BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Banyak penelitian yang berkaitan dengan surat berharga dengan kinerja surat berharga setelah penawaran perdana. Hasilnya menunjukan bahwa dalam jangka pendek terdapat fenomena underpricing (penurunan harga) dan dalam jangka panjang terdapat penurunan kinerja surat berharga (underperformance). Fenomena underpricing ini di satu pihak dapat menguntungkan investor tetapi di pihak lain akan merugikan emiten karena dana yang dikumpulkan tidak maksimal. Penurunan kinerja yang terjadi dalam jangka panjang akan merugikan investor karena akan memperoleh return yang negatif. Menurut Ritter (1991) dalam Arum.P dan Indra.W.K (2001) ”faktor yang bisa menjelaskan terjadinya terjadinya underperfomance tersebut adalah kesalahan dalam pengukuran resiko, bad luck dan terlalu optimisnya investor terhadap prospek perusahaan”. Dari penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara, hasilnya menunjukkan bahwa dalam jangka pendek hasil atau return yang diterima investor positif tetapi dalam jangka panjang hasil atau return-nya adalah negatif ( kecuali Malaysia ). Bahkan Ritter (1991) menyatakan “bahwa strategi investasi dengan membeli saham pada akhir hari pertama perdagangan dan menyimpannya selama tiga tahun akan menghasilkan 83 sen secara relatif untuk setiap dolar yang diinvestasikan pada sekelompok perusahaan yang listing di perusahaan modal Amerika dan New York”. 1 2 Kondisi ini juga terjadi di beberapa berkembang seperti Brasilia dan Meksiko (Aggarwal et. Al,1993 dalam Arum Prastiwa dan Indra Wijaya Kusama). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penelitian yang telah dilakukan di negara lain, apakah mempunyai hasil yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan di Indonesia. Peneliti memfokuskan penelitian pada perusahaan yang bergerak dalam industri keuangan dan yang melakukan penawaran saham perdana pada tahun 20032005. Dan, untuk mengetahui apakah dalam jangka panjang ataupun jangka pendek kinerja surat berharga pada perusahaan yang bergerak dalam industri keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) di Indonesia juga mengalami undeperfomance atau penurunan kinerja surat berharga. Apakah ada perbedaan antara kinerja jangka pendek dan jangka panjangnya, serta bagaimana kinerja surat berharga yang dibeli pada harga penutupan hari pertama. Dari penelusuran di atas maka peneliti mengangkat judul Analisis Kinerja Surat Berharga Setelah Penawaran Perdana (IPO) Pada Perusahaan Keuangan Yang Melakukan IPO Pada Tahun 2003-2005. I.2 Perumusan masalah Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1.2.1. Bagaimana kinerja surat berharga pada perusahaan keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003- 2005 di Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek apakah mengalami penurunan kinerja surat berharga (underperfomance) . 3 1.2.2. Apakah ada perbedaan antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003- 2005 di Indonesia. 1.2.3. Bagaimana kinerja dari surat berharga yang dibeli pada harga penutupan hari pertama pada perusahaan keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003- 2005 di Indonesia. I.3 Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah tersebut dapat disimpulkan beberapa hal yang menjadi tujuan penelitian ini: 1.3.1. Untuk mengetahui kinerja surat berharga pada perusahaan keuangan yang melakukan panawaran perdana (IPO) pada tahun 2003 -2005 di Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek mengalami penurunan kinerja surat berharga (underperfomance) . 1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003 -2005 di Indonesia. 1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana kinerja dari surat berharga yang dibeli pada harga penutupan hari pertama (aftermarket) pada perusahaan keuangan yang melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003 -2005 di Indonesia. 4 I.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yang ingin mengetahui dan mempelajari mengenai kinerja surat berharga. Pihak-pihak yang dapat menggunakan hasil penelitian ini adalah: 1.4.1 Masyarakat umum Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan gambaran mengenai kinerja surat berharga setelah penawaran perdana di Indonesia. 1.4.2 Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi serta pengalaman bagi peneliti sehingga berguna dalam menghadapi kasus yang sama yang mungkin dihadapi di dunia kerja. 1.4.3 Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memprediksi kinerja surat berharga setelah penawaran perdana baik dalam jangka panjang atau jangka pendek dan dalam mengambil keputusan di waktu yang akan datang. I.5 Batasan Masalah 1.5.1. Objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri keuangan dan melakukan penawaran perdana (IPO) pada tahun 2003- 2005 di Indonesia. 1.5.2 Meneliti kinerja surat berharga setelah melakukan penawaran perdana (IPO) dalam jangka panjang atau dalam jangka pendek, apakah mengalami penurunan kinerja (underperfomance) atau tidak. 5 1.5.3 Kinerja keuangan yang diteliti adalah return total, return pasar, marked-adjusted abnormal dan wealth relative dengan menggunakan one sample t-test dan paired sample t-test. 1.5.4 Data yang digunakan adalah data harga perdana, harga penutupan, saham bulanan dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2003-2005 yang tersedia.