BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merkuri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merkuri (Hg) adalah logam berat tipe II, yang secara alami terdapat di
lingkungan. Logam tersebut masuk ke sistem perairan terutama melalui jalur
antropogenik, misalnya berasal dari limbah yang mengandung pewarna, fungisida
yang digunakan dalam pertanian, pertambangan dan peleburan, limbah industri,
pembakaran bahan bakar fosil, limbah perkotaan dan medis (Clarkson, 1994;
Porcella, 1994; Watras et al., 1994; Church dan Scudlark, 1998 dalam Murphy,
2000). Manusia dapat terpapar merkuri melalui makanan yang terkontaminasi metil
merkuri. Senyawa tersebut merupakan racun yang menyerang bagian saraf. Selain
itu, metil merkuri digolongkan sebagai karsinogen type C pada manusia. Paparan
merkuri dapat menyebabkan perkembangan yang lambat, terjadinya kebutaan,
kelumpuhan otak, dan cacat lahir lainnya. Merkuri dapat terakumulasi pada
organisme melalui rantai makanan (Clarkson, 1990; Grieb et al., 1990; Bloom,
1992; Clarkson, 1994; Trudel dan Rasmussen, 1997; Ginsberg dan Toal 2000;
USEPA, 2000; Clarkson, 1994 dalam Murphy, 2000).
Danau Siais merupakan danau air tawar yang terletak di Kelurahan Rianiate,
Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera
Utara. Saat ini, disekitar wilayah danau tersebut, yaitu di Desa Aek Pining,
Kecamatan Batang Toru, berlangsung kegiatan penambangan dan pengolahan
emas. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah yang mengandung merkuri dan
dibuang secara langsung ke Sungai Batang Toru. Jarak antara pembuangan limbah
pertama ke Sungai Batang Toru dengan Danau Siais adalah ± 12 km.
Ikan merupakan salah satu predator puncak dalam ekosistem akuatik, yang
dapat mengakumulasi senyawa merkuri melalui air, pakan, dan partikulat. Ikan
dengan kadar merkuri yang tinggi akan berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia
(Suseno, 2011).
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu hewan akuatik yang
digunakan dalam studi toksikologis, khususnya untuk mempelajari efek toksik
logam berat. Hal ini disebabkan ikan mas (C. carpio L.) dapat mengakumulasi
merkuri pada jaringan otot. Organisme tersebut juga merupakan bioindikator
adanya peningkatan konsentrasi logam di lingkungan, yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi logam berat dalam tubuh ikan (Khoshnamvand et al.,
2013). Pengukuran laju penyerapan (uptake) logam pada hewan aquatik dapat
memberikan gambaran kecepatan uptake dan akumulasi logam dalam tubuh
tersebut, sehingga dapat diketahui besarnya efek toksik yang akan ditimbulkannya.
B. Permasalahan
Limbah pengolahan emas telah dibuang secara langsung ke Sungai Batang
Toru, yang mengalir menuju ke Danau Siais. Hal ini dapat meningkatkan
konsentrasi merkuri di perairan danau tersebut. Merkuri telah dilaporkan dapat
terakumulasi dalam tubuh ikan, yang hidup di perairan tercemar merkuri. Namun,
belum diketahui laju penyerapan (uptake) dan besarnya akumulasi merkuri pada
insang dan hati ikan mas (C. carpio L.) di danau tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari laju uptake dan akumulasi merkuri
pada insang dan hati ikan mas (C. carpio L.) di Danau Siais.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
prediksi laju uptake pada ikan mas (C. carpio L.) di Danau Siais. Selain itu, hasil
penelitian ini diharapkan sebagai salah satu acuan bagi pengambil keputusan dalam
pengelolaan Danau Siais, dan penanggulangan dampak negatif merkuri.
Download