rekreatif, terorganisir dan terkelola.Usaha ini mempersiapkan,
menjual dan menyajikan produk-produknya dalam waktu yang cepat.
Restoran di hotel, merupakan sebuah restoran yang letaknya di dalam
hotel yang dipakai untuk para tamu hotel yang menginap disitu atau yang
tidak
menginap
disitu
untuk
melakukan
pertemuan
dan
sebagainya.Restoran di hotel biasanya menyediakan berbagai macam
makanan dengan standar International atau restoran tersebut memiliki
tema sendiri. Restoran hotel biasanya menyediakan makanan bersifat
buffet dan juga sistem pesan.
2.4.2
Sejarah Restoran
Dasar pemikiran restoran adalah menyediakan jasa untuk
menghidangkan makanan dan minuman
yang siap saji
untuk
konsumen.Tetapi setelah berjalannya waktu dan berkembangnya zaman,
restoran tidak hanya untuk menyediakan makanan dan minuman saja,
tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik perhatian dan
bertahan diantaran persaingan antar perusahaan restoran komersial
lainnya.
Setiap sejarah perkembangan restoran di berbagai tempat atau daerah
berbeda, pada zaman perkembangan restoran di Cina, restoran dikenal
sejak abad 11 di Kaifeng ibukota Cina bagian utara selama pertengahan
Dinasti Song (960-1279).Dengan populasi lebih dari 1 juta penduduk
dengan budaya keramah-ramahan dan telah berkembang serta mata uang
berupa kertas. Perkembangan dari kedai minuman atau tea houses dapat
menyediakan para pengunjung makanan. Restoran-restoran di Kaifeng
berkembang menjadi sebuah industry layanan untuk makanan dan
minuman dari lokal dan dikenal sampai dengan berbagai daerah di Cina.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kemudian restoran berkembang dengan menyediakan berbagai
macam masakan, kelompok-kelompok harga dan lain-lain. Bahkan
sebuah restoran kecil memiliki banyak pilihan makanan yang tersedia,
dan akhiranya dibuatnya menu tertulis agar orang-orang dapat memesan
hidangan yang tersedia, sebuah catatan kuno dari tahun 1275 yang
ditemukan di Hangzhou tertulis bahwa : orang-orang Hangszhou sangat
sulit untuk dilayani, banyak orang memesan hidangan dari berbagai
macam rasa dan bentuk, seperti beberapa orang ingin makanan yang
panas, beberapa orang ingin makanan yang dingin, ingin makanan yang
hangat, makanan yang pedas, makanan yang matang, yang lainnya ingin
makanan bakar atau panggang. Dengan ditemukannya catatan kuno ini
membuktikan bahwa semakin lama semakin banyak permintaan dari
orang-orang untuk hidangan yang disajikan dari zaman dahuu.Sehingga
sebagai pengelola restoran harus memenuhi permintaan dari konsumen
untuk bertahan dalam usaha restoran ini.
Pada sejarah perkembangan Islam, munculnya restoran pada
pertengahan masa Islam, hamper sama dengan munculnya restoran di
Cina, restoran adalah tempat yang dapat menyediakan segala macam
jenis makanan, seperti yang disebutkan oleh Al-Muqaddasi (lahir 945)
pada akhir abad 10, restoran pada masa pertengahan Spanyol Islam
menyediakan tiga menu utama makanan, yang mana diperkenalkan pada
abad 9 oleh Ziryab yang membuat makanan harus dihidangkan dalam 3
bagian, yaitu makanan pembuka (appertizer), menu utama dan makanan
penutup (dessert).
