BAB III METODE PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Pikiran
1. Pada awal perencanaan thesis, bersama-sama dengan pihak manajemen
PT. AXA Life Indonesia, mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
terjadi pada brand PT. AXA Life Indonesia.
2. Setelah riset direncanakan, ditentukan tujuan untuk mencari alternatif
strategi pengelolaan brand equity PT. AXA Life Indonesia.
3. Pendekatan riset menggunakan analisis SWOT, analisis CBBE (Customer
Based Brand Equity), dan juga riset eksploratori.
4. Kemudian menentukan metode penelitian, di mana dibagi ke dalam 2
bagian besar. Analisis dari sisi internal PT. AXA Life Indonesia (SWOT,
eksploratori mengenai brand equity), dan dari sisi eksternal (kuisioner,
analisis CBBE).
5. Setelah hasil dikumpulkan, dilaukan analisis terhadap data-data tersebut
dan baru bisa disusun strategi alternatif pengelolaan brand equity.
41
42
Perencanaan thesis
Perumusan masalah dan indentifikasi
Perencanaan riset tentang brand PT. AXA
Life Indonesia
Tujuan riset:
Alternatif strategi pengelolaan brand equity
asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia
Pendekatan riset:
1. Analisis SWOT: menyusun strategi kekuatan dan kompetisi serta
kesempatan yang ada di industri asuransi jiwa
2. Analisis strategi pengelolaan brand equity: pendekatan strategi brand
equity terpadu
3. Analisis Customer Based Brand Equity
4. Eksploratori riset: untuk mendapatkan gambaran brand equity PT.
AXA Life Indonesia secara umum di jakarta
Metodologi
Analisis SWOT
Pembuatan kuesioner
Uji kuesioner
Analisis strategi pengelolaan
brand
Analisis CBBE
Analisis brand equity
Sampling dan pengumpulan data
Analisis data
Pemilihan strategic brand
equitymanagement
Kesimpulan
rekomendasi
Gambar
3.1 danKerangka
Pikiran
43
3.2
Daftar Variabel
Berikut ini adalah daftar variabel yang akan diukur:
1. Analisis unit link insurance brand.
Analisis mengenai produk unit link. Bagaimana masyarakat mengenal unit
link,
dan
bagaimana
jika
dibandingkan
dengan
asuransi
jiwa
konvensional.
2. Analisis brand equity
Analisis brand equity bertujuan untuk mengukur sejauh mana brand PT.
AXA Life Indonesia dikenal oleh masyarakat. Adapun yang diukur dalam
analisis brand equity adalah:
a. Kesetiaan masyarakat terhadap brand PT. AXA Life Indonesia (brand
loyalty)
ƒ
Lama waktu pemegang polis asuransi jiwa PT. AXA Life
Indonesia
ƒ
Keinginan untuk mereferensikan asuransi jiwa PT. AXA Life
Indonesia kepada keluarga atau teman.
ƒ
Ketertarikan untuk mengambil produk asuransi jiwa lain selain
produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia
b. Kesadaran masyarakat terhadap brand PT. AXA Life Indonesia (brand
awareness)
Faktor–faktor yang digunakan untuk mengukur kesadaran masyarakat
terhadap brand PT. AXA Life Indonesia adalah:
44
ƒ
apakah masyarakat menyadari akan adanya produk asuransi jiwa
PT. AXA Life Indonesia dipasaran.
ƒ
Top of mind dari perusahaan asuransi jiwa.
ƒ
Iklan atau acara sponsorship yang dilakukan oleh PT. AXA Life
Indonesia.
c. Asosiasi merek PT. AXA Life Indonesia (Brand Association)
Analisis terhadap asosiasi merek PT. AXA Life Indonesia dilakukan
dengan melakukan wawancara dengan pihak internal manajemen, dan
kemudian dilakukan penelitian kepada responden mengenai asosiasi
apa yang ada dibenak mereka sehubungan dengan merek PT. AXA
Life Indonesia.
