peraturan walikota jambi

advertisement
BERITA DAERAH KOTA JAMBI
SALINAN
TAHUN 2009 NOMOR 48
PERATURAN WALIKOTA JAMBI
NOMOR 48 TAHUN 2009
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JAMINAN
KESEHATAN MASYARAKAT NASIONAL DAN JAMINAN
KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH KOTA JAMBI PADA
RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS SERTA JARINGANNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA JAMBI,
Menimbang
: a. bahwa untuk mendukung dan melaksanakan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Nasional dan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Daerah Kota Jambi, perlu mengatur teknis
pelaksanaan dan penggunaan keuangan dalam
rangka
pelaksanaan
kegiatan
jaminan
kesehatan masyarakat Kota Jambi.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan
Peraturan Walikota Jambi tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat Nasional dan Jaminan Kesehatan
Masyarakat Daerah Kota Jambi pada Rumah
Sakit dan Puskesmas Serta Jaringannya;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar
Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 20);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
3. Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4389,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 355);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 33 Tahun
2002 tentang Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas (Lembaran Daerah Kota Jambi
Tahun 2002 Nomor 42);
8. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 6 Tahun
2008 tentang Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah H. Abdul Manap (Lembaran Daerah
Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 6);
9. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas –
Dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah
Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10);
10. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 11 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah
Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 11);
11. Peraturan Walikota Jambi Nomor 34 Tahun
2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) pada dinas dan unit
pelaksana teknis badan UPTD pada badan
Kota Jambi
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
WALIKOTA
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
NASIONAL DAN JAMINAN KESEHATAN
MASYARAKAT DAERAH KOTA JAMBI
PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TAHUN 2009
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah daerah Kota Jambi
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala daerah beserta perangkat
otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah
3. Walikota adalah Walikota Jambi
4. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam
bidang kesehatan daerah Kota Jambi
5. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD
H.Abdul Manap adalah Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul
Manap
6. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
merupakan unsur pelaksana operasional dinas di lapangan yang
berada di wilayah kerja Kecamatan atau beberapa kecamatan
7. Program Jamkesmasnas adalah Program jaminan Kesehatan
Masyarakat miskin yang pembiayaannya dibiayai anggaran
Pemerintah pusat (APBN)
8. Jamkesmasda adalah Program jaminan Kesehatan Masyarakat
miskin yang pembiayaannya
dibiayai anggaran Pemerintah
Daerah (APBD)
9. Pemberi Pelayanan Kesehatan adalah Puskesmas dan Rumah
Sakit yang bekerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Nasional dan Daerah Kota Jambi
10. Pengelola Jamkesmas dan Jamkesmasda adalah orang/badan yang
bertugas menyelenggarakan manajemen kepesertaan, manajemen
pelayanan kesehatan, manajemen keuangan dan administrasi,
mengkoordinasikan pelaksanaan jamkesmas dan jamkesmasda,
pelaksanaan verifikasi serta menyusun dan menyampaikan laporan
pelaksanaan jamkesmas dan jamkesmasda.
11. Pengelola Jamkesmas dan jamkesmasda di Puskesmas ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
12. Pengelola jamkesmas kota Jambi
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
ditetapkan
berdasarkan
13. Pengelola jamkesmasda kota Jambi ditetapkan berdasarkan
Keputusan Walikota
14. Pengelola Jamkesmas dan Jamkesmasda di Rumah Sakit
ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
15. Peserta program jamkesmasnas adalah setiap orang miskin dan
tidak mampu selanjutnya disebut peserta Jamkesmas, yang
terdaftar dan memiliki kartu dan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang pembiayaannya melalui dana APBN
16. Peserta Program Jamkesmasda adalah setiap orang miskin dan
tidak mampu selanjutnya disebut peserta Jamkesmasda, yang
terdaftar dan memiliki kartu dan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang pembiayaannya melalui dana APBD
17. Reagen adalah bahan untuk melakukan pemeriksaan
18. Bahan habis pakai adalah bahan yang digunakan untuk melakukan
pelayanan medis
19. Alat medis habis pakai tertentu adalah IOL, Prothesa (Kusta), J
Stent (Urologi), Alat Vitrektomi (Mata), Stent Arteri (Jantung),
Pompa Kelasi (Thalasemi), VP Shunt (Neurologi), Kateter Double
Lumen (Hemodialisa), Mini Plate (Gigi), Implant (Rekonstruksi
Kosmetik), Implant Spine & Non Spine (Orthopedi), Stent (Bedah,
THT, Kebidanan).
