13 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 14 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 Fenomena Seven Eleven Dalam Konteks Masyarakat Konsumsi Jean Baudrillard oleh Sabrina Anggani W. Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Abstrak Jean Baudrillard mengungkapkan bahwa fungsi konsumsi dalam masyarakat adalah sebuah elemen struktural dalam hubungan sosial. Konsumsi bukan hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan, namun juga untuk membedakan diri. Ia menganggap bahwa konsumsi merupakan inti dari ekonomi, sehingga objek konsumsi mengatur masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk memberikan sumbangan informasi mengenai fenomena masyarakat konsumsi yang terlihat melalui menjamurnya gerai 7-11 atau Seven Eleven yang terjadi dewasa ini dengan menggunakan pemikiran Jean Baudrillard sebagai landasan untuk mengungkapkan pergeseran yang terjadi dalam struktur masyarakat, yang disebut sebagai masyarakat simulasi dan hiperrealitas. Kata kunci: Jean Baudrillard, masyarakat konsumsi, fungsi konsumsi, simulasi, hiperrealitas Abstract Jean Baudrillard stated that the function of consumption in society is a structural element in social relation. Consumption, not only as a tool to meet the needs, but also to differentiate one self.He assumes that consumption is the core of the economy,therefor the object of consumption is controlling the society.This article aims to provide information about the consumer society phenomenonthat is seen through the proliferation of outlets 7/11 or Seven Eleven that is happening today, using Jean Baudrillard thinking as a foundation to analyze modernism, to reveal the shifts that occur in the structure of society, which is referred to as the simulation and hyperreality.Behavioral tendencies of modern consumerist society and the examples isdescribed in this article. 1 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 tampilannya yang paling kontemporer, Pendahuluan telah mendorong lahirnya tanggapan kritis Lahirnya pemikiran modern Baudrillard menjadi kekuatan yang mengantar budaya (Butler, 2010: 11). Modernitas ditandai adanya teknologi yang pesat, penemuan teori kejayaan kapitalisme, Modernisme telah sumbangannya terhadap disebutnya dengan struktur simulasi. dalam Kejayaan disokong oleh media massa dan perkembangan teknologi(Hidayat, 2008: 4). Dalam ekonomi dewasa ini, masyarakat media modern menciptakan ledakan makna yang luar biasa hingga Dewasa ini, perubahan watak modernisme Dalam dengan meledaknya citra dan makna (Jonathan, 1998: 9). karakter kontemporer. signdansymbolic-value Perang Dunia, ancaman nuklir dan dan budaya perubahan masyarakat alienasi, miskin, materialisme, konsumerisme, serta sosial symbolic-value, yang terjadi seiring jurang perbedaan antara kaya dan budaya realitas exchange-value ke sign-value dan serta diskriminasi, rasisme, pengangguran, hegemoni sebagai terdapat pergeseran dari use-value dan modernisme juga telah menyebabkan dehumanisasi, yang Pada masyarakat kontemporer saat ini demokratisasi. Namun di sisi lain, lahirnya Barat teori mengenai perubahan masyarakat. kemajuan HAM masyarakat Mort (1993), Baudrillard membahas 23). memberikan penegakan struktur yang bukunya,L’Échange Symbolique et la dan teknologi, industrialisasi, penyebaran informasi, pergeseran dalam masyarakat berkembangnya konsep nation-state 2010: dan mengungkapkan terjadi membaca televisi, koran, iklan, film, internet (Butler, untuk postmodernisme sebagai lensa untuk populer, maraknya industri informasi pluralisme diri Ia menggunakan prinsip dan pemikiran merebaknya budaya massa, budaya demokratisasi Jean masyarakat simulasi dan hiperrealitas. konsumerisme, (negara-bangsa), memusatkan transformasi perkembangan fisika-kontemporer, kebudayaan. menganalisis modernisme dari ranah manusia pada sebuah realitas baru dengan terhadap mengalahkan