BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Keputusan-keputusan keuangan tersebut sebenarnya bisa dilakukan baik oleh individu, perusahaan, maupun negara. Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Menurut Agus Harjito dan Martono (2005 : 4) : Manajemen keuangan (Financial Management)”, atau disebut pembelanjaan, adalah segala aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Brigham dan houston (2006:6) : Manajemen keuangan adalah bidang yang terluas dari pasar uang dan modal, investasi dan keuangan bisnis dan paling banyak memiliki peluang pekerjaan, memiliki arti penting disemua jenis bisnis, termasuk perbankan dan industri-industri keuangan lainnya, sekaligus perusahaan-perusahaan industri dan ritel. 7 8 2.1.1 Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Tujuan manjemen keuangan (Abdul Halim, 2007) adalah memaksimalkan laba perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Tetapi seiring dengan perkembangan industri telah merubah tanggung jawab bisnis dari Stockholder (pemegang saham) menjadi stakeholder (pemerintah, masyarakat, pesaing, kelompok pendukung bisnis, dll). Menurut Sutrisno (2005:5), fungsi pokok dari manajemen keuangan meliputi tiga keputusan yaitu sebagai berikut : a. Keputusan Investasi Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. b. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk membandingkan dalam menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjakan kebutuhankebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. c. Keputusan Dividen Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang 9 saham. Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk mementukan : 1. Besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividen. 2. Stabilitas dividen yang dibagikan. 3. Dividen saham (Stock Dividen) 4. Pemecahan saham (Stock Split) 5. Penarikan kembali saham yang beredar (Repurchase of Stock) 2.2 Pasar Modal 2.2.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Suad Husnan ( 2005 : 3 ) yang dimaksud pasar modal adalah : “Pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta” Menurut Drs. R. Agus Sartono ( 2005 : 21 ) pasar modal dapat diartikan : “Tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long term finansial asset” Sedangkan pengertian klasik (Drs. R. Agus Sartono, 2005) pasar modal yaitu : “Suatu sarana dengan mana surat-surat berharga yang berjangka panjang diperjual-belikan” 10 Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (fnansial market). Dalam finansial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang, baik negotible ataupun tidak. Dalam pengertian ini pasar modal memiliki tujuan normatif mencapai keuntungan yang optimal. Namun demikian sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional pasar modal memiliki fungsi intermediasi yaitu menjembatani antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Pasar modal mempunyai peran penting bagi pembangunan ekonomi sekaligus salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha. Selain itu, pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi investor dalam maupun luar negeri. 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal a. Supply Sekuritas Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. b. Demmand akan sekuritas Faktor ini berati bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non-keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan. Sehubungan dengan faktor ini, maka income per capital suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas. 11 c. Kondisi Politik dan Ekonomi Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. d. Masalah Hukum dan Peraturan Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas, karena itu kebenaran informasi menjadi sangat penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. e. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien. Kegiatan di pasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemilik dana pihak yang memerlukan dana secara langsung (artinya tidak ada perantara keuangan yang mengambil alih risiko investasi). Dengan demikian maka peran informasi yang dapat diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat penting. Disamping itu transaksi harus dapat dilakukan dengan efisien dan dapat diandalkan. Beberapa lembaga dan profesi yang diperlukan agar kegiatan pasar modal dapat berjalan dengan baik sebagai berikut : 12 a. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) Keberadaan BAPEPAM dimaksudkan agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur wajar dan efisien, dan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Perlindungan ini ditujukan pada perlindungan dari perlakuan yang tidak fair dari emiten (misalnya informasi yang tidak benar) ataupun dari perusahaan, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan pasar modal (misal jual beli saham harus dapat dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku). b. Bursa Efek Lembaga yang menyelenggarakan perdagangan efek adalah Bursa Efek dan di Indonesia Bursa Efek harus berbentuk Persero. Di bursa inilah dilakukan jual beli saham dengan menggunakan jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. Dengan demikian para pemodal tidak dapat melakukan jual beli antar mereka sendiri secara langsung, tetapi harus lewat anggota bursa di Bursa Efek. c. Lembaga Kliring dan Penjamin Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai penjamin Emisi Efek, perantara pedagang Efek dan atau Manajer Investasi setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai penjamin Emisi Efek berarti bahwa perusahaan efek tersebut 13 menjamin agar penerbitan (emisi) sekuritas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat terjual semua. f. Reksa Dana Merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Disamping lembaga-lembaga tersebut, sesuai dengan UU nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, juga dikenal lembaga penunjang pasar modal yaitu sebagai berikut : a. Kustodian Lembaga yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara kustodian dan pemegang rekening tadi. b. Biro Administrasi Efek Lembaga menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan catatan tentang pemilik saham-saham perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. c. Wali Amanat Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi. Wali amanat mewakili kepentingan pembeli obligasi. Pemikirannya adalah karena pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan kredit yang diberikan tidak dijamin dengan agunan apapun. Wali 14 amanat inilah yang melakukan penilaian terhadap “keamanan” obligasi yang dibeli oleh para pembeli. d. Akuntan Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan atau yang telah terdaftar di bursa. e. Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS. Bagaimanapunn keputusan untuk menjual sekuritas ke pasar modal merupakan peristiwa yang penting dan karenanya perlu memperoleh persetujuan dari para pemegang saham. f. Konsultan Hukum Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai peusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. Juga keabsahan dokumen-dokumen perusahaan perlu diperiksa oleh konsultan hukum tersebut. 15 g. Penilai (Appraisal) Penilai merupakan perusahaan yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan, untuk memperoleh nilai yang dipandang wajar. Di samping melakukan penilaian terhadap perusahaan yang akan melakukan emisi, seringkali jasa penilai juga diminta oleh bank yang akan memberikan kredit. 2.2.3 Pasar Modal yang Efisien Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Fama (1970) mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe, yaitu : 1. Perubahan harga diwaktu yang lalu (past price changes) Keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga diwaktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan menggunakan trading rules yang berdasarkan atas informasi harga diwaktu yang lalu. 2. Informasi yang tersedia kepada publik (public information) Keadaan dimana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga-harga diwaktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Penelitian mengenai penerbitan saham baru, pengumuman laba dan deviden, perkiraan tentang laba perusahaan, perubahan praktik-praktik akuntansi, merger, dan pemecahan saham, umumnya menunjukan bahwa informasi tersebut dengan cepat dan tepat dicerminkan dalam harga saham. 16 3. Informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private information) Dimana harga tidak mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang diperoleh dari analisa fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam keadaan semacam ini pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal, harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga saham. 2.3 Bursa Efek dan Sekuritas yang Diperdagangkan 2.3.1 Definisi Bursa Efek Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem data atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain sesuai dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Menurut Suad Husnan ( 2005 : 29 ) Sekuritas atau efek ialah : Merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Di Indonesia terdapat dua bursa, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun, sekarang ini bursa tersebut telah dimerger menjadi satu, sehingga sekarang ini bernama Bursa Efek Indonesia (BEI). 