BAB II
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Pasal 2
(1) Setiap peserta jamkesmas/Jamkesmasda berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP)
b. rawat inap tingkat pertama (RITP)
c. rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL)
d. rawat inap tingkat lanjutan (RITL)
e. pelayanan gawat darurat
(2) Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan
berjenjang berdasarkan rujukan
(3) Rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut :
a. tingkat pertama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Jambi
b. tingkat kedua Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jambi
c. tingkat ketiga Rumah Sakit Rujukan Nasional
(4) Perawatan rawat jalan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan
jaringannya, perawatan rawat jalan lanjutan diberikan di Rumah
sakit yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah
(5) Pelayanan rawat inap diberikan di Puskesmas perawatan dan ruang
rawat inap kelas III di Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit
swasta yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Dinas
Kesehatan)
(6) Pada keadaan gawat darurat seluruh pemberi pelayanan kesehatan
(PPK) wajib memberikan pelayanan kepada peserta walaupun
tidak memiliki perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) Penggantian biaya pelayanan kesehatan bagi peserta
Jamkesmasnas diklaim ke Departemen Kesehatan melalui Tim
pengelola Jamkesmas Kota Jambi dan bagi peserta Jamkesmasda
diklaim ke pengelola Jamkesmasda Kota Jambi setelah diverifikasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada program ini;
(7) Pelayanan obat di Puskesmas beserta jaringannya dan di rumah
sakit dengan ketentuan sebagai berikut :
a. obat yang diberikan untuk peserta Jamkesmas dan
Jamkesmasda adalah obat Generik yang tersedia di Puskesmas
dan jaringannya
b. obat yang diberikan untuk peserta Jamkesmas dan
jamkesmasda adalah obat dan bahan habis pakai di rumah sakit
mengacu pada Formularium obat pelayanan kesehatan
program Jamkesmas yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan
c. apabila terjadi kekurangan atau ketiadaan obat pada butir b di
atas maka rumah sakit berkewajiban memenuhi obat tersebut
melalui koordinasi dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan
Jamkesmasda Kota Jambi
d. pemberian obat untuk pasien rawat jalan tingkat pertama
(RJTP) dan rawat jalan tingkat lanjut (RJTL) diberikan selama
3 hari kecuali untuk penyakit-penyakit kronis tertentu dapat
diberikan lebih dari 3 hari sesuai dengan ketentuan medis
e. apabila terjadi peresepan obat diluar ketentuan sebagaimana
butir b di atas maka pihak Rumah Sakit bertanggung jawab
menanggung selisih harga tersebut
f. pemberian obat di rumah sakit menerapkan prinsip pemberian
obat dalam paket satu hari (One day Dispensing)
g. instalasi Farmasi/Apotik dapat mengganti obat sebagaimana
butir b di atas dengan obat-obatan yang sejenis dan harganya
sepadan dengan sepengetahuan dokter penulis resep
h. pada kasus-kasus diagnosis sederhana dokter yang memeriksa
harus mencantumkan nama jelas
i. pada
penegakkan
diagnosis
dokter
berkewajiban
mencantumkan kode diagnosa berdasarkan ICD 9 dan/atau
ICD 10 sebagai dasar pengajuan klaim.
j. pada kasus-kasus dengan diagnosa yang komplek harus
dicantumkan nama dokter yang memeriksa dengan diketahui
oleh Komite Medik Rumah Sakit
k. pembayaran pelayanan kesehatan mengacu pola tarif paket
Jamkesmas dan Jamkesmasda sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Jamkesmas (INA-DRG)
l. verifikasi pelayanan di Puskesmas dilaksanakan oleh Tim
Pengelola Jamkesmas dan Jamkesmasda Kota Jambi
m. verifikasi pelayanan Jamkesmas di Rumah Sakit dilaksanakan
oleh pelaksana verifikasi internal dan independen, pelayanan
Jamkesmasda di Rumah Sakit dilakukan oleh verivikasi
internal dan tim pengelola Jamkesmasda Kota Jambi
n. peserta tidak boleh dikenakan biaya dengan alasan apapun
Bagian Kedua
Prosedur Pelayanan
Pasal 3
(1) Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi peserta
sebagai berikut :
a. peserta yang memerlukan pelayanan
berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
kesehatan
dasar
b. untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menunjukkan kartu
peserta Jamkesmas dan Jamkesmasda
c. penggunaan SKTM dan kartu lain yang berhubungan dengan
keluarga miskin hanya berlaku untuk satu kali pelayanan
kecuali pada kondisi pelayanan lanjutan terkait dengan
penyakitnya harus dikoordinasikan dengan Tim Pengelola
Jamkesmas Kota Jambi (biaya dibebankan dana cadangan
pelayanan tidak langsung Jamkesmasda)
d. Peserta yang memerlukan pelayanan rujukan maka yang
bersangkutan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan disertai
surat rujukan dari Puskesmas dan kartu peserta yang
ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan
kesehatan, kecuali kasus emergensi
e. Pelayanan rujukan sebagaimana butir 4 diatas meliputi:
1). Pelayanan rawat jalan lanjutan spesialistik di Rumah Sakit
2). Pelayanan rawat inap kelas III di rumah Sakit
3). Pelayanan Obat-obatan
4). Pelayanan rujukan spesimen dan penunjang diagnostic
f. Bila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta sejak awal
mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan
diberi waktu maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk
menunjukkan kartu tersebut, pada kondisi tertentu meliputi
anak terlantar, gelandangan, pengemis karena domisili yang
tidak memungkinkan segera mendapatkan SKTM dibiayai
dalam program Jamkesmas dan Jamkesmasda
(2) Prosedur pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlampir
pada bagan alur pelayanan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini
BAB III
PENDANAAN DAN PEMANFAATAN DANA
Bagian Kesatu
Pendanaan
Pasal 4
(1) Dana program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya
bersumber dari DIPA Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan RI.
