BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang Program
Pelatihan untuk meningkatkan derajat Educational Resiliency pada pada
siswa-siswi underachiever yang berasal dari keluarga broken home di SMP
“X” Bogor, disimpulkan hal-hal berikut:
1. Modul Pelatihan Educational Resiliency ini telah teruji melalui level reaction
dan level learning namun perlu dilakukan revisi lebih lanjut untuk dapat
mengetahui efektifitasnya dalam meningkatkan derajat educational resiliency.
2. Peserta menghayati bahwa secara keseluruhan pelatihan ini bermanfaat, sangat
menarik, dan mendorong mereka untuk melaksanakan hasil yang mereka
dapatkan dari setiap sesi. Hal ini menunjang terjadinya peningkatan derajat
Educational Resiliency setelah diberikan pelatihan.
3. Sesi yang dianggap paling menarik, bermanfaat, penting dan mudah dipahami
adalah sesi 4 yaitu sesi Yes I Can!!!
yang merupakan penegasan dan
pemberian motivasi kepada peserta melalui pemutaran film.
114
Program Magister Psikologi
Universitas Kristen Maranatha
115
4. Sesi yang dianggap paling tidak menarik, kurang bermanfaat, dan kurang
mudah dipahami adalah sesi pertama yaitu Who Am I? yang dirasa kurang
aktif bergerak dan terlalu banyak refleksi diri.
5. Seluruh peserta pelatihan Educational Resiliency mengalami peningkatan
derajat Educational Resiliency. Hal ini menandakan bahwa modul pelatihan
Educational Resilency ini dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
Educational Resiliency.
6. Terjadi peningkatan derajat aspek-aspek Educational Resiliency yang berbedabeda pada masing-masing peserta pelatihan. Namun yang menonjol adalah
sebagian besar peserta mengalami peningkatan derajat aspek untuk aspek
Social Competence.
5.2.
Saran Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
Saran Teoritis:
1. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan kelompok kontrol
(Pretest-Posttest, Natural Control-Group Design), dengan tetap memberikan
perlakuan pada kelompok eksperimen berupa Pelatihan untuk lebih optimal
dalam menilai efektivitas Pelatihan dalam meningkatan derajat Educational
Resiliency.
2. Untuk peneliti yang hendak melanjutkan penelitian dengan intervensi berupa
pelatihan disarankan untuk melakukan revisi mengenai modul yang telah ada
Program Magister Psikologi
Universitas Kristen Maranatha
116
terutama untuk sesi pertama, kemudian meneliti efektivitas modul pelatihan
Educational Resiliency terhadap peningkatan derajat Educational Resiliency
menggunakan teknik penelitian time series.
3. Untuk peneliti dalam bidang Psikologi Sains, yang tertarik untuk melanjutkan
penelitian mengenai Educational Resiliency, disarankan untuk meneliti
mengenai kontribusi dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Educational
Resiliency yaitu risk factors (konflik keluarga dan masalah finansial) dan
protective factors (caring relationships, high expectations, opportunities for
participation and contribution).
4. Mengadakan penelitian dengan intervensi lain seperti menggunakan
Konseling Individu untuk meningkatkan Educational Resiliency pada siswa/i
yang mengalami kesulitan di dalam kelompok besar.
Saran Guna Laksana:
1. Saran untuk siswa, siswa disarankan untuk mendorong dirinya dalam
mengaplikasikan hasil yang didapat dari pelatihan agar bisa menyelesaikan
tugas-tugas sekolah dengan tetap mematuhi jadwal belajar dan strategi
pencapaian target.
2. Saran untuk Sekolah, Pelatihan dapat dijadikan salah satu upaya untuk
mengatasi permasalahan dalam pencapaian prestasi akademis, karena dari
penelitian ini diketahui bahwa Pelatihan dapat meningkatan derajat
Educational Resiliency khususnya pada siswa/i underachiever. Kemudian
melakukan follow-up dan pendampingan kepada para siswa/i terhadap hasil
pelatihan tersebut.
Program Magister Psikologi
Universitas Kristen Maranatha
117
3. Saran untuk Guru Bimbingan&Konseling (BK), menindak lanjuti pelaksanaan
Pelatihan yang telah dilakukan dengan membentuk kelompok (support group)
yang memiliki permasalahan serupa, karena dinamika kelompok yang akan
terbentuk akan membantu menyelesaikan masalah yang dialami karena
kelompok mengalami masalah yang sama. Perlu diperhatikan bahwa di dalam
pembentukan support group sebaiknya juga diikuti oleh siswa yang tidak
bermasalah agar dapat memberikan pengalaman-pengalaman dalam mengatasi
permasalahan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah tersebut kepada
anggota kelompok lain yang bermasalah.
4. Kepada guru wali kelas dan guru bidang studi, agar memberikan
pendampingan secara personal kepada siswa supaya dapat mematuhi jadwal
belajar yang telah mereka buat dan mengawasi kegiatan belajar siswa di
sekolah.
5. Kepada orang tua, agar memberikan pendampingan kepada siswa/i mengingat
usia siswa/i yang masih sangat membutuhkan arahan dan dukungan dari orang
tua. Orang tua dapat dipanggil untuk mengikuti pertemuan oleh pihak sekolah
dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai hasil pelatihan. Diharapkan
dapat terjalin kerjasama antara sekolah dan orangtua untuk mengarahkan
siswa/i untuk mematuhi jadwal belajar yang telah mereka buat, mengawasi
kegiatan belajar siswa/i di rumah dan memberikan penghargaan kepada
siswa/i jika siswa/i tersebut berhasil mematuhi jadwal belajar yang telah
mereka buat ataupun teguran ketika siswa/i tidak mematuhi jadwal belajar.
Program Magister Psikologi
Universitas Kristen Maranatha
Download