2.3.2 Fungsi dari bursa efek adalah : a. Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat. 17 b. Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar. c. Membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat. d. Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan. 2.3.3 Jenis-jenis Efek Jenis-jenis efek yang diperdagangkan di bursa efek yaitu : 2.3.3.1 Saham Saham adalah sebutan surat berharga yang didalamnya tertulis besarnya kepemilikan terhadap sebuah perusahaan dari besarnya modal perusahaan. Saham dikelompokkan menjadi : 1. Saham Biasa (Common Stock) Adalah saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh bagian keuntungan perusahaan (deviden) dalam hal perusahaan memperoleh keuntungan pada satu tahun buku. 2. Saham Preferen (Preferen Stock) Adalah saham dimana pemegangnya mendapat deviden lebih awal dari pemegang saham biasa serta dalam likuidasi perusahaan ini memperoleh dananya setelah pembayaran hutang perusahaan kepada pihak ketiga. 18 3. Saham Lunas dan Saham Belum Lunas Saham lunas adalah saham yang harga nominalnya telah disetor seluruhnya, sedangkan saham belum lunas adalah saham yang harga nominalnya belum disetor seluruhnya. 4. Saham Utama atau Saham Prioritas Saham yang mempunyai hak-hak istimewa yang ditetapkan didalam anggaran dasar perseroan. Saham utama tidak diperdagangkan di bursa. 5. Saham Pendiri Saham jenis ini biasanya diberikan sebagai hadiah kepada orangorang yang telah berjasa pada waktu pertama kali perusahaan didirikan. 2.3.3.2 Obligasi Obligasi adalah surat hutang perusahaan dimana perusahaan membayar bunga sebesar yang tertera dalam surat hutang tersebut. Obligasi mempunyai jangka waktu minimum 5 tahun dan diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan dana dan umumnya memberi tingkat lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku 2.3.3.4 Obligasi Konversi Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat dikonversikan atau ditukar menjadi saham biasa pada waktu tertentu atau sesudahnya. 19 2.3.3.5 Warrant Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memesan atau membeli saham perusahaan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam surat berharga tersebut. 2.3.3.6 Sertifikat Right Merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru dengan harga tertentu. Sertifikat ini diberikan kepada pemegang saham lama sewaktu dilakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham lama. 2.4 Pasar Valuta Asing Pasar valuta asing merupakan mekanisme dimana satu negara dapat memperdagangkan satu mata uang dengan mata uang yang lainnya. Pusat perdagangan atau dikenal dengan istilah bursa tidak terpusat pada suatu negara terbesar di beberapa tempat di dunia. 2.5 Risiko Nilai Tukar Valas (Exchange Risk) Risiko nilai tukar adalah perubahan-perubahan nilai tukar atau kurs yang tidak pasti mengarah pada fluktuasi-fluktuasi tidak pasti pada nilai perusahaan. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar pada saat terjadi perubahan-perubahan potensial yang tidak terantisipasi dalam nilai tukar, yang berpengaruh pada nilai perusahaan. 2.6 Peserta Pasar Valas Peserta utama dalam pasar valas dapat dikategorikan sebagai berikut : 20 1. Bank – bank komersial besar Bertujuan untuk meng-cover posisinya dalam memenuhi kebutuhan transaksi komersial seperti ekspor-impor, pengiriman uang dan lainlain yang dilakukan oleh nasabahnya ataupun untuk kebutuhan bank tersebut. 2. Nasabah komersial (commercial customers) Nasabah komersial terutama perubahan multinasional merupakan peserta dalam valas, dapat berbentuk konglomerasi internasional yang berkecimpung dalam pasar valas untuk tujuan-tujuan hedging maupun transaksi jual beli. 3. Nasabah kecil (retail customers) Selain nasabah besar di atas ada pula peserta dalam pasar valas yang bertransaksi dalam skala kecil yang biasanya dilayani melalui bankirbankir bank umum. Transaksi-transaksi tersebut biasanya dilakukan oleh perusahaan ekspor-impor, individu-individu atau perorangan dan perusahaan kecil. 4. Bank Sentral Bank Sentral berintervensi pada pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar mata uang ataupun untuk mempertahankan target nilai tukar dengan cara membeli atau menjual valas pada pasar valas dengan transaksi yang kadang-kadang berbeda dengan transaksi valas yang dilakukan oleh bank-bank komersial ataupun peserta lainnya. 21 5. Invesment / merchant bank (money market) Melayani pasar modal dan sebagai penjamin emisi saham, obligasi, sindikasi ataupun pinjaman serta jasa keuangan lain untuk perusahaan investasi pada efek-efek valas dan penyertaan diluar negeri. 