7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1
Pengertian Manajemen
Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan
keputusan. Keputusan-keputusan keuangan tersebut sebenarnya bisa dilakukan
baik oleh individu, perusahaan, maupun negara. Manajemen keuangan adalah
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan
merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung
jawab dalam bidang tertentu.
Menurut Agus Harjito dan Martono (2005 : 4) :
Manajemen keuangan (Financial Management)”, atau disebut
pembelanjaan, adalah segala aktifitas perusahaan yang berhubungan
dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola
asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain
manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai
bagaimana memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Brigham dan houston (2006:6) :
Manajemen keuangan adalah bidang yang terluas dari pasar uang dan
modal, investasi dan keuangan bisnis dan paling banyak memiliki peluang
pekerjaan, memiliki arti penting disemua jenis bisnis, termasuk perbankan
dan industri-industri keuangan lainnya, sekaligus perusahaan-perusahaan
industri dan ritel.
7
8
2.1.1
Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan
Tujuan manjemen keuangan (Abdul Halim, 2007) adalah memaksimalkan
laba perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Tetapi seiring dengan
perkembangan industri telah merubah tanggung jawab bisnis dari Stockholder
(pemegang saham) menjadi stakeholder (pemerintah, masyarakat, pesaing,
kelompok pendukung bisnis, dll).
Menurut Sutrisno (2005:5), fungsi pokok dari manajemen keuangan
meliputi tiga keputusan yaitu sebagai berikut :
a. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang
akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
b. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur
modal pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk
membandingkan dalam menganalisis kombinasi dari sumber-sumber
dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjakan kebutuhankebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
c. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang
9
saham. Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan
untuk mementukan :
1. Besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang
saham dalam bentuk cash dividen.
2. Stabilitas dividen yang dibagikan.
3. Dividen saham (Stock Dividen)
4. Pemecahan saham (Stock Split)
5. Penarikan kembali saham yang beredar (Repurchase of Stock)
2.2
Pasar Modal
2.2.1 Pengertian Pasar Modal
Menurut Suad Husnan ( 2005 : 3 ) yang dimaksud pasar modal adalah :
“Pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang
yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
swasta”
Menurut Drs. R. Agus Sartono ( 2005 : 21 ) pasar modal dapat diartikan :
“Tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long
term finansial asset”
Sedangkan pengertian klasik (Drs. R. Agus Sartono, 2005) pasar modal
yaitu :
“Suatu sarana dengan mana surat-surat berharga yang berjangka
panjang diperjual-belikan”
10
Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari
pasar keuangan (fnansial market). Dalam finansial market, diperdagangkan
semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun
jangka panjang, baik negotible ataupun tidak.
Dalam pengertian ini pasar modal memiliki tujuan normatif mencapai
keuntungan yang optimal. Namun demikian sebagai salah satu pelaku ekonomi
nasional pasar modal memiliki fungsi intermediasi yaitu menjembatani antara
pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Pasar
modal mempunyai peran penting bagi pembangunan ekonomi sekaligus salah
satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha. Selain itu, pasar modal
juga merupakan wahana investasi bagi investor dalam maupun luar negeri.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal
a. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia
menerbitkan sekuritas di pasar modal.
b. Demmand akan sekuritas
Faktor ini berati bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang
memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas
tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non-keuangan,
maupun lembaga-lembaga keuangan. Sehubungan dengan faktor ini,
maka income per capital suatu negara dan distribusi pendapatan
mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas.
11
c. Kondisi Politik dan Ekonomi
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas.
d. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi
yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
sekuritas, karena itu kebenaran informasi menjadi sangat penting,
disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yang
melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan
menjadi mutlak diperlukan.
e. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar
modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi
secara efisien.
Kegiatan di pasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik dana pihak yang memerlukan dana secara
langsung (artinya tidak ada perantara keuangan yang mengambil alih
risiko investasi). Dengan demikian maka peran informasi yang dapat
diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat
penting. Disamping itu transaksi harus dapat dilakukan dengan efisien
dan dapat diandalkan.
