BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian mengenai Advanced glycation end-product (AGE) mulai banyak dilakukan. AGE merupakan senyawa berbahaya hasil glikasi lanjutan yang berikatan dengan protein atau lemak. Penuaan dini pada sel sangat berhubungan erat dengan senyawa AGE. AGE banyak ditemukan pada orang dengan diabetes dan berkontribusi dalam menyebabkan atherosklerosis (Goldin, 2006). Akumulasi AGE diberbagai tipe sel berefek pada struktur dan fungsi intrasel maupun ekstrasel. AGE berkontribusi pada macam-macam komplikasi mikro maupun makrovaskular dengan melalui menempel pada reaksi silang reseptornya Advanced glycation end-product antara yakni molekul Receptor (RAGE) di basal membran sel maupun matriks ekstraseluler (Goldin, 2006). Interaksi AGE-RAGE tersebut dapat mengubah sinyal selular, pelepasan meningkatkan molekul menghasilkan stres ekspresi gen dan pro-inflamatori. oksidatif dan meningkatkan Hal seperti ini akan diketahui 1 2 stres oksidatif dapat merusak sel-sel didalam tubuh dan memicu terjadinya kanker (Barlovic, 2011). Sel leydig adalah sel-sel yang terletak di interstitium testis yang berfungsi untuk mensekresikan testorsteron. Diketahui fungsi dari testosteron yakni bertanggung jawab terhadap sifat maskulin tubuh mulai dari mempengaruhi distribusi rambut tubuh, kebotakan, suara, ketebalan kulit dan memicu jerawat, meningkatkan pembentukan protein dan pembentukan otot, meningkatkan matriks tulang meningkatkan dan laju menimbulkan metabolisme retensi basal, kalsium, meningkatkan jumLah sel darah merah, dan mempengaruhi keseimbangan elektrolot dan cairan. Penurunan seperti pada hipogonadisme memiliki ciri organ infantil lainnya seks pada fungsi testosteron menyebabkan infantil saat dan seseorang ciri sebelum seks pubertas. Hipogonadisme yang terjadi pada saat setelah pubertas menyebabkan gairah seks turun, ereksi tidak mudah, dan jarang terjadi ejakulasi (Guyton, 2014) Hubungan antara AGE yang memiliki efek berbahaya bagi tubuh penting dengan tersebut sel leydig menarik untuk yang di memiliki lakukan fungsi terutama kaitannya dengan infertilitas. Menurut Depkes (2006) infertilitas terjadi 20% pada populasi Indonesia. 3 Sebanyak 40% permasalahan berasal dari wanita, 40% dari Laki-laki dan 20%campuran. Gamma mangostin merupakan senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) diketahui memiliki efek menghambat pelepasan spontan prostaglandin E2 (PGE2) dan menghambat lipopolisakarida yang menginduksi ekspresi cyclooxygenase2 (COX2). Efek tersebut menunjukan secara langsung dapat menurunkan proses inflamasi(Nakatani, 2004). Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul permasalahan apakah ada hubungan antara AGE pada sel leydig dan diberi gamma mangostin dengan melihat ekspresi reseptor AGE. B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ekspresi Receptor Advanced glycation endproduct (RAGE) lebih tinggi pada kultur sel Leydig yang diberi Advanced glycation end-product (AGE) dibanding yang tidak diberi? 4 2. Apakah gamma mangostin menurunkan ekspresi Receptor Advanced glycation end-product pada kultur sel Leydig yang diberi (RAGE) Advanced glycation end-product (AGE) C.Tujuan penelitian Tujuan umum : Mengetahui efek AGE dan Gamma mangostin terhadap Receptor Advanced glycation end-product (RAGE) pada Sel Leydig. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : 1. Mengamati ekspresi Receptor Advanced glycation endproduct (RAGE) pada kultur sel Leydig yang di beri Advanced glycation end-product dibanding yang tidak diberi 2. Mengamati ekspresi Receptor Advanced glycation endproduct (RAGE) kultur sel Leydig yang diinduksi Advanced glycation end-product dan diberi gamma mangostin D.Keaslian Penelitian Penelitian- penelitian mengenai AGE sudah banyak dilakukan. Tetapi penelitian yang efeknya terhadap sel- 5 sel leydig masih sangat sedikit. Berikut beberapa penelitan terkait AGE dan Gamma mangostin : Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Stensen et al., 2013 Advanced glycation end-product s and their receptor contribute to ovarian ageing Sel Granulosa-Lutein (GL) dan monosit ovarium ditemukan mengandung Advanced glycation endproduct (AGE) dan reseptornya dan untuk mengikat AGE-Bovine serum albumin(BSA) dalam korelasinya dengan umur kronologi pasien. AGE-BSA dan BSA gagal untuk menginduksi secara signifikan caspase-3, fosfolirasi nuklear faktor-kB atau pengikatan annexin V Barlovic et al., 2011 RAGE biology, atherosclerosis and diabetes Interaksi Advanced glycation end-product (AGE) dan reseptornya mengubah sinyal selular, mempromosikan ekspresi gen dan meningkatkan pelepasan molekul proinflamasi, memunculkan pembentukan stres oksidatif dalam berbagai jenis sel pada hiperglikemi kronik yang menyebabkan kemajuan dan ketidakstabilan atherosklerosis diabetes Chang et al., 2012 Gamma-Mangostin, a Micronutrient of Mangosteen Fruit, Induces Apoptosis in Human Colon Cancer Gamma-mangostin diobservasi melalui mikroskop dengan pengecatan giemsa dapat menginduksi pembengkakan 6 Cells sel dan menampakkan badan apoptosis, karakteristik apoptosis di sel HT29. Pada analisis aliran cytometri menunjukan peningkatan sel hipodiploid di gamma mangostin yang mentreatment sel HT29, sementara peningkatan produksi peroksida intrasel terdeteksi pada gamma-mangostin yang mentreatment sel yang sama E.Manfaat Penelitian Penelitian ini bisa menjadi dasar ilmu atau batu pijakan untuk mengembangkan lanjutan di Advanced glycation bidang andrologi end-product mengatasi infertilitas. ini bisa ditemukan Selain manfaat penelitian-penelitian yang terkait (AGE) terutama itu, dari berhubungan dengan sel leydig. dari kulit dengan dalam penelitian manggis yang