realitas nyata. Inilah saat dalam 2 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 ketika objek tidak lagi dilihat manfaat sangat berpengaruh pada zamannya. atau nilai-tukarnya, melainkan makna Baudrillard lahir di Reims pada tanggal dan (Baudrillard, 20 Juni 1929 dan meninggal di Paris 1968: 68-70). Baudrillard menjabarkan pada tanggal 6 Maret 2007. Baudrillard pemikirannya mengenai karakteristik berasal dari keluarga miskin. Ayahnya kebudayaan postmodern adalah seorang pegawai negeri sipil menggunakan model nilai-simbolnya dengan seni dan kakeknya adalah seorang petani. Ia hiperrealitas. mengenyam pendidikan di Universitas Perkembangan kapitalisme lanjut yang Sorbonne dengan mengambil studi menunjang bidang bahasa Jerman. Ia mengawali karirnya teknologi informasi yang canggih, sebagai guru bahasa Jerman dan ilmu perkembangan kebudayaan massa dan filsafat di sebuah sekolah menengah budaya popular, serta meluruhnya nilai pada tahun 1956 – 1966. Pada tahun dan paradigma modernisme membawa 1968, Baudrillard meraih gelar doktor realitas arah bidang sosiologi di Universitas Paris X postmodern. Hal ini ditandai dengan di Nanterre melalui disertasinya, Le fenomena-fenomena simulasi, Système des objets, yang dikerjakan simulacra, hiperrealitas, dominasi bersama nilai-tanda dan simulasi wacana dan penemuan di kebudayaan ke nilai-simbol serta dengan Baudrillard Henri Lefebvre. kemudian mengajar bujuk-rayu. sosiologi di Nanterre. Tahun 1986 – Baudrillard menggambarkan realitas 1990, Baudrillard menjabat sebagai estetika sebagai: Direktur Ilmiah di IRIS (Institut de ekstasi, transparansi, fatal, fraktal, Recherche et d’Information Socio- teror, keterpesonaan, dan hiperrealitas- Économique) di Universitas Paris IX simulasi (Suharto, 2001: 18) Dauphine(Harrock, 1996: 4). prinsip komunikasi postmodern ini Pada Baudrillard Jean Baudrillard akhir tahun bergabung 1960, dengan “Situationists”, sebuah grup „anarkis‟ internasional Jean Baudrillard adalah seorang yang menggabungkan filsuf, sosiolog, serta pakar teori analisis Marxis dengan kritik-kritik kebudayaan terkenal asal Prancis yang inovatif mengenai 3 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 masyarakat konsumsi dan nilai borjuis.Karya- Baudrillard terfokus pada masalah karya Baudrillard juga dipengaruhi konsumsi, ia beranggapan bahwa pada oleh era Marshall McLuhan memperlihatkan yang hubungan kapitalisme modern, kegiatan media konsumsi memegang peranan yang massa dan masyarakat dalam era post- penting. Sebagian besar masyarakat modern. Bahkan ia dianggap sebagai membeli McLuhan yang baru pada masa itu. kegiatan membeli sebagai sebuah ritual Menurutnya, media pada masyarakat yang melahirkan kepuasan. Kode-kode post-modern peranan yang diberikan oleh media merupakan penting dalam membentuk gaya hidup salah satu alasan mengapa hal tersebut masyarakat bisa terjadi. memegang yang baru. Pemikiran utama Baudrillard dipengaruhi oleh barang dan Baudrillard menjadikan berpandangan pemikiran dari tokoh lain terutama bahwa masyarakat konsumsi dikontrol pemikiran Karl oleh kode-kode (Baudrillard, 1968: Marx.Karya-karya Baudrillard antara 42). Wacana budaya, seperti iklan, lain, La Société de Consommation media dan sebagainya, menstimulasi (1970),Pour keinginan kapitalisme Une Critique de masyarakat yang l'économie Politique du Signe, Le mengarahkan mereka kepada apa yang Miroir La mereka inginkan. Diciptakan kode- Consommation des Signes, De la kode yang mendorong masyarakat séduction, untuk mengkonsumsi sesuatu melalui de la Production, Simulacres et wacana Simulation(Harrock, 1996: 5). budaya. Dengan melihat objeknya, masyarakat secara tidak sadar akan terpanggil untuk membeli Masyarakat Konsumsi (Société de atau menggunakan barang tersebut. Consommation) Baudrillard mengatakan bahwa dalam kondisi itu, masyarakat tidak membeli Berangkat dari pemikiran Karl Marx, Baudrillard