3. Analisis SWOT: strength, weakness, opportunity, dan threat dengan
melihat strategi marketing mix.
Untuk sukses menjadi pemimpin di industri asuransi jiwa di Indonesia
maka perlu untuk melakukan pengukuran terhadap kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat).
ƒ
Strategi Marketing Mix
Product:
Produk asuransi jiwa yang dijual atau ditawarkan PT. AXA Life Indonesia
sangat menarik dan beraneka ragam, dengan tujuan sebagai dana pensiun,
45
biaya sekolah, investasi, proteksi terhadap kebutuhan finansial, dan juga
proteksi terhadap jiwa dan kecelakaan. Bukan hanya memiliki nilai
pertanggungan yang tinggi dengan premi yang relatif murah, tetapi produk
PT. AXA Life Indonesia juga menawarkan tingkat pengembalian yang
menarik pada nilai investasinya. Produk PT. AXA Life Indonesia bersifat
fleksibel, dalam artian nasabah dapat melakukan switching dari satu
produk ke produk lain tanpa dikenakan biaya. Nilai investasi juga dapat
diambil sewaktu-waktu, tetapi dalam kurun waktu tiga tahun pertama
pemerintah menetapkan pajak pendapatan apabila semua nilai investasi
ditarik. Nasabah juga dapat melakukan top up kapan saja untuk nilai
investasi atau nilai asuransi jiwanya. Selain itu, produk asuransi jiwa PT.
AXA Life Indonesia tersedia bagi berbagai kalangan pelanggan, dalam hal
ini dapat dibedakan menjadi pelanggan individu, korporasi atau yayasan.
Price:
Harga yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa dalam penjualan
produknya bagi beberapa calon nasabah. Harga premi yang ditawarkan
dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli, sehingga harga
dan pelayanan yang ditawarkan dapat memberikan posisi kompetensi yang
baik apabila dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.
Place:
Letak atau daerah penempatan kantor pusat dan kantor cabang merupakan
faktor penting dalam mendukung kegiatan operasional dan promosi dari
46
suatu perusahaan. Semakin tersebarnya kantor perwakilan suatu
perusahaan asuransi jiwa maka perusahaan tersebut akan semakin mudah
menjangkau calon nasabah dan nasabah-nasabahnya. Jumlah kantor yang
tersebar di seluruh Jakarta dan Indonesia juga dapat menggambarkan
kemampuan ekspansi dan penetrasi pasar suatu perusahaan asuransi jiwa,
dan tentunya akan membantu dalam membangun brand awareness
perusahaan tersebut dalam benak kalangan masyarakat.
ƒ
Intangible factor
People
Adalah pihak agen asuransi jiwa yang menjual produk, yang merupakan
salah satu faktor penentu kesuksesan perusahaan asuransi jiwa tersebut.
Dengan agen-agen yang terampil serta termotivasi untuk mencapai
penjualan yang tinggi tentunya akan memberikan profit bagi perusahaan
dan juga bagi para agen sendiri. Dalam hal ini PT. AXA Life Indonesia
memfokuskan untuk memberikan komisi yang tinggi untuk para agennya
sehingga mereka semakin bermotivasi untuk menjual produk-produk,
bahkan juga diberikan guaranteed income setiap bulannya untuk setiap
agen, serta juga mengadakan kontes di tiap-tiap periode, dimana apabila
agen tersebut berhasil menjual produk dengan premi yang tinggi dan
sesuai target, maka ia berhak mendapatkan hadiah menarik berupa bonus
uang atau wisata gratis ke luar negeri
Brand Image
47
Adalah gambaran dari suatu merek asuransi jiwa yang juga dapat menjadi
suatu jaminan apakah masyarakat percaya dan mau membeli produk
asuransi jiwa yang ditawarkan. Oleh karena itu PT. AXA Life Indonesia
akan selalu menjaga nama baiknya dalam memberikan pelayanan yang
terbaik dan dalam penggantian klaim yang sesuai dengan hak – hak
nasabahnya.