Pada perkembangan restoran di wilayah barat, sewaktu model
dan kedai minuman yang sudah dikenal lebih dahulu, ditunjukan untuk
para pengembara, dan para warga lokal jarang untuk makan
disana.Restoran adalah bisnis menyediakan makanan dan dimana
makanan khusus harus dipesan terlebih dahulu oleh para tamu dan
biasanya dipersiapkan dahulu untuk pihak restoran, restoran ini muncul
pada abad 18.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4.3
Klasifikasi Restoran
2.4.3.1 Berdasarkan cara pelayanan penyajian menurut Ir. Endar Sugiarto, MM,
Pengantar Akomodasi dan Restoran, 2003 : 96
A. Self Service
Jenis restoran yang pelayanannya dilakukan oleh diri sendiri. Jenis
pelayanan ini terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Buffet service
Pada pelayanan ini, hidangan diletakkan diatas meja, buffet dan
tamu mengambil sendiri hidangan yang disukainya
2. Take out service
Jenis pelayanan ini tidak menyediakan pelayanan ditempat,
biasanya makanan yang sudah dipesan dan dibungkus lalu dibawa
keluar
3. Cafetaria service
Jenis pelayanan ini biasanya dilakukan di daerah-daerah yang
ramai dan tamu mengambil hidangan sendiri yang sudah
disiapkan di counter.
C. Table Service
Jenis restoran yang pelayanan penyajian makanannya diatas
meja.Jenis pelayanan ini merupakan pelayanan tertua dan paling
umum digunakan.Table service ini terdiri dari 4 jenis, yaitu :
1. American / Plate service
Pelayanan ini sangat terkenal dan banyak digunakan di
Amerika.Para pelayan mengambil makanan di piring yang sudah
di porsi lalu disajikan kepada tamu, umumnya pemorsian sudah
dilakukan sejak dari dapur.Jenis pelayanan ini sangat mudah dan
praktis.
2. Russian / Platter service
Jenis pelayanan ini lebih sederhana daripada French service, para
pelayanan memindahkan makanan dari piring besar ke piring
tamu dengan menggunakan keahlian khusus, karena cara
memindahkannya hanya dengan sendok dan garpu.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. French / Cart service
Jenis restoran yang pelayanannya memerlukan suatu ruang
persiapan pelayanan untuk kereta dorong yang melewati meja
tamu tanpa merasa terganggu
4. English / Family service
Jenis restoran yang pelayanannya tertua dan sudah jarang
digunakan. Kekhasan yang menonjol dari pelayanan ini adalah
dibawa ke meja dengan menggunakan serving platters/serving
bowls.
D. Tray Service
Jenis restoran yang pelayanannya menyajikan makanan melalui
sebuah nampan besar yang sudah dipesan
E. Counter Service
Jenis restoran yang pelayanannya merupakan suatu pelayanan
yang tidak resmi dan banyak terdapat di restoran murah, misalnya
restoran fast food
F. Carry Out Service
Sering disebut juga dengan take out service, yaitu sistem
pelayanan restoran dimana tamu datang untuk membeli makanan yang
telah siap, dibungkus didalam kotak untuk dibawa pergi
Berdasarkan cara pelayanan penyajian menurut Soekresno (2000)
A. Restoran Formal
Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola
secara komersial dan profesional dengan pelayanan yang eksklusif.
Ciri – ciri restoran formal :
1. Penerimaan Pelanggan dengan sistem pemesanan tempat
terlebih dahulu.
2. Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi.
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu
Eropa populer.
4. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service atau
French Service atau modifikasi dari kedua Table service
tersebut.
5. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan
digunakan sebagai tempat untuk minum yang beralkohol
sebelum santap makan.
6. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau
untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan
pagi.
7. Menyediakan berbagai merk minuman bar secara lengkap
khususnya wine dan champagne dari berbagai negara
penghasil wine di dunia.
8. Menyediakan hiburan musik hidup / live music dan tempat
untuk melantai dengan suasana romantis dan ekslusif.
9. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan
dengan harga makanan dan minuman di restoran informal.
10. Penataan meja dan bangku memiliki area service yang lebih
luas untuk dilewati gueridon.
11. Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu
pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan.
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran formal antara
lain : Members restaurant, super club, gourmet, main dining room,
grilled restaurant, executive restaurant.
B. Restoran Informal
Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola
secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan
kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang
silih berganti pelanggan.
Ciri – ciri restoran informal :
1. Penerimaan Pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terlebih dahulu.
2. Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi.
3. Menu pilihan yang disediakan sangat terbatas dan membatasi
menu – menu yang relatif cepat selesai dimasak.
