Templat tugas akhir S1 - IPB Repository

advertisement
PENGARUH BUDAYA KELAS TERHADAP PRESTASI
MAHASISWA S1 DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
OKY DINATA MUWARDI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Budaya
Kelas Terhadap Prestasi Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Oky Dinata Muwardi
NIM H24100036
ABSTRAK
OKY DINATA MUWARDI, Pengaruh Budaya Kelas Terhadap Prestasi
Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan SITI RAHMAWATI.
Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk
membentuk aturan atau pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya yang tumbuh dan terpelihara
dengan baik akan mampu memacu individu yang ada ke arah perkembangan yang
lebih baik. Budaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi dan sangat diharapkan berpengaruh positif bagi mahasiswa khususnya di
dalam kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi prestasi
mahasiswa Institut Pertanian Bogor (2) Mengidentifikasi budaya kelas pada
Institut Pertanian Bogor (3) Menganalisis pengaruh budaya kelas terhadap prestasi
mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Metode pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan
analisis linier berganda dengan alat analisis SPSS 16.0, Microsoft Excel 2007 dan
Minitab 14. Hasil persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas dan prestasi
menunjukkan bahwa budaya kelas dan prestasi pada Departemen Manajemen
sudah baik. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penilaian sikap dan
perilaku secara simultan maupun parsial telah efektif meningkatkan prestasi
mahasiswa.
Kata kunci: Analisis regresi berganda, budaya kelas, prestasi
ABSTRACT
OKY DINATA MUWARDI, The Effect Of Class Culture on Undergraduate
Student’s Achievement of Department Management Faculty Economics and
Management Bogor Agricultural University. Supervised by SITI RAHMAWATI.
Every organization has a culture which has been made to establish rules or
guidelines in thought and action in achieving the set goals. This means that the
growing and well maintained culture will be able to boost the existing individual
towards a better development. Culture is one of the factors which can affect
achievement and is expected to give positive influence, especially for students in
the classroom. The purpose of this study is (1) identifying student’s achievement
in Bogor Agricultural University (2) identifying the class culture in Bogor
Agricultural University (3) analyzing the influence of class culture on the
student’s achievement in Bogor Agricultural University. Sampling method that
used in this research is purposive sampling. This research uses analysis of linear
regression and processed by SPSS 16.0, Microsoft Excel 2007 and Minitab 14.
The result of regression analysis showed that attitude and behaviour jointly and
individually effective in improving student’s achievement.
Keyword: achievement, class culture, multiple regression analysis
PENGARUH BUDAYA KELAS TERHADAP PRESTASI
MAHASISWA S1 DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
OKY DINATA MUWARDI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
telah dilaksanakan sejak bulan September 2014. Tema yang dipilih dalam
penelitian ini adalah budaya kelas dan prestasi dengan judul Pengaruh Budaya
Kelas Terhadap Prestasi Mahasiswa S1 Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra Siti Rahmawati, MPd
selaku dosen pembimbing skripsi, disamping itu terima kasih penulis sampaikan
kepada para staf, karyawan, dan mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB yang telah banyak membantu dalam pengumpulan
data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, kakak dan
seluruh keluarga atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan.
Terima kasih untuk sahabat dan teman-teman Manajemen IPB angkatan 47 dan
angkatan 48 atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Semoga
karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Maret 2015
Oky Dinata Muwardi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Prakata
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Budaya
Prestasi
Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Metode Penarikan Sampel
Metode Pengolahan dan Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor
Karakteristik Responden
Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Budaya Kelas
Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Prestasi Mahasiswa
Analisis Pengaruh Budaya Kelas terhadap Prestasi Mahasiswa
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
vi
vi
vi
vii
1
1
3
3
3
4
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
10
10
12
12
13
15
18
19
19
19
22
25
DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Penelitian terdahulu
Penentuan jumlah responden dengan quota sampling
Bobot analisis deskriptif
Karakteristik responden
Persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas
Persepsi mahasiswa terhadap sikap
Persepsi mahasiswa terhadap perilaku
Persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa
Persepsi mahasiswa terhadap kualitas
Persepsi mahasiswa terhadap kerjasama
Persepsi mahasiswa terhadap disiplin
Persepsi mahasiswa terhadap inisiatif
Persepsi mahasiswa terhadap kuantitas
Hasil uji F
Hasil uji t
5
8
9
12
12
13
13
14
14
14
15
15
15
16
17
DAFTAR GAMBAR
1. Rata – rata IPK dan persentase masa studi alumni Departemen
Manajemen angkatan 2000-2009
2. Kerangka pemikiran penelitian
2
7
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil uji validitas dan reliabilitas
2. Hasil uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas
3. Hasil uji regresi berganda dan model regresi antara budaya kelas
dengan aspek prestasi
22
23
24
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang membuat perguruan
tinggi yang ada memfokuskan upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya yaitu mahasiswa. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang harus
bisa diimbangi juga dengan mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi.
Pentingnya kebutuhan sumber daya manusia, membuat perguruan tinggi berpikir
mencari dan memberi yang terbaik dengan memiliki sumber daya manusia
mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi dalam belajar. Melihat hal tersebut,
mahasiswa merupakan salah satu aset penting bagi sebuah perguruan tinggi
karena apabila memiliki mahasiswa yang berprestasi, maka akan dapat
memberikan keuntungan antara lain meningkatkan citra perguruan tinggi itu
sendiri.
Prestasi merupakan perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima
pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu (Hamalik 1994). Ilmu pengetahuan,
keterampilan maupun pengalaman yang diperoleh akan membentuk kepribadian,
memperluas kepribadian, dan meningkatkan wawasan kehidupan serta
meningkatkan kemampuan mahasiswa. Maka mahasiswa yang lebih aktif
melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran akan mendapatkan lebih banyak
pengalaman dan prestasi dalam pembelajaran akan meningkat.
Sebuah perguruan tinggi pasti menginginkan agar mahasiswa mencapai
prestasi yang tinggi, karena prestasi yang tinggi merupakan salah satu indikator
keberhasilan proses pembelajaran. Namun tidak semua mahasiswa mendapatkan
prestasi yang tinggi dan terdapat mahasiswa yang memiliki prestasi yang rendah,
maka dari itu perguruan tinggi harus mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi mahasiswa, sehingga dapat menentukan rencana dan
strategi untuk meningkatkan prestasi mahasiswa. Menurut Syah (2013) ada 3
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi yaitu faktor internal yang mencakup
fisiologis dan psikologis, faktor eksternal yaitu lingkungan, dan faktor pendekatan
belajar. Selain beberapa faktor tersebut, terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi prestasi pada mahasiswa yaitu budaya. Budaya dapat terbentuk
melalui 5 tahap yaitu dipaksa, terpaksa, bisa, biasa hingga menjadi budaya (Kasali
2010).
Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk
membentuk aturan atau pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya yang tumbuh dan terpelihara
dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih
baik. Begitu juga dengan budaya yang ada di dalam kelas, apabila berkembang
dan terkontrol dengan baik, maka akan memacu mahasiswa untuk semakin
termotivasi dalam proses pembelajaran. Perubahan dan perkembangan budaya
yang ada di dalam kelas membuat fokus kepada upaya dalam meningkatkan
prestasi di kalangan mahasiswa. Penerapan budaya yang kuat akan mempercepat
mahasiswa dalam mencapai tujuannya. Prestasi yang ada menunjukkan kesediaan
mahasiswa untuk berusaha belajar sebaik-baiknya saat berada dalam kelas.
2
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di
Indonesia yang memiliki mahasiswa dari berbagai daerah. Salah satu departemen
yang paling diminati adalah Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Pada tahun 2012, Departemen Manajemen masuk dalam daftar 10
teratas departemen yang paling diminati hingga pada tahun 2013 dan tahun 2014
Departemen Manajemen masuk dalam daftar 3 teratas Departemen yang paling
diminati. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu indikator untuk
melihat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun rata – rata IPK dan
persentase masa studi tepat waktu (empat tahun/8 semester) alumni Departemen
Manajemen tahun masuk 2000 /2001 – 2009/2010 (angkatan 37 – 46) berdasarkan
database sebanyak 1035 orang dan lulusan sebanyak 10 angkatan dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1 Rata – rata IPK dan persentase masa studi alumni Departemen
Manajemen angkatan 2000-2009 (Tanjung 2014)
3
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan masa studi tepat waktu pada tiap
angkatan mengalami perubahan setiap tahun. Namun keadaan tersebut menjadi
stabil pada tahun 2007- 2009 karena Departemen Manajemen mulai menerima
mahasiswa melalui berbagai jalur tes seperti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(SPMB) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) yang
dilaksanakan pada tahun 2007/2008. Persaingan melalui tes tersebut menghasilkan
lulusan yang sangat baik dengan rata – rata IPK sebesar 3.24 dan persentase masa
studi tepat waktu sebesar 80 persen.
Peningkatan prestasi pada mahasiswa perlu dilakukan oleh Institut
Pertaninan Bogor khususnya Departemen Manajemen untuk dapat bersaing
dengan perguruan tinggi dan departemen lainnya. Sesuai dengan salah satu misi
Departemen Manajemen yaitu mengembangkan sumber daya manusia mahasiswa,
maka penting bagi Departemen Manajemen IPB untuk memperhatikan budaya
yang ada di dalam kelas.
Budaya kelas dalam proses pembelajaran penting untuk diteliti karena masih
ada mahasiswa yang memiliki kebiasaan dan sikap yang kurang baik saat di dalam
kelas seperti melakukan kecurangan saat ujian, keterlambatan masuk perkuliahan,
dan juga penundaan dalam pengerjaan tugas. Budaya yang buruk dapat
mempengaruhi prestasi pada mahasiswa, hal ini dikarenakan budaya yang ada di
dalam kelas akan mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk dapat mencapai
prestasi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif
budaya kelas yang ada pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB dalam meningkatkan prestasi mahasiswa.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana budaya kelas mahasiswa Departemen Manajemen Institut
Pertanian Bogor?
2. Bagaimana prestasi mahasiswa Departemen Manajemen Institut Pertanian
Bogor?
3. Bagaimana pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa pada
Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor?
Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi budaya kelas mahasiswa Departemen Manajemen Institut
Pertanian Bogor
2. Mengidentifikasi prestasi mahasiswa Departemen Manajemen Institut
Pertanian Bogor
3. Menganalisis pengaruh budaya kelas terhadap prestasi mahasiswa Institut
Pertanian Bogor
Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan sebagai bahan
pertimbangan bagi Institut Pertanian Bogor khususnya Departemen
4
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen untuk meningkatkan prestasi
mahasiswa
2. Menambah pengalaman, wawasan dan dapat mengaplikasikan ilmu serta
pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia khususnya yang
berkaitan dengan budaya kelas dan prestasi mahasiswa
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi
pembaca serta peneliti-peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian
mengenai tema yang sama lebih lanjut
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini fokus pada pengaruh budaya kelas terhadap prestasi
mahasiswa di Departemen Manejemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah budaya kelas dan
prestasi. Indikator untuk budaya kelas adalah sikap dan perilaku. Sedangkan
indikator untuk prestasi adalah kualitas, kerjasama, disiplin, inisiatif, dan
kuantitas. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Institut Pertanian
Bogor Departemen Manajemen yang masih aktif dalam perkuliahan, memiliki
IPK ≥ 2.75 dan sudah mendapatkan mata kuliah dari Departemen Manajemen,
serta belum mengerjakan tugas akhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Budaya
Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu,
peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material, atau kepemilikan
yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi. Dengan demikian pula kebudayaan bisa berarti sistem pengetahuan
yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar.
Bahkan kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan
(Edward T Hall 1981).
Kebudayaan itu mempengaruhi nilai-nilai yang dimiliki manusia, bahkan
mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Dengan kata lain, semua manusia
merupakan aktor kebudayaan karena manusia bertindak dalam lingkup
kebudayaan. Menurut Triguno (2005) indikator budaya dapat dibagi menjadi:
1. Sikap
Sikap yaitu perasaan, pikiran, dan kecenderungan evaluatif terhadap suatu
objek.
2. Perilaku
Perilaku yaitu tindakan atau aktifitas yang sering dilakukan oleh seseorang.
5
Prestasi
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku,
ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak
disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk
hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan
keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan
menggunakan tes yang terstandar (Sobur 2006).
Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang
bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi
meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman
dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Nasution (2000) menyatakan bahwa
ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi yaitu:
1. Kualitas
Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan kerja, ketelitian
kerja, dan kerapihan kerja.
2. Kuantitas
Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja.
3. Disiplin
Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi, mengikuti peraturan, dan
ketaatan waktu kehadiran.
4. Inisiatif
Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau semangat menyelesaikan
tanggung jawab yang berarti tidak pasif atau bekerja atas dorongan.