After Sales
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, maka pelayanan
merupakan kewajiban utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan
asuransi jiwa kepada setiap nasabahnya. Dalam hal ini PT. AXA Life
Indonesia Indonesia membuat suatu divisi khusus yang diberi nama AXA
Services Indonesia, yang siap membantu segala kebutuhan nasabahnya,
AXA Services juga telah memiliki fasilitas Customer Relationship
Management (CRM), untuk menjawab dan melayani segala pertanyaan
yang diajukan oleh nasabah.
4. Analisis perceived quality
Perceived Quality
Adalah kualitas yang dipersepsikan, yang menandakan kualitas produk
dan pelayanan dari produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia yang
sudah ada. Kualitas pelayanan yang dianalisis meliputi kualitas agen dan
customer service dalam memberikan pelayanan terhadap pemegang polis
48
atau calon nasabah. Produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia akan
memberikan gambaran-gambaran produk asuransi jiwa yang juga
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
3.3
Kerangka Pemikiran Kuesioner
Perencanaan
Variabel yang ingin diukur sesuai
dengan tujuan tesis
Disesuaikan dengan teori strategi
untuk membangun Brand Equity
Memutuskan faktor – faktor dan isuisu yang ingin disajikan kedalam
kuesioner
Mencari data tambahan dari data
sekunder
Format kuesioner:
Pada setiap isu yang muncul buat
pertanyaan yang mendukung
Pemilihan kata-kata:
ƒ Pembuatan kata-kata
ƒ Evaluasi setiap pertanyaan
kuesioner
ƒ Keputusan terhadap alur dan layout
Pre-testing dan koreksi:
o Pemeriksaan kembali kuesioner
o Periksa kesalahan-kesalahan
o Pretest kuesioner untuk uji
validitas dan reabilitas
o Koreksi kesalahan
49
Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran Kuesioner
3.4
Sampling dan Populasi
Penelitian ini akan menggunakan tehnik sampling, dengan beberapa faktor
harus menjadi pertimbangan, yaitu:
1. Indentifikasi target populasi
Target populasi dari penelitian ini adalah penduduk Jakarta baik penduduk asli
DKI Jakarta maupun mereka yang pendatang namun bekerja dan tinggal di
DKI Jakarta. Target populasi tersebut dibatasi kembali dengan batasan umur,
yaitu mereka yang berumur 18 tahun atau sudah dapat mengajukan polis
asuransi jiwa. Penelitian ini tidak membatasi untuk mereka yang sudah
mempunyai polis asuransi jiwa saja, karena salah satu tujuan dari tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat penetrasi industri asuransi jiwa di
Indonesia. Dengan kata lain, target populasi adlah mereka yang sudah pernah
memakai jasa asuransi jiwa maupun mereka yang belum pernah memakai jasa
dari perusahaan asuransi jiwa namun secara peraturan dan administratif
mereka sudah dapat mengajukan polis asuransi jiwa.
2. Pembatasan target populasi
Untuk membuat hasil riset menjadi lebih fokus, dilakukan pembatasan akan
target populasi, pembatasan target populasi ini dilakukan dengan cara
membagi daerah – daerah yang akan dituju untuk pembagian kuesioner.
50
Daerah yang akan menjadi sasaran adalah pusat-pusat perkantoran dan
perbelanjaan dengan tujuan untuk melihat reaksi para pekerja kantoran dan
masyarakat perkotaan terhadap kehadiran asuransi jiwa serta untuk melihat
kecenderungan pengunjung pusat perbelanjaan terhadap adanya produkproduk asuransi jiwa yang beredar di pasaran. Pusat perbelanjaan menjadi
salah satu pilihan karena kompleksnya latar belakang pengunjung pusat
perbelanjaan, mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha, eksekutif, maupun
pelajar. Adapun, ciri geografis jakarta sangat indentik dengan ciri
perkotaannya seperti pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan.
