ABSTRAK Watti Andriani, 2009/97102 : Gerwani di Bukittinggi 1957 Sampai Pasca Peristiwa G30S. Skripsi. Mahasiswa Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Padang. 2015. Penelitian sejarah yang bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan latar belakang pembentukan dan aktifitas Gerwani di Kota Bukittinggi dalam kurun waktu 1957 sampai pasca peristiwa G30S yang dilihat dalam konteks perubahan perilaku politik dan gerakan sosial. Kemudian penelitian ini juga ingin mengetahui konsekuensi sosial politis yang diterima oleh anggota dan simpatisan Gerwani pada masa Orde Baru. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kehadiran Gerwani di Kota Bukittinggi, tidak bisa dipisahkan dari dilaksanakannya operasi penumpasan simpatisan PRRI di daerah ini pada tahun 1958, dimana kaum perempuan menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak politis dan psikologis. Setelah berakhirnya operasi pembersihan simpatisan PRRI di Kota Bukittinggi, masyarakat kehilangan tempat panutan dan terjadi kevakuman kegiatan sosial politik di kalangan perempuan-perempuan yang selama ini aktif dalam organisasi perempuan lainnya, Kevakuman ini kemudian dimanfaatkan oleh Gerwani. Pada tahun 1958, Gerwani mulai menanamkan pengaruhnya di Bukittinggi. Perempuan-perempuan yang selama ini aktif dalam organisasi yang kemudian bermetamorfosis menjadi anggota dan simpatisan Gerwani. Dalam penelitian ini, ditemukan juga bahwa anggapan perempuan-perempuan mantan aktifis organisasi perempuan selain Gerwani yang menganggap bahwa Gerwani merupakan underbownya PKI adalah stigma yang salah, dan menurut mereka bahwa antara PKI dan Gerwani itu adalah dua entitas organisasi sosial politik yang berbeda. Hal lain yang ditemukan adalah ada perbedaan yang mendasar ketika perempuanperempuan tersebut melakukan aktifitas sosial politik waktu masih aktif di organisasi perempuan lainnya dengan ketika bergabung di Gerwani. Mereka memiliki kesadaran politik belum begitu terlihat ketika masih berada di organisasi tersebut, ini karena mereka didukung dan dibina oleh kelompok laki-laki panutan yang sadar politik. Sementara ketika mereka aktif di Gerwani, kesadaran politik mereka sangat tinggi ini karena adanya pengaruh politik yang ditekankan oleh PKI kepada organisasi Gerwani. Organisasi ini juga menerapakan kegiatankegiatan yang lebih fokus kepada peningkatan kepribadian keperempuanan dan kegiatan sosial politik yang lebih independen. i