PENGARUH BUDAYA KELAS TERHADAP PRESTASI MAHASISWA S1 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR OKY DINATA MUWARDI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Budaya Kelas Terhadap Prestasi Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Maret 2015 Oky Dinata Muwardi NIM H24100036 ABSTRAK OKY DINATA MUWARDI, Pengaruh Budaya Kelas Terhadap Prestasi Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan SITI RAHMAWATI. Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk membentuk aturan atau pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu individu yang ada ke arah perkembangan yang lebih baik. Budaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi dan sangat diharapkan berpengaruh positif bagi mahasiswa khususnya di dalam kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi prestasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (2) Mengidentifikasi budaya kelas pada Institut Pertanian Bogor (3) Menganalisis pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda dengan alat analisis SPSS 16.0, Microsoft Excel 2007 dan Minitab 14. Hasil persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas dan prestasi menunjukkan bahwa budaya kelas dan prestasi pada Departemen Manajemen sudah baik. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penilaian sikap dan perilaku secara simultan maupun parsial telah efektif meningkatkan prestasi mahasiswa. Kata kunci: Analisis regresi berganda, budaya kelas, prestasi ABSTRACT OKY DINATA MUWARDI, The Effect Of Class Culture on Undergraduate Student’s Achievement of Department Management Faculty Economics and Management Bogor Agricultural University. Supervised by SITI RAHMAWATI. Every organization has a culture which has been made to establish rules or guidelines in thought and action in achieving the set goals. This means that the growing and well maintained culture will be able to boost the existing individual towards a better development. Culture is one of the factors which can affect achievement and is expected to give positive influence, especially for students in the classroom. The purpose of this study is (1) identifying student’s achievement in Bogor Agricultural University (2) identifying the class culture in Bogor Agricultural University (3) analyzing the influence of class culture on the student’s achievement in Bogor Agricultural University. Sampling method that used in this research is purposive sampling. This research uses analysis of linear regression and processed by SPSS 16.0, Microsoft Excel 2007 and Minitab 14. The result of regression analysis showed that attitude and behaviour jointly and individually effective in improving student’s achievement. Keyword: achievement, class culture, multiple regression analysis PENGARUH BUDAYA KELAS TERHADAP PRESTASI MAHASISWA S1 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR OKY DINATA MUWARDI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 Prakata Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang telah dilaksanakan sejak bulan September 2014. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah budaya kelas dan prestasi dengan judul Pengaruh Budaya Kelas Terhadap Prestasi Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra Siti Rahmawati, MPd selaku dosen pembimbing skripsi, disamping itu terima kasih penulis sampaikan kepada para staf, karyawan, dan mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, kakak dan seluruh keluarga atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan. Terima kasih untuk sahabat dan teman-teman Manajemen IPB angkatan 47 dan angkatan 48 atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Maret 2015 Oky Dinata Muwardi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Prakata PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Budaya Prestasi Penelitian Terdahulu METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Penarikan Sampel Metode Pengolahan dan Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor Karakteristik Responden Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Budaya Kelas Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Prestasi Mahasiswa Analisis Pengaruh Budaya Kelas terhadap Prestasi Mahasiswa Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP vi vi vi vii 1 1 3 3 3 4 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 10 10 12 12 13 15 18 19 19 19 22 25 DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Penelitian terdahulu Penentuan jumlah responden dengan quota sampling Bobot analisis deskriptif Karakteristik responden Persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas Persepsi mahasiswa terhadap sikap Persepsi mahasiswa terhadap perilaku Persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa Persepsi mahasiswa terhadap kualitas Persepsi mahasiswa terhadap kerjasama Persepsi mahasiswa terhadap disiplin Persepsi mahasiswa terhadap inisiatif Persepsi mahasiswa terhadap kuantitas Hasil uji F Hasil uji t 5 8 9 12 12 13 13 14 14 14 15 15 15 16 17 DAFTAR GAMBAR 1. Rata – rata IPK dan persentase masa studi alumni Departemen Manajemen angkatan 2000-2009 2. Kerangka pemikiran penelitian 2 7 DAFTAR LAMPIRAN 1. Hasil uji validitas dan reliabilitas 2. Hasil uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas 3. Hasil uji regresi berganda dan model regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi 22 23 24 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang membuat perguruan tinggi yang ada memfokuskan upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya yaitu mahasiswa. