BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan ilmu ekonomi yang banyak diterapkan pada banyak perusahaaan, yang memegang peranan penting dan mutlak yang harus dijalankan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan pemasaran memegang faktor penting kemajuan suatu perusahaan. Menurut Pride & Ferrell (2010) pemasaran adalah “proses pembuatan, distribusi, promosi, penetapan harga, pelayanan, dan menjaga hubungan dengan pelanggan dan stakeholder dalam lingkungan yang dinamis.” Pengertian pemasaran dalam Kotler & Keller (2009) pemasaran adalah ”proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.” Dan menurut American Marketing Association dalam Kotler & Keller (2009) pemasaran adalah “suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan, dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.” Hal-hal pokok dalam definisi tersebut adalah: a. Adanya perencanaan dan eksekusi di lapangan. b. Adanya tahap-tahap yang dirumuskan menunjukan bahwa seluruh bagian harus duduk bersama-sama, merumuskan produk, dan memasarkannya. 6 c. Melibatkan produk, harga, promosi, dan distribusi. Keempat variabel ini dalam pemasaran disebut bauran pemasaran (marketing mix) atau disebut 4P (Price, Produk, Place, and Promotion). d. Adanya barang yang dipertukarkan, di mana tidak selalu berupa barang berwujud yang dapat dipegang (tangible goods), tetapi benda-benda yang tidak berwujud (intangible goods). 2.2 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Pride & Ferrell (2010) adalah ”proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan mengatur aktivitas pemasaran untuk memfasilitasi pertukaran yang efektif dan efisien.” Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler and Keller (2009) adalah “Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.” Melakukan manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respons yang yang diinginkan oleh pihak lain. Karenanya kita memandang manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran untuk meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan. Dengan berbagai cara seperti menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. 7 2.3 Konsep Pemasaran Menurut Kotler and Keller (2009) konsep pemasaran adalah ”Sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.” Menurut Pride & Ferrell (2010) konsep pemasaran adalah “sebuah filosofi dari suatu organisasi yang harus berusaha untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan melalui koordinasi serangkaian kegiatan yang memungkinkan juga organisasi untuk mencapai tujuan.” Dalam manajemen pemasaran diperlukan konsep-konsep untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibanding para pesaing. Konsep-konsep pemasaran diterapkan dengan berbagai cara: a. Temukan keinginan pasar dan penuhilah. b. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat. c. Cintailah pelanggan, bukan produk anda. d. Lakukanlah menurut cara anda. e. Andalah yang menentukan. f. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu, dan kepuasan. Konsep-konsep yang telah dibuat menjadi landasan dalam manajemen pemasaran untuk melakukan strategi pemasaran guna mencapai tujuan perusahaan. 8 2.4 Strategi Pemasaran Menurut Kotler and Keller (2009) Strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP, yaitu segmentasi, target, dan posisi perusahaan. Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan kelompok dalam pasar, membidik mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara superior. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu: a. Daur Hidup Produk Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup produk, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran. b. Posisi Persaingan Perusahaan Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti, atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. c. Situasi Ekonomi Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi. Strategi pemasaran yang tepat tergantung pada daya tarik relatif industri dan kekuatan kompetitif perusahaan. Ada berbagai macam strategi pemasaran diantaranya adalah: a. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai dan meningkatkan jumlah pembeli. 9 b. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada, memelihara kepuasan pelanggan, mempermudah proses pembelian, mengurangi daya tarik, atau jelang untuk untuk beralih merek. c. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru. 2.5 Perilaku Konsumen Menurut Pride & Ferrell (2010) Perilaku Konsumen adalah ”tindakan yang dilakukan individu yang secara langsung terlibat dalam kegiatan untuk memperoleh atau membeli produk dan jasa untuk pribadi atau rumah tangga dan bukan untuk tujuan bisnis.” Pengertian perilaku konsumen menurut Kotler& Keller(2009) adalah ”studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.” Menurut pendapat James F.engel (2002) adalah sebagai berikut ”Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan barang dan jasa termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.” Sedangkan pengertian perilaku konsumen menurut Dr.Ir. Ujang Sumarwan (2002) adalah sebagai berikut ”Semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan diatas atau kegiatan mengevaluasi.” Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. 10 Faktor-faktor yang mempangaruhi perilaku konsumen adalah: a. Budaya Faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya(culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang. b. Subbudaya Setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah geografis. c. Kelas sosial Hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan terusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai kepentingan dan perilaku yang sama. Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil keluar, aturan, dan status sosial konsumen. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. 11 Selain dari beberapa faktor diatas, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap. d. Faktor pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik atau ciri-ciri pribadi seperti umur, siklus hidup keluarga, gaya hidup dan keadaan ekonomi seseorang. Konsumen melakukan pilihan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh keadaan ekonomi konsumen tersebut. 2.6 Variabel dalam Konsep Perilaku Konsumen Tujuan konsumen dalam melakukan pembelian barang dan jasa adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Konsumen sering dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam melakukan proses pembelian, selain produk yang dibeli itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti faktor internal, eksternal, budaya, sosial, pribadi, maupun faktor psikologis. Ada tiga variabel dalam konsep perilaku konsumen, yaitu: a. Variabel stimulus (faktor eksternal) Merupakan variabel yang berada di luar individu yang sangat mempengaruhi dalam proses pembelian, misalnya merek dari jenis barang, iklan, pramuniaga, dan penataan barang atau ruang toko. 12 b. Variabel intervening(faktor internal) Merupakan variabel dari dalam diri individu itu sendiri yang sangat mempengaruhi dalam proses pembelian, misalnya motivasi membeli sikap terhadap suatu peristiwa, maupun persepsi terhadap suatu produk. c. Variabel respon Merupakan hasil aktivitas individu sebagai variabel stimulus, misalnya keputusan untuk membeli barang, memberi penilaian terhadap suatu barang, maupun terjadinya perubahan sikap terhadap suatu barang. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli terhadap suatu produk baru, biasanya melalui beberapa proses keputusan untuk menerima atau mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan atau adopsi final. Tahap-tahap dalam proses adopsi: a. Sadar Konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya. b. Tertarik Konsumen akan menjadi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru. 13 c. Evaluasi Konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi. d. Mencoba Konsumen mencoba produk tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut. e. Adopsi Konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut. Ada beberapa tipe perilaku konsumen dalam membeli suatu barang misalnya: a. Perilaku pembelian yang kompleks Konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah. Yaitu mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut, membangun sikap, dan melakukan pilihan. b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefiesienan Konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok. c. Perilaku pembelian karena kebiasaan Konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah. 14 d. Perilaku pembelian yang mencari keragaman Keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek. Ada beberapa tahap dalam proses keputusan pembelian terhadap suatu produk yang meliputi: a. Pengenalan kebutuhan atau masalah Orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seseorang pemasar akan memperkenalkan pada konsumen agar lebih tertarik. b. Pencarian informasi Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu: 1) Sumber pribadi; meliputi keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan. 2) Sumber niaga; meliputi periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan, dan pemajangan. 3) Sumber umum; meliputi media massa dan organisasi konsumen. 