(2) Dana Program Jamkesmasda di Puskesmas dan jaringannya
bersumber dari APBD Kota Jambi.
(3) Dana Jamkesmas di Rumah Sakit Daerah Kota Jambi bersumber
dari Departemen Kesehatan RI berdasarkan klaim yang diajukan
oleh pihak Rumah Sakit
(4) Dana Jamkesmasda di Rumah Sakit Daerah Kota Jambi bersumber
dari APBD Kota Jambi berdasarkan klaim yang diajukan oleh
pihak Rumah Sakit ke Tim Pengelola Jamkesmasda.
Pasal 5
(1) Dana Program Jamkesmas dan Jamkesmasda merupakan satu
kesatuan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya
(2) Alokasi dana Jamkesmas di setiap Puskesmas ditetapkan oleh
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Alokasi Dana per
Kabupaten/Kota
(3) Alokasi dana Jamkesmas tiap Puskesmas dihitung berdasarkan
jumlah masyarakat miskin yang ditetapkan Menteri Kesehatan
dikali Rp.1000 dikali 12 bulan
(4) Alokasi dana Jamkesmasda tiap Puskesmas dihitung berdasarkan
jumlah masyarakat miskin yang ditetapkan Walikota Jambi dikali
Rp. 1000 dikali 12 bulan
(5) Alokasi dana Program Jamkesmasda merupakan satu kesatuan
untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, alokasi
dana setiap Puskesmas ditetapkan berdasarkan Keputusan
Walikota Jambi
Pasal 6
(1) Alokasi dana Jamkesmasda setiap Puskesmas dibayarkan melalui
bendaharawan Tim Pengelola Jamkesmasda Kota Jambi langsung
ke Pengelola Jamkesmasda di Puskesmas
(2) Setelah pihak Puskesmas menerima kemudian mengisi tanda
terima dan dimasukkan ke rekening dan dibukukan ke buku kas
Jamkesmas Puskesmas
Pasal 7
Prosedur pencairan dan dan penggunaan dana oleh Puskesmas untuk
kegiatan-kegiatan di Puskesmas harus mengikuti prosedur sebagai
berikut :
a. Puskesmas membuat Plan Of Action (POA) kegiatan dan
pembiayaannya yang disepakati (Minilokakarya setiap bulan) yang
dihadiri oleh Tim Pengelola Jamkesmas Kota Jambi dan disetujui
oleh Kadinkes Kota Jambi
b. Pencairan dana berikutnya dilakukan dengan tetap membuat POA
dari hasil minilokakarya termasuk membuat laporan pemenfaatan
dana sebelumnya dan laporan hasil kegiatan. Laporan tersebut
diverifikasi oleh Tim Pengelola jamkesmas Dinkes Kota Jambi
c. Pada Kondisi Kebutuhan dana untuk kegiatan sebelumnya
mengalami
kekurangan,
Puskesmas dapat
mengajukan
pengambilan dana tambahan dengan tetap meminta persetujuan
Kadinkes Kota Jambi
Bagian Kedua
PEMANFAATAN DANA
Pasal 8
(1) Pemanfaatan dana dan besaran untuk jasa pelayanan kesehatan
mengacu pada Perda Nomor 33 Tahun 2002, untuk retribusi jasa
pelayanan disetor ke kas daerah dan dikembalikan lagi untuk dana
kegiatan jamkesmas di Puskesmas
(2) Pemanfaatan dana, Biaya operasional serta biaya pelayanan
kesehatan dalam Peraturan Walikota ini berlaku terhitung sejak
tanggal 1 Januari 2009
(3) Pembagian jasa pelayanan (jasa mediks) diambil sebesar 25% dari
jasa pelayanan (Retribusi) yang didapatkan puskesmas, dibagi
untuk setiap petugas sesuai kesepakatan.
