MATA KULIAH: PSIKOLOGI DAN BUDAYA OLEH: DR. ASIH MENANTI, MS PERTEMUAN 6: CULTURE AND GENDER - THE IMPACT OF GENDER AND CULTURE TO PSYCHOLOGY: → KIRA-KIRA 30-40 TAHUN LALU, PERGERAKAN WANITA DI US MENEMUKAN BAHWA LEBIH BANYAK PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN LAKI-LAKI SEBAGAI SUBJEK DI DALAM PENELITIANNYA. SAAT INI MULAI ADA KESEIMBANGAN → SEX DAN GENDER: BENTUK DARI SEX (FISIK, HORMON, BIOKIMIA) DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN PERILAKU DAN BENTUK AKTIVITAS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN YANG SECARA LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN PERBEDAAN BIOLOGIS DAN PROSES REPRODUKSI. CONTOH: - PERAN SEX PEREMPUAN: MENYUSUI, HAMIL. - PERAN SEX LAKI-LAKI: MEMBUAT PEREMPUAN HAMIL. PERAN GENDER LAKI-LAKI LEBIH AGRESIF, TIDAK EMOSIONAL KECUALI BERKAITAN DENGAN MARAH, MENINGGALKAN (KELUAR) RUMAH UNTUK MENCARI NAFKAH - AYAH LEBIH KEPADA TIPE FINANSIAL, EKSPRESIF, KETIMBANG IBU. IBU LEBIH PADA SHILDCARE (sesuai dengan budaya setempat) - THE RELATIONSHIP BETWEEN SEX AND GENDER ACROSS CULTURE: → PERBEDAAN PERAN SEX MEMBAWA PERBEDAAN PERAN GENDER PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. AYAH LEBIH PADA PERAN FINANSIAL, MEMBERI RASA NYAMAN, DAN TERAKHIR MEMELIHARA ANAK, SEDANGKAN IBU PADA PERAN MEMELIHARA ANAK. PADA BUDAYA LAIN IBU BERPERAN PADA KETIGA HAL DI ATAS. - CULTURE, GENDER ROLES, AND STEREOTYPES: SECARA UMUM BUDAYA MEMILIKI GAMBARAN BAHWA PERAN LAKI-LAKI LEBIH MANDIRI, PERCAYA DIRI, KUAT, SEMENTARA PEREMPUAN LEBIH TERGANTUNG, TIDAK PERCAYA DIRI, LEMAH, DSBNYA. INI TIDAK MENJADI PATOKAN UNIVERSAL - CULTURE, GENDER-ROLE IDEOLOGY, AND SELF CONCEPT: NEGARA-NEGARA YANG TINGKAT SOSIAL EKONOMINYA TINGGI, MEMILIKI PERSENTASE PEREMPUAN YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH LEBIH BESAR, INDIVIDUALISTIK, DAN LEBIH BANYAK MENGANUT BUDAYA EGALITARIAN (PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI MENDAPAT KESAMAAN HAK) - HOFSTED’S STUDY: JEPANG, AUSTRIA, VENEZUELA, ITALIA, ADALAH NEGARA YANG PALING TINGGI SKOR MASKULINITINYA, SEMENTARA DENMARK, BELANDA,NORWEY DAN SWEDIA ADALAH NEGARA YANG PALING RENDAH SKOR MASKULINITINYA. - PERCEPTUAL/SPATIAL/COGNITIVE DIFFERENCES: ADA SEJARAH UMUM PADA MASYARAKAT AMERIKA BAHWA LAKI-LAKI LEBIH UNGGUL PADA TUGAS MATEMATIKA DAN PENALARAN SPASIAL, SEMENTARA WANITA LEBIH UNGGUL PADA TUGAS VERBAL COMPHREHENSION. - CONFORMITY AND OBEDIENCE: TERDAPAT STEREOTYPE BAHWA PEREMPUAN LEBIH PATUH DARIPADA LAKILAKI, KARENA LAKI-LAKI ADALAH KEPALA RUMAH TANGGA. PEREMPUAN DIHARAPKAN LEBIH CONFORM PADA KEPUTUSAN MASYARAKAT DAN PRIA. PEREMPUAN TIDAK DIKAITKAN DENGAN KEKUASAAN DAN KEKUATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. PEREMPUAN CUKUP MENGURUS ANAK DAN URUSAN RUMAH TANGGA. - AGRESIVENESS: TERDAPAT STEREOTIPE: PRIA LEBIH AGRESIF DARIPADA WANITA. KEAGRESIFAN INI MERUPAKAN INISIASI UNTUK MENJADI PRIA DEWASA (PERILAKU ‘GENDER MAKING’). - GENDER ROLE: BEBERAPA PENELITIAN: - IDENTITAS GENDER AFRIKA AMERIKA LEBIH ANDROGINI DARIPADA EROPA AMERIKA - PRIA DAN WANITA AFRIKA AMERIKA SAMA-SAMA MEMILIKI SIFAT MASKULIN DARIPADA PRIA DAN WANITA EROPA AMERIKA - PENELITIAN DI HONGKONG, ISRAEL, US, MENEMUKAN BAHWA GADIS DEWASA YANG MENGADOPSI IDENTITAS ANDROGINI MEMILIKI LEVEL PENERIMAAN DIRI YANG TINGGI DARIPADA GADIS MASKULIN ATAU FEMINIM. - SEX AND SEXUALITY: - BUDAYA KONSERVATIF MEMANDANG KESUCIAN SEBAGAI HARTA BERHARGA. SEX SEBELUM MENIKAH DIPANDANG SEBAGAI AIB KELUARGA - PENYUTAN DIDORONG OLEH KEBUDAYAAN - MATE SELECTION, MATE POACHING AND JEALOUSLY: - MODEL EVOLUSIONER MENGATAKAN BAHWA LAKILAKI MENCARI ISTERI YANG LEBIH MUDA, PERAWAN, SEDANGKAN WANITA MENCARI PASANGAN YANG DAPAT MENGHIDUPI ANAK-ANAKNYA. - WANITA LEBIH CEMBURU PADA KETIDAK SETIAAN EMOSIONAL, SEDANGKAN PRIA LEBIH CEMBURU PADA KETIDAK SETIAAN SEKSUAL SEKIAN