Beberapa lembaga dan profesi yang diperlukan agar kegiatan
pasar modal dapat berjalan dengan baik sebagai berikut :
12
a.
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Keberadaan BAPEPAM dimaksudkan agar dapat mewujudkan
kegiatan pasar modal yang teratur wajar dan efisien, dan
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Perlindungan ini
ditujukan pada perlindungan dari perlakuan yang tidak fair dari
emiten (misalnya informasi yang tidak benar) ataupun dari
perusahaan, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan pasar
modal (misal jual beli saham harus dapat dipenuhi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku).
b.
Bursa Efek
Lembaga yang menyelenggarakan perdagangan efek adalah
Bursa Efek dan di Indonesia Bursa Efek harus berbentuk Persero.
Di bursa inilah dilakukan jual beli saham dengan menggunakan
jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. Dengan
demikian para pemodal tidak dapat melakukan jual beli antar
mereka sendiri secara langsung, tetapi harus lewat anggota bursa di
Bursa Efek.
c.
Lembaga Kliring dan Penjamin
Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai penjamin
Emisi Efek, perantara pedagang Efek dan atau Manajer Investasi
setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai
penjamin Emisi Efek berarti bahwa perusahaan efek tersebut
13
menjamin agar penerbitan (emisi) sekuritas yang dilakukan oleh
suatu perusahaan dapat terjual semua.
f.
Reksa Dana
Merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
Disamping lembaga-lembaga tersebut, sesuai dengan UU nomor 8
tahun 1995 tentang pasar modal, juga dikenal lembaga penunjang pasar
modal yaitu sebagai berikut :
a.
Kustodian
Lembaga
yang
menyelenggarakan
kegiatan
penitipan
bertanggung jawab untuk menyimpan efek milik pemegang
rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak
antara kustodian dan pemegang rekening tadi.
b.
Biro Administrasi Efek
Lembaga menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan catatan
tentang pemilik saham-saham perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut.
c.
Wali Amanat
Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi. Wali
amanat mewakili kepentingan pembeli obligasi. Pemikirannya
adalah karena pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan
kredit yang diberikan tidak dijamin dengan agunan apapun. Wali
14
amanat inilah yang melakukan penilaian terhadap “keamanan”
obligasi yang dibeli oleh para pembeli.
d.
Akuntan
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan
keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan.
Di pasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat terhadap
laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan atau
yang telah terdaftar di bursa.
e.
Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan
keputusan-keputusan RUPS. Bagaimanapunn keputusan untuk
menjual sekuritas ke pasar modal merupakan peristiwa yang
penting dan karenanya perlu memperoleh persetujuan dari para
pemegang saham.
f.
Konsultan Hukum
Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai
peusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata
terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. Juga keabsahan
dokumen-dokumen perusahaan perlu diperiksa oleh konsultan
hukum tersebut.
15
g.
Penilai (Appraisal)
Penilai merupakan perusahaan yang melakukan penilaian
terhadap aktiva tetap perusahaan, untuk memperoleh nilai yang
dipandang wajar. Di samping melakukan penilaian terhadap
perusahaan yang akan melakukan emisi, seringkali jasa penilai juga
diminta oleh bank yang akan memberikan kredit.
2.2.3
Pasar Modal yang Efisien
Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang
harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan.
Fama (1970) mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe, yaitu :
1.
Perubahan harga diwaktu yang lalu (past price changes)
Keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang
ada pada catatan harga diwaktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini
pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan
menggunakan trading rules yang berdasarkan atas informasi harga
diwaktu yang lalu.
2.
Informasi yang tersedia kepada publik (public information)
Keadaan dimana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga-harga
diwaktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Penelitian
mengenai penerbitan saham baru, pengumuman laba dan deviden,
perkiraan tentang laba perusahaan, perubahan praktik-praktik akuntansi,
merger, dan pemecahan saham, umumnya menunjukan bahwa informasi
tersebut dengan cepat dan tepat dicerminkan dalam harga saham.
