BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan bayi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah yang banyak disoroti dalam
dunia kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya tujuan pembangunan
millennium (Millenium Development Goals/MDGs) untuk menurunkan tiga
perempat angka kematian ibu dalam kurun waktu 1990-2015. Pada tahun 2015 di
Indonesia diharapkan hanya terdapat 102 kematian dari 390 kematian per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1991. Dari hasil yang diharapkan tersebut sampai
tahun 2007 angka kematian turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
tahun 2010 terdapat 3,6% angka kematian ibu di Sumatera Utara yakni berjumlah
11.534 kematian ibu (Hernawati, 2011). Sementara itu tujuan pembangunan
millennium (Millenium Development Goals/MDGs) untuk angka kematian bayi
adalah menurunkan hingga dua per tiga angka kematian dalam kurun waktu 19902015. Pada tahun 2012 angka kematian bayi sudah menurun dari 12,4 juta pada
tahun 1990 menjadi 6,6 juta angka kematian bayi.
Pada tahun 2013 ratio kematian ibu di negara berkembang adalah 230 per
100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan oleh komplikasi selama masa
kehamilan dan saat melahirkan. Kebanyakan komplikasi yang terjadi timbul
selama masa kehamilan. Komplikasi yang paling umum sekitar 80% meninggal
karena perdarahan hebat, infeksi, hipertensi pada masa kehamilan, dan aborsi
yang tidak aman (WHO, 2014). Angka kematian ini di Indonesia sendiri masih
tinggi karena perawatan persalinan yang ditangani oleh petugas non medik,
etiologi yang belum jelas, dan sistem rujukan yang belum sempurna (Angsar,
2010).
Preeklampsia mencakup 50% manifestasi hipertensi dalam kehamilan.
Insidensinya 5-15% dari seluruh kehamilan (De Souza Rugolo et al, 2011). Faktor
risiko terjadinya hal ini ialah multifaktor. Hal-hal yang dapat memicu terjadinya
preeklampsia ini bukan hanya faktor kehamilanya misalnya kehamilan ganda,
kelainan kongenital, hidrofetalis, kelainan kromosom, mola hidatidosa dan infeksi
Universitas Sumatera Utara
2
saluran kemih tetapi juga faktor sebelum konsepsi dan atau penyakit kronik lainya
(Dekker, 2005).
Etiologi dari Preeklampsia ini belum jelas hingga saat ini. Namun beberapa
hipotesis telah dikemukakan para ahli terkait hal ini. Hipotesis mengenai adanya
iskemia dari plasenta, hipotesis very low density lipoprotein (VLDL) versus
toxicity-preventing activity (TxPA), model penyakit hiperdinamik, maladaptif
imun dan hipotesis genetik (Dekker, 2005).
Adanya
ketidakpastian
penyebab
preeklampsia
ini
menimbulkan
munculnya dugaan-dugaan mengenai penyebab timbulnya penyakit ini. Penelitian
mengenai faktor risiko terjadinya pun banyak berkembang untuk mencari faktor
yang paling berperan dan untuk mengetahui faktor protektif agar perkembangan
penyakit ini dapat dihambat. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan
hasil yang berbeda-beda mengenai faktor risiko preeklampsia ini sehingga
terkadang pembaca menjadi bingung sumber mana yang dapat dijadikan acuan.
Faktor risiko tersebut meliputi faktor maternal, faktor yang menyangkut
kehamilan, dan faktor dari luar (Shamsi et al, 2013).
Banyak penelitian yang berkembang menelusuri faktor-faktor risiko
preeklampsia ini, namun hasilnya berbeda-beda. Seperti faktor usia dan paritas,
hasil penelitian Fitriani (2009) menunjukan tidak adanya hubungan yang
signifikan. Berbeda dengan hasil Betty dan Yanti (2011) yang menemukan adanya
hubungan yang signifikan. Sama halnya dengan faktor pekerjaan menunjukan
adanya hubungan (Wulandari & Firnawati, 2012), dan tidak ada hubungan pada
penelitian lain (Nuryani et al, 2013). Hal yang sama juga terjadi pada faktor risiko
pendidikan kurang dari dua belas tahun memiliki hubungan dengan preeklampsia
(Rozikhan, 2007) dan tidak ada hubungan pada penelitian Nuryani et al (2013).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut penulis ingin meneliti kembali
mengenai faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan preeklampsia di RSUP
H. Adam Malik Medan. Hal ini didukung dengan sejauh pengamatan penulis
penelitian yang pernah dilakukan pada tempat tersebut masih sampai pada
karakteristik pasien preeklampsia tanpa melihat faktor mana yang berhubungan.
RSUP H.Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan di Sumatera Utara,
Universitas Sumatera Utara
3
sehingga kemungkinan kasus preeklampsia ini banyak terdapat di rumah sakit ini
sehingga data yang diperlukan dapat diperoleh. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai tindakan pencegahan atau menurunkan insidensi
kejadiaan preeklampsia pada waktu yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor risiko yang
berhubungan dengan preeklampsia di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang
memiliki hubungan dengan kejadian preeklampsia di RSUP H.Adam Malik
Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Dalam penelitian ini yang menjadi tujuan khusus adalah:
1. Mengetahui hubungan umur pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.
2. Mengetahui hubungan paritas pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.
3. Mengetahui hubungan pekerjaan pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.
4. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan pada ibu hamil dengan kejadian
preeklampsia.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Sebagai acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya oleh klinisi ataupun
mahasiswa bidang kesehatan.
2. Sebagai dasar untuk tindakan antisipatif terhadap wanita yang berisiko.
3. Sebagai penambah pengalaman bagi peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Download