3. Pemilihan prosedur sampling
Proses pemilihan sampling merupakan proses yang sangat kompleks,
mengingat dibutuhkannya keakuratan dalam pengambilan sampling sehingga
hasil penelitian ini menjadi valid. Prosedur sampling yang akan digunakan
adalah random sampling sehingga setiap anggota populasi dalam sampling
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih, tentunya dengan asumsi
setiap penduduk yang tinggal di DKI Jakarta baik penduduk asli maupun
pendatang dan sudah berumur 18 tahun mempunyai serta mempunyai
pengetahuan yang relatif sama mengenai asuransi jiwa di Indonesia.
4. Menentukan ukuran sampel
Menentukan berapa jumlah reponden yang dibutuhkan agar cukup mewakili
berbagai golongan masyarakat.
51
3.5
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti
pengumpulan data primer, sekunder, wawancara atau penyebaran kuesioner. Pada
tesis ini peneliti akan melakukan metode pengumpulan data dengan empat metode
yaitu melalui pengumpulan data internal secara data primer, data sekunder,
penyebaran kuesioner kepada masyarakat serta melakukan wawancara open intervew
dan in depth interview dengan pihak manajemen PT. AXA Life Indonesia.
3.5.1 Pengumpulan Data Primer
Data primer dikumpulkan untuk memberikan gambaran secara umum
terhadap maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk memberikan
gambaran posisi brand equity dari asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia dan untuk
memberikan gambaran tentang industri asuransi jiwa di Jakarta. Data – data internal
yang diusahakan untuk didapatkan adalah data – data tentang jangkauan PT. AXA
Life Indonesia secara nasional yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
agresitivitasan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT. AXA Life
Indonesia. Data – data internal lainnya adalah data – data tentang jumlah budget yang
digunakan untuk merealisasi strategi pemasaran dan promosi PT. AXA Life Indonesia
tahun lalu dan data – data tentang strategi PT. AXA Life Indonesia dalam
membangun brand awareness masyarakat.
Semua data – data internal tersebut akan digunakan untuk mendukung analisis
52
SWOT dan analisis strategi pengelolaan brand, dan analisis – analisis lainnya akan
digunakan apabila perlu, untuk mendukung ketajaman analisis.
3.5.2 Pengumpulan Data Sekunder
Dengan data sekunder diharapkan diperoleh informasi mengenai posisi AXA
Life di Indonesia terhadap pesaing-pesaingnya di Industri asuransi jiwa yang terdapat
di Indonesia menurut lembaga – lembaga riset dan data dari sumber yang terpercaya
seperti media massa atau media cetak yang menyajikan data – data tersebut, dengan
demikian akan terlihat peringkat dan kompetensi perusahaan PT. AXA Life Indonesia
baik secara kekuatan finansial maupun kekuatan berdasarkan jumlah premi yang
dikelola oleh PT. AXA Life Indonesia. Lebih jauh lagi, melalui lembaga-lembaga
pemeringkat asuransi diharapkan akan didapatkan mengenai merek AXA Life,
melalui data sekunder ini diharapkan akan terlihat secara nyata posisi PT. AXA Life
Indonesia ditengah-tengah ajang persaingan industri asuransi jiwa nasional.
3.5.3 Metode Wawancara
Untuk mendapatkan gambaran secara internal perusahaan, maka wawancara
terhadap manajemen PT. AXA Life Indonesia maupun untuk mengenai strategistrategi yang telah dilakukan oleh PT. AXA Life Indonesia untuk memenangkan
persaingan. Disamping itu melalui wawancara internal, akan didapat gambaran
kekuatan maupun kelemahan PT. AXA Life Indonesia dari segi internal perusahaan,
53
sehingga dapat mempengaruhi kinerja brand equity PT. AXA Life Indonesia.