4. Sistem penyajian yang dipakai adalah American Service atau
Ready Plate bahkan Self Service ataupun Counter service.
5. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang
atau untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk
makan pagi.
6. Tidak menyediakan hiburan musik hidup / live music.
7. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada
tamu / pelanggan namun dipasang di Counter langsung setiap
meja makan untuk mempercepat proses pelayanan.
8. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan
yang lain.
9. Tenaga relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu
pramusaji untuk melayani 12 - 16 pelanggan.
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran informal
antara lain : kafe, cafetaria, fast food, coffe shop, bistro, kantin,
taverns, family restaurant, snack bar.
C. Restoran Khusus
Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang
dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan
makanan khas yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas
dari suatu negara tertentu.
Ciri – ciri restoran khusus :
1. Menyediakan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
2. Menu yang disediakan adalah menu khas suatu negara
tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara
umum.
3. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dimodifikasi dengan budaya internasional.
4. Dibuka untuk pelayanan makan malam dan makan siang.
5. Menu a’la
arte dipresentasikan oleh pramusaji ke
pelanggan.
6. Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal.
7. Tenaga servis relatif sedang dengan standar kebutuhan satu
pramusaji untuk melayani 8 - 12 pelanggan.
8. Harga makanan relatif inggi dibandingkan restoran informal.
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran khusus
antara lain :Indonesian food restaurant, Italian food restaurant,
Thai food restaurant, Japanese food restaurant, Chinese food
restaurant, restoran Padang.
2.4.3.2 Menurut Jenis Menu
1. A’la Carte
Restoran yang menjual berbagai macam makanan lengkap dan
bervariasi, kemudian tamu dapat memilih sendiri jenis makanan yang
dikehendaki dimana tiap makanan yang dihidangkan mempunyai
harga tersendiri.
2. Ta l e D’Hote
Restoran yang khusus menjual makanan dalam satu rangkaian menu
lengkap, mulai dari makanan pembuka sampai penutup dengan harga
tertentu
3. A Special Party
Restoran yang menyediakan daftar hidangan yang khusus untuk
banquet cocktail party dan sebagainya
4. Buffet
Restoran yang menunya khusus diberlakukan pada sebuah meja
hidangan dimana makanan yang telah disajikan untuk pagi, siang dan
malam.
5. Gourmet
Restoran yang menyelenggarakan pelayanan makanan dan minuman
untuk orang yang berpengalaman di bidang jasa.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Family type
Restoran sederhana yang menyediakan makanan untuk banyak orang
dengan harga yang terjangkau.Terutama disediakan untuk tamu-tamu
keluarga maupun rombongan.
7. Main dining
Restoran makan utama yang biasanya terdapat didalam hotel dengan
suasana formal serta aturan yang khusus.
8. Automatic
Restoran
yang
memainkan
mesin
otomatis
dimana
orang
mendapatkan makanan yang diinginkan dengan memasukkan koin
kedalam mesin
2.4.3.3 Menurut Sistem Pelayanan
1. Fast Food
Restoran yang menyediakan makanan secara cepat pada sistem
pengadaannya selalu tersedia makanan jadi yang memungkinkan
pelayanan secara cepat. Contoh seperti : Hoka-Hoka Bento, KFC,
MC.Donald dan lain-lain
2. Self Service
Restoran yang tidak menyediakan staff pelayanan secara khusus,
pengunjung memilih makanan yang tersedia dan mengambil pada area
konter yang juga berfungsi sebagai tempat display makanan.
3. Entertainmenr/Full Service
Restoran yang menekankan pada sejumlah besar fasilitas dan
pelayanan, agar para pengunjung merasa betah dan benar-benar
menikmati.
