BAB II LANDASAN TEORI Kualitas daya listrik untuk industri dan gedung bertingkat tergantung dari pasokan energi listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Menurunnya nilai fakor daya lebih kecil dari 0,85 berdampak terhadap rugi-rugi daya dan meningkatnya nilai daya reaktif (kVar), sehingga kualitas daya listrik menjadi rendah dan timbul jatuh tegangan. Untuk menjaga kualitas daya listrik maka dipasanglah kapasitor bank dengan kapasitas sesuai kebutuhan. Salah satu metoda perawatan kapasitor bank yang perlu dilakukan adalah monitoring suhu kapasitor itu sendiri jangan sampai terjadi over heat, karena berisiko terjadi kebakaran atau ledakan. 2.1 Kapasitor Bank Kapasitor Bank merupakan peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif yang terdiri sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran parameter yang sering dipakai adalah KVar (Kilovolt ampere reaktif) meskipun pada kapasitor sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi menghilangkan terhadap sifat induktif (leaging). Gambar 2.1 Kapasitor Bank 2.1.1 Fungsi Kapasitor Bank Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban induktif, Seperti yang kita ketahui beban listrik terdiri dari beban reaktif (R), induktif (L) dan capasitif(C). Dimana peralatan listrik yang sering digunakan dan dijumpai memiliki karakteristik induktif, sehingga untuk menyeimbangkan karakteristik beban tersebut perlu digunakan kapasitor yang berperan sebagai beban kapasitif. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari kapasitor bank: 1. Memperbaiki Power Factor (faktor daya). 2. Mensuplai daya reaktif sehingga mamaksimalkan penggunaan daya komplek (KVA). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 3. Mengurangi jatuh tegangan (Voltage drop). 4. Menghindari kelebihan beban transformer. 5. Memberikan tambahan daya tersedia. 6. Menghindari kenaikan arus/suhu pada kabel. 7. Menghemat daya / efesiensi. 8. mengawetkan instalasi & Peralatan Listrik. 9. Kapasitor bank juga mengurangi rugi – rugi lainnya pada instalasi listrik. 2.1.2 Perawatan Kapasitor Bank Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki PF (Power Factor) supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang. Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi : Pemeriksaan kebocoran Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor Pemeriksaan isolator 2.1.3 Komposisi Panel Kapasitor Bank Sebelum menyusun panel kapasitor, ditentukan terlebih dahulu besar kompensasi yang diperlukan dan jumlah step. Perlu dipertimbangkan juga adanya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 distorsi harmonik pada jaringan. Total Harmonic Distortion atau THD ini menentukan jenis kapasitor bank yang digunakan. Secara global komponenkomponen penyusun panel kapasitor adalah sebagai berikut : 1. Box Panel/