3.6
Uji Validitas dan Reabilitas
Dalam kuesioner terdapat beberapa metode uji validitas dan reabilitas yang
akan digunakan sebagai gamabaran terhadap karakteristik yang ingin digambarkan
melalui penelitian ini. Uji validitas dan reabilitas merupakan salah satu uji yang
sangat penting sedemikian sehingga hasil dari penelitian dengan menggunakan
kuesioner menjad sahih. Untuk mendapatkan informasi yang valid, kuesioner akan
diujikan terlebih dahulu kepada dua puluh orang yang telah menjadi nasabah suatu
perusahaan asuransi jiwa dan dua puluh orang yang belum menjadi anggota suatu
perusahaan asuransi jiwa, namun secara administratif telah berhak untuk mengajukan
polis asuransi jiwa.
3.7
Sejarah Perusahaan PT. AXA Life Indonesia
AXA merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia dan
termasuk TOP 15 perusahaan terbesar di dunia (Fortune 500).
AXA beroperasi di Indonesia melalui 4 perusahaan yaitu AXA Mandiri
Financial Services, AXA Financial Indonesia, AXA Life Indonesia dan AXA Asset
Management Indonesia. Dengan tenaga penjual lebih dari 3000 orang, AXA
Indonesia mengelola asset lebih dari 6 triliun rupiah dan memiliki nasabah individu
54
lebih dari 320 ribu.
PT. AXA Life Indonesia berdiri sejak tahun 1993 merupakan joint venture
antara AXA Asia Pacific Holdings dan Tempo Group. Sebelumnya PT. AXA Life
Indonesia menggunakan nama PT. Tempo National Mutual Life.
PT. AXA Life Indonesia mencanangkan 2012 sebagai tahun kebangkitan
mereka, dengan mencanangkan motto “Becoming the Preferred Company”
Nilai-nilai yang dijunjung oleh PT. AXA Life Indonesia:
3.8
ƒ
Professionalism
ƒ
Innovation
ƒ
Pragmatism
ƒ
Team Spirit
ƒ
Integrity
Produk
1. MAXI Junior
MAXI Junior mempersiapkan dana pendidikan bagi putra-putri Anda dan
mewujudkan cita-cita mereka.
Keunggulan MAXI Junior
•
Dana tunai di setiap jenjang pendidikan putra-putri Anda mulai dari TK
hingga S2.
55
•
Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil resiko Anda.
•
Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun.
•
Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi.
•
Perlindungan terhadap pemegang polis dan tertanggung
•
Masa pembayaran premi yang flexible
2. MAXI Save
Merupakan investasi regular yang dilengkapi dengan asuransi jiwa untuk
mewujudkan impian Anda di masa depan.
Keunggulan MAXI Save
•
Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda.
•
Masa pembayaran premi yang fleksibel.
•
Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi.
•
Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5
tahun.
•
Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. MAXI Guard
56
MAXI Guard merupakan program asuransi jiwa seumur hidup (hingga usia
100 tahun) yang memberikan hasil investasi yang optimal.
Keunggulan MAXI Guard
ƒ
Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun.
ƒ
Masa pembayaran premi yang fleksibel.
ƒ
Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi.
ƒ
Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun.
ƒ
Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.
4. MAXI Invest
MAXI Invest merupakan investasi jangka panjang (cukup dengan satu kali
penempatan) yang dilengkapi dengan asuransi jiwa.
Keunggulan MAXI Invest
ƒ
Cukup dengan satu kali penempatan dana investasi.
ƒ
Penarikan dana tanpa dikenai biaya tambahan.
ƒ
Penambahan dana investasi dapat dilakukan setiap saat.
ƒ
Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.
57
3.9 Struktur Organisasi Korporat
AXA INDONESIA
AXA
MANDIRI
(Legal entity)
AXA
FINANCIAL
(Legal entity)
AXA LIFE
INDONESIA
(Legal entity
- sales)
HEAD OF CHANNEL
AGENCY
AXA SERVICE
INDONESIA
(Legal entity
- services)
AXA ASSET
MANAGEMENT
(Legal entity
-treasury services)
HEAD OF CHANNEL
FPS
CSR
TEAM
LEADER
MFA
Business
Development
AGENT
Gambar 3.3
PFS
Struktur Organisasi korporat PT. AXA Life Indonesia
Download