barang yang mereka butuhkan, menelurkan melainkan membeli barang yang sesuai masyarakat denganapa yang disampaikan oleh konsumsi (société de consommation). kode (Hidayat, 2008: 11).Hal inilah pemikirannya tentang 4 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 yang terjadi konsumsi. pada Secara masyarakat yang berubah menjadi impuls-impuls langsung untuk membeli suatu produk atau tidak kebutuhan masyarakat ditentukan oleh mengkonsumsi apa yang diperintahkan oleh kode. (Baudrillard, 1993: 68-70). Sebuah produk atau layanan tidak lagi suatu produk Dalam masyarakat konsumsi, disajikan sebagaimana adanya kepada pada publik, tetapi disajikan kembali secara kapitalis (pemilik modal) menciptakan simbolis untuk menyebabkan adhesi 1 . permintaan Iklan datang memanipulasi penggunaan tahap pertama, kelompok yang diharapkan dari konsumen akan dengan gambar dan tanda untuk membuatnya menciptakan kode-kode melalui media lebih atau menarik, mentransformasi iklan. Hasrat dan fantasi “bagian dari produk” menjadi “bagian masyarakat dari mimpi”. Baudrillard mengatakan menciptakan kode-kode yang kaya bahwa de akan makna sedemikian rupa sehingga tidak masyarakat terpikat untuk melakukan objeknya/produknya tindakan konsumsi. Selanjutnya yang dalam consommation, mengkonsumsi société konsumen dipermainkan (dalam nilai penggunaan), melainkan tampak memanipulasi objek sebagai tanda pemilik modal merealisasikan apa yang membedakannya dari kelompok yang pergaulannya konsumen dapat menikmatinya. Dapat atau orang-orang adalah dengan diminta seakan-akan konsumen sehingga sekitarnya. Representasi iklan yang dilihat menarik bagi produsen dan konsumen dijembatani sebuah oleh adanya kode (yang disampaikan iklan oleh iklan). Menurut Baudrillard, kode merupakan kelangsungan produk. strategi keberhasilan Representasi bahwa para hal hubungan yang antara menyatukan masyarakat agar memiliki menjadi pandangan yang sama akan produk apa berpengaruh melebihi dari benda/objek yang baik dan patut dibeli, hal tersebut yang menciptakan imajinasi atau fantasi kemudian membunuh objek pertama dimaksud. penting Kode dan tersebut (Lechte, 1994: 236). 1 Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikelpartikel zat yang berbeda jenis. Gaya adhesi menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik dan melekat. Konsumsi adalah pendorong utama dari sistem ekonomi kapitalis. 5 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 Logikanya adalah sebuah barang iPhone dapat menandakan tingkat diproduksi karena ada yang ingin sosial atau strata sosial seseorang. mengkonsumsinya. Jadi, jika tidak ada Baudrillard juga mencetuskan yang ingin mengkonsumsinya, maka “sign value” (nilai kode). Adanya barang tersebut tidak akan diproduksi. ‘sign value’ atau nilai tanda yang Semua kegiatan konsumsi atau belanja menjadi pembeda kelas masyarakat menandakan sesuatu yang bersifat memicu terjadinya kegiatan konsumsi sosial atau menandakan sebuah simbol. yang (Baudrillard, ketimbang melihat kegunaan objek itu 1968: 56). Menurut lebih mengutamakan tanda Baudrillard ada empat cara sebuah sendiri.Itulah yang objek dapat menghasilkan sebuah nilai. konsumsi dengan Cara yang pertama ialah melihat nilai membeli.Membeli fungsional dari sebuah objek, melihat yang didasarkan pada nilai guna, fungsi utama dari objek tersebut. sedangkan Melihat barang berdasarkan nilai tanda atau sign dengan barang lain merupakan cara value.