BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis jalur atau pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information dapat disimpulkan nilai koefisien beta dan signifikan variable independen terhadap variable mediasi serta signifikan variable mediasi terhadap variable dependen menunjukkan adanya pengaruh signifikan yang negative. Kesimpulan yang didapat bila dibuhungkan dengan rumusan malah maka hasilnya adalah sebagai berikut: 1. Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, mempunyai nilai P α < 5% yaitu signifikan pada 0%. 2. Besar pengaruh yang diberikan dari partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu -290 hal ini menggambarkan bahwa antara Partisipasi Anggaran dan kinerja manajerial terdapat hubungan korelasi yang lemah yaitu sebesar -290 dan korelasi tersebut merupakan korelasi negative dimana bila terjadi peningkatan pada partisipasi anggaran maka akan berpengaruh lemah terhadap kinerja manajerial. 3. Partisipasi anggaran terbukti berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui komitmen 34 tujuan sebagai variable intervening, hal ini dapat dilihat nilai korelasi sebesar –272 , hal ini menggambarkan bahwa adanya variable moderating komitmen tujuan anggaran memberikan pengaruh yang lemah dan negative pada partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 4. Partisipasi anggaran terbukti berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui Job Relevant Information sebagai variable intervening, dengan nilai kolerasi -0,311 hal ini menggambarkan bahwa adanya variable moderating Job relevant information memberikan pengaruh yang cukup kuat dan negative pada partisipasi dengan kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa job relevant information dan komitmen tujuan anggaran dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Namun mengingat bahwa hubungan yang dihasilkan antara kinerja manajerial dan partisipasi anggaran bernilai negatif maka adanya mediator dalam hubungan kinerja manajerial terhadap partisipasi anggaran menjadi sangat penting, hal ini dapat dilihat dari nilai berubah menjadi positif saat mediator berada atau mempengaruhi hubungan antara kinerja manajerial terhadap partisipasi anggaran. Artinya bahwa dalam sebuah perusahaan, partisipasi aktif dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja majerial apabila 35 didukung oleh job relevant information dan komitmen tujuan anggaran yang diterima sesuai harapan seorang manajer. Adanya hasil kesimpulan yang berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dimana pada penelitian ini hasil hubungan variable dependen dan independen bernilai negatif, sedangkan pada penelitian sebelumnya bernilai positif. Dan hipotesa awal yang ditolak, hal ini memungkinkan terjadi seperti yang di kemukakan oleh Becker & Green bahwa jika diterapkan secara tidak benar, partisipasi dapat merusak motivasi dan menurunkan kemampuan untuk mencapai sasaran organisasi. Hal ini dapat ditimbulkan dari beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh Hansen dan Mowen (2009:448), masalah yang berkaitan dengan partisipasi ada tiga hal. Masalah pertama adalah adanya kemungkinan manajer membentuk budget slack. Slack merupakan perbedaan (selisih) sumberdaya yang sebenarnya diperlukan dalam proses yang efisien, dengan jumlah yang lebih besar yang ditambahkan pada kegiatan tersebut. Masalah yang kedua adalah Pseudoparticipation (partisipasi semu). Masalah ketiga adalah status dan pengaruh didalam organisasi mengurangi efektifitas partisipasi. Hal ini disebabkan biasanya orang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi akan memepengaruhi yang lebih besar dalam proses penetapan sasaran. Seperti yang dingkapkan oleh Nafarin (2007:19) bahwa pihak yang merasa dipaksa untuk 36 melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak akan efektif. Seperti yang di ketahui penanggaran merupakan suatu proses anggaran bisa bersifat dari bottom up atau top bottom. Dengan penyusunan anggaran dari top bottom , manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bottom up, manajer di tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran. Tetapi pendekatan dari top bottom jarang berhasil. Pendekatan tersebut mengarah kepada kurangnya komitmen dari sisi pembuat anggaran dan hal ini membahayakan keberhasilan rencana tersebut. Penyusunan anggaran dari bottom up, kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran, tetapi jika tidak dikendalikan dengan hati – hati, pendekatan ini dapat menghasilkan jumlah yang sangat mudah atau yang tidak sesuai dengan tujuan keseluruhan dari perusahaan. Partisipasi anggaran yang efektif adalah menggabungkan keduanya, dimana manajer tingkat atas berfungsi sebagai peninjau dan memberikan kritik atau masukan atas anggaran yang dibuat. Tetapi proses peninjauan harus dipandang adil, artinya jika atasan mengubah anggaran, atasan harus mencoba untuk meyainkan pembuat anggaran bahwa perubahan itu wajar. 37 Dan perlu diperhatikan pula bahwa jika anggaran tidak disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang disusun sebelumnya, anggaran sebenarnya tidak membawa perusahaan kearah manapun. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap partisipasi anggaran yang selama ini dilakukan dimana seharusnya proses partisipasi memberikan kesempatan bagi bawahan untuk mengajukan pertanyaan kepada atasan. Dengan mengajukan pertanyaan maupun meminta penjelasan, bawahan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan strategi penyelesaianya. Penerimaan pengetahuan yang berhubungan dengan tugas (task relevan knowledge) dapat meningkatkan kinerja. B. SARAN 1. Bagi akademisi dalam melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan mampu berinteraksi secara langsung dengan seluruh responden misalnya dengan melakukan wawancara langsung. Sehingga mendapatkan hasil argument yang lebih akurat beserta penjelasan dari responden secara langsung. Kami menyadari bahwa penelitian yang dilakukan ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya keterbatasan peneliti untuk dapat mengontrol setiap responden dapat menjawab kuesioner yang diberikan dengan baik dan objektif. 38 2. Bagi penelitian selanjutnya dapat mengulang penelitian ini dengan responden yang berbeda atau dengan sample yang lebih luas karena dalam partisipasi penyusunan anggaran tidak hanya dipengaruhi oleh job relevant information dan komitmen tujuan anggaran saja tetapi ada factor lain melalui variable lain. 3. Bagi perusahaan , penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan rekomendasi yang berarti untuk meningkatkan keefektifan anggaran perusahaan , khususnya pemahaman melalui job relevant information dan komitmen tujuan anggaran. Berkaitan dengan proses pengambilan keputusan bagi manajemen, penelitian ini memberikan suatu pandangan bagi manajemen untuk penentuan dan pencapaian partisipasi penyusunan anggaran guna memotivasi kerja para manajernya dengan melalui job relevant information dan komitmen tujuan anggaran sehingga meningkatkan kinerja manajerialnya. 39 perusahaan dapat