16
3.
Informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and
private information)
Dimana
harga
tidak
mencerminkan
semua
informasi
yang
dipublikasikan, tetapi juga informasi yang diperoleh dari analisa
fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam keadaan
semacam ini pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal, harga
selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan
yang lebih baik tentang harga saham.
2.3 Bursa Efek dan Sekuritas yang Diperdagangkan
2.3.1
Definisi Bursa Efek
Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem data atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak
lain sesuai dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Menurut Suad Husnan ( 2005 : 29 ) Sekuritas atau efek ialah :
Merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak
yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau
kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai
kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.
Di Indonesia terdapat dua bursa, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya (BES). Namun, sekarang ini bursa tersebut telah dimerger
menjadi satu, sehingga sekarang ini bernama Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.3.2
Fungsi dari bursa efek adalah :
a. Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan
kepada masyarakat.
17
b. Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui
mekanisme pasar.
c. Membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui
penghimpunan dana masyarakat.
d. Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan
saham-saham perusahaan.
2.3.3
Jenis-jenis Efek
Jenis-jenis efek yang diperdagangkan di bursa efek yaitu :
2.3.3.1 Saham
Saham adalah sebutan surat berharga yang didalamnya tertulis
besarnya kepemilikan terhadap sebuah perusahaan dari besarnya modal
perusahaan. Saham dikelompokkan menjadi :
1. Saham Biasa (Common Stock)
Adalah saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
memperoleh bagian keuntungan perusahaan (deviden) dalam hal
perusahaan memperoleh keuntungan pada satu tahun buku.
2. Saham Preferen (Preferen Stock)
Adalah saham dimana pemegangnya mendapat deviden lebih awal
dari pemegang saham biasa serta dalam likuidasi perusahaan ini
memperoleh dananya setelah pembayaran hutang perusahaan kepada
pihak ketiga.
18
3. Saham Lunas dan Saham Belum Lunas
Saham lunas adalah saham yang harga nominalnya telah disetor
seluruhnya, sedangkan saham belum lunas adalah saham yang harga
nominalnya belum disetor seluruhnya.
4. Saham Utama atau Saham Prioritas
Saham yang mempunyai hak-hak istimewa yang ditetapkan
didalam anggaran dasar perseroan. Saham utama tidak diperdagangkan
di bursa.
5. Saham Pendiri
Saham jenis ini biasanya diberikan sebagai hadiah kepada orangorang yang telah berjasa pada waktu pertama kali perusahaan didirikan.
2.3.3.2 Obligasi
Obligasi adalah surat hutang perusahaan dimana perusahaan
membayar bunga sebesar yang tertera dalam surat hutang tersebut.
Obligasi mempunyai jangka waktu minimum 5 tahun dan diterbitkan oleh
perusahaan yang membutuhkan dana dan umumnya memberi tingkat lebih
tinggi dari tingkat bunga yang berlaku
2.3.3.4 Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat dikonversikan atau
ditukar menjadi saham biasa pada waktu tertentu atau sesudahnya.
19
2.3.3.5 Warrant
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan untuk memesan atau membeli saham perusahaan dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan dalam surat berharga tersebut.
2.3.3.6 Sertifikat Right
Merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya
untuk membeli saham baru dengan harga tertentu. Sertifikat ini diberikan
kepada pemegang saham lama sewaktu dilakukan penawaran umum
terbatas kepada para pemegang saham lama.
2.4
Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing merupakan mekanisme dimana satu negara
dapat memperdagangkan satu mata uang dengan mata uang yang lainnya.
Pusat perdagangan atau dikenal dengan istilah bursa tidak terpusat pada
suatu negara terbesar di beberapa tempat di dunia.