5. Kerjasama
Kriteria penilaiannya adalah kemampuan menyesuaikan diri serta
kemampuan untuk memberi bantuan kepada orang lain dalam batas
kewenangan.
Penelitian Terdahulu
Beberapa bahan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti – peneliti
lainnya mengenai budaya dan prestasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Penelitian terdahulu
No
1
2
Peneliti
Judul Penelitian
Ramlah
Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa
Muhanad Terhadap Prestasi Belajar Siswa
(2013)
pada Kelas X Jurusan Akuntansi
di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung
Roida
Pengaruh Minat dan Kebiasaan
Eva
Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Flora
Belajar Matematika
Siagian
(2013)
Metode
Penelitian
Analisis
Regresi
Analisis
Regresi
Hasil Penelitian
Kebiasaan belajar
siswa
memiliki
pengaruh
positif
terhadap prestasi
belajar
Minat
dan
kebiasaan belajar
siswa berpengaruh
positif
terhadap
prestasi belajar
6
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu universitas terbaik di
Indonesia. IPB adalah sebuah perguruan tinggi berkelas dunia yang berbasis
pertanian dan berbagai bidang terkait. IPB merupakan Perguruan Tinggi yang
termasuk populer di tanah air. Pada tahun 2014, IPB masuk dalam top 5 university
di Indonesia atau satu dari lima Perguruan Tinggi yang memperoleh akreditasi
sangat baik dari BAN PT bersama dengan UI, ITB, UGM dan UNAIR.
Berdasarkan QS World University Ranking, Institut Pertanian Bogor meraih
peringkat 200+ Asia dan 700+ Dunia.
Penelitian dilakukan di Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor
yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
Departemen Manajemen yang terdiri dari 3 angkatan yaitu angkatan 48, angkatan
49, dan angkatan 50. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
purposive sampling.
Variabel pada penelitian ini adalah budaya kelas dan prestasi. Indikatorindikator yang digunakan berdasarkan pada literatur yang ada. Budaya kelas di
Departemen Manajemen memperhatikan 2 aspek, yaitu sikap dan perilaku. Sikap
menurut Triguno (2005) diartikan sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan
evaluatif terhadap suatu objek yakni kenyamanan saat proses pembelajaran
dikelas dibandingkan dengan kegiatan lain seperti semata-mata memperoleh
kepuasan dari kesibukan pekerjaannya sendiri. Perilaku diartikan sebagai tindakan
atau aktifitas yang sering dilakukan yakni saat di dalam kelas seperti persaingan,
kenyamanan, bertanggung jawab, dan suka membantu atau bekerja sama dengan
mahasiswa lainnya.
Prestasi menurut Nasution (2000) dapat diukur dari beberapa indikator yaitu
kualitas, kerjasama, disiplin, inisiatif, dan kuantitas. Kualitas menunjukkan
ketepatan kerja, keterampilan kerja, dan ketelitian kerja. Kerja sama menunjukkan
kemampuan menyesuaikan diri serta memberi bantuan kepada mahasiswa lain.
Disiplin menunjukkan ketaatan terhadap instruksi, peraturan, dan waktu kehadiran.
Inisiatif menunjukkan aktif dan semangat menyelesaikan pekerjaan. Kuantitas
menunjukkan kecepatan dalam bekerja. Kerangka pemikiran penelitian dapat
dilihat pada Gambar 2.
7
Institut Pertanian Bogor
Departemen Manajemen
Visi dan Misi Departemen Manajemen
Mahasiswa Departemen Manajemen
Prestasi: (Nasution 2000)
1. Kualitas
2. Kerja sama
3. Disiplin
4. Inisiatif
5. Kuantitas
Budaya : (Triguno 2005)
1. Sikap
2. Perilaku
Analisis Deskriptif
Analisis Regresi Berganda
Persepsi Budaya kelas dan
Prestasi
Pengaruh Budaya Kelas
terhadap Prestasi
Masukan untuk Pihak Departemen Manajemen
Umpan balik
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Dramaga, Bogor.
Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan pada bulan September 2014 dan Oktober
2014.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari lapang dengan pengujian kuesioner yang
diisi oleh mahasiswa Departemen Manajemen IPB. Data sekunder diperoleh dari
data informasi universitas, buku, internet, dan hasil penelitian terdahulu yang
relevan (Sugiyono 2009).
8
Metode Penarikan Sampel
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 367 orang yang berasal dari 3
angkatan, yaitu Angkatan 48, Angkatan 49, dan Angkatan 50. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik non probablity sampling,
purposive sampling. Sugiyono (2009) menyatakan purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penentuan jumlah sampel
tiap angkatan dilakukan dengan cara mengalikan total sampel yang diperoleh dari
rumus Slovin dengan jumlah persentase populasi dari masing-masing angkatan.
Dengan menggunakan perhitungan rumus slovin untuk mempermudah
perhitungan maka jumlah sampel yaitu 80 responden. Jumlah responden yang
diambil berdasarkan rumus slovin (Sugiyono 2009) yaitu:
............................................................................................................ (1)
= 78,8 ~ 80 ............................................................................ (2)
Keterangan
n = Jumlah Sampel
N= Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran yaitu sebesar 10%
Jumlah sampel dari tiap angkatan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Penentuan jumlah responden dengan quota sampling
Angkatan
Populasi
Persentase
48
122
33%
49
129
35%
50
116
32%
367
Total
100%
Sampel
27
28
25
80
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan Minitab 10 dan analisis deskriptif dengan menggunakan
Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengubah kumpulan data mentah
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan dalam bentuk informasi yang lebih
ringkas (Istijanto 2009). Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari
kuesioner dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial
(Sugiyono 2009). Model skor menurut Likert yaitu:
Bobot skor 5 = Sangat setuju
Bobor skor 4 = Setuju
Bobot skor 3 = Cukup Setuju
Bobot skor 2 = Tidak setuju
Bobot skor 1 = Sangat tidak setuju
9
Setelah diberikan bobot kemudian dicari nilai rata-rata tertimbang. Nilai
tersebut diperoleh dengan mengalikan jumlah responden dengan bobot nilai
jawaban berdasarkan skalanya. Hasil rata-rata tersebut kemudian dipetakan ke
dalam rentang skala dengan interval yang dihitung dengan cara sebagai berikut:
Interval =
=
= 0,8 ........................................(3)
Adapun rentang skala yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil dari
analisis deskriptif kemudian disesuaikan dengan kriteria yang ada. Kriteria
keputusan untuk budaya kelas terbagi atas sangat buruk, buruk, cukup baik, baik
dan sangat baik. Sedangkan kriteria keputusan untuk prestasi akademik terbagi
atas sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik, dan sangat baik.