4) Sumber pengalaman; meliputi pernah menangani, menguji dan menggunakan produk. c. Pencarian alternatif Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu: 15 1) Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk dan jasa tersebut. 2) Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan ciri-ciri produk. 3) Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol. 4) Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari. 5) Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang. d. Keputusan membeli Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli, yaitu: 1) Sikap orang lain; keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai. 2) Faktor-faktor situasi yang tidak terduga; seperti kualitas produk yang diinginkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. e. Perilaku Sesudah Pembelian Tahap terakhir sesudah konsumen melakukan pembelian suatu produk tersebut. Pada umumnya konsumen akan melakukan pembelian ulang kembali jika mereka merasa puas dengan produk yang dibeli. 16 2.7 Minat Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Menurut pendapat Woodword & Marquis (2001), ”minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya.” Oleh karena itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki, atau mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat terhadap sesuatu hal, ini disebabkan obyek itu berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Sikap seorang konsumen terhadap minat dalam penelitian ini merupakan suatu sikap tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan batinnya. Blum & Balinsky (2000) membedakan minat menjadi beberapa, yaitu: a. Minat subjektif, adalah perasaan senang atau tidak senang pada suatu objek yang berdasarkan pada pengalaman. b. Minat objektif, adalah suatu reaksi menerima atau menolak suatu objek disekitarnya c. Minat insintrik, adalah minat yang berhubungan dengan aktifitas itu sendiri dan merupakan minat yang tampak nyata. d. Minat ekstinsik, adalah minat yang disertai dengan perasaan senang yang berhubungan dengan tujuan aktivitas. 17 Pemahaman terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat membeli, karena minat membeli merupakan salah satu tahap pada subyek sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Menurut Markin (2001) minat membeli adalah ”aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif) dan pikiran (kognetif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.” Minat membeli adalah suatu tahapan terjadinya keputusan untuk membeli suatu produk. Markin menyatakan bahwa individu dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa ditentukan oleh dua faktor,yaitu : a. Faktor luar, adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi individu seperti lingkungan kantor, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan sebagainya b. 2.8 Faktor dalam diri, adalah faktor dalam individu sebagai calon konsumen. Persepsi Dalam kegiatan memilih atau membeli, konsumen selalu dipengaruhi oleh persepsi. Dalam kehidupan sehari-hari persepsi dapat diartikan suatu pandangan atau tanggapan yang dipertimbangkan konsumen terhadap suatu yang dilihat atau dirasakan. Persepsi bukan hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan dalam diri, namun juga rangsangan dengan lingkungan sekelilingnya. Menurut Pride & Ferrell (2010) persepsi adalah “proses seleksi, pengorganisasian, dan menafsirkan masukan informasi untuk menghasilkan makna.” Menurut Kotler & Keller (2009) persepsi adalah ”proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.” 18 Menurut Nugroho J. Setiadu (2003) persepsi adalah ”proses bagaimana stimulistimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterprestasikan.” Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi merupakan tindakan konsumen dalam menerima rangsangan dan informasi yang ada dan berusaha untuk menyaringnya menjadi suatu tanggapan yang berarti baginya. Konsumen dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi, yaitu: a. Perhatian selektif (selection attention) Orang menanggapi sejumlah besar rangsangan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memperhatikan rangsangan dalam dunia periklanan, rata-rata seseorang dihadapkan dengan lebih dari 1500 iklan setiap hari. Seseorang tidak mungkin dapat mengingatnya, maka sebagian besar akan tersaring keluar. Perhatian selektif berarti bahwa para pemasar perlu bekerja keras untuk dapat menarik perhatian konsumen. Pesan-pesan mereka akan hilang pada kebanyakan orang yang berbeda dalam pasaran produk tersebut mungkin tidak mengindahkan pesan yang disampaikan kecuali pesan itu menonjol ditengah-tengah berbagai rangsangan di sekitarnya. b. Perubahan makna secara selektif (selective distortion) Setiap orang mencoba