jenis suhu - WordPress.com

advertisement
JENIS-JENIS SENSOR SUHU DAN KEGUNAANNYA
PENGERTIAN
Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran
pasas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek
tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi/panas/dingin yang
dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi
gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital.
Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang menggunakan Sensor Suhu
diantaranya seperti : Thermometer suhu ruangan, Thermometer Suhu Badan, Rice Cooker,
Kulkas, Air Conditioner (pendingin ruangan),dan masih banyak lagi.
JENIS-JENIS SENSOR SUHU
Sensor suhu dibagi dalam 4 golongan utama, dari tiap jenis sensor suhu ini memiliki
beberapa tipe dan bentuk yang berbeda. Berikut adalah 4 jenis utama sensor suhu.
1. Thermocouple
Pada intinya Thermocouple terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin
yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul
antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai
pembanding. Tipenya terdiri dari berbagai macam, antara lain : Tipe B, R, S, K, E, J, T yang
disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Disamping itu material protection tubenya pun
tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis material dari SUS 304, SUS 316, SUS 310, Sandvik
P4, Inconel 600, Inconel 800, Titanium, UMCO 50, Alsint 99.7%, Pythagoras, Silicon
Nitride, dan Silicon Carbide. Sedangkan untuk kabel dari thermocouple ke transmitter
umumnya dibuat 1 pair cable (2 kabel).
Simbol Thermocouple
Kelebihan Thermocouple





Self Powered
Sederhana
Murah
Bentuk yang beragam
Range respon suhu yang luas
Kekurangan Thermcouple





Tidak linier
Tegangan output rendah
Memerlukan tegangan referensi
Kurang Stabil
Kurang Sensitif
2. Resistance Temperature Detector
Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan
adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau nikel
murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur di
dalam kisaran suhunya. Semakin panas benda tersebut, semakin besar atau semakin tinggi
nilai tahanan listriknya, begitu juga sebaliknya. PT100 merupakan tipe RTD yang paling
populer yang digunakan di industri.
Resistance Temperature Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini
membutuhkan energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan resistansi adalah
kawat nikel, tembaga, dan platina murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna untuk
memproteksi terhadap kerusakan mekanis. Resistance Temperature Detector (PT100)
digunakan pada kisaran suhu -200 0C sampai dengan 650 0C.
Simbol Resistance Temperature Detector (RTD)
3. Thermistor
Thermistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur
yang sangat tinggi. Fungsi utama dari komponen ini dalam suatu rangkaian elektronik adalah
untuk mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur dalam rangkaian
tersebut. Karakteristik yang demikian ini memungkinkan kita untuk dapat mengatasi
beberapa masalah yang sederhana, seperti misalnya yang berkaitan dengan sensor temperatur,
kompensasi temperatur, atau masalah sistem pengaturan yang lain.
Thermistor ini dibedakan dalam tiga jenis, yaitu ;


thermistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang biasa disingkat
NTC (Negative Temperature Coefficient)
NTC adalah resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang
sangat tinggi. Thermistor jenis ini dibuat dari oksida logam yang terdapat dalam
golongan transisi. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang tinggi,
tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor yaitu dengan menambahkan
beberapa ion lain (sebagai doping) yang mempunyai valensi yang berbeda.
Sedangkan perubahan resistansinya karena pengaruh perubahan temperatur diberikan
dalam bentuk kurva resistansi sebagai fungsi temperatur.
thermistor yang mempunyai koefisien temperatur positif yang biasa disingkat
PTC (Positive Temperature Coefficient)
PTC merupakan resistor dengan koefisien temperatur positif yang sangat
tinggi. Dalam beberapa hal, thermistor PTC berbeda dengan termistor NTC antara
lain seperti yang dijelaskan berikut
ini:




Koefisien temperatur dari thermistor PTC benilai positif hanya dalam
interval temperatur tertentu, sehingga di luar interval tersebul,
koefisien temperaturnya bisa bernilai nol atau negatif.
Pada umumnya, harga mutlak dari koefisien temperalur dari thermistor
PTC jauh lebih besar dari pada thermistor NTC.
dan thermistor yang mempunyai tahanan temperature kritis yang biasa disingkat
CTR (Critical Temperature Resistance).
Thermislor CTR dibuat dari V2O3 yang dipanaskan dengan serbuk oksida Ba atau
oksida Si dan sebagainya, yang hasilnya dalam bentuk kaca. Thermistor jenis ini
merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Penurunan resistansi yang drastis karena adanya pengaruh suhu
tersebut terjadi pada transisi logam-semikonduktor dan berubah-ubah
tergantung (sebagai fungsi) dari konsentrasi dopant, yaitu oksida logam, seperti Ge,
Ni, W, atau M.
4. IC Sensor
IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon
untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang
sangat linear. Ada beberapa jenis IC yang sering digunakan sebagai sensor suhu seperti
LM135, LM235, LM335. Ketiga jenis IC ini memilki karakter yang berbeda-beda dan
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Perbandingan 4 Jenis Sensor Suhu
Sumber :
http://kabar-agro.blogspot.com/2011/11/elektronika-dan-instrumentasi-sensor
http://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-suhu-jenis-jenis-sensor-suhu/
http://zonaelektro.net/sensor-suhu/
Download