Tabel 3 Bobot analisis deskriptif
Kriteria
Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju
Tidak Baik/Tidak Setuju
Cukup baik/Cukup Setuju
Baik/Setuju
Sangat Baik/Sangat Setuju
Rentang Skala
1.00<x≤1.80
1.80<x≤2.60
2.60<x≤3.40
3.40<x≤4.20
4.20<x≤5.00
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada uji F:
H0 : Sikap dan perilaku secara simultan tidak berpengaruh terhadap prestasi
H1 : Sikap dan perilaku secara simultan berpengaruh terhadap prestasi
Hipotesis yang digunakan pada uji t:
H0 : Sikap tidak berpengaruh terhadap prestasi
H1 : Sikap berpengaruh tehadap prestasi
H0 : Perilaku tidak berpengaruh terhadap prestasi
H1 : Perilaku berpengaruh tehadap prestasi
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden. Hasil uji yang
diperoleh dibandingkan dengan r tabel yaitu 0.361 dengan alpha 0.05. Jika r
hitung untuk tiap butir pertanyaan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid. Hasil uji validitas menunjukkan rentang nilai 0.3640.846. Dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yang artinya
keseluruhan pertanyaan terbukti valid.
Reliabilitas menunjukkan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Suatu alat ukur disebut reliabel apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama akan
memeperoleh hasil yang relatif sama (Sugiyono 2009). Uji reliabilitas
menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0.60. Hasil uji diperoleh untuk variabel budaya kelas sebesar
0.861 dan variabel prestasi akademik sebesar 0.885. Maka dapat dikatakan bahwa
10
keseluruhan pertanyaan dapat diandalkan sebagai alat ukur (reliable). Hasil uji
validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 1.
Analisis Regresi Berganda
Menurut Priyatno (2013), analisis regresi linier berganda adalah suatu
analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel
bebas dengan satu variabel terikat. Dikatakan linier karena setiap estimasi atas
nilai diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus.
Persamaan estimasi regresi linier berganda adalah:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+……+ bnXn ............................................................ (4)
Keterangan:
Y
= Peubah terikat
X
= Peubah bebas
a
= Konstanta
b1 b2 = Koefisien arah garis regresi
Pada analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik. Asumsi-asumsi
yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data variabel bebas dan
variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan terdistribusi normal
atau tidak. Model regresi dikatakan baik jika mempunyai data berdistribusi
mendekati normal atau normal sama sekali (Ghozali 2005).
2. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel
bebas. Dikatakan terjadi multikolinieritas jika ada fungsi linear yang
sempurna pada beberapa atau semua variabel bebas. Adanya hubungan linear
antara variabel bebas akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Menentukan ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai variance
inflation factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak
terjadi multikolineritas (Ghozali 2005).
3. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah data memiliki
varians yang sama dari residual dari suatu observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama, disebut
terjadi homoskedastisitas, dan jika variansnya berbeda disebut terjadi
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2005).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor
Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah perguruan tinggi berkelas dunia yang
berbasis pertanian dan berbagai bidang terkait pertanian yang berlokasi di Kota
11
Bogor. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu universitas terbaik di
Indonesia yang berdiri tepatnya pada tanggal 1 September 1963 disyahkan oleh
Presiden RI Pertama. Pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah Indonesia
mengesahkan status otonomi IPB berdasarkan PP no. 152. Berdasarkan hasil
keputusan rapat pleno Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
tanggal 21 Februari 2013, BAN-PT memutuskan bahwa Institut Pertanian Bogor
memperoleh status terakreditasi dengan Nilai 375 yaitu peringkat A (sangat baik).
Terlepas dari nama pertanian yang disandangnya, IPB juga memiliki banyak
mayor selain di bidang pertanian yang semuanya juga memiliki kualitas yang
unggul. Didukung dengan tenaga pengajar yang berkompeten pada bidangnya
serta fasilitas yang sangat lengkap dan berstandar internasional, lulusan IPB
diharapkan nantinya bersama-sama dapat memberikan inovasi dan manfaat
kepada bangsa Indonesia.
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manejemen didirikan pada
tanggal 19 Juni 2001 di Bogor. Pendirian Departemen Manajemen di lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ditujukan untuk mendukung pencapaian
tujuan IPB menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional yang memahami
konsekuensi globalisasi ekonomi dan lebih tanggap terhadap kebutuhan
lingkungan dalam menjawab tantangan agar perguruan tinggi dalam
mengembangkan IPTEKS dan penyelenggaraan pendidikannya lebih berorientasi
pada kebutuhan masyarakat. Departemen Manajemen mengimbangi pendekatan
resources dan production oriented yang telah lama menjadi ciri IPB dengan
demand atau market oriented yang menjadi ciri dari cara kerja manajemen.
Departemen Manajemen mempunyai empat bagian yang berwewenang
dalam pengembangan keilmuan khususnya kelimuan dalam bidang manajemen
antara lain Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi
dan Operasi serta Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Departemen
Manajemen disamping menyelenggarakan Program Sarjana Manajemen juga
menyelenggarakan Program Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen. Dalam rangka
memberikan kesempatan pada lulusan Akademi, Diploma, atau lulusan SMU
yang sudah bekerja untuk mendapatkan gelar S1 di bidang manajemen, maka
Departemen Manajemen FEM IPB membuka Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen.
Visi Departemen Manajemen adalah menjadi pelaksana akademik
terkemuka yang berkompetensi tinggi dalam ilmu manajemen yang meliputi
bidang pemasaran, keuangan, operasi/produksi dan sumber daya manusia yang
memiliki wawasan berpikir komprehensif, kemampuan analisis kuantitatif dan
kualitatif serta berjiwa kewirausahaan.
Departemen Manajamen FEM IPB memiliki misi yaitu:
1. Mengembangkan SDM dengan ketrampilan komunikasi, komputasi dan
kewirausahaan tinggi.
2. Mengembangkan ilmu manajemen berbasis kompetensi teknis, ekonomi,
sosial, psikologis dan sistem.
3. Mengembangkan departemen dengan disiplin dan etika manajemen yang
ilmiah dan profesional.
