1. bab i pendahuluan

advertisement
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini.
Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan
bisnis manusia. Terlebih dengan semakin banyak sekolah dan instansi pendidikan
lainnya yang mewajibkan muridnya untuk mengenal internet dan juga banyak
situs jejaring sosial dan online shop yang membuat masyarakat banyak yang
menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan [1]. Sehingga bermunculanlah
berbagai macam toko tidak memiliki bentuk fisik yaitu toko-toko online di dunia
internet sehingga orang hanya perlu melakukan transaksi jual atau membeli
barang atau jasa tanpa harus datang ke sebuah tempat namun cukup melakukan
kesepakatan terlebih dahulu kemudian barang dan jasa tersebut dapat di kirimkan
dengan mudah melalui paket kiriman dll. Melalui belanja online atau online
shopping seorang pembeli dapat melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang
hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan
belanja online ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak membutuhkan
komunikasi tatap muka secara langsung, tetapi dapat dilakukan secara terpisah
melalui media notebook, komputer, handphone, dan media elektronik yang
tersambung dan mendukung untuk melakukan transaksi online dengan layanan
akses internet.
Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah banyak
dibicarakan, khususnya oleh para pemain dalam bidang pemasaran. Pembicaraan
tersebut menghasilkan suatu pandangan mengenai perdagangan elektronik,
khususnya perdagangan elektronik melalui internet [2]. Seiring bertumbuhnya
teknologi dalam dunia sistem informasi terdapat situs pemenuhan kebutuhan
manusia. Website jual beli online adalah salah satunya sarana yang dibutuhkan
untuk mendapatkan suatu informasi yang di butuhkan manusia sekarang ini.
Banyak situs belanja yang beredar saat ini, sehingga mempermudah untuk
1
pemenuhan kebutuhan.
Pesatnya kemajuan bisnis membuat pelaku bisnis semakin cerdas dalam
menerapkan proses bisnisnya menggunakan teknologi informasi. Perkembangan
teknologi yang semakin berkembang membuat internet menjadi salah satu
media yang tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga media berbelanja.
Online shopping adalah pembelian yang dilakukan via internet sebagai media
pemasarannya dengan menggunakan website sebagai katalog produk. Contoh dari
online shopping antara lain, ebay.com, amazon.com, atau dalam negeri seperti
lazada.com, elevenia.com, tokopedia.com, blibli.com ada juga yang menawarkan
online shopping melalui blog, forum jual beli seperti kaskus, dan media sosial
seperti twitter, instagram, dan facebook dengan menawarkan beberapa produkproduk seperti kaos, sepatu, hp dll. Kelebihan online shop adalah selain pembeli
bisa melihat desain produk sudah ada konsumen juga bisa meminta desain hingga
melakukan pembayaran secara online [3].
Manfaat
e-Commerce
bagi
perusahaan atau organisasi ialah bisa menjangkau area pemasaran yang luas
tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk pemasangan iklan produk [4].
Manfaat lainnya yaitu dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai konsumen.
Electronic Commerce atau e-commerce, merupakan bagian penting dari
perkembangan teknologi dalam dunia internet. Pemakaian sistem e-commerce
sangat menguntungkan banyak pihak, baik konsumen, produsen maupun penjual.
Bagi pihak konsumen, menggunakan e-commerce dapat menghemat waktu dan
biaya. Konsumen dapat memilih bermacam-macam produk maupun jasa yang
diinginkan selama 24 jam tanpa batas waktu dan tempat serta bagi calon
konsumen yang berada cukup jauh dari lokasi, tidak perlu datang langsung
untuk membeli barang yang di inginkan hal ini akan lebih menghemat waktu
dan biaya. Kemajuan teknologi informasi khususnya website sudah banyak
mengalami perkembangan. Terdapat website yang bersifat dinamis maupun statis.
Aplikasi berbasis website sudah digunakan individu, kelompok, instansi negeri
maupun swasta dalam proses bisnisnya. Pemanfaatan toko online sangat
berpotensi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat jaman sekarang.
2
Banyaknya situs jual beli maka akan banyak juga variasi website yang ada.