2.5 Risiko Nilai Tukar Valas (Exchange Risk)
Risiko nilai tukar adalah perubahan-perubahan nilai tukar atau kurs
yang tidak pasti mengarah pada fluktuasi-fluktuasi tidak pasti pada nilai
perusahaan. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar pada saat terjadi
perubahan-perubahan potensial yang tidak terantisipasi dalam nilai tukar,
yang berpengaruh pada nilai perusahaan.
2.6 Peserta Pasar Valas
Peserta utama dalam pasar valas dapat dikategorikan sebagai
berikut :
20
1. Bank – bank komersial besar
Bertujuan untuk meng-cover posisinya dalam memenuhi kebutuhan
transaksi komersial seperti ekspor-impor, pengiriman uang dan lainlain yang dilakukan oleh nasabahnya ataupun untuk kebutuhan bank
tersebut.
2. Nasabah komersial (commercial customers)
Nasabah komersial terutama perubahan multinasional merupakan
peserta dalam valas, dapat berbentuk konglomerasi internasional yang
berkecimpung dalam pasar valas untuk tujuan-tujuan hedging maupun
transaksi jual beli.
3. Nasabah kecil (retail customers)
Selain nasabah besar di atas ada pula peserta dalam pasar valas yang
bertransaksi dalam skala kecil yang biasanya dilayani melalui bankirbankir bank umum. Transaksi-transaksi tersebut biasanya dilakukan
oleh perusahaan ekspor-impor, individu-individu atau perorangan dan
perusahaan kecil.
4. Bank Sentral
Bank Sentral berintervensi pada pasar valas untuk menstabilkan nilai
tukar mata uang ataupun untuk mempertahankan target nilai tukar
dengan cara membeli atau menjual valas pada pasar valas dengan
transaksi yang kadang-kadang berbeda dengan transaksi valas yang
dilakukan oleh bank-bank komersial ataupun peserta lainnya.
21
5. Invesment / merchant bank (money market)
Melayani pasar modal dan sebagai penjamin emisi saham, obligasi,
sindikasi ataupun pinjaman serta jasa keuangan lain untuk perusahaan
investasi pada efek-efek valas dan penyertaan diluar negeri.
2.7 Nilai Tukar / Kurs
Kurs adalah harga satu mata uang (yang diekspresikan) terhadap
mata uang lainnya. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah. Mata
uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing
atau sebaliknya sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk
membeli satu unit mata uang lokal. Dua jenis transaksi yang umumnya
dilakukan adalah:
2.7.1
Spot Rates
Adalah nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal yang
berlaku pada saat transaksi.
2.7.2
Forward Rates
Merupakan nilai mata uang asing terhadap mata uang lokal yang
berlaku pada masa yang akan datang sesuai dengan perjanjian
kedua belah pihak yang disepakati bersama. Forward rates
merupakan transaksi yang bertujuan untuk menghilangkan risiko
aliran kas karena perubahan nilai tukar. Dengan kata lain kedua
belah pihak sepakat untuk mematok harga mata uang tertentu pada
tingkat tertentu. Tehnik semacam ini disebut juga hedging
technique. Karena apabila exchange rates meningkat dimasa yang
22
akan datang, maka untuk memperoleh sejumlah mata uang asing
tertentu diperlukan biaya yang tetap.
Secara umum kurs forward dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Nilai forward valas
Kurs forward =
Nilai forward mata uang domestik
2.8 Penentu Kurs Mata Uang Asing
Teori equillibrium menyatakan bahwa perubahan-perubahan harga
relatif, termasuk kurs valas disebabkan oleh guncangan-guncangan riil
(real shock) terhadap supply atau demand pada pasar barang.
Ada tiga implikasi penting bagi kurs valas :
1. Perubahan-perubahan pada harga-harga relatif tidak disebabkan oleh
kurs valas, melainkan oleh perubahan-perubahan harga relatif dan
perubahan-perubahan kurs valas riil yang terjadi secara bersamaan dan
keduanya dipengaruhi oleh banyak variabel ekonomi fundamental.
