Model mangsa pemangsa dengan respon

advertisement
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemodelan matematika memiliki
cakupan yang luas, antara lain yaitu
pemodelan ekonomi, pemodelan keuangan,
dan pemodelan sosial.Dari sisi bentuk
variabelnya pemodelan matematika dibagi
menjadi pemodelan stokastik yang dimana
peubahnya dalam bentuk acak, kemudian
pemodelan deterministik yang peubahnya
dapat diperkirakan serta pemodelan sistem
dinamik. Sistem dinamik adalah suatu
metode pemodelan yang diperkenalkan
oleh JayForrester pada tahun 1950-an dan
dikembangkan di Massa chusetts Institute of
Technology Amerika.
Sesuai
dengan
namanya, penggunaan metode ini erat
berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang tendensi-tendensi dinamik sistemsistem yang kompleks, yaitu pola-pola
tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem
itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi
utama dalam paradigma dinamik sistem
adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik
yang terjadi terus menerus pada setiap
sistem yang kompleks bersumber dari
struktur kausal yang membentuk sistem itu.
Oleh karena itulah model-model dinamik
sistem diklasifikasikan ke dalam model
matematik kausal (theory-like).
Banyak kajian model yang dibahas
dalam sistem dinamik antara lain model
pertumbuhan yang meliputi didalamnya
model logistik, model mangsa pemangsa
Lotka-Volterra, dan model lainnya.
Pada dasarnya interaksi adalah
suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi
sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi
atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek
dua arah ini penting dalam konsep interaksi,
sebagai lawan dari hubungan satu arah pada
sebab akibat. Kombinasi dari interaksiinteraksi sederhana dapat menuntun pada
suatu fenomena baru yang mengejutkan.
Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi
memiliki makna yang berbeda, sedangkan
interaksi antara mangsa pemangsa adalah
gejala alam yang alamiah dimana yang lebih
kuat akan memiliki kemampuan bertahan
lebih lama dibandingkan yang lemah yang
lambat laun akan punah akibat tidak
mampunya
lingkungan.
bersaing
dalam
sebuah
Pemodelan mangsa pemangsa ini
banyak memiliki manfaat di antaranya untuk
melihat stabilitas jumlah populasi mangsa
dan pemangsa yang ada dalam sebuah biota
atau lingkungan. Model tersebut akan
digunakan
oleh
peneliti
untuk
mengendalikan populasi mangsa agar tidak
terjadi kepunahan.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas
salah satu model yang ada dalam sistem
dinamik yaitu model mangsa pemangsa
dengan respon fungsional tak monoton
dimana respon fungsional adalah tingkat
asupan konsumen sebagai fungsi dari
kepadatan makanan yang berkaitan dengan
tingkat reproduksi seorang konsumen
sebagai fungsi kepadatan makanan.
1.2 Tujuan
a.
Menganalisis
model
mangsa
pemangsa
dengan
respon
fungsional tak monoton dengan
menentukan titik tetap serta
kestabilan masing-masing titik
tetap, bidang fase dan bidang
solusinya dengan mensubstitusikan
parameter-parameter yang telah
ditentukan.
b. Melihat
pengaruh
parameter
terhadap kestabilan sistem.
Download