2.4.3.4 Menurut Lokasi
a. Coffee shop / Brasserie
Restoran yang terletak didalam hotel dan melayani pelanggan untuk
makan pagi, siang dan malam dengan suasana kelas atas yang berasal
dari Perancis
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Coffee pot
Restoran yang terletak di pinggir jalan dengan harga relatif murah
c. Drive-in
Restoran yang terletak di drive-in theater yang menyediakan makanan
kecil seperti hot dog dan ice cream
d. Inn tavern
Restoran yang dikelola ditepi kota dan menyediakan makanan lezat
dengan harga terjangkau
e. Carvery
Restoran yang biasanya terletak didalam hotel atau pub dan pelanggan
dapat menentukan porsi makanannya sendiri dengan harga yang sudah
ditentukan
f. Terrace
Restoran yang terletak diluar bangunan, tetapi masih tetap terhubung
dengan restoran induk yang berada alam bangunan.
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. TINJAUAN KHUSUS
2.4
Data Survey
2.5.1
The Dharmawangsa Hotel
Gambar 2.4 Logo Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: Google.com diakses 22/03/2016)
Hotel Dharmawangsa yang berada di kawasan Central Business
District ini terinspirasi oleh seni, tradisi, dan budaya Indonesia.Hotel butik
bergengsi
ini
telah
menjadi
taladan
dalam
kemewahan
dan
keramahtamahan.Sebuah hotel bintang 5 di Jakarta, dimana kemegahan,
ketenangan, dan memiliki karakter desain seperti tempat-tempat suci adalah
ciri khas dari hotel Dharwamangsa.
Hotel Dharmawangsa terletak di daerah kelas atas Kebayoran Baru,
yaitu bagian daerah berkawasan rindang di Jalan Brawijaya Raya No. 26,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Dan hotel Dharmawangsa Jakarta juga
menerapkan perwujudan gaya Jawa klasik pada desain exterior maupun
interiornya. Hotel Dharmawangsa memiliki komitmen menjadi hotel yang
peduli akan lingkungan melalui gaya dan desainnya, dan hotel ini juga
sudah di akui sebagai hotel berkategori ramah lingkungan.
A. Lokasi
Jalan Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160,
Indonesia.
(62-21)
7258181
Fax:
(62-21)
dharmawangsa.com diakses pada (4/0402016)
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7258383(sumber:
the-
Berada di lokasi yang cukup sibuk dan ramai, kebutuhan untuk tenang,
adalah hal yang terpenting. Dharmawangsa hotel memiliki pilihan kamar
tamu, dan suite room yang luas dengan balkon pribadi yang besar untuk
bersantai. Dan setiap tamu berhak memiliki masing-masing pelayan pribadi
dan berkonsultasi dengan master seni Jawa yang ramah tamah. Setiap kamar
tamu dan suite room di hotel ini bertema dan menggunakan bahan dan
material tradisional. Berikut macam-macam tipe kamar tamu dan suite room
dari hotel Dharmawangsa,
Gambar 2.5 Gedung Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
B. Tipe & jenis kamar tamu
1. Executive Room
Dengan ruangan seluas 66m2 menampilkan gaya Indonesia pada
ruang tersebut, king bed, tv, telefon dan kamar mandi luas. Dan
terdapat balkon dengan pemandangan menghadap taman-taman, dan air
mancur. Dilengkapi dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6 Executive Room Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
2. Senior Executive Room
King bed yang diletakkan menghadap kolam renang dan taman
didalam ruang seluas 66m2 menawarkan dekorasi Indonesia yang
elegan. Terdapat kamar mandi berlapis marmer, dengan bath up dan
shower terpisah, meja executive, telefon, tv dan mini bar di dalam
ruangan. Dan dilengkapi dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet.
Gambar 2.7 Senior Executive Room Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
3. Dharmawangsa Suite
Dekorasi indah dengan hiasan daerah Indonesia, ruangan seluas
107m2 ini dilengkapi dengan king bed, ruang tamu terpisah, kamar
mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah,
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam dan teras pribadi. Dan di
area ruang tamu dilengkapi dengan sofa, meja makan, kamar mandi
tamu, pantry, meja eksekutif, dan area hiburan.
Gambar 2.8 Dharmawangsa Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
4. Townhouse Suite
Sebuah suite room 2 lantai seluas 128m2 dan 188m2 memiliki
desain unik dan tetap di dalam unsur Indonesia yang elegan dengan
tangga yang menuju ke kamar tidur utama. Dan juga terdapat ruang lain
berisi
kamar
tidur.