2. Pemerintah tidak akan berhasil jika mencoba mempengaruhi kurs valas
riil melalui intervensi pasar valas.
3. Tidak ada hubungan sederhana antara perubahan kurs riil dan
perubahan dalam tingkat persaingan internasional, tenaga kerja, dan
neraca perdagangan.
23
2.9
Pergerakan Tingkat Bunga
Dalam hal ini pergerakan nilai mata uang asing dipengaruhi oleh :
1. Perubahan Tingkat Inflasi
Jika tingkat inflasi di negara A lebih besar dari negara B, mata uang
negara A diperkirakan akan depresiasi relatif negara B.
2. Perubahan-perubahan Tingkat Bunga
Kita ketahui bahwa uang dipinjam dan dipinjamkan antar-negara.
Beberapa dari dana tersebut hampir secara kontinue di dunia ini, yakni
dalam hal mencari aset-aset finansial yang paling likuid (seperti
obligasi-obligasi pemerintah jangka pendek/short term government
bonds and commercial paper) yang memberikan tingkat bunga yang
paling tinggi. Ketika tingkat bunga yang berlaku di negara A berubah
relatif terhadap tingkat yang ada di negara B, dana-dana cenderung
mengalir ke negara yang tingkat bunganya paling tinggi, hal-hal lain
tetap sama.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Jika pertumbuhan ekonomi negara A lebih tinggi dibanding negara B,
mata uang negara A diperkirakan akan apresiasi. Karena ekonomi yang
lebih kuat menarik modal, pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan
kuatnya nilai tukar.
24
2.10 Tingkat Suku Bunga (SBI)
2.10.1 Pengertian SBI
Salah satu instrumen keuangan yang digunakan oleh bank
Indonesia untuk mengendalikan likuidasi perekonomian adalah
Sertifikat Bank Indonesia. SBI adalah instrumen keuangan jangka
pendek yang dijadikan tolak ukur oleh bank-bank pemerintah, swasta
nasional dan swasta asing dalam meningkatkan suku bunga tabungan,
deposito dan pinjaman kepada para nasabah.
SBI dapat diartikan sebagai : ”Surat berharga atas unjuk
dalam Rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang
jangka pendek. Dasar hukum SBI adalah surat keputusan direksi BI
No.21/52/Lep/Dir tertanggal 27 Oktober 1998.”
2.10.2 Tujuan penerbitan SBI
SBI dimasukkan untuk digunakan dalam dua jenis pasar yaitu :
a. Pasar Primer
Pasar primer digunakan sebagai alat pemerintah untuk mengatur
jumlah uang yang beredar. Hal tersebut dilakukan dengan cara
mengatur sistem lelang melalui pergerkan pasar dengan penjualan
SBI atau pembelian SBI. Apabila pemerintah menilai bahwa
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka BI akan menjual
SBI. Sebaliknya, apabila pemerintah menilai bahwa perlu ada
tambahan dana dalam masyarakat maka BI akan membeli kembali
SBI.
25
b. Pasar Sekunder
1. Cadangan Sekunder atau secondary reserve
Untuk menjaga likuiditas pemilik sertifikat BI jika para pemilik
SBI mengalami kekurangan dana, maka mereka dapat menjual
SBI kepada BI, untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2. Ambil untung atau profit taking
Pemilik Sertifikat Bank Indonesia dapat membeli ataupun
menjual SBI-nya pada tingkat bunga yang menguntungkan.
3. Tata cara penerbitan SBI
Lelang Sertifikat BI dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Lelang harian, yang akan diadakan sesuai dengan kebutuhan.
2. Lelang mingguan, diadakan setiap hari rabu. Kecuali hari rabu
tersebut jatuh pada hari libur maka lelang mingguan akan
dilakukan pada hari kerja berikutnya.
3. Lelang bilateral yaitu yang dilakukan oleh BI melalui broker.
4. Tata cara perdagangan SBI
Tata cara pedagangan SBI dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu:
1. Secara Outright
Outright adalah transaksi jual beli SBI, dimana penjual tidak
memiliki kewajiban untuk membeli SBI sebelum jatuh tempo.