(Harrock, 1996: 23). Nilai kode kedua. Cara ketiga adalah melihat dari suatu objek yang dikonsumsi barang dapat nilai tukar suatu melalui nilai simbolisnya.Misalnya menyimbolkan bunga cinta. Dan membedakan kegiatan hanya kegiatan konsumsi adalah menimbulkan konstruksi- konstruksi, seperti distingsi, sampah yang visual, dan drugstore dalam diri terakhir adalah nilai objek, melihat manusia (Poster, 1988: 32). Sampah nilai visual dalam sistem objek tertentu.Contohnya yaitu sebuah handphone iPhone ketidakmampuan akibat dari seseorang untuk dapat membeli suatu barang yang akan memberikan nilai kebanggaan yang mengakibatkan seseorang memikirkan lebih kepada orang yang memilikinya, barang tersebut terus-menerus dan walaupun handphone tersebut tidak menjadi tertekan secara psikologis, mempunyai spesifikasi yang jauh lebih sedangkan drugstore adalah salah satu canggih cara dari produsen untuk mengajak handphone merk adalah dibandingkan berjenis dengan smartphone para lainnya yang beredar di pasaran tapi konsumen untuk menjadi masyarakat yang konsumtif. Drugstore 6 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 adalah sintesis dari kelimpahan dan barang lain. Drugstore merupakan anggaran. wadah yang melahirkan masyarakat terjadinya Drugstore memungkinkan sintesis dari konsumsi, tanpa disadari oleh pelaku kegiatan konsumsi tsb. konsumsi seperti berbelanja, window begitu, Keberadaan Seven Eleven (7- drugstore sangat tepat jika dikatakan 11), Alfamart atau Circle K, yang kini sebagi akar dari kegiatan konsumsi sangat menjamur merupakan contoh dibandingkan dengan department store. dari Drugstore sebuah tersebut menjual barang secara eceran penggabungan dari tanda-tanda di dengan jenis yang banyak dan buka mana semua kategori barang dianggap selama 24 jam. Di satu sisi, masyarakat bidang parsial dalam konsumerisme sangat terbantu dengan adanya toko- umum. (Poster, 1988: 32). Drugstore toko ini terutama dalam keadaan menyediakan makanan, mulai dari tertentu atau keadaan darurat yang makanan cepat saji hingga makanan mengharuskan mereka untuk membeli ringan, minuman sesuatu pada tengah malam saat toko- dingin, kopi, pasta gigi, majalah, obat- toko lain sudah tutup. Namun, di sisi obatan, kosmetik, dll, dalam suatu lain, hal ini mempermudah masyarakat ruang untuk menjadi sangat konsumtif. shopping, dsb. Dengan menyediakan coklat, kecil permen, yang memungkinkan drugstore, dimana toko-toko pengunjung untuk melihat seluruh Baudrillard membahas tentang barang yang tersedia dalam drugstore teori konsumsi dalam bukunya: La secara Société de Consommation (1970). keseluruhan. Hal tersebut mendorong pengunjung untuk melihat- Pada lihat lalu tertarik untuk membeli economicus sesuatu yang tidak mereka butuhkan. manusia Ketika pada awalnya mereka datang ke kebahagiaan sendiri yang nyata dan drugstore hanya membeli pencapaian kepuasan yang maksimal. minuman ringan, akibat Cerita kuno selalu direproduksi bahwa penataan drugstore yang sedemikian manusia tidak akan pernah habis- rupa menyebabkan mereka tergoda habisnya untuk puas alias tidak pernah untuk melihat-lihat puas (utilitas). Menurut Baudrillard untuk namun dan membeli awalnya, konsep membawa yang 7 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 homo pada rasional: dasar mencari sebuah Toko obat (drugstore) dalam reproduksi tentang mitos pencapaian konteks yang dibahas oleh Baudrillard kebahagiaan dan pencapaian kepuasan. adalah minimarket yang buka 24 jam Dalam hal ini, rasio menjadi suatu dan mitos jahatnya heterogen. Seperti filosofi toko obat mempengaruhi kehidupan kita. Barang yang menjual berbagai macam barang konsumsi diandaikan sebagai sesuatu mulai dari obat-obatan untuk penyakit yang ringan teori ekonomi yang hanyalah luar biasa dinikmati sendiri melalui menyediakan hingga berat. Konsep aktivitas konsumsi, tetapi sangat ironis minimarket ketika kenikmatan ini justru pada konsumen untuk berbelanja secara kenyataannya bersifat kolektif. Jadi efisien dalam adalah berpindah-pindah ke toko lain. Namun permainan bahasa, bukan konsep yang Baudrillard melihat keadaan ini secara absolut (Baudrillard, 1986: 19). skeptic. Ia menganggap keadaan ini hal ini, Oleh konsumsi sebab itu, konsumsi dan membeli obyek barang itu sendiri. Baudrillard sebenarnya memasuki butuhkan. semiotika memudahkan praktis tanpa para harus dapat