Masing-
masing
memiliki
teras
dengan
pemandangan yang indah. Fasilitas dilengkapi dengan king bed, twin
bed, ruang tamu terpisah, kamar mandi besar berlapis marmer, dengan
bath up dan shower terpisah, meja executive, telefon, tv, layanan 24
jam, mini bar dan terdapat akses langsung menuju taman dan kolam
renang.
Gambar 2.9 Townhouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Deluxe Suite
Dengan luas kamar 126m2 menawarkan desain mewah dengan
unsur tradisional Indonesia, terdapat ruang tamu yang besar dekat
dengan teras, dan terdapat teras lagi di ruang tidur utama dengan king
bed. Kamar mandi besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower
terpisah, meja executive, telefon, tv, layanan 24 jam
Gambar 3.0 Deluxe Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
6. Penthouse Suite
Ruangan yang mewah seluas 286m2 ini bergaya sumatera.
Menawarkan ruangan berfasilitas lengkap dengan ruang kerja, area
makan besar untuk 8 orang, terdapat pembatas ruang tamu dan ruang
duduk, kamar tidur utama difasilitasi dengan king bed. Kamar mandi
besar berlapis marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja
executive, telefon, tv, layanan 24 jam. Dan terdapat teras pribadi yang
dilengkapi dengan Jacuzzi besar.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.1 Penthouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
7. Presidential suite
Ruangan seluas 443m2 ini menawarkan suite yang paling luas, mewah
dan eklusif dengan desain daerah Jawa.Suite ini memiliki dua kamar
tidur dengan king bed, dan walk-in closet. Terdapat sebuah ruang kerja,
ruang tamu, ruang makan untuk delapan orang, dapur lengkap, kolam
renang pribadi, dua teras pribadi, TV, kamar mandi besar berlapis
marmer, dengan bath up dan shower terpisah, meja executive, 7 telefon,
tv, layanan 24 jam
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 Presidential Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: the-dharmawangsa.com diakses 22/03/2016)
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Fasilitas
Fasilitas Hotel Dharmawangsa Jakarta
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Resepsionis 24 jam
Antar jempur bandara
Penitipan anak berbiaya
Bar
Barbeque
Fasilitas bisnis
Taman bermain anak
berbiaya
8. Kafe
9. Coffee shop di lobby
10. Layanan tamu
11. Area merokok
12. Laundry
13. Lift
14. Cek in express
15. Cek out express
16. Surat kabar di lobby
17. Parker valet
18. Salon kecantikan
19. Penitipan bagasi
20. Fasilitas rapat
21. Staff multibahasa
22. Parkir terbatas
23. Bar di kolam renang
24. Porter
25. Teras rooftop
26. Brankas
27. Sauna
28. Jacuzzi
29. Tennis
30. Jasa tur
31. Fasilitas nikah
32. WiFi (berbiaya)
33. Klub kesehatan
34. Kolam renang
indoor/outdoor
35. Perpustakaan
36. Sewa mobil
Tabel 2.4. Fasilitas Hotel Dharmawangsa
(sumber :Hotel Dharmawangsa, Human Resource, 2016)
D. Interior
No
1 Lantai T
a
b
e
2 Dinding
l
4
2
.
Plafond
5
.
Furniture
5
Pencahayaan
3
Material
Warna
Keramik, marmer, granit, Warna-warna natural,
parket, karpet
cokelat,
cream,
broken white, cokelat
muda, hijau muda
Bata fin Cat
Putih, broken white,
Kayu diukir sehingga cokelat muda, cokelat
terbuat partisi, triplek fin
melamic
Gypsum fin cat
Putih, cokelat muda
Papan kayu
Kayu jati
Cokelat
Kayu fin hpl/cat
Cokelat tua, cokelat
muda
Downlight
Warna-warna hangat,
Spotlight
kuning,
putih
kekuningan.
Tabel 2.5 Interior Hotel Dharmawangsa
(sumber :Dokumentasi Pibadi, 2016)
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Hasil Survey (Dokumentasi)
1.