2.7 Nilai Tukar / Kurs Kurs adalah harga satu mata uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah. Mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing atau sebaliknya sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal. Dua jenis transaksi yang umumnya dilakukan adalah: 2.7.1 Spot Rates Adalah nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal yang berlaku pada saat transaksi. 2.7.2 Forward Rates Merupakan nilai mata uang asing terhadap mata uang lokal yang berlaku pada masa yang akan datang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak yang disepakati bersama. Forward rates merupakan transaksi yang bertujuan untuk menghilangkan risiko aliran kas karena perubahan nilai tukar. Dengan kata lain kedua belah pihak sepakat untuk mematok harga mata uang tertentu pada tingkat tertentu. Tehnik semacam ini disebut juga hedging technique. Karena apabila exchange rates meningkat dimasa yang 22 akan datang, maka untuk memperoleh sejumlah mata uang asing tertentu diperlukan biaya yang tetap. Secara umum kurs forward dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nilai forward valas Kurs forward = Nilai forward mata uang domestik 2.8 Penentu Kurs Mata Uang Asing Teori equillibrium menyatakan bahwa perubahan-perubahan harga relatif, termasuk kurs valas disebabkan oleh guncangan-guncangan riil (real shock) terhadap supply atau demand pada pasar barang. Ada tiga implikasi penting bagi kurs valas : 1. Perubahan-perubahan pada harga-harga relatif tidak disebabkan oleh kurs valas, melainkan oleh perubahan-perubahan harga relatif dan perubahan-perubahan kurs valas riil yang terjadi secara bersamaan dan keduanya dipengaruhi oleh banyak variabel ekonomi fundamental. 2. Pemerintah tidak akan berhasil jika mencoba mempengaruhi kurs valas riil melalui intervensi pasar valas. 3. Tidak ada hubungan sederhana antara perubahan kurs riil dan perubahan dalam tingkat persaingan internasional, tenaga kerja, dan neraca perdagangan. 23 2.9 Pergerakan Tingkat Bunga Dalam hal ini pergerakan nilai mata uang asing dipengaruhi oleh : 1. Perubahan Tingkat Inflasi Jika tingkat inflasi di negara A lebih besar dari negara B, mata uang negara A diperkirakan akan depresiasi relatif negara B. 2. Perubahan-perubahan Tingkat Bunga Kita ketahui bahwa uang dipinjam dan dipinjamkan antar-negara. Beberapa dari dana tersebut hampir secara kontinue di dunia ini, yakni dalam hal mencari aset-aset finansial yang paling likuid (seperti obligasi-obligasi pemerintah jangka pendek/short term government bonds and commercial paper) yang memberikan tingkat bunga yang paling tinggi. Ketika tingkat bunga yang berlaku di negara A berubah relatif terhadap tingkat yang ada di negara B, dana-dana cenderung mengalir ke negara yang tingkat bunganya paling tinggi, hal-hal lain tetap sama. 3. Pertumbuhan Ekonomi Jika pertumbuhan ekonomi negara A lebih tinggi dibanding negara B, mata uang negara A diperkirakan akan apresiasi. Karena ekonomi yang lebih kuat menarik modal, pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan kuatnya nilai tukar. 24 2.10 Tingkat Suku Bunga (SBI) 2.10.1 Pengertian SBI Salah satu instrumen keuangan yang digunakan oleh bank Indonesia untuk mengendalikan likuidasi perekonomian adalah Sertifikat Bank Indonesia. SBI adalah instrumen keuangan jangka pendek yang dijadikan tolak ukur oleh bank-bank pemerintah, swasta nasional dan swasta asing dalam meningkatkan suku bunga tabungan, deposito dan pinjaman kepada para nasabah. SBI dapat diartikan sebagai : ”Surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang jangka pendek. Dasar hukum SBI adalah surat keputusan direksi BI No.21/52/Lep/Dir tertanggal 27 Oktober 1998.” 2.10.2 Tujuan penerbitan SBI SBI dimasukkan untuk digunakan dalam dua jenis pasar yaitu : a. Pasar Primer Pasar primer digunakan sebagai alat pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengatur sistem lelang melalui pergerkan pasar dengan penjualan SBI atau pembelian SBI. Apabila pemerintah menilai bahwa jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka BI akan menjual SBI. Sebaliknya, apabila pemerintah menilai bahwa perlu ada tambahan dana dalam masyarakat maka BI akan membeli kembali SBI. 25 b. Pasar Sekunder 1. Cadangan Sekunder atau secondary reserve Untuk menjaga likuiditas pemilik sertifikat BI jika para pemilik SBI mengalami kekurangan dana, maka mereka dapat menjual SBI kepada BI, untuk memenuhi kebutuhan mereka. 2. Ambil untung atau profit taking Pemilik Sertifikat Bank Indonesia dapat membeli ataupun menjual SBI-nya pada tingkat bunga yang menguntungkan. 