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang harus bisa diimbangi juga dengan mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi. Pentingnya kebutuhan sumber daya manusia, membuat perguruan tinggi berpikir mencari dan memberi yang terbaik dengan memiliki sumber daya manusia mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi dalam belajar. Melihat hal tersebut, mahasiswa merupakan salah satu aset penting bagi sebuah perguruan tinggi karena apabila memiliki mahasiswa yang berprestasi, maka akan dapat memberikan keuntungan antara lain meningkatkan citra perguruan tinggi itu sendiri. Prestasi merupakan perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu (Hamalik 1994). Ilmu pengetahuan, keterampilan maupun pengalaman yang diperoleh akan membentuk kepribadian, memperluas kepribadian, dan meningkatkan wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa. Maka mahasiswa yang lebih aktif melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan prestasi dalam pembelajaran akan meningkat. Sebuah perguruan tinggi pasti menginginkan agar mahasiswa mencapai prestasi yang tinggi, karena prestasi yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran. Namun tidak semua mahasiswa mendapatkan prestasi yang tinggi dan terdapat mahasiswa yang memiliki prestasi yang rendah, maka dari itu perguruan tinggi harus mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa, sehingga dapat menentukan rencana dan strategi untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Menurut Syah (2013) ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi prestasi yaitu faktor internal yang mencakup fisiologis dan psikologis, faktor eksternal yaitu lingkungan, dan faktor pendekatan belajar. Selain beberapa faktor tersebut, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi pada mahasiswa yaitu budaya. Budaya dapat terbentuk melalui 5 tahap yaitu dipaksa, terpaksa, bisa, biasa hingga menjadi budaya (Kasali 2010). Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk membentuk aturan atau pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Begitu juga dengan budaya yang ada di dalam kelas, apabila berkembang dan terkontrol dengan baik, maka akan memacu mahasiswa untuk semakin termotivasi dalam proses pembelajaran. Perubahan dan perkembangan budaya yang ada di dalam kelas membuat fokus kepada upaya dalam meningkatkan prestasi di kalangan mahasiswa. Penerapan budaya yang kuat akan mempercepat mahasiswa dalam mencapai tujuannya. Prestasi yang ada menunjukkan kesediaan mahasiswa untuk berusaha belajar sebaik-baiknya saat berada dalam kelas. 2 Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang memiliki mahasiswa dari berbagai daerah. Salah satu departemen yang paling diminati adalah Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada tahun 2012, Departemen Manajemen masuk dalam daftar 10 teratas departemen yang paling diminati hingga pada tahun 2013 dan tahun 2014 Departemen Manajemen masuk dalam daftar 3 teratas Departemen yang paling diminati. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun rata – rata IPK dan persentase masa studi tepat waktu (empat tahun/8 semester) alumni Departemen Manajemen tahun masuk 2000 /2001 – 2009/2010 (angkatan 37 – 46) berdasarkan database sebanyak 1035 orang dan lulusan sebanyak 10 angkatan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Rata – rata IPK dan persentase masa studi alumni Departemen Manajemen angkatan 2000-2009 (Tanjung 2014) 3 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan masa studi tepat waktu pada tiap angkatan mengalami perubahan setiap tahun. Namun keadaan tersebut menjadi stabil pada tahun 2007- 2009 karena Departemen Manajemen mulai menerima mahasiswa melalui berbagai jalur tes seperti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) yang dilaksanakan pada tahun 2007/2008. Persaingan melalui tes tersebut menghasilkan lulusan yang sangat baik dengan rata – rata IPK sebesar 3.24 dan persentase masa studi tepat waktu sebesar 80 persen. Peningkatan prestasi pada mahasiswa perlu dilakukan oleh Institut Pertaninan Bogor khususnya Departemen Manajemen untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi dan departemen lainnya. Sesuai dengan salah satu misi Departemen Manajemen yaitu mengembangkan sumber daya manusia mahasiswa, maka penting bagi Departemen Manajemen IPB untuk memperhatikan budaya yang ada di dalam kelas. Budaya kelas dalam proses pembelajaran penting untuk diteliti karena masih ada mahasiswa yang memiliki kebiasaan dan sikap yang kurang baik saat di dalam kelas seperti melakukan kecurangan saat ujian, keterlambatan masuk perkuliahan, dan juga penundaan dalam pengerjaan tugas. Budaya yang buruk dapat mempengaruhi prestasi pada mahasiswa, hal ini dikarenakan budaya yang ada di dalam kelas akan mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk dapat mencapai prestasi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif budaya kelas yang ada pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dalam meningkatkan prestasi mahasiswa. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana budaya kelas mahasiswa Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor? 2. Bagaimana prestasi mahasiswa Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor? 3. Bagaimana pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa pada Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor? Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi budaya kelas mahasiswa Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor 2. Mengidentifikasi prestasi mahasiswa Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor 3. Menganalisis pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan sebagai bahan pertimbangan bagi Institut Pertanian Bogor khususnya Departemen 4 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen untuk meningkatkan prestasi mahasiswa 2. Menambah pengalaman, wawasan dan dapat mengaplikasikan ilmu serta pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan budaya kelas dan prestasi mahasiswa 3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi pembaca serta peneliti-peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian mengenai tema yang sama lebih lanjut Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini fokus pada pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa di Departemen Manejemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah budaya kelas dan prestasi. Indikator untuk budaya kelas adalah sikap dan perilaku. Sedangkan indikator untuk prestasi adalah kualitas, kerjasama, disiplin, inisiatif, dan kuantitas. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Departemen Manajemen yang masih aktif dalam perkuliahan, memiliki IPK ≥ 2.75 dan sudah mendapatkan mata kuliah dari Departemen Manajemen, serta belum mengerjakan tugas akhir. TINJAUAN PUSTAKA Budaya Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material, atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi. Dengan demikian pula kebudayaan bisa berarti sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar. Bahkan kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan (Edward T Hall 1981). Kebudayaan itu mempengaruhi nilai-nilai yang dimiliki manusia, bahkan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Dengan kata lain, semua manusia merupakan aktor kebudayaan karena manusia bertindak dalam lingkup kebudayaan. Menurut Triguno (2005) indikator budaya dapat dibagi menjadi: 1. Sikap Sikap yaitu perasaan, pikiran, dan kecenderungan evaluatif terhadap suatu objek. 2. Perilaku Perilaku yaitu tindakan atau aktifitas yang sering dilakukan oleh seseorang. 5 Prestasi Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur 2006). Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Nasution (2000) menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi yaitu: 1. Kualitas Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja. 2. Kuantitas Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja. 3. Disiplin Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi, mengikuti peraturan, dan ketaatan waktu kehadiran. 4. Inisiatif Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau semangat menyelesaikan tanggung jawab yang berarti tidak pasif atau bekerja atas dorongan. 5. Kerjasama Kriteria penilaiannya adalah kemampuan menyesuaikan diri serta kemampuan untuk memberi bantuan kepada orang lain dalam batas kewenangan. Penelitian Terdahulu Beberapa bahan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti – peneliti lainnya mengenai budaya dan prestasi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Penelitian terdahulu No 1 2 Peneliti Judul Penelitian Ramlah Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Muhanad Terhadap Prestasi Belajar Siswa (2013) pada Kelas X Jurusan Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Roida Pengaruh Minat dan Kebiasaan Eva Belajar Siswa Terhadap Prestasi Flora Belajar Matematika Siagian (2013) Metode Penelitian Analisis Regresi Analisis Regresi Hasil Penelitian Kebiasaan belajar siswa memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar Minat dan kebiasaan belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar 6 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia. IPB adalah sebuah perguruan tinggi berkelas dunia yang berbasis pertanian dan berbagai bidang terkait. IPB merupakan Perguruan Tinggi yang termasuk populer di tanah air. Pada tahun 2014, IPB masuk dalam top 5 university di Indonesia atau satu dari lima Perguruan Tinggi yang memperoleh akreditasi sangat baik dari BAN PT bersama dengan UI, ITB, UGM dan UNAIR. Berdasarkan QS World University Ranking, Institut Pertanian Bogor meraih peringkat 200+ Asia dan 700+ Dunia. Penelitian dilakukan di Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Departemen Manajemen yang terdiri dari 3 angkatan yaitu angkatan 48, angkatan 49, dan angkatan 50. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Variabel pada penelitian ini adalah budaya kelas dan prestasi. Indikatorindikator yang digunakan berdasarkan pada literatur yang ada. Budaya kelas di Departemen Manajemen memperhatikan 2 aspek, yaitu sikap dan perilaku. Sikap menurut Triguno (2005) diartikan sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan evaluatif terhadap suatu objek yakni kenyamanan saat proses pembelajaran dikelas dibandingkan dengan kegiatan lain seperti semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaannya sendiri. Perilaku diartikan sebagai tindakan atau aktifitas yang sering dilakukan yakni saat di dalam kelas seperti persaingan, kenyamanan, bertanggung jawab, dan suka membantu atau bekerja sama dengan mahasiswa lainnya. Prestasi menurut Nasution (2000) dapat diukur dari beberapa indikator yaitu kualitas, kerjasama, disiplin, inisiatif, dan kuantitas. Kualitas menunjukkan ketepatan kerja, keterampilan kerja, dan ketelitian kerja. Kerja sama menunjukkan kemampuan menyesuaikan diri serta memberi bantuan kepada mahasiswa lain. Disiplin menunjukkan ketaatan terhadap instruksi, peraturan, dan waktu kehadiran. Inisiatif menunjukkan aktif dan semangat menyelesaikan pekerjaan. Kuantitas menunjukkan kecepatan dalam bekerja. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. 7 Institut Pertanian Bogor Departemen Manajemen Visi dan Misi Departemen Manajemen Mahasiswa Departemen Manajemen Prestasi: (Nasution 2000) 1. Kualitas 2. Kerja sama 3. Disiplin 4. Inisiatif 5. Kuantitas Budaya : (Triguno 2005) 1. Sikap 2. Perilaku Analisis Deskriptif Analisis Regresi Berganda Persepsi Budaya kelas dan Prestasi Pengaruh Budaya Kelas terhadap Prestasi Masukan untuk Pihak Departemen Manajemen Umpan balik Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan pada bulan September 2014 dan Oktober 2014. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari lapang dengan pengujian kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Departemen Manajemen IPB. Data sekunder diperoleh dari data informasi universitas, buku, internet, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan (Sugiyono 2009). 8 Metode Penarikan Sampel Populasi dalam penelitian ini berjumlah 367 orang yang berasal dari 3 angkatan, yaitu Angkatan 48, Angkatan 49, dan Angkatan 50. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik non probablity sampling, purposive sampling. Sugiyono (2009) menyatakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penentuan jumlah sampel tiap angkatan dilakukan dengan cara mengalikan total sampel yang diperoleh dari rumus Slovin dengan jumlah persentase populasi dari masing-masing angkatan. Dengan menggunakan perhitungan rumus slovin untuk mempermudah perhitungan maka jumlah sampel yaitu 80 responden. Jumlah responden yang diambil berdasarkan rumus slovin (Sugiyono 2009) yaitu: ............................................................................................................ (1) = 78,8 ~ 80 ............................................................................ (2) Keterangan n = Jumlah Sampel N= Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran yaitu sebesar 10% Jumlah sampel dari tiap angkatan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Penentuan jumlah responden dengan quota sampling Angkatan Populasi Persentase 48 122 33% 49 129 35% 50 116 32% 367 Total 100% Sampel 27 28 25 80 Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan menggunakan Minitab 10 dan analisis deskriptif dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dan dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto 2009). Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kuesioner dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2009). Model skor menurut Likert yaitu: Bobot skor 5 = Sangat setuju Bobor skor 4 = Setuju Bobot skor 3 = Cukup Setuju Bobot skor 2 = Tidak setuju Bobot skor 1 = Sangat tidak setuju 9 Setelah diberikan bobot kemudian dicari nilai rata-rata tertimbang. Nilai tersebut diperoleh dengan mengalikan jumlah responden dengan bobot nilai jawaban berdasarkan skalanya. Hasil rata-rata tersebut kemudian dipetakan ke dalam rentang skala dengan interval yang dihitung dengan cara sebagai berikut: Interval = = = 0,8 ........................................(3) Adapun rentang skala yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil dari analisis deskriptif kemudian disesuaikan dengan kriteria yang ada. Kriteria keputusan untuk budaya kelas terbagi atas sangat buruk, buruk, cukup baik, baik dan sangat baik. Sedangkan kriteria keputusan untuk prestasi akademik terbagi atas sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Tabel 3 Bobot analisis deskriptif Kriteria Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju Tidak Baik/Tidak Setuju Cukup baik/Cukup Setuju Baik/Setuju Sangat Baik/Sangat Setuju Rentang Skala 1.00<x≤1.80 1.80<x≤2.60 2.60<x≤3.40 3.40<x≤4.20 4.20<x≤5.00 Hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji F: H0 : Sikap dan perilaku secara simultan tidak berpengaruh terhadap prestasi H1 : Sikap dan perilaku secara simultan berpengaruh terhadap prestasi Hipotesis yang digunakan pada uji t: H0 : Sikap tidak berpengaruh terhadap prestasi H1 : Sikap berpengaruh tehadap prestasi H0 : Perilaku tidak berpengaruh terhadap prestasi H1 : Perilaku berpengaruh tehadap prestasi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel yaitu 0.361 dengan alpha 0.05. Jika r hitung untuk tiap butir pertanyaan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. Hasil uji validitas menunjukkan rentang nilai 0.3640.846. Dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yang artinya keseluruhan pertanyaan terbukti valid. Reliabilitas menunjukkan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Suatu alat ukur disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama akan memeperoleh hasil yang relatif sama (Sugiyono 2009). Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60. Hasil uji diperoleh untuk variabel budaya kelas sebesar 0.861 dan variabel prestasi akademik sebesar 0.885. Maka dapat dikatakan bahwa 10 keseluruhan pertanyaan dapat diandalkan sebagai alat ukur (reliable). Hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 1. Analisis Regresi Berganda Menurut Priyatno (2013), analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dikatakan linier karena setiap estimasi atas nilai diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Persamaan estimasi regresi linier berganda adalah: Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+……+ bnXn ............................................................ (4) Keterangan: Y = Peubah terikat X = Peubah bebas a = Konstanta b1 b2 = Koefisien arah garis regresi Pada analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik. Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan terdistribusi normal atau tidak. Model regresi dikatakan baik jika mempunyai data berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali (Ghozali 2005). 2. Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel bebas. Dikatakan terjadi multikolinieritas jika ada fungsi linear yang sempurna pada beberapa atau semua variabel bebas. Adanya hubungan linear antara variabel bebas akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Menentukan ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolineritas (Ghozali 2005). 3. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah data memiliki varians yang sama dari residual dari suatu observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama, disebut terjadi homoskedastisitas, dan jika variansnya berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah perguruan tinggi berkelas dunia yang berbasis pertanian dan berbagai bidang terkait pertanian yang berlokasi di Kota 11 Bogor. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang berdiri tepatnya pada tanggal 1 September 1963 disyahkan oleh Presiden RI Pertama. Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Berdasarkan hasil keputusan rapat pleno Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tanggal 21 Februari 2013, BAN-PT memutuskan bahwa Institut Pertanian Bogor memperoleh status terakreditasi dengan Nilai 375 yaitu peringkat A (sangat baik). Terlepas dari nama pertanian yang disandangnya, IPB juga memiliki banyak mayor selain di bidang pertanian yang semuanya juga memiliki kualitas yang unggul. Didukung dengan tenaga pengajar yang berkompeten pada bidangnya serta fasilitas yang sangat lengkap dan berstandar internasional, lulusan IPB diharapkan nantinya bersama-sama dapat memberikan inovasi dan manfaat kepada bangsa Indonesia. Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manejemen didirikan pada tanggal 19 Juni 2001 di Bogor. Pendirian Departemen Manajemen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ditujukan untuk mendukung pencapaian tujuan IPB menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional yang memahami konsekuensi globalisasi ekonomi dan lebih tanggap terhadap kebutuhan lingkungan dalam menjawab tantangan agar perguruan tinggi dalam mengembangkan IPTEKS dan penyelenggaraan pendidikannya lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Departemen Manajemen mengimbangi pendekatan resources dan production oriented yang telah lama menjadi ciri IPB dengan demand atau market oriented yang menjadi ciri dari cara kerja manajemen. Departemen Manajemen mempunyai empat bagian yang berwewenang dalam pengembangan keilmuan khususnya kelimuan dalam bidang manajemen antara lain Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi dan Operasi serta Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Departemen Manajemen disamping menyelenggarakan Program Sarjana Manajemen juga menyelenggarakan Program Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen. Dalam rangka memberikan kesempatan pada lulusan Akademi, Diploma, atau lulusan SMU yang sudah bekerja untuk mendapatkan gelar S1 di bidang manajemen, maka Departemen Manajemen FEM IPB membuka Program Sarjana Alih Jenis Manajemen. Visi Departemen Manajemen adalah menjadi pelaksana akademik terkemuka yang berkompetensi tinggi dalam ilmu manajemen yang meliputi bidang pemasaran, keuangan, operasi/produksi dan sumber daya manusia yang memiliki wawasan berpikir komprehensif, kemampuan analisis kuantitatif dan kualitatif serta berjiwa kewirausahaan. Departemen Manajamen FEM IPB memiliki misi yaitu: 1. Mengembangkan SDM dengan ketrampilan komunikasi, komputasi dan kewirausahaan tinggi. 2. Mengembangkan ilmu manajemen berbasis kompetensi teknis, ekonomi, sosial, psikologis dan sistem. 3. Mengembangkan departemen dengan disiplin dan etika manajemen yang ilmiah dan profesional. 12 Karakteristik Responden Penelitian ini mengambil responden dari mahasiswa Departemen Manajemen IPB. Jumlah responden adalah sebanyak 80 orang. Karakteristik responden yang dibahas pada penelitian ini terdiri atas jenis kelamin, usia, dan angkatan. Karakteristik jenis kelamin, terdapat 31 mahasiswa laki-laki dan 49 mahasiswa perempuan. Karakteristik usia, terdapat 4 mahasiswa berusia 18 tahun, 31 mahasiswa berusia 19 tahun, 23 mahasiswa berusia 20 tahun, 19 mahasiswa berusia 21 tahun, dan 3 mahasiswa berusia 22 tahun. Sedangkan karakteristik angkatan terdiri dari 27 mahasiswa Angkatan 48, 28 mahasiswa Angkatan 49, dan 25 mahasiswa Angkatan 50. Masing-masing karakteristik responden tersebut dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4 Karakteristik responden Karakteristik Responden Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan 18 19 Usia 20 21 22 48 Angkatan 49 50 Jumlah (orang) 31 49 4 31 23 19 3 27 28 25 Persentase (%) 38.8 61.2 5.0 38.8 28.8 23.8 3.8 33.8 35.0 31.2 Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Budaya Kelas Analisis deskriptif persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas secara keseluruhan memiliki skor rataan sebesar 3.26 termasuk dalam kriteria cukup baik. Indikator sikap memiliki skor rataan 3.05 termasuk dalam kriteria cukup baik dan indikator perilaku memiliki skor rataan 3.48 termasuk dalam kriteria baik. Tabel 5 Persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas Indikator budaya kelas Rataan Kriteria Sikap 3.05 Cukup Baik Perilaku 3.48 Baik Total 3.26 Cukup Baik Analisis deskriptif terhadap indikator sikap memiliki total skor rataan sebesar 3.05 termasuk dalam kriteria cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa sikap yang dimiliki mahasiswa di dalam kelas cukup baik. Pertanyaan ketiga memiliki skor rataan tertinggi, artinya dosen memperlakukan seluruh mahasiswa pada saat di dalam kelas sama. Dosen tidak membedakan mahasiswa satu sama lain sehingga tidak ada mahasiswa yang merasa diistimewakan dan merasa iri satu sama lain. 13 Tabel 6 Persepsi mahasiswa terhadap sikap Sikap Saya berusaha untuk tepat waktu dalam pengumpulan tugas Kebutuhan saya terpenuhi dan saya dapat memecahkan solusi saat di dalam kelas Saya diperlakukan sama / tidak dibedakan satu sama lain saat di dalam kelas Saya berusaha untuk tidak telat masuk dalam perkuliahan karena akan diberikan sanksi apabila terlambat Total Rataan 3.08 Kriteria Cukup Setuju 2,92 Cukup Setuju 3.17 Cukup Setuju 3.04 Cukup Setuju 3.05 Cukup Setuju Analisis deskriptif terhadap perilaku memiliki skor rataan 3.48 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa pada saat di dalam kelas baik. Pertanyaan keenam memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen selalu menjaga hubungan baik dengan mahasiswa lain. Tabel 7 Persepsi mahasiswa terhadap perilaku Perilaku Sebagian besar nilai saya tergantung pada bagaimana saya bekerja sama dengan yang lain dalam kelas. Saya sering saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan tugas. Orang yang agresif dan bersaing mendapatkan keuntungan mencolok dalam kelas. Saya sering merasa gugup dan tegang bila masuk kelas. Saya bertanya kepada dosen apabila tidak mengerti dengan penjelasan yang diberikan saat kuliah. Saya selalu menjaga hubungan baik dengan mahasiswa lain di dalam kelas. Total Rataan 2.65 Kriteria Cukup Setuju 3.54 Setuju 3.53 Setuju 3.39 Cukup Setuju 3.47 Setuju 4.34 Sangat Setuju 3.48 Setuju Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Prestasi Mahasiswa Analisis deskriptif persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa secara keseluruhan memiliki skor rataan sebesar 3.81 termasuk dalam kriteria baik. Indikator kualitas memiliki skor rataan 3.85, indikator kerjasama memiliki skor rataan 3.78, indikator disiplin memiliki skor rataan 4.02, indikator inisiatif memiliki skor rataan 3.97, dan indikator kuantitas memiliki skor rataan 3.45, sehingga seluruh indikator prestasi mahasiswa termasuk dalam kriteria baik. 14 Tabel 8 Persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa Indikator prestasi Rataan Kriteria Kualitas 3.85 Baik Kerjasama 3.78 Baik Disiplin 4.02 Baik Inisiatif 3.97 Baik Kuantitas 3.45 Baik Total 3.81 Baik Analisis deskriptif terhadap kualitas memiliki skor rataan 3.85 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang dimiliki mahasiswa baik. Pertanyaan pertama memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen merupakan orang yang dapat diandalkan dalam hal penyelesaian tanggung jawab (tugas). Tabel 9 Persepsi mahasiswa terhadap kualitas Kualitas Saya adalah orang yang dapat diandalkan dalam hal penyelesaian tanggung jawab (tugas) Saya melaksanakan ujian dengan kemampuan terbaik Total Rataan 4.03 Kriteria Setuju 3.68 Setuju 3.85 Setuju Analisis deskriptif terhadap kerjasama memiliki skor rataan 3.78 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kerjasama yang baik satu dengan yang lainnya. Pertanyaan pertama memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen memiliki kerjasama yang baik dengan mahasiswa lain saat di dalam kelas. Tabel 10 Persepsi mahasiswa terhadap kerjasama Kerjasama Saya memiliki kerjasama yang baik dengan mahasiswa lain di kelas Saya memiliki komunikasi yang baik dengan mahasiswa lain Saya sering membantu mahasiswa lain dalam belajar sebelum melaksanakan ujian Total Rataan 3.95 Kriteria Setuju 3.82 Setuju 3.58 Setuju 3.78 Setuju Analisis deskriptif terhadap disiplin memiliki skor rataan 4.02 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Deparemen Manajemen IPB baik dalam menaati aturan yang ada dalam kelas. Pertanyaan kedua memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen menyelesaikan tanggung jawab (tugas) dengan sebaik-baiknya. 