untuk mengserasikan informasi yang diterimanya dengan keadaan mental pada saat itu. Perubahan makna informasi secara selektif menggambarkan kecendrungan orang untuk mengartikan informasi sesuai dengan pengertiannya sendiri. Orang cenderung menafsirkan informasi 19 menurut satu cara yang akan mendukung konsepsi yang sebelumnya telah ada daripada membantah konsepsi yang sudah ada. c. Mengingat kembali secara selektif (selective rentention ) Orang akan banyak melupakan suatu yang telah mereka pelajari. Mereka cenderung mengingat kembali informasi yang mendukung sikap dan kepercayaannya. Karena ingatan kembali ini bersifat selektif, maka mereka akan lebih banyak mengingat hal-hal yang baik tentang suatu produk dan melupakan hal-hal yang buruk tentang produk tersebut. Ketiga faktor yang berkenaan dengan persepsi ini mempunyai makna bahwa pemasar perlu bekerja keras dalam menyampaikan pesan-pesan mereka pada konsumen. 2.9 Stimuli Pemasaran Stimuli merupakan bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu stimuli yang terdiri dari tiga bentuk yaitu: a. Stimuli Pemasaran Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponen seperti kemasan, ciri-ciri fisik adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan (secondary stimulus) yang mempresentasikan produk seperti harga, tempat produk yang dijual, dan pengaruh penjualan. 20 b. Stimuli lingkungan (sosial dan budaya) Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan. c. Karakteristik stimuli yang mempengaruhi persepsi Beberapa karakteristik iklan dan stimuli pemasaran lainya akan membuat pesan lebih dirasakan konsumen seperti apa yang diharapkan oleh pemasar. Karakter itu dibagi kedalam dua kelompok, yaitu elemen indrawi(sensory element) dan elemen struktural (struktural element) 1) Element inderawi (sensory element) Faktor-faktor elemen inderawi mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan dan hal itu sangat penting dalam mendesain produk. Adapun faktor-faktor indrawi: a) Warna Tanggapan yang berbeda atas penggunaan warna kemasan memungkinkan pemasar memperhatikan warna kemasan produk sedemikian rupa agar konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap produk itu. b) Bau Bau suatu produk turut menentukan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. 21 c) Rasa Rasa akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu obyek. 2) Elemen struktural (struktural element) Sejumlah hasil penelitian menunjukan faktor-faktor struktural dari iklan cetak mempengaruhi persepsi konsumen, antara lain: a) Ukuran Ukuran iklan cetak yang lebih besar lebih memungkinkan untuk diperhatikan. b) Posisi Akan ada perhatian yang lebih besar pada dalam halaman majalah. c) Warna Warna dalam iklan cetak telah diteliti sebagai faktor struktural secara umum sehingga iklan berwarna menghasilkan perhatian lebih dari pada iklan hitam putih. d) Kontras Gambar sebuah produk diatas latar belakang yang putih mungkin akan jadi perhatian, tetapi tidak menjamin pemahaman dan ingatan. 22 2.10 Bauran Pemasaran (marketing mix) Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, setiap perusahaan selalu menerapkan strategi yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah pemodelan bauran pemasaran (marketing mix) untuk mencapai sasaran perusahaan. Menurut Pride & Ferrell (2010) bauran pemasaran atau marketing mix adalah ”aktivitas pemasaran yang yang terdiri dari aktivitas terhadap produk, distribusi, promosi, dan harga dalam rangka mengontrol untuk memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi sasaran.” Adapun pengertian pemodelan bauran pemasaran atau marketing mix, menurut Kotler and Keller (2009) adalah ”menganalisis data dari berbagai sumber, seperti pemindai pengecer (distribusi), data pengiriman perusahaan (produk), penetapan harga, dan data belanja promosi untuk memahami pengaruh kegiatan pemasaran tertentu secara lebih tepat.” Marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran, variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix terdiri dari empat variabel, diantaranya produk, harga, distibusi, dan promosi. Keempat variabel tersebut saling mempengaruhi dan setiap pelaksanaan marketing mix dalam suatu perusahaan harus dilaksanakan dalam keadaan yang seimbang antara masing-masing variabel. Semua kegiatan pemasaran harus berusaha untuk memadukan kombinasi dari marketing mix, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yang utuh untuk mencapai tujuan perusahaan. a. Produk produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk maka proses pertukaran tidak akan terjadi. Produk 23 merupakan hal yang sangat luas karena mencakup benda yang terlihat secara fisik maupun tidak terlihat secara fisik. Dapat disimpulkan bahwa konsumen ketika membeli tidak hanya berorientasi pada atribut fisik produk, melainkan mereka lebih berorientasi pada pencapaian laba yang besar, lebih memusatkan perhatian pada keinginan dan kepuasan konsumen. Suatu produk terdiri atas beberapa faktor yang tercakup didalamnya, meliputi : 1) Mutu Mutu merupakan titik perhatian konsumen dalam melakukan pemilihan terhadap suatu barang. Oleh karena itu, mutu produk merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat mutu suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. 