merangsang masyarakat untuk ditentukan oleh tanda saja, bukan ranah ini barang-barang atau permainan tentang tanda. (Suharto, barang-barang tidak Contoh yang terlalu paling yang mereka nyata 2001: 39). Konsumsi yang dilakukan adalah Seven Eleven. Seven Eleven dalam masyarakat konsumsi adalah bukan hanyalah sekedar toko obat memasok tanda-tanda saja, penanda (drugstore) yang menjual obat-obatan yang atau makanan ringan saja, tetapi sudah sesungguhnya Penanda ini sudah sangat hilang. berlimpah, beralih menjadi tempat yang sedangkan petandanya tak ada. Dalam menyediakan makanan-makanan cepat hal ini, semuanya tidak berdasar, tidak saji, minuman-minuman berbagai rasa, esensial, tetapi yang ada hanyalah bahkan kopi, sehingga banyak anak hasrat (libidinal) dan fantasi bagi si muda yang menganggap Seven Eleven konsumen sebagai cafeteria layaknya tempat atau secara kolektif masyarakat konsumsi. berkumpul dengan teman sebayanya. Padahal jika dilihat dari tujuan utama 8 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 berdirinya drugstore / mini market lain untuk datang dan menghabiskan adalah untuk menyediakan kebutuhan waktu seperti makanan ringan atau obat yang kebanggaan tersendiri bagi anak muda buka 24 jam, tetapi melihat sifat alami ketika datang dan menghabiskan waktu masyarakat dewasa ini yang konsumtif, di Seven Eleven. Melalui konsep mini mengunjungi drugstore / mini market market yang memberikan kesan lebih justru mereka terjangkau dibandingkan dengan Café menjadi semakin konsumtif, dengan atau restoran, tak heran bila kini Seven membeli sesuatu yang sebenarnya Eleven begitu diminati. Seven Eleven tidak tersebut adalah tempat belanja, makan, dan diperparah dengan konsep baru Seven berkumpul semua kalangan. Orang Eleven yang ada di Indonesia. Berbeda yang menghabiskan waktu di Seven dengan Seven Eleven yang ada di Eleven Amerika, atau melakukakan tetangga seperti Singapura Thailand, gerai Seven Eleven akan menjadikan dibutuhkan. Hal bahkan di negara di Seven dapat Eleven. dipastikan kegiatan Ada akan konsumsi, atau awalnya mereka berkunjung untuk di membeli segelas kopi dan duduk- hanyalah duduk, lalu kegiatan konsumsi terus seperti mini market biasa bahkan dilakukan dengan membeli makanan cenderung berukuran ringan, sebungkus rokok, sebotol air negara-negara tersebut kecil seperti warung, Seven Eleven di Indonesia mineral, dan lain dilengkapi dengan fasilitas wifi, kursi drugstore dan meja dengan payung yang terletak sedemikian rupa untuk memberikan di pelatarannya, bahkan di beberapa kenyamanan bagi para pengunjung Seven Eleven, gedungnya memiliki mendorong dua tingkat sehingga pengunjung dapat menghabiskan waktu yang lama dan duduk-duduk di rooftop. Tak heran akhirnya jika kemudian Seven Eleven dijadikan melakukan sebagi tempat nongkrong oleh anak- Semakin lama waktu yang mereka anak muda. Simbol yang ditampilkan habiskan di drugstore, semakin besar oleh Seven Eleven adalah gaul, hal pula kemungkinan bagi mereka untuk tersebut mendorong anak-anak muda terus melakukan kegiatan konsumsi, yang lain. kini pengunjung tidak kegiatan 9 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 Konsep diciptakan untuk henti-hentinya konsumsi. tanpa mereka sadari. Simbol yang kini masyarakat konsumsi: sangat melekat dengan Seven Eleven yang mengkonsumsi adalah Slurpee, dapat dikatakan simbol sesuatu tidak hanya objek-real, namun itulah yang dijual oleh Seven Eleven juga objek-tanda. Inilah masyarakat untuk menarik masyarakat. Jika dilihat yang hidup dengan kemudahan dan dari nilai produknya, Slurpee bukan kesejahteraan yang diberikan oleh lah minuman istimewa atau minuman perkembangan inovatif yang belum pernah ada, kemajuan ilmu dan teknologi, ledakan namun karena simbol yang telah media dan iklan. Nilai-tanda dan nilai- melekat dengan Slurpee dan Seven simbol, yang berupa status, prestise, Eleven adalah “gaul” maka fenomena