12
Karakteristik Responden
Penelitian ini mengambil responden dari mahasiswa Departemen
Manajemen IPB. Jumlah responden adalah sebanyak 80 orang. Karakteristik
responden yang dibahas pada penelitian ini terdiri atas jenis kelamin, usia, dan
angkatan. Karakteristik jenis kelamin, terdapat 31 mahasiswa laki-laki dan 49
mahasiswa perempuan. Karakteristik usia, terdapat 4 mahasiswa berusia 18 tahun,
31 mahasiswa berusia 19 tahun, 23 mahasiswa berusia 20 tahun, 19 mahasiswa
berusia 21 tahun, dan 3 mahasiswa berusia 22 tahun. Sedangkan karakteristik
angkatan terdiri dari 27 mahasiswa Angkatan 48, 28 mahasiswa Angkatan 49, dan
25 mahasiswa Angkatan 50. Masing-masing karakteristik responden tersebut
dijelaskan pada Tabel 4.
Tabel 4 Karakteristik responden
Karakteristik Responden
Laki-laki
Jenis Kelamin
Perempuan
18
19
Usia
20
21
22
48
Angkatan
49
50
Jumlah (orang)
31
49
4
31
23
19
3
27
28
25
Persentase (%)
38.8
61.2
5.0
38.8
28.8
23.8
3.8
33.8
35.0
31.2
Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Budaya Kelas
Analisis deskriptif persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas secara
keseluruhan memiliki skor rataan sebesar 3.26 termasuk dalam kriteria cukup baik.
Indikator sikap memiliki skor rataan 3.05 termasuk dalam kriteria cukup baik dan
indikator perilaku memiliki skor rataan 3.48 termasuk dalam kriteria baik.
Tabel 5 Persepsi mahasiswa terhadap budaya kelas
Indikator budaya kelas
Rataan
Kriteria
Sikap
3.05
Cukup Baik
Perilaku
3.48
Baik
Total
3.26
Cukup Baik
Analisis deskriptif terhadap indikator sikap memiliki total skor rataan sebesar
3.05 termasuk dalam kriteria cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa sikap yang
dimiliki mahasiswa di dalam kelas cukup baik. Pertanyaan ketiga memiliki skor
rataan tertinggi, artinya dosen memperlakukan seluruh mahasiswa pada saat di
dalam kelas sama. Dosen tidak membedakan mahasiswa satu sama lain sehingga
tidak ada mahasiswa yang merasa diistimewakan dan merasa iri satu sama lain.
13
Tabel 6 Persepsi mahasiswa terhadap sikap
Sikap
Saya berusaha untuk tepat waktu dalam
pengumpulan tugas
Kebutuhan saya terpenuhi dan saya dapat
memecahkan solusi saat di dalam kelas
Saya diperlakukan sama / tidak dibedakan
satu sama lain saat di dalam kelas
Saya berusaha untuk tidak telat masuk
dalam perkuliahan karena akan diberikan
sanksi apabila terlambat
Total
Rataan
3.08
Kriteria
Cukup Setuju
2,92
Cukup Setuju
3.17
Cukup Setuju
3.04
Cukup Setuju
3.05
Cukup Setuju
Analisis deskriptif terhadap perilaku memiliki skor rataan 3.48 termasuk dalam
kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa pada saat di dalam
kelas baik. Pertanyaan keenam memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa
Departemen Manajemen selalu menjaga hubungan baik dengan mahasiswa lain.
Tabel 7 Persepsi mahasiswa terhadap perilaku
Perilaku
Sebagian besar nilai saya tergantung pada
bagaimana saya bekerja sama dengan yang
lain dalam kelas.
Saya sering saling membantu satu sama lain
dalam mengerjakan tugas.
Orang
yang agresif
dan bersaing
mendapatkan keuntungan mencolok dalam
kelas.
Saya sering merasa gugup dan tegang bila
masuk kelas.
Saya bertanya kepada dosen apabila tidak
mengerti dengan penjelasan yang diberikan
saat kuliah.
Saya selalu menjaga hubungan baik dengan
mahasiswa lain di dalam kelas.
Total
Rataan
2.65
Kriteria
Cukup Setuju
3.54
Setuju
3.53
Setuju
3.39
Cukup Setuju
3.47
Setuju
4.34
Sangat Setuju
3.48
Setuju
Analisis Deskriptif Persepsi Mahasiswa terhadap Prestasi Mahasiswa
Analisis deskriptif persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa secara
keseluruhan memiliki skor rataan sebesar 3.81 termasuk dalam kriteria baik.
Indikator kualitas memiliki skor rataan 3.85, indikator kerjasama memiliki skor
rataan 3.78, indikator disiplin memiliki skor rataan 4.02, indikator inisiatif
memiliki skor rataan 3.97, dan indikator kuantitas memiliki skor rataan 3.45,
sehingga seluruh indikator prestasi mahasiswa termasuk dalam kriteria baik.
14
Tabel 8 Persepsi mahasiswa terhadap prestasi mahasiswa
Indikator prestasi
Rataan
Kriteria
Kualitas
3.85
Baik
Kerjasama
3.78
Baik
Disiplin
4.02
Baik
Inisiatif
3.97
Baik
Kuantitas
3.45
Baik
Total
3.81
Baik
Analisis deskriptif terhadap kualitas memiliki skor rataan 3.85 termasuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang dimiliki mahasiswa baik.
Pertanyaan pertama memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen
Manajemen merupakan orang yang dapat diandalkan dalam hal penyelesaian
tanggung jawab (tugas).
Tabel 9 Persepsi mahasiswa terhadap kualitas
Kualitas
Saya adalah orang yang dapat diandalkan
dalam hal penyelesaian tanggung jawab
(tugas)
Saya melaksanakan ujian dengan kemampuan
terbaik
Total
Rataan
4.03
Kriteria
Setuju
3.68
Setuju
3.85
Setuju
Analisis deskriptif terhadap kerjasama memiliki skor rataan 3.78 termasuk
dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kerjasama
yang baik satu dengan yang lainnya. Pertanyaan pertama memiliki skor rataan
tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen memiliki kerjasama yang baik
dengan mahasiswa lain saat di dalam kelas.