2) Feature/Ciri Feature merupakan salah satu alat untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaingnya melalui pemberian nilai tambah pada produk sehingga dapat merubah produk menjadi lebih menarik, umumnya berupa pemberian kemasan dan warna pada produk. Untuk dapat menarik perhatian konsumen, perusahaan perlu menata penampilan produk sedemikan rupa. 24 3) Option/Pilihan Option merupakan tambahan yang dapat memberikan kanyamanan serta menambah daya tarik bagi konsumen, perusahaan perlu memberikan pilihan produk sehingga mereka dapat menentukan dan mengembangakan pilihan sesuai dengan selera mereka, dengan tetap mempercayakan produk tersebut sebagai produk kepuasannya. 4) Style/Ragam Style biasanya digunakan untuk barang-barang yang disukai konsumen dalam waktu tertentu atau barang-barang yang mengarah pada fasion, sedangkan model dari suatu produk akan berguna untuk membedakan mutu, ciri khas, pilihan, maupun ukuran dari suatu produk. 5) Merek Merek merupakan suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar, ataupun kombinasi dari keduanya. Para pembeli sering mengasumsikan merek dagang sebagai jaminan mutu yang dapat memberikan kepuasan kepada mereka, oleh karena itu mereka bersedia membayar lebih hanya untuk mendapatkan barang atau jasa dengan merek tertentu. Selain itu, beberapa orang merasa dirinya tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu, hanya karena memiliki atau menggunakan barang atau jasa dengan merek tertentu. 25 6) Kemasan Kemasan dapat menjadi sarana pemasaran yang baik, karena kemasan yang baik dapat menciptakan nilai tambah yang menyenangkan konsumen dan mempunyai promosional bagi produsen, sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kemasan, yaitu apakah kemasan tersebut mudah pecah atau tidak dan jangan menggunakan kemasan yang terlalu besar dan harus bersifat efisiensi. 7) Ukuran Perusahaan dalam menentukan ukuran suatu produk didasari oleh keinginan pasar dan biasanya konsumen ditawarkan beberapa jenis pilihan ukuran produk yang disesuaikan dengan selera, situasi, dan kondisi pemakaian. 8) Pelayanan purna jual Pelayanan purna jual yang dilakukan oleh perusahaan setelah menjual produknya pada konsumen. Pelayanan dapat berupa perbaikan ataupun penyediaan suku cadang dari produk khusus untuk barang-barang industri, maupun pelayanan terhadap keluhan konsumen tentang produk yang dibelinya. 9) Jaminan Jaminan adalah tanggungan perusahaan yang bersangkutan terhadap kelainan-kelainan produk dari standar yang telah ditentukan, dengan catatan bahwa konsumen menggunakan sesuai dengan ketentuan 26 penggunanya. Jaminan juga diberikan oleh perusahaan karena efek samping dari produk serta kelalaian perusahaan. Jaminan lebih banyak berlaku untuk barang-barang yang bersifat tahan lama, sedangkan untuk barang konsumsi dapat berupa jaminan ganti rugi kepada konsumen yang bersangkutan. b. Harga Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya harga ditentukan dalam bentuk mata uang yang diguanakan dalam pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen untuk pengambilan keputusan membeli dari suatu produk. Dalam menentukan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah permintaan terhadap produk, biaya produksi, reaksi pesaing, dan target pangsa pasar. c. Distribusi Untuk memperlancar arus barang dan jasa yang mengalir dari produsen ke konsumen maka faktor saluran distribusi sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada saat dan tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen. d. Promosi Promosi merupakan suatu alat dalam pemasaran yang berguna bagi perusahaan dalam memperkenalkan maupun menyampaikan keunggulan27 keunggulan produknya kepada konsumen, oleh karena itu diperlukan kombinasi penggunaan variabel-variabel bauran promosi secara terpadu dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, jadi promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan perusahaan agar informasi dari produk dapat sampai kepada pelanggan sasaran, dengan tempat yang benar dan harga yang tepat. 28