Guest Room (Townhouse Suite)
Gambar 3.3 Townhouse Suite Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
2.
Lobby / Receptionist
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.4 Lobby Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
3.
Cake Shop
Gambar 3.5 Cake Shop Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
4.
Lounge & perpustakaan
Gambar 3.6 Lounge & Perpustakaan Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.
Kolam renang
Gambar 3.7 Kolam Renang Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
6.
Ballroom
Gambar 3.8 Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.2
Atria Hotel
Gambar 3.9 Logo Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: Google.com diakses 22/03/2016)
Hotel Atria Gading Serpong adalah sebuah hotel modern di
CBD (Central Business District) Serpong, sangat sempurna untuk
parapebisnis, bisnis dan kelompok rekreasi. Akses strategis, 25 menit ke
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pusat perbelanjaan dan rekreasi,
klub golf dan ICE (Exhibition Convention Indonesia).Hotel Atria Gading
Serpong terletak di Tangerang yang memiliki hotel berdesain Modern
Tropical. Terfasilitasi oleh banyak area rekreasi dan seperti Artha Spa,
Mezzanine Restaurant, hall / meeting room, wi-fi dan lain-lain
A. Lokasi
CBD Gading Serpong Kav. 2, Jl. Boulevard Gading Serpong, Kec.
Tangerang, Banten. (Sumber: Atriahotelserpong.com) diakses 6/04/2016
Gambar 4.0 Atria Hotel, Tangerang
(Sumber: dokumentasi pribadi 9/04/2016)
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Tipe dan Jenis Kamar Tamu
1. Superrior Room (Twin/ Double)
155 kamar superior dari Atria Hotel Gading Serpong memiliki
luas 25m2. Ruang yang difasilitasi dengan 2 single bed / queenbed r
dan kamar mandi yang independen. Kamar unggulan ini nyaman,
memiliki TV dengan saluran internasional, safe deposit box, meja,
sofa, telefon, fasilitas kamar mandi, shower, AC, pengering rambut,
mini bar, pembuat kopi, teh dan freesandal.
Gambar 4.1 Superrior Double Room Hotel Atria
(Sumber: dokumentasi pribadi 9/04/2016)
2. Deluxe Room
Dirancang dengan warna-warna hangat dan menyenangkan, 9
kamar Deluxe dari Atria Hotel Gading Serpong lebih besar dari kamar
superior, karena mereka memiliki 33 meter persegi ruang dan terletak
di lantai superior. Kamar-kamar deluxe juga memiliki TV dengan
saluran internasional, safe deposit box, meja, sofa, telepon, fasilitas
kamar mandi, shower, AC, pengering rambut, mini bar, pembuat kopi,
teh dan sandal.
Gambar 4.2 Superrior Double Room Hotel Atria
(Sumber: http://www.atriahotelserpong.com/rooms/9/04/2016)
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Interior
No
1 Lantai
Material
Keramik, marmer, karpet
2
Dinding
Bata fin Cat
Kayu diukir
terbuat partisi
Beton fin cat
3
Plafond
4
Furniture
Stainless
Kayu fin hpl/cat
5
Pencahayaan
Downlight
Spotlight
Warna
Warna-warna natural,
cokelat,
cream,
broken white, cokelat
muda
Putih, broken white,
sehingga cokelat muda, cokelat
Putih, cokelat muda
Cokelat
Silver , Cokelat
Cokelat tua, cokelat
muda
Warna-warna hangat,
kuning,
putih
kekuningan.
Tabel 2.6 Interior Hotel Atria
(sumber : Dokumentasi pribadi, 2016)
E. Hasil survey / Dokumentasi
1. Guest Room (Superrior double bedroom)
Gambar 4.4 Guest Room Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lobby dan Receptionist
Gambar 4.5 Lobby Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Restoran
Gambar 4.6 Restoran Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
4. Lounge
Gambar 4.7 Lounge Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Kolam Renang
Gambar 4.8 Kolam Renang Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
6. Lain-Lain
Gambar 4.9 Lain-lain Hotel Atria, Gading Serpong
(Sumber: dokumentasi pribadi)
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download