Tabel 10 Persepsi mahasiswa terhadap kerjasama
Kerjasama
Saya memiliki kerjasama yang baik dengan
mahasiswa lain di kelas
Saya memiliki komunikasi yang baik dengan
mahasiswa lain
Saya sering membantu mahasiswa lain dalam
belajar sebelum melaksanakan ujian
Total
Rataan
3.95
Kriteria
Setuju
3.82
Setuju
3.58
Setuju
3.78
Setuju
Analisis deskriptif terhadap disiplin memiliki skor rataan 4.02 termasuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Deparemen Manajemen
IPB baik dalam menaati aturan yang ada dalam kelas. Pertanyaan kedua memiliki
skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa Departemen Manajemen menyelesaikan
tanggung jawab (tugas) dengan sebaik-baiknya.
15
Tabel 11 Persepsi mahasiswa terhadap disiplin
Disiplin
Saya hadir di kelas sebelum jadwal yang
sudah ditetapkan
Saya menyelesaikan tanggung jawab (tugas)
dengan sebaik baiknya
Total
Rataan
4.02
Kriteria
Setuju
4.03
Setuju
4.02
Setuju
Analisis deskriptif terhadap inisiatif memiliki skor rataan 3.97 termasuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan mahasiswa Departemen Manajemen IPB
memiliki inisiatif yang baik. Pertanyaan kedua memiliki skor rataan tertinggi yaitu
mahasiswa Departemen Manajemen IPB mempersiapkan diri dengan baik
sebelum melaksanakan ujian.
Tabel 12 Persepsi mahasiswa terhadap inisiatif
Inisiatif
Saya tetap mengerjakan tugas saya sekalipun
banyak masalah
Saya mempersiapkan diri dengan baik
sebelum melaksanakan ujian
Saya memiliki kemampuan motivasi yang
baik
Total
Rataan
3.96
Kriteria
Setuju
4.02
Setuju
3.93
Setuju
3.97
Setuju
Analisis deskriptif terhadap kualitas memiliki skor rataan 3.45 termasuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas yang dimiliki mahasiswa
baik. Pertanyaan kedua memiliki skor rataan tertinggi yaitu mahasiswa
Departemen Manajemen IPB menyelesaikan tugas dan tanggung jawab lainnya
sebelum batas waktu yang sudah ditetapkan.
Tabel 13 Persepsi mahasiswa terhadap kuantitas
Kuantitas
Saya sering menunda mengerjakan tugas yang
diberikan
Saya menyelesaikan tugas sebelum batas
waktu yang sudah ditetapkan
Total
Rataan
3.07
Kriteria
Cukup Setuju
3.82
Setuju
3.45
Setuju
Analisis Pengaruh Budaya Kelas terhadap Prestasi Mahasiswa
Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda untuk mengetahui
pengaruh budaya kelas yang mencakup sikap dan perilaku terhadap prestasi.
Syarat menggunakan analisis regresi linier, dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov.
Cara untuk melihatnya adalah dengan melihat nilai dari P-value. Jika P-Value
16
lebih besar dari 0.05 maka residual terdistribusi dan tersebar normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 2 menunjukkan nilai
dari P-value sebesar 0.058 lebih besar dari 0.05, dan juga menunjukkan gambar
plot yang diartikan sebagai sebaran yang normal. Maka dapat disimpulkan bahwa
uji normalitas terpenuhi.
Uji Multikolinearitas
Model regresi dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas jika
memiliki nilai VIF kurang dari 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Uji Glejser.
Jika nilai P-value lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Lampiran 2
menunjukkan nilai P-value sebesar 1.00 lebih besar dari 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis untuk mengetahui pengaruh budaya kelas terhadap prestasi. Pengujian
hipotesis yang dilakukan dengan 2 pengujian yaitu uji koefisien regresi secara
parsial (uji t) dan uji koefisien regresi secara simultan (uji F) dengan
menggunakan software Minitab 14 pada taraf alpha 5%.
Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Tolak H0 atau terima
H1, jika Pvalue<α dan terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Hasil uji F dapat dilihat
pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil uji F
Source
DF
Regression
2
Residual
74
Total
76
Sum of Squares
80.176
70.583
150.760
Mean Squares
40.088
0.980
F
40.89
P
0.000
Hasil uji F menunjukkan nilai Pvalue atau signifikansi sebesar 0.000 kurang
dari 0.05(5%). Maka dapat disimpulkan H0 ditolak atau H1 diterima yang artinya,
sikap dan perilaku secara simultan berpengaruh terhadap prestasi. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya kelas harus selalu dijaga karena secara efektif dapat
meningkatkan prestasi mahasiswa.
Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial
atau sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat
dilihat pada Tabel 15.
17
Tabel 15 Hasil uji t
Predictor
Coef
Constant
37.112
Sikap
0.10607
Perilaku
0.85990
SE Coef
2.265
0.02880
0.09547
T
11.97
3.68
9.01
P
0.000
0.000
0.000
VIF
1.3
1.3
1.
Penilaian Sikap terhadap Prestasi
Hipotesis yang digunakan adalah H0 atau terima H1 jika Pvalue<α dan terima
H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai
Pvalue sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (5%). Maka H0 ditolak atau H1 diterima
yang artinya, sikap berpengaruh terhadap prestasi akademik. Hal ini menunjukkan
bahwa sikap telah efektif dalam meningkatkan prestasi.
Hasil uji ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina (2013) dalam
skripsi yang berjudul Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Dimoderasi Motivasi Belajar: Survey pada
SMA Swasta Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
2.
Penilaian Perilaku terhadap Prestasi
Hipotesis yang digunakan adalah H0 atau terima H1 jika Pvalue<α dan terima
H0 atau tolak H1 jika Pvalue> α. Hasil uji t pada perilaku menghasilkan Pvalue
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (5%). Maka tolak H0 atau terima H1 yang
artinya, perilaku juga berpengaruh terhadap prestasi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel independen yaitu sikap dan perilaku sama-sama berpengaruh
terhadap prestasi akademik dan efektif dalam meningkatkan prestasi.
Hasil uji ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramlah (2013)
dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi Di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar memiliki
pengaruh positif terhadap prestasi belajar.
Hasil analisis pengaruh sikap dan perilaku terhadap prestasi dengan
menggunakan analisis linier berganda diperoleh model regresi berikut:
Y= 27.1 + 0.106X1 + 0.860X2 ........................................................................... (5)
Keterangan:
Y = Prestasi
X1= Sikap
X2= Perilaku
Model regresi yang dihasilkan memiliki arti yaitu:
a. Nilai konstanta sebesar 27.1 artinya jika sikap dan perilaku bernilai 0 maka
prestasi bernilai 27.1
b. Koefisien sikap sebesar 0.106 artinya jika sikap mengalami kenaikan satu
satuan dan variabel lainnya konstan maka prestasi mengalami peningkatan
sebesar 0.106 satuan.
c. Koefisien perilaku sebesar 0.860 artinya jika perilaku mengalami kenaikan
satu satuan dan variabel lainnya konstan maka prestasi mengalami
peningkatan sebesar 0.860 satuan.