(4) Pajak penghasilan dari jasa pelayanan kesehatan wajib di setor ke
kas negara
(5) Jasa sarana
dalam rangka menunjang kegiatan program
jamkesmas sebanyak 25% dari jasa pelayanan (Retribusi) yang
didapat puskesmas digunakan untuk penyediaan sarana adan
prasarana pelayanan seperti bahan habis pakai, reagen, obat-obatan
khusus apabila tidak tersedia di Puskesmas maupun gudang
farmasi.
Pasal 9
(1) Pemanfaatan dana dan besaran untuk jasa pelayanan kesehatan
mengacu pada Perda Nomor 2 Tahun 2009 tentang Retribusi
Pelayanan Rumah Sakit yang disetor ke kas daerah dan
dikembalikan lagi untuk dana kegiatan Jamkesmas di Rumah
Sakit.
(2) Pembagian Jasa Pelayanan (Jasa Medic) diambil sebesar 44 %
setelah dikeluarkan biaya obat, bahan habis pakai, reagen dan alat
medis habis pakai tertentu dari jasa pelayanan (Retribusi) yang
didapatkan oleh Rumah Sakit.
(3) Pembagian jasa pelayanan (jasa medic) sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dibagi berdasarkan Sistem Renumerasi Rumah Sakit.
(4) Pajak penghasilan dari jasa pelayanan kesehatan wajib disetor ke
Kas Negara.
Pasal 10
(1) Operasional pelayanan kesehatan meliputi kegiatan luar gedung
seperti,
posyandu,
puskesmas
keliling,
rawat
kunjungan/perkesmas, sweeping, upaya pelayanan pencegahan
sekunder
untuk keperluan transportasi sebesar Rp.10.000
perorang untuk satu kali kegiatan
(2) Besarnya biaya pelayanan ditentukan sebagai berikut:
a. pelayanan rawat inap paket Rp. 50.000 perhari
b. pertolongan persalinan normal paket
Rp.350.000 per
persalinan
c. pertolongan dengan penyulit paket Rp.500.000 per persalinan
d. pelayanan spesialist Rp.20,000 per konsultasi
e. transportasi rujukan kendaraan roda empat Rp.20.000 dan
pendamping rujukan Rp.15.000 perorang.
f. honor pengelolah Jamkesmas dan jamkesmasda di puskesmas
Rp.75.000 perorang.
g. kegiatan managemen puskesmas, minilokakarya puskesmas
Rp.12.000 perorang persatu kali kegiatan
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 11
(1) Bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyai kartu identitas
seperi gelandangan, pengemis, anak terlantar yang karena sesuatu
hal tidak terdaftar sebagai peserta Jamkesmas atau Jamkesmasda,
akan dikoordinasikan oleh PT. Askes (Persero ) dengan Bagian
Sosial Setda Kota Jambi untuk diberikan kartu
(2) Bagi bayi yang terlahir dari keluarga peserta Jamkesmas langsung
menjadi peserta baru sebaliknya bagi peserta yang meninggal
dunia langsung hilang hak kepesertaannya.
PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Walikota ini dengan Penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Jambi
Ditetapkan di Jambi
pada tanggal
2009
WALIKOTA JAMBI
R. BAMBANG PRIYANTO
Diundangkan di Jambi
pada Tanggal
2009
SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI
KAILANI
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009
LAMPIRAN
PERATURAN WALIKOTA JAMBI
Nomor
:
TAHUN 2009
Tanggal :
2009
Tentang :PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
NASIONAL DAN JAMINAN KESEHATAN
MASYARAKAT DAERAH KOTA JAMBI
PADA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
SERTA JARINGANNYA
ALUR PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
RITP
Peserta
Loket
Pendafta
rn
Pelayana
n
Kesehat
an
Pulang
Rujukan
ALUR PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
RITL
Peserta
Dg surat
rujukan
Loket
Pendaftara
n
SKP
Pelayanan
Kesehatan
PULANG
VERIFIKASI
KASUS
EMERGENSI
RJTL
WALIKOTA JAMBI
R. BAMBANG PRIYANTO
Download