3. Tata cara penerbitan SBI Lelang Sertifikat BI dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : 1. Lelang harian, yang akan diadakan sesuai dengan kebutuhan. 2. Lelang mingguan, diadakan setiap hari rabu. Kecuali hari rabu tersebut jatuh pada hari libur maka lelang mingguan akan dilakukan pada hari kerja berikutnya. 3. Lelang bilateral yaitu yang dilakukan oleh BI melalui broker. 4. Tata cara perdagangan SBI Tata cara pedagangan SBI dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Secara Outright Outright adalah transaksi jual beli SBI, dimana penjual tidak memiliki kewajiban untuk membeli SBI sebelum jatuh tempo. 26 2. Secara Repurchase Agreement Transaksi ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan perjanjian bahwa penjual wajib membeli kembali SBI yang bersangkutan dengan jangka waktu yang telah dijanjikan. 5. Fungsi pergerakan pasar dan perantara dalam perdagangan SBI Penggerak pasar atau marker dan perantara atau broker sangat berperan dalam meningkatkan transaksi SBI baik dalam pasar primer maupun pasar sekunder. 1. Penggerak Pasar Fungsi dari penggerak pasar dalam pasar primer adalah sebagai agen pelaksana lelang SBI harian atau mingguan. Dalam pasar sekunder penggerak pasar berfungsi sebagai penggerak dan bertindak sebagai daeler. 2. Perantara Perantara beroperasi di pasar sekunder, ia ikut meningkatkan transaksi SBI dengan mempertemukan penjual dan pembeli, dimana perantara akan merahasiakan nama pembeli dan penjual sebelum transaksi terjadi. 2.11. Return Saham 2.11.1 Pengertian Return saham Return merupakan pendapatan per lembar saham yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Ekspektasi dari para 27 investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Tingkat pengembalian tersebut dapat berupa capital gain ataupun deviden untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Deviden merupakan salah satu peningkatan wealth pemegang saham. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Jenis-jenis return Menurut Jogiyanto (2005:108), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi dan return dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Return Realisasi (realized return), merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. 2. Return Ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Dalam kaitannya antara keputusan investasi dengan return, bahwa dalam berinvestasi investor harus dapat membedakan antara realized return dengan expected return. Investor melakukan investasi untuk melakukan masa depan dengan harapan memperoleh return maksimal, tetapi tidak 28 jarang pula apa yang mereka harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Jadi, return yang didapat oleh investor bisa melebihi atau mungkin kurang dari harapan mereka. Oleh karena itu, investor harus selalu mempertimbangkan resiko dari investasi. 2.11.2 Cara mengukur Return saham Return atau tingkat keuntungan saham adalah suatu timbal balik yang akan diperoleh oleh investor dalam investasinya. Menurut Jogiyanto (2005) return dari suatu sekuritas saham dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : Keterangan : Rit : Rate of return dari saham Pt : Return saham pada suatu periode Pt-1 : Return saham periode sebelumnya Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham merupakan selisih antara return saham pada suatu periode diselisihkan dengan return saham periode sebelumnya kemudian dibagi dengan return saham periode sebelumnya. 29 2.11.3 Pengaruh Nilai Kurs Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemodal yang menginvestasikan dananya tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dimasa depan. Namun, apabila dia bersikap rasional maka dia akan melakukan identifikasi akan kecenderungan dari kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi, dan kemudian memilih alternatif pendapat yang paling mungkin bisa direalisasikan. Oleh karena itu, informasi yang relevan sangat penting alam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi. Informasi tersebut diantaranya harga dollar, tingkat suku bunga (SBI), deviden, laba perusahaan dan lain-lain. Dua faktor yang dipandang berpengaruh terhadap return saham adalah harga dollar dan tingkat suku bunga SBI. Jika ada perubahan dari salah satu atau kedua faktor ini menyebabkan perubahan return saham. Apabila perekonomian tidak menentu dimasa depan sehingga nilai tukar mata uang asing tidak menentu, maka return saham ini akan berubah-ubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI dan harga Dollar yang tinggi mengakibatkan menurunnya return saham. Selain itu akan mempengaruhi return saham ataupun harga saham itu sendiri.