18
d.
Indikator perilaku memiliki pengaruh lebih besar terhadap prestasi
dibandingkan dengan indikator sikap.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0.532 (53.2%)
yang artinya variabel budaya kelas mampu menjelaskan prestasi senilai 53.2%
sedangkan sisanya yaitu 46.8% dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang
diabaikan atau tidak diteliti pada penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel independen yaitu budaya kelas yang terdiri dari sikap dan perilaku,
keduanya secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu prestasi
mahasiswa. Berdasarkan hasil regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi
menunjukkan pengaruh yang positif untuk semua aspek prestasi dan budaya kelas
memiliki pengaruh paling tinggi terhadap aspek kerjasama. Hasil uji regresi
berganda, model regresi dan nilai R square dapat dilihat pada Lampiran 3.
Implikasi Manajerial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kelas berpengaruh terhadap
prestasi akademik, hal ini menunjukkan semakin kuat dan semakin baik budaya di
dalam kelas, maka semakin tinggi prestasi pada mahasiswa. Indikator sikap
maupun perilaku telah efektif dalam meningkatkan prestasi akademik.
Berdasarkan hasil model regresi yang dihasilkan diketahui bahwa indikator
perilaku memiliki pengaruh lebih besar daripada indikator sikap. Oleh karena itu
Departemen Manajemen harus mempertahankan dan meningkatkan indikator
perilaku tersebut agar menjadi lebih baik. Hal yang dapat dilakukan antara lain
dengan mengadakan kuis secara rutin saat perkuliahan maupun responsi yang
dapat meningkatkan persaingan positif antar mahasiswa. Untuk mahasiswa yang
mendapat nilai paling tinggi mendapat tambahan nilai untuk nilai akhir sehingga
mahasiswa termotivasi untuk belajar sebelum perkuliahan dan merasa lebih siap
untuk mengikuti perkuliahan. Untuk mengurangi rasa gugup dan tegang saat di
dalam kelas membutuhkan peran dosen yaitu dosen harus mampu berbaur dengan
mahasiswa. Hal yang dapat dilakukan antara lain pada saat perkuliahan dosen
tidak hanya fokus pada slide dan duduk di depan kelas namun dosen dapat
menyempatkan diri untuk berkeliling ke tengah kelas dan meningkatkan interaksi
dengan mahasiswa. Menurut persepsi mahasiswa, budaya kelas pada saat
pelaksanaan ujian masih memiliki kekurangan karena masih banyak kecurangan
yang terjadi. Hal yang dapat dilakukan adalah peningkatan pada kualitas
pengawas ujian antara lain dengan dilakukan penyeleksian terhadap pengawas
ujian sehingga dapat mengawasi ujian dengan lebih baik.
Hasil uji regresi antara budaya kelas dengan aspek prestasi menunjukkan
pengaruh yang positif untuk semua aspek prestasi. Budaya kelas memiliki
pengaruh paling tinggi terhadap aspek kerjasama. Departemen Manajemen harus
dapat meningkatkan dan mempertahankan setiap aspek prestasi khususnya aspek
kerjasama. Aspek kerjasama yang memiliki pengaruh paling tinggi, hal yang
dapat dilakukan untuk dapat mempertahankan aspek tersebut antara lain dengan
pemberian tugas kelompok dengan jumlah anggota yang efisien yaitu ≤ 5orang
sehingga dapat meningkatkan hubungan baik antar mahasiswa. Selain itu juga
dapat dilakukan pembentukan kelompok belajar yang dikoordinasi oleh
mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih pada suatu mata kuliah sehingga
dapat meningkatkan komunikasi yang baik antar mahasiswa. Hal lain yang dapat
19
dilakukan yaitu dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek kecil dosen karena
dapat meningkatkan hubungan antar mahasiswa dengan dosen. Untuk aspek
kualitas dan kuantitas, hal yang dapat dilakukan antara lain dengan pengawasan
terhadap tugas yang diberikan, memberikan dan menerapkan sanksi yang tegas
bagi mahasiswa yang terlambat dalam pengumpulan tugas serta melakukan audit
terhadap tugas yang diberikan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin dicapai serta hasil analisis
pada pembahasan penelititan, maka dapat disimpulkan:
1. Budaya kelas yang ada pada Departemen Manajemen IPB berdasarkan
persepsi mahasiswa termasuk skala cukup baik. Indikator budaya kelas yaitu
sikap dan perilaku. Indikator perilaku memiliki pengaruh lebih tinggi
daripada indikator sikap.
2. Mahasiswa Departemen Manajemen IPB telah memiliki prestasi yang baik.
Prestasi dapat dilihat melalui persepsi mahasiswa mengenai kualitas,
kuantitas, kerja sama, disiplin, dan inisiatif. Aspek prestasi yang paling baik
adalah disiplin.
3. Budaya kelas pada Departemen Manajemen IPB telah terbukti dapat
meningkatkan prestasi akademik mahasiswa karena memiliki pengaruh secara
simultan maupun parsial terhadap prestasi mahasiswa.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan,
yaitu:
1. Departemen Manajemen IPB sebaiknya meningkatkan fokus perhatian
terhadap pengembangan mahasiswa dalam peningkatan budaya kelas,
khususnya fokus pada indikator perilaku yang memiliki pengaruh lebih tinggi
dari indikator sikap. Peningkatan dapat dilakukan dengan pemberian kuis
rutin, meningkatkan kerjasama dan interaksi antara mahasiswa dengan dosen.
2. Perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut pada Departemen Manajemen dan
Departemen yang paling diminati lainnya untuk mengetahui faktor - faktor
selain budaya kelas yang mempengaruhi prestasi mahasiswa.
20
DAFTAR PUSTAKA
Afif RT. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya [skripsi]. Bandung
(ID): Universitas Pendidikan Indonesia.
Djaitun S, Margono, Irawan B. 2013. Pengaruh Faktor Budaya Organisasi dan
Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Provinsi
Kalimantan Timur. Jurnal dari Universitas Mulawarman, 1(2).
Ghozali I. 2005. Analisis Mutivariat dengan Program SPSS. Semarang (ID):
Universitas Diponegoro.
