BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS

advertisement
BAB 2
DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR
2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi
Tumor odontogenik epitelial berkalsifikasi, adalah tumor odontogenik yang
jarang terjadi, jinak tetapi bersifat agresif secara lokal. Tumor tersebut diberi nama
tumor Pindborg karena ditemukan oleh seorang ahli patologi Denmark yaitu Jens
Pindborg pada tahun 1955. Tumor ini diperkirakan berasal dari sel–sel stratum
intermedium dari benih gigi. Pernyataan ini didasari oleh adanya kesamaan morfologi
sel tumor dengan sel dari stratum intermedium, dan aktivitas yang tinggi dari alkalin
fosfatase dan adenin trifosfat.1
Tumor ini memiliki presentase sekitar 1% dari tumor odontogenik secara
keseluruhan. Tumor Pindborg biasanya berlokasi di dalam tulang dan memproduksi
zat mineralisasi seperti zat amiloid. Tumor odontogenik epithelial berkalsifikasi ini
mempunyai gambaran mikroskopis yang khas dengan epitel yang menyerupai stratum
intermedium dari organ enamel.6
2.2 Etiologi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi
Menurut Shramana dkk, asal mula tumor Pindborg ini belum diketahui secara
pasti, namun pada umumnya para ilmuwan memperkirakan tumor Pindborg berasal
dari organ enamel dan telah dipostulatkan bahwa tumor ini berasal dari epitel
eksternal, stratum intermedium dari organ enamel atau dari sisa-sisa seluler lapisan
basal atau stratum basal dari epitel gingival. Tumor ini paling sering ditemukan pada
Universitas Sumatera Utara
rahang bawah regio molar/premolar, dan dua pertiga ditemukan pada mandibula,
sisanya pada maksila. Tumor ini timbul dari epitel enamel yang berkurang dari gigi
yang tidak erupsi atau impaksi dalam 50% kasus.7,8
2.3 Histopatologi Tumor Odontogenik Epitelial berkalsifikasi
Secara histologis, gambaran dari tumor Pindborg terdiri atas sedikit stroma
yang menyokong sekelompok sel-sel epitel polihedral dengan sitoplasma eosinofilik.
Jembatan interseluler serta pengkalsifikasian yang kecil dan bulat yaitu Cincin
Liesegang diantara sel-sel epitel dan jaringan penghubung juga dapat ditemukan.
Disamping gambaran karakteristik ini terlihat juga substansi homogenus yang
dapat dikenali sebagai amiloid, glikoprotein, keratin, atau matriks enamel. Sel-sel
jernih dari tumor Pindborg ini pun sering tampak. Penampakan dari sel-sel jernih ini
dapat mengindikasikan bentuk progresif atau perubahan menjadi malignan jika
dibandingkan dengan gambaran histologis sel-sel yang tidak jernih.2,4
Gambar 1
Pewarnaan Congo Red adanya cincin Liesegang (Palau dkk.Rev Esp Cir Oral y
Maxillofacial 2007;29:344) 9
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan tumor Pindborg ini melalui berbagai tahapan yang dimulai
dengan degenerasi epitel dan perubahan filament keratin menjadi amiloid. Pada
awalnya, amiloid pada pewarnaan PAS (Periodic Acid Schiff) adalah negatif dan
pewarnaannya positif pada sitokeratin. Bagaimanapun, seiring bertambahnya waktu
dan deposit amiloid bergabung menjadi banyak globul, amiloid kehilangan
keimunoreaktifan dari sitokeratin dan menjadi PAS (Periodic Acid Schiff) positif.1
Gambar 2.
Gambaran mikroskopis yang mengindikasikan sekelompok sel-sel negative pada
pewarnaan PAS (Habibi dkk. Journal of Oral Science 2009;51:487) 4
Pada tahap ini,amiloid juga mengalami mineralisasi dan pengkalsifikasian
yang menunjukkan fenomena Cincin Liesegang. Dapat juga disimpulkan bahwa
diagnosa histologis dari tumor Pindborg ini adalah lapisan sel-sel polihedral, inti sel
pleomorfism, amiloid, kalsifikasi amiloid, sel-sel berbatas jelas, jembatan
interseluler.1,2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.
Gambaran Tumor Pindborg dengan ciri khasnya yaitu pengkalsifikasian Cincin
‘Liesegang’ . (Palau dkk. Rev Esp Cir Oral y Maxillofacial 2007;29:344) 9
Para histologis mengatakan bahwa dasar perkembangan sel-sel tumor
odontogenik epithelial berkalsifikasi adalah polyhedral dan banyaknya eosinofilik
sitoplasma yang biasanya berupa butiran halus. Inti sel sangat bervariasi dalam
bentuk dan ukuran, dan biasanya nucleolus terlihat menonjol. Tumor ini memiliki
gambaran histologist menyerupai adenokarsinoma atau karsinoma sel skuamous dan
memiliki sedikit kemiripan dengan ameloblastoma klasik. 10
Dalam beberapa kasus tumor, fokus kalsifikasi ini berlimpah bahkan menyatu
ke kumpulan kalkarus yang amorf dan dapat menghasilkan gambaran radiografis
yang mirip odontoma padat serta akan menggantikan sebagian besar selular.
Penumpukan amiloid atau massa kalsifikasi menunjukkan diagnosis yang tepat.
Kurangnya gambaran mitosis dalam zona seluler dapat membantu membedakan lesi
ini dengan tumor epitel ganas, termasuk metastasis karsinoma.10
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.
Gambaran yang menunjukkan eosinofilik aselular berubah menjadi nodul dengan pengkalsifikasian yang ekstensif (Shanmuga dkk. J of Oral and Maxilla Facia Pathology
2009;13:12) 1
Universitas Sumatera Utara
Download