ekspresi ini terus berkembang dikalangan anak kemewahan dan kehormatan adalah muda yang ingin dicap “gaul”. Dengan motif kata lain, drugstore, dalam kasus ini masyarakat Seven 1993: 68-70). Eleven, menjual simbol. haus masyarakat segala kapitalisme-lanjut, gaya utama dan gaya aktivitas konsumsi. hidup, konsumsi (Baudrillard, Kehadiran drugstore bisa diperkirakan akan terus menerus mengembangkan budaya konsumtif. Penutup Menurutnya Baudrillard, dewasa ini adalah era kejayaan nilai- Masyarakat konsumsi adalah tanda dan nilai-simbol yang ditopang masyarakat yang dibentuk oleh pola oleh meledaknya citra dan makna oleh konsumsi, media konsumsi massa dan perkembangan mereka sebagai pusat teknologi, sehingga sesuatu tidak lagi kehidupan dinilai mengkonsumsi.Perbedaan berdasarkan harganya, prestise manfaat melainkan dan (Lechte, makna 1994: atau dengan menjadikan hasrat aktivitas selalu status berdasarkan dimaknai sebagai perbedaan konsumsi simbolisnya tanda, sehingga kekayaan diukur dari 234). Menurut banyaknya tanda yang dikonsumsi. Baudrillard, telah terjadi perubahan Menurut Baudrillard, di dalam dalam struktur masyarakat dewasa ini. konsumsi, terdapat kode-kode yang Masyarakat mengarahkan dewasa ini adalah 10 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 masyarakat untuk mengkonsumsi sesuatu sesuai dengan objek konsumsi yang berupa komoditi kode tersebut. tidak lagi sekedar memiliki manfaat Dengan bantuan media masyarakat (nilai-guna) dan harga (nilai-tukar), menjadi tersimulasi. Media memiliki namun peran penting dalam menyampaikan menandakan kode kehormatan (nilai-tanda dan nilai- yang disampaikan kepada konsumen, membuat masyarakat konsumtif. Bahkan media simbol). menjadi dewasa lebih dari itu status, Hal ia kini prestise dan tersebut dapat menjelaskan alasan dibalik fenomena ini Seven Eleven di Indonesia. kebutuhan yang wajib dimiliki tidak hanya kebutuhan primer, melainkan kebutuhan sekunder juga tercakup. Maka dari itu, tercipta masyarakat Daftar Pustaka konsumsi. Baudrillard, Lebih dari era-era sebelumnya, Jean. 1993. L‟Échange Symbolique et la Mort. Paris: Sage. kini konsumsi menjadi motif utama dan penggerak realitas sosial, budaya bahkan politik (Kellner, 1994: 3). Baudrillard, Jean. 1968. Le Système des Dalam era ini, segala upaya ditujukan Objets: pada Signes. Paris: ed. Gallimard. penciptaan dan kapasitas konsumsi pemassalan produk, peningkatan La Consommation des melalui diferensiasi Baudrillard, Jean. 1981. Simulacra and produk dan manajemen pemasaran. Simulation Iklan, teknologi kemasan, pameran, Translation by Sheila F Glaser). media massa dan drugstore merupakan Michigan: University of Michigan ujung Press. tombak konsumsi. strategi era Galilé, awal lahirnya konsumsi, yang Butler, Christopher. 2010. Modernism: A menjadikan konsumsi sebagai pusat Very Short Introduction. New York: aktivitas kehidupan, dengan hasrat Paperback. masyarakat selalu dan Inilah baru (Edition selalu mengkonsumsi. Dalam masyarakat konsumsi, objek11 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013 Harrocks, Chris & Zoran Jevtic. 1996. Simulacrum. Introducing: Baudrillard. Victoria: Tesis, Universitas Indonesia. Mc.Pherson‟s Printing Group. Turner, H Jonathan. 1998. The Structure of Lechte, John. 1994. Fifty Key Contemporary Thinkers: From Structuralism Sociological to Edition). Postmodernity. London: Routledge. Poster, Mark. 1988. Selected Jean Baudrillard Writings. Stanford Theory California: (The Sixth Wadsworth Publishing Company. http://fordiletante.wordpress.com/2008/04/1 5/kebudayaan-postmodern-menurut-jean- University Press. baudrillard/ http://www.philophil.com/philosophie/repres Suharto, Bambang Perkembangan Baudrillard, Utoyo. 2001. Pemikiran Jean dari Realitas entation/Forum/publicite.htm http://sergecar.perso.neuf.fr/cours/societe4.h ke tm 12 Fenomena Seven ..., Suma Riella Rusdiarti, FIB UI, 2013