BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kapsul adalah sediaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat
juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. (Ditjen POM,1995)
Kapsul keras biasanya terbuat dari gelatin yang terdiri dari cangkang
kapsul bagian badan dan bagian tutup kapsul. Kedua bagian tutup kapsul ini akan
saling menutupi bila dipertemukan dan bagian tutupnya akan menyelubungi
bagian badan kapsul. (Ansel, 2005). Gelatin mempunyai beberapa kekurangan,
seperti mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila dalam keadaan lembab atau
bila disimpan dalam larutan berair . Sebagai contoh yang lain, cangkang kapsul
gelatin menjadi rapuh jika disimpan pada kondisi kelembaban relatif yang rendah
(Chang, R.K. et al, 1998). Selanjutnya, Kapsul gelatin tidak dapat menghindari
efek samping obat yang mengiritasi lambung, seperti Indometasin. Hal ini
dikarenakan kapsul gelatin segera pecah setelah sampai di lambung.
Belakangan ini, beberapa bahan telah diuji untuk digunakan sebagai bahan
alternatif gelatin sebagai bahan untuk pembuatan cangkang kapsul, salah satunya
adalah dengan alginat. Dimana alginat memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
gelatin.
Pemilihan alginat didasarkan pada laporan sebelumnya yaitu secara klinis
alginat mempunyai kemampuan melindungi permukaan mukosa lambung dari
Universitas Sumatera Utara
iritasi (Shiraishi, et al., 1991) dan relatif lebih tahan terhadap penguraian mikroba
dibandingkan gelatin.
Sejak 5 tahun yang lalu, di Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi
USU dikembangkan cangkang kapsul alginat yang tahan terhadap asam lambung
(gastric resistant capsule). Beberapa penelitian sebelumnya tentang cangkang
kapsul alginat yang telah dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, antara lain
Bangun, dkk., (2005) telah melakukan penelitian tentang karakterisasi cangkang
kapsul alginat dalam cairan lambung buatan (pH 1,2), cairan usus buatan (pH 4,5),
cairan usus buatan (pH 6,8), dan cairan pH berganti. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa cangkang kapsul alginat terbukti tahan atau tidak pecah oleh
cairan lambung buatan (pH 1,2). Kapsul mengembang dan pecah dalam cairan
usus buatan (pH 4,5 dan pH 6,8). Jika kapsul direndam dalam medium pH
berganti, dimana mula-mula dalam medium pH 1,2, lalu medium diganti dengan
pH 4,5, maka kapsul lebih cepat pecah jika dibandingkan dengan hanya dalam
medium pH 4,5 saja. Selanjutnya, Bangun, dkk (2005) membandingkan laju
disolusi obat (aspirin dan indometasin) pada kapsul alginat dengan kapsul gelatin.
Laju disolusi obat (aspirin dan indometasin) lebih lambat pada kapsul alginat
daripada kapsul gelatin, baik dalam cairan lambung buatan (pH 1,2), cairan usus
(pH 4,5; 6,8; dan 7,2), maupun dalam medium pH berganti. Bangun, dkk (2007)
juga meneliti pencegahan efek iritasi lokal FeSO4 dan aspirin dengan pemakaian
cangkang kapsul alginat yang tahan terhadap asam lambung. Hasilnya ternyata
FeSO4 dan aspirin dalam cangkang kapsul alginat dapat mencegah pendarahan
pada lambung kelinci, yang diakibatkan oleh efek iritasi obat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini digunakan cangkang kapsul alginat dengan
penambahan pewarna Ponceau 4R. Tiga pewarna yang biasa digunakan dalam
pembuatan kapsul adalah Erythrosine, indigo carmine, dan kuning quinolone
(Bhatt, 2007). Ponceau 4R atau yang lebih dikenal dengan nama strawberry red
adalah pewarna makanan yang banyak dijumpai dipasaran. Ponceau 4R adalah
pewarna sintetis yang dapat ditambahkan pada makanan. Ponceau 4R adalah
pewarna azo merah yang dapat digunakan dalam berbagai produk makanan
(Anonim 1, 2010).
Umumnya, dengan penambahan bahan tambahan seperti pewarna akan
memperbaiki penampilan cangkang kapsul. Akan tetapi bahan pewarna ini
kemungkinan dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik dari cangkang kapsul tersebut.
Demikian juga dalam pembuatan kapsul alginat. Penambahan pewarna dalam
kapsul pada suhu dan penyimpanan yang berbeda kemungkinan mempengaruhi
sifat-sifat fisik kapsul. Dengan adanya perubahan suhu dan penyimpanan,
cangkang kapsul alginat dengan pewarna mempunyai kecenderungan untuk
mengalami perubahan fisik.
Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk membuat sediaan kapsul
dengan bahan tambahan berupa pewarna ponceau 4R dan diteliti sifat-sifat fsik
kapsul dan stabilitas fisik cangkang kapsul alginat.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah ponceau 4R dapat digunakan sebagai pewarna dalam pembuatan
cangkang kapsul alginat untuk menutupi timbulnya warna coklat pada
penyimpanan kapsul alginat?
b. Apakah sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat yang mengandung
ponceau 4R berbeda dengan sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat?
1.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Ponceau 4R dapat digunakan sebagai pewarna dalam pembuatan
Cangkang kapsul alginat untuk menutupi warna coklat pada penyimpanan
kapsul alginat
b. sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat yang mengandung ponceau 4R
berbeda dengan sifat-sifat fisik cangkang kapsul alginat
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk membuat cangkang kapsul alginat dengan tambahan bahan pewarna
Ponceau 4R
b. Untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan stabilitas fisik cangkang kapsul
alginat yang mengandung ponceau 4R
Universitas Sumatera Utara
Download