15 Tabel 11 Persepsi mahasiswa terhadap disiplin Disiplin Saya hadir di kelas sebelum jadwal yang sudah ditetapkan Saya menyelesaikan tanggung jawab (tugas) dengan sebaik baiknya Total Rataan 4.02 Kriteria Setuju 4.03 Setuju 4.02 Setuju Analisis deskriptif terhadap inisiatif memiliki skor rataan 3.97 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan mahasiswa Departemen Manajemen IPB memiliki inisiatif yang baik. Pertanyaan kedua memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen IPB mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ujian. Tabel 12 Persepsi mahasiswa terhadap inisiatif Inisiatif Saya tetap mengerjakan tugas saya sekalipun banyak masalah Saya mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ujian Saya memiliki kemampuan motivasi yang baik Total Rataan 3.96 Kriteria Setuju 4.02 Setuju 3.93 Setuju 3.97 Setuju Analisis deskriptif terhadap kualitas memiliki skor rataan 3.45 termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas yang dimiliki mahasiswa baik. Pertanyaan kedua memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen IPB menyelesaikan tugas dan tanggung jawab lainnya sebelum batas waktu yang sudah ditetapkan. Tabel 13 Persepsi mahasiswa terhadap kuantitas Kuantitas Saya sering menunda mengerjakan tugas yang diberikan Saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktu yang sudah ditetapkan Total Rataan 3.07 Kriteria Cukup Setuju 3.82 Setuju 3.45 Setuju Analisis Pengaruh Budaya Kelas terhadap Prestasi Mahasiswa Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda untuk mengetahui pengaruh budaya kelas yang mencakup sikap dan perilaku terhadap prestasi. Syarat menggunakan analisis regresi linier, dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Cara untuk melihatnya adalah dengan melihat nilai dari P-value. Jika P-Value 16 lebih besar dari 0.05 maka residual terdistribusi dan tersebar normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 2 menunjukkan nilai dari P-value sebesar 0.058 lebih besar dari 0.05, dan juga menunjukkan gambar plot yang diartikan sebagai sebaran yang normal. Maka dapat disimpulkan bahwa uji normalitas terpenuhi. Uji Multikolinearitas Model regresi dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas jika memiliki nilai VIF kurang dari 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Uji Glejser. Jika nilai P-value lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Lampiran 2 menunjukkan nilai P-value sebesar 1.00 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh budaya kelas terhadap prestasi. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan 2 pengujian yaitu uji koefisien regresi secara parsial (uji t) dan uji koefisien regresi secara simultan (uji F) dengan menggunakan software Minitab 14 pada taraf alpha 5%. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Tolak H0 atau terima H1, jika Pvalue<α dan terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Hasil uji F Source DF Regression 2 Residual 74 Total 76 Sum of Squares 80.176 70.583 150.760 Mean Squares 40.088 0.980 F 40.89 P 0.000 Hasil uji F menunjukkan nilai Pvalue atau signifikansi sebesar 0.000 kurang dari 0.05(5%). Maka dapat disimpulkan H0 ditolak atau H1 diterima yang artinya, sikap dan perilaku secara simultan berpengaruh terhadap prestasi. Hal ini menunjukkan bahwa budaya kelas harus selalu dijaga karena secara efektif dapat meningkatkan prestasi mahasiswa. Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 15. 17 Tabel 15 Hasil uji t Predictor Coef Constant 37.112 Sikap 0.10607 Perilaku 0.85990 SE Coef 2.265 0.02880 0.09547 T 11.97 3.68 9.01 P 0.000 0.000 0.000 VIF 1.3 1.3 1. Penilaian Sikap terhadap Prestasi Hipotesis yang digunakan adalah H0 atau terima H1 jika Pvalue<α dan terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (5%). Maka H0 ditolak atau H1 diterima yang artinya, sikap berpengaruh terhadap prestasi akademik. Hal ini menunjukkan bahwa sikap telah efektif dalam meningkatkan prestasi. Hasil uji ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina (2013) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Dimoderasi Motivasi Belajar: Survey pada SMA Swasta Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap berpengaruh terhadap prestasi belajar. 2. Penilaian Perilaku terhadap Prestasi Hipotesis yang digunakan adalah H0 atau terima H1 jika Pvalue<α dan terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Hasil uji t pada perilaku menghasilkan Pvalue sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (5%). Maka tolak H0 atau terima H1 yang artinya, perilaku juga berpengaruh terhadap prestasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu sikap dan perilaku sama-sama berpengaruh terhadap prestasi akademik dan efektif dalam meningkatkan prestasi. Hasil uji ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramlah (2013) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi Di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hasil analisis pengaruh sikap dan perilaku terhadap prestasi dengan menggunakan analisis linier berganda diperoleh model regresi berikut: Y= 27.1 + 0.106X1 + 0.860X2 ........................................................................... (5) Keterangan: Y = Prestasi X1= Sikap X2= Perilaku Model regresi yang dihasilkan memiliki arti yaitu: a. Nilai konstanta sebesar 27.1 artinya jika sikap dan perilaku bernilai 0 maka prestasi bernilai 27.1 b. Koefisien sikap sebesar 0.106 artinya jika sikap mengalami kenaikan satu satuan dan variabel lainnya konstan maka prestasi mengalami peningkatan sebesar 0.106 satuan. c. Koefisien perilaku sebesar 0.860 artinya jika perilaku mengalami kenaikan satu satuan dan variabel lainnya konstan maka prestasi mengalami peningkatan sebesar 0.860 satuan. 