Gukguk JR, Pareke FJS, Nasution. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Biudaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Se- Kabupaten Seluma.
Jurnal dari Universitas Bengkulu, 15(4).
Hamalik O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung (ID): Bumi Aksara
Iriawan N, Astuti SP. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah
Menggunakan Minitab. Yogyakarta (ID): ANDI.
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka
Utama.
Juliastiani Y. 2013. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI Kompetensi Keahlian Tehnik Gambar Bangunan Di SMK Negeri 5
Bandung [skripsi]. Bandung (ID) : Universitas Pendidikan Indonesia.
Kasali R. 2010. Myelin: Mobilisasi Intangible Menjadi Kekuatan Perubahan.
Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama
Liliweri A. 2013. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta
(ID): PT LkiS Pelangi Aksara.
Marliana R. Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Dengan Dimoderasi Motivasi Belajar : Survey pada SMA
Swasta Kota Bandung [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan
Indonesia.
Muhamad R. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi Di SMK Pasundan 1 Kota Bandung
[skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia.
Nasution M. 2000. Manajemen Personalia: Aplikasi Dalam Perusahaan. Jakarta
(ID) : Djambatan.
Patilima H. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Priyatno D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta (ID):
Mediakom.
Putra RS. 2013. Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
PT Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya Unit Pelayanan Pemeliharaan. Jurnal
dari Universitas Nadhatul Ulama, 15 (2).
Robbins, SP. 1996. Perilaku organisasi konsep-kontroversi-aplikasi jilid 1 edisi
bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Prenhallindo.
Rohmawati ED, Sukanti. 2012. Pengaruh Cara Belajar Dan Penggunaan Media
Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal dari Universitas Negeri
Yogyakarta, 10(2).
21
Siagian EFS. 2013. Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Matematika. Jurnal dari Universitas Indraprasta PGRI, 2(2).
Sobur A. 2006. Psikologi Umum. Bandung (ID): Pustaka Setia.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelititan. Bandung (ID): CV. ALFABETA.
Sunarta. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif, Budaya Kerja, dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Pegawai Universitas Negeri Yogyakarta [tesis].
Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta.
Sutrisno E. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta (ID): Kencana.
Tanjung LG. 2014. Analisis Evaluasi Akademik Berdasarkan Tracer Study Dan
Penilaian Evaluasi Diri Program Sarjana Departemen Manajemen IPB [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Triguno.2005. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan yang Kondusif Untuk
Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta (ID): PT Golden Trayon Press.
Walpole ER. 1992. Pengantar Statitiska. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka.
Wiratna SV. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta (ID) : Pustaka Baru Press.
Zulfa FN. 2014. Efektivitas Sistem Pengembangan Karir Dalam Meningkatkan
Employee Engagement Pada PT Pupuk Kaltim [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
22
LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji validitas dan uji reliabilitas
Variabel budaya kelas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
31.3000
31.4667
31.2667
31.4333
31.0000
30.9000
30.8000
32.0000
30.8667
30.0667
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
24.010
24.257
22.409
22.944
21.172
22.300
23.200
23.448
24.257
24.961
.418
.556
.702
.643
.663
.628
.655
.418
.568
.611
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.862
.850
.837
.842
.840
.843
.842
.864
.849
.849
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.861
10
Variabel prestasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
40.6000
41.3667
40.7667
41.1333
41.1000
40.8000
40.7000
40.8667
40.6667
40.8000
41.6000
40.9333
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.885
N of Items
12
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
30.179
30.447
27.909
28.809
25.886
32.097
31.045
29.844
31.333
28.924
27.697
30.202
.597
.456
.846
.753
.770
.364
.370
.524
.421
.678
.735
.540
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.876
.883
.862
.867
.864
.886
.888
.880
.884
.871
.867
.879
23
Lampiran 2 Hasil uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas
Probability Plot of RESI3
Normal
99,9
Mean
StDev
N
KS
P-Value
99
Percent
95
90
-0,2372
4,323
75
0,101
0,058
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
0,1
-15
Predictor
Constant
Sikap
Perilaku
Source
Regression
Residual Error
Total
-10
-5
Coef
37.112
0.10607
0.85990
DF
2
74
76
0
RESI3
SE Coef
2.265
0.02880
0.09547
SS
0.0000
70.5832
70.5832
5
10
T
11.97
3.68
9.01
MS
0.0000
0.9803
P
0.000
0.000
0.000
F
0.00
P
1.000
VIF
1.3
1.3
24
Lampiran 3 Hasil uji regresi berganda dan hasil model regresi antara budaya kelas
dengan aspek prestasi
Uji F
Source
Regression
Residual
Total
DF
2
74
76
Uji t
Predictor
Constant
Sikap
Perilaku
Coef
37.112
0.10607
0.85990
Sum of Squares
80.176
70.583
150.760
SE Coef
2.265
0.02880
0.09547
Mean Squares
40.088
0.980
T
11.97
3.68
9.01
Nilai R-square
S = 0.990112
Aspek
Kuantitas
Kerjasama
Disiplin
Inisiatif
Kuantitas
R-Sq = 53.2%
Model regresi
Y = 6.65 + 0.0239X
Y = 7.13 + 0.0947X
Y = 6.60 + 0.0331X
Y = 11.3 + 0.0155X
Y = 5.59 + 0.0293X
R-Sq(adj) = 51.9%
F
40.89
P
0.000
0.000
0.000
P
0.000
VIF
1.3
1.3
25
RIWAYAT HIDUP
Oky Dinata Muwardi dilahirkan di Gisting, Provinsi Lampung, pada
tanggal 5 Oktober 1991 yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari
pasangan Bapak Muwardi dan Ibu Linda Riyati. Penulis memulai pendidikan di
Sekolah Dasar Xaverius Gisting pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004,
Sekolah Menengah Pertama Xaverius Pringsewu selama satu tahun pada tahun
2004 dan Sekolah Menengah Pertama Mardi Yuana Cilegon selama dua tahun dan
lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri
1 Cilegon pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 lulus
seleksi masuk Insitut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI dan diterima di
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajamen.
Selama perkuliahan, mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan yaitu
Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI) sebagai anggota. Mengikuti
program Student Exchange atau pertukaran pelajar selama 1 semester ke
Chonnam National University, South Korea. Aktif dalam berbagai kegiatan
kepanitiaan seperti Sportakuler, Stock day, COM@ with MSIG, Santa Claus
Day,Chuseok Festival, dan Balgwang (Cultural Exchange).
Download