26
2. Secara Repurchase Agreement
Transaksi ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan perjanjian
bahwa penjual wajib membeli kembali SBI yang bersangkutan
dengan jangka waktu yang telah dijanjikan.
5. Fungsi pergerakan pasar dan perantara dalam perdagangan SBI
Penggerak pasar atau marker dan perantara atau broker sangat
berperan dalam meningkatkan transaksi SBI baik dalam pasar primer
maupun pasar sekunder.
1. Penggerak Pasar
Fungsi dari penggerak pasar dalam pasar primer adalah sebagai
agen pelaksana lelang SBI harian atau mingguan. Dalam pasar
sekunder penggerak pasar berfungsi sebagai penggerak dan
bertindak sebagai daeler.
2. Perantara
Perantara beroperasi di pasar sekunder, ia ikut meningkatkan
transaksi SBI dengan mempertemukan penjual dan pembeli,
dimana perantara akan merahasiakan nama pembeli dan penjual
sebelum transaksi terjadi.
2.11. Return Saham
2.11.1 Pengertian Return saham
Return merupakan pendapatan per lembar saham yang dinikmati
oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Ekspektasi dari para
27
investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat
pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu.
Tingkat pengembalian tersebut dapat berupa capital gain ataupun
deviden untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi
pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang.
Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para
investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Deviden
merupakan salah satu peningkatan wealth pemegang saham. Investor akan
sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi
dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial
memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi
mereka.
Jenis-jenis return
Menurut Jogiyanto (2005:108), return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi dan return dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Return Realisasi (realized return), merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis.
2. Return Ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
Dalam kaitannya antara keputusan investasi dengan return, bahwa dalam
berinvestasi investor harus dapat membedakan antara realized return
dengan expected return. Investor melakukan investasi untuk melakukan
masa depan dengan harapan memperoleh return maksimal, tetapi tidak
28
jarang pula apa yang mereka harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Jadi, return yang didapat oleh investor bisa melebihi atau mungkin kurang
dari
harapan
mereka.
Oleh
karena
itu,
investor
harus
selalu
mempertimbangkan resiko dari investasi.
2.11.2 Cara mengukur Return saham
Return atau tingkat keuntungan saham adalah suatu timbal balik
yang akan diperoleh oleh investor dalam investasinya. Menurut Jogiyanto
(2005) return dari suatu sekuritas saham dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Rit
: Rate of return dari saham
Pt
: Return saham pada suatu periode
Pt-1
: Return saham periode sebelumnya
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat keuntungan
suatu saham merupakan selisih antara return saham pada suatu periode
diselisihkan dengan return saham periode sebelumnya kemudian dibagi
dengan return saham periode sebelumnya.
29
2.11.3
Pengaruh Nilai Kurs Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI
Terhadap Return Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Pemodal yang menginvestasikan dananya tidak mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi dimasa depan. Namun, apabila dia bersikap
rasional maka dia akan melakukan identifikasi akan kecenderungan dari
kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi, dan kemudian memilih
alternatif pendapat yang paling mungkin bisa direalisasikan. Oleh karena
itu, informasi yang relevan sangat penting alam memperkirakan
kemungkinan yang akan terjadi. Informasi tersebut diantaranya harga
dollar, tingkat suku bunga (SBI), deviden, laba perusahaan dan lain-lain.
Dua faktor yang dipandang berpengaruh terhadap return saham
adalah harga dollar dan tingkat suku bunga SBI. Jika ada perubahan dari
salah satu atau kedua faktor ini menyebabkan perubahan return saham.
Apabila perekonomian tidak menentu dimasa depan sehingga nilai tukar
mata uang asing tidak menentu, maka return saham ini akan berubah-ubah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI dan harga Dollar
yang tinggi mengakibatkan menurunnya return saham. Selain itu akan
mempengaruhi return saham ataupun harga saham itu sendiri.
Download