18 d. Indikator perilaku memiliki pengaruh lebih besar terhadap prestasi dibandingkan dengan indikator sikap. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0.532 (53.2%) yang artinya variabel budaya kelas mampu menjelaskan prestasi senilai 53.2% sedangkan sisanya yaitu 46.8% dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang diabaikan atau tidak diteliti pada penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu budaya kelas yang terdiri dari sikap dan perilaku, keduanya secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu prestasi mahasiswa. Berdasarkan hasil regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi menunjukkan pengaruh yang positif untuk semua aspek prestasi dan budaya kelas memiliki pengaruh paling tinggi terhadap aspek kerjasama. Hasil uji regresi berganda, model regresi dan nilai R square dapat dilihat pada Lampiran 3. Implikasi Manajerial Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kelas berpengaruh terhadap prestasi akademik, hal ini menunjukkan semakin kuat dan semakin baik budaya di dalam kelas, maka semakin tinggi prestasi pada mahasiswa. Indikator sikap maupun perilaku telah efektif dalam meningkatkan prestasi akademik. Berdasarkan hasil model regresi yang dihasilkan diketahui bahwa indikator perilaku memiliki pengaruh lebih besar daripada indikator sikap. Oleh karena itu Departemen Manajemen harus mempertahankan dan meningkatkan indikator perilaku tersebut agar menjadi lebih baik. Hal yang dapat dilakukan antara lain dengan mengadakan kuis secara rutin saat perkuliahan maupun responsi yang dapat meningkatkan persaingan positif antar mahasiswa. Untuk mahasiswa yang mendapat nilai paling tinggi mendapat tambahan nilai untuk nilai akhir sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar sebelum perkuliahan dan merasa lebih siap untuk mengikuti perkuliahan. Untuk mengurangi rasa gugup dan tegang saat di dalam kelas membutuhkan peran dosen yaitu dosen harus mampu berbaur dengan mahasiswa. Hal yang dapat dilakukan antara lain pada saat perkuliahan dosen tidak hanya fokus pada slide dan duduk di depan kelas namun dosen dapat menyempatkan diri untuk berkeliling ke tengah kelas dan meningkatkan interaksi dengan mahasiswa. Menurut persepsi mahasiswa, budaya kelas pada saat pelaksanaan ujian masih memiliki kekurangan karena masih banyak kecurangan yang terjadi. Hal yang dapat dilakukan adalah peningkatan pada kualitas pengawas ujian antara lain dengan dilakukan penyeleksian terhadap pengawas ujian sehingga dapat mengawasi ujian dengan lebih baik. Hasil uji regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi menunjukkan pengaruh yang positif untuk semua aspek prestasi. Budaya kelas memiliki pengaruh paling tinggi terhadap aspek kerjasama. Departemen Manajemen harus dapat meningkatkan dan mempertahankan setiap aspek prestasi khususnya aspek kerjasama. Aspek kerjasama yang memiliki pengaruh paling tinggi, hal yang dapat dilakukan untuk dapat mempertahankan aspek tersebut antara lain dengan pemberian tugas kelompok dengan jumlah anggota yang efisien yaitu ≤ 5orang sehingga dapat meningkatkan hubungan baik antar mahasiswa. Selain itu juga dapat dilakukan pembentukan kelompok belajar yang dikoordinasi oleh mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih pada suatu mata kuliah sehingga dapat meningkatkan komunikasi yang baik antar mahasiswa. Hal lain yang dapat 19 dilakukan yaitu dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek kecil dosen karena dapat meningkatkan hubungan antar mahasiswa dengan dosen. Untuk aspek kualitas dan kuantitas, hal yang dapat dilakukan antara lain dengan pengawasan terhadap tugas yang diberikan, memberikan dan menerapkan sanksi yang tegas bagi mahasiswa yang terlambat dalam pengumpulan tugas serta melakukan audit terhadap tugas yang diberikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin dicapai serta hasil analisis pada pembahasan penelititan, maka dapat disimpulkan: 1. Budaya kelas yang ada pada Departemen Manajemen IPB berdasarkan persepsi mahasiswa termasuk skala cukup baik. Indikator budaya kelas yaitu sikap dan perilaku. Indikator perilaku memiliki pengaruh lebih tinggi daripada indikator sikap. 2. Mahasiswa Departemen Manajemen IPB telah memiliki prestasi yang baik. Prestasi dapat dilihat melalui persepsi mahasiswa mengenai kualitas, kuantitas, kerja sama, disiplin, dan inisiatif. Aspek prestasi yang paling baik adalah disiplin. 3. Budaya kelas pada Departemen Manajemen IPB telah terbukti dapat meningkatkan prestasi akademik mahasiswa karena memiliki pengaruh secara simultan maupun parsial terhadap prestasi mahasiswa. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan, yaitu: 1. Departemen Manajemen IPB sebaiknya meningkatkan fokus perhatian terhadap pengembangan mahasiswa dalam peningkatan budaya kelas, khususnya fokus pada indikator perilaku yang memiliki pengaruh lebih tinggi dari indikator sikap. Peningkatan dapat dilakukan dengan pemberian kuis rutin, meningkatkan kerjasama dan interaksi antara mahasiswa dengan dosen. 2. Perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut pada Departemen Manajemen dan Departemen yang paling diminati lainnya untuk mengetahui faktor - faktor selain budaya kelas yang mempengaruhi prestasi mahasiswa. 20 DAFTAR PUSTAKA Afif RT. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Djaitun S, Margono, Irawan B. 2013. Pengaruh Faktor Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal dari Universitas Mulawarman, 1(2). Ghozali I. 2005. Analisis Mutivariat dengan Program SPSS. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Gukguk JR, Pareke FJS, Nasution. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Biudaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Se- Kabupaten Seluma. Jurnal dari Universitas Bengkulu, 15(4). Hamalik O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung (ID): Bumi Aksara Iriawan N, Astuti SP. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab. Yogyakarta (ID): ANDI. Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Juliastiani Y. 2013. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Tehnik Gambar Bangunan Di SMK Negeri 5 Bandung [skripsi]. Bandung (ID) : Universitas Pendidikan Indonesia. Kasali R. 2010. Myelin: Mobilisasi Intangible Menjadi Kekuatan Perubahan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama Liliweri A. 2013. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta (ID): PT LkiS Pelangi Aksara. Marliana R. Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Dimoderasi Motivasi Belajar : Survey pada SMA Swasta Kota Bandung [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Muhamad R. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi Di SMK Pasundan 1 Kota Bandung [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Nasution M. 2000. Manajemen Personalia: Aplikasi Dalam Perusahaan. Jakarta (ID) : Djambatan. Patilima H. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Priyatno D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta (ID): Mediakom. Putra RS. 2013. Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya Unit Pelayanan Pemeliharaan. Jurnal dari Universitas Nadhatul Ulama, 15 (2). Robbins, SP. 1996. Perilaku organisasi konsep-kontroversi-aplikasi jilid 1 edisi bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Prenhallindo. Rohmawati ED, Sukanti. 2012. Pengaruh Cara Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal dari Universitas Negeri Yogyakarta, 10(2). 21 Siagian EFS. 2013. Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal dari Universitas Indraprasta PGRI, 2(2). Sobur A. 2006. Psikologi Umum. Bandung (ID): Pustaka Setia. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelititan. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Sunarta. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Universitas Negeri Yogyakarta [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta. Sutrisno E. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta (ID): Kencana. Tanjung LG. 2014. Analisis Evaluasi Akademik Berdasarkan Tracer Study Dan Penilaian Evaluasi Diri Program Sarjana Departemen Manajemen IPB [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Triguno.2005. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan yang Kondusif Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta (ID): PT Golden Trayon Press. Walpole ER. 1992. Pengantar Statitiska. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka. Wiratna SV. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta (ID) : Pustaka Baru Press. Zulfa FN. 2014. Efektivitas Sistem Pengembangan Karir Dalam Meningkatkan Employee Engagement Pada PT Pupuk Kaltim [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 22 LAMPIRAN Lampiran 1 Uji validitas dan uji reliabilitas Variabel budaya kelas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 31.3000 31.4667 31.2667 31.4333 31.0000 30.9000 30.8000 32.0000 30.8667 30.0667 Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 24.010 24.257 22.409 22.944 21.172 22.300 23.200 23.448 24.257 24.961 .418 .556 .702 .643 .663 .628 .655 .418 .568 .611 Cronbach's Alpha if Item Deleted .862 .850 .837 .842 .840 .843 .842 .864 .849 .849 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .861 10 Variabel prestasi Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 40.6000 41.3667 40.7667 41.1333 41.1000 40.8000 40.7000 40.8667 40.6667 40.8000 41.6000 40.9333 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .885 N of Items 12 Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 30.179 30.447 27.909 28.809 25.886 32.097 31.045 29.844 31.333 28.924 27.697 30.202 .597 .456 .846 .753 .770 .364 .370 .524 .421 .678 .735 .540 Cronbach's Alpha if Item Deleted .876 .883 .862 .867 .864 .886 .888 .880 .884 .871 .867 .879 23 Lampiran 2 Hasil uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas Probability Plot of RESI3 Normal 99,9 Mean StDev N KS P-Value 99 Percent 95 90 -0,2372 4,323 75 0,101 0,058 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0,1 -15 Predictor Constant Sikap Perilaku Source Regression Residual Error Total -10 -5 Coef 37.112 0.10607 0.85990 DF 2 74 76 0 RESI3 SE Coef 2.265 0.02880 0.09547 SS 0.0000 70.5832 70.5832 5 10 T 11.97 3.68 9.01 MS 0.0000 0.9803 P 0.000 0.000 0.000 F 0.00 P 1.000 VIF 1.3 1.3 24 Lampiran 3 Hasil uji regresi berganda dan hasil model regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi Uji F Source Regression Residual Total DF 2 74 76 Uji t Predictor Constant Sikap Perilaku Coef 37.112 0.10607 0.85990 Sum of Squares 80.176 70.583 150.760 SE Coef 2.265 0.02880 0.09547 Mean Squares 40.088 0.980 T 11.97 3.68 9.01 Nilai R-square S = 0.990112 Aspek Kuantitas Kerjasama Disiplin Inisiatif Kuantitas R-Sq = 53.2% Model regresi Y = 6.65 + 0.0239X Y = 7.13 + 0.0947X Y = 6.60 + 0.0331X Y = 11.3 + 0.0155X Y = 5.59 + 0.0293X R-Sq(adj) = 51.9% F 40.89 P 0.000 0.000 0.000 P 0.000 VIF 1.3 1.3 25 RIWAYAT HIDUP Oky Dinata Muwardi dilahirkan di Gisting, Provinsi Lampung, pada tanggal 5 Oktober 1991 yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Muwardi dan Ibu Linda Riyati. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Xaverius Gisting pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Xaverius Pringsewu selama satu tahun pada tahun 2004 dan Sekolah Menengah Pertama Mardi Yuana Cilegon selama dua tahun dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cilegon pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 lulus seleksi masuk Insitut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajamen. Selama perkuliahan, mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan yaitu Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI) sebagai anggota. Mengikuti program Student Exchange atau pertukaran pelajar selama 1 semester ke Chonnam National University, South Korea. Aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan seperti Sportakuler, Stock day, COM@ with MSIG, Santa Claus Day,Chuseok Festival, dan Balgwang (Cultural Exchange).