Dalam situs jual beli terdapat faktor keberhasilan dalam proses jual belinya.
memotivasi para perancang teknologi untuk dapat merancang sebuah teknologi
yang bukan hanya berfungsi sesuai dengan kebergunaanya saja, namun dengan
tanggung jawab harus memperhatikan kemudahan pada saat berinteraksi dengan
penggunanya. Karakter dari website dengan meningkatkan isinya secara
berkelanjutan yang di kembangkan oleh pengguna aplikasi berbasis website
tersebut. Ditambah adanya perubahan pola penggunaan, lalu aplikasi tambahan
dan layanan yang muncul dari pihak lain. Keterangan diatas menyebabkan suatu
organisasi yang memakai aplikasi berbasis website sulit untuk melakukan
pengukuran kualitas pengalaman pengguna website itu sendiri. Selain itu bahwa
ketertarikan pengguna akan kecepatan dan tersedianya aplikasi berbasis website
semakin meningkat.
Dalam situasi ini meningkatkan resiko bisnis mereka apabila tidak dapat
memastikan tingkat kualitas maksimal pengalaman pengguna akhir dari aplikasi
website yang mereka miliki. Dengan berkembangnya aplikasi berbasis website,
pengguna semakin menginginkan tampilan yang lebih atraktif, menarik dan
berguna dalam proses aksesnya. Untuk mendapatkan kriteria tersebut dan lebih
bervariasi dari yang lain, pengukuran yang berbasis kebergunaan aplikasi yang
bertujuan mencapai kepuasan pengguna. Dalam penelitian ini menggunakan
obyek 2 website belanja online.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas. Sehingga penelitian ini
mengambil
judul:
FAKTOR–FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KEPUASAN PENGGUNA SITUS BELANJA ONLINE
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu:
Perlu diketahui faktor yang mendukung kepuasan pengguna
terhadap aplikasi belanja online berbasis website untuk mengetahui
keberhasilan website belanja online.
3
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan sebanyak 2 obyek situs belanja online
yang diuji cobakan untuk mendapatkan data.
2. Peneliti hanya fokus terhadap variabel model penelitian yang telah
ditentukan.
1.4 Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian tentang pembelajaran berbasis web yang telah
dilakukan sebelumnya diantaranya yaitu:
1. Sebelumnya dalam penelitian mengenai pengukuran pengalaman
pelanggan
yaitu dalam kerangka permodelan kuantitatif dengan
mengembangkan model structural yang mewujudkan komponen apa
yang membuat pengalaman online semakin menarik [4]. Dengan
menggunakan data yang dikumpulkan dari survei konsumen yang
berbasis Web Large Sample untuk mengukur konstruksi ini. Formulasi
kami
memberikan
para
ilmuwan
pemasaran
dengan
definisi
operasional model kunci membangun dan menetapkan reliabilitas dan
validitas dalam kerangka pengukuran yang komprehensif. Selanjutnya,
Model konstruksi berhubungan secara signifikan dengan variabel
perilaku konsumen kunci, termasuk online belanja dan penggunaan
Web aplikasi seperti sejauh mana konsumen mencari informasi produk
dan berpartisipasi dalam chat room. Dengan demikian, mungkin
berguna baik secara teoritis maupun dalam praktek sebagai pemasar
berusaha untuk menguraikan rahasia sukses komersial dalam
lingkungan online interaktif.
4
2. Penelitian yang mempelajari motivasi hedonis pada keterlibatan
pengguna dengan kasus pengalaman belanja online [5]. Pengguna
harus termotivasi untuk memulai interaksi dengan teknologi. Analisis
faktor dilakukan untuk mengidentifikasi satu set faktor dari hedonik
dan utilitarian denga skala motivasi dan skala engagement berdasarkan
dari 802 responden. Hasilnya menunjukkan arti penting pengalaman
belanja dengan motivasi belanja untuk variabel tertentu dari
keterlibatan pengguna dalam lingkungan e-commerce dan memberikan
pertimbangan untuk berbeda jenis motivasi menjadi model pengalaman
menarik bagi pengguna.
3. Penelitian mengenai pembelian online dalam studi kasus di Negara
singapura [6]. Bahwa internet sebagai media virtual yang dinamis
untuk informasi menjual dan membeli, layanan produk mendapatkan
perhatian dari para peneliti dan praktisi. Dalam hal ini meneliti
mengenai adopter dan non-adopter belanja online di hal profil
demografi, ekspektasi konsumen terhadap toko online, keuntungan
masalah belanja online dan biaya transaksi. Hasil penelitian ini
menjelaskan prilaku beli konsumen di pasar elektronik.
4. Penelitian yang masih berkaitan yaitu dampak fitur online dan offline
pada penerimaan pengguna perbelanjaan internet [7]. Mempunyai sifat
ganda dari sistem aplikasi berbasis web dan pusat perbelanjaan yang
masih tradisional. Dalam hal ini di eksplorasi fitur online dan offline
dari pusat perbelanjaan internet dan hubungan mereka dalam perilaku
penerimaan pelanggan. Hasil survei web, sebanyak 932 pengguna
menunjukkan bahwa penerimaan teknologi adalah valid dalam
memprediksi penerimaan dari pusat perbelanjaan internet dan fitur
online dan offline memiliki efek positif pada penerimaan pengguna.
Kedua fitur online dan offline memiliki efek lebih besar dari kegunaan,
sikap dan niat untuk digunakan daripada fitur online dan offline secara
terpisah.
5
5. Penelitian dalam B2C e-commerce kualitas situs dengan pemeriksaan
empiris [8]. Membahas dan mengintegrasikan empat faktor yang
mendapatkan kualitas web e-commerce menggunakan model sistem
informasi yaitu: kualitas mutu sistem, informasi, kualitas layanan, dan
daya tarik. Berdasarkan TAM, kerangka kerja ini juga dikembangkan
terkait dengan kualitas website untuk pelanggan. Dengan temuan
instrumen kualitas web yang telah dikembangkan dan secara empiris
divalidasi oleh analisis faktor. Penelitian ini didasarkan pada sampel
siswa yang berada dibeberapa situs web dan mereka mungkin tidak
merasakan kualitas situs web di berbagai B2C
seperti situs web
komputer, travel, musik dan lain-lain.
6. Penelitian mengenai apa yang mendorong konsumen untuk berbelanja
online [9]. Sebagian besar konsumen di Amerika dan Eropa sering
berbelanja di internet. Penggunaan framework dari TAM sebagai dasar,
diperpanjang oleh beberapa faktor dan berlaku untuk konteks belanja
online. pembahasan ini menunjukan bahwa sikap terhadap belanja
online dan niat untuk berbelanja online tidak hanya dipengaruhi oleh
kemudahan penggunaan, kegunaan dan kenyamanan, tetapi juga oleh
faktor-faktor eksogen seperti ciri-ciri konsumen, faktor situasional,
karakteristik produk, pengalaman belanja online sebelumnya, dan
kepercayaan dalam belanja online.
7. Penelitian mengenai belanja online dengan tema penerimaan model
dengan survei faktor kritis konsumen di belanja online [10]. Sejak
akhir 1990-an, belanja online mengalami peningkatan jumlah
konsumen untuk membeli produk lewat internet. Penelitian tentang
penerimaan konsumen belanja online telah menarik perhatian luas.
Dengan melakukan survei ekstensif studi terkait yang masih ada dan
disintesis temuan mereka ke dalam model referensi yang disebut
OSAM (Online Shopping Acceptance Model) untuk menjelaskan
6
penerimaan konsumen belanja online. Hasil yang beragam pada faktorfaktor yang telah dihasilkan. Model yang diusulkan membantu untuk
menggabungkan temuan yang berbeda dengan menemukan tren terbaru
dalam penelitian ini.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana variabel kualitas sistem terhadap
persepsi kegunaan.
2. Untuk mengetahui bagaimana variabel kualitas sistem terhadap
kepuasan pengguna pada toko belanja online.
3. Untuk mengetahui bagaimana variabel kualitas informasi terhadap
persepsi kegunaan.
4. Untuk mengetahui bagaimana variabel kualitas informasi terhadap
kepuasan pengguna pada toko belanja online.
5. Untuk mengetahui bagaimana variabel kemudahan penggunaan
terhadap persepsi kegunaan.
6. Untuk mengetahui bagaimana variabel kemudahan penggunaan
terhadap kepuasan pengguna pada toko belanja online.
7. Untuk mengetahui bagaimana variabel persepsi kegunaan terhadap
kepuasan pengguna pada toko belanja online.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian memberikan beberapa kontribusi keilmuan
yaitu :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana
pengaruh variabel kualitas sistem, variabel kualitas informasi terhadap
kepuasan pengguna.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
7
perancang website belanja online dalam hal navigasi, desain, dan lain –
lain untuk lebih memahami penggunanya.
3. Dapat dijadikan referensi sebagai bahan perbandingan dalam
penelitian bidang Human Computers Interaction (HCI) khususnya
topik kepuasan pengguna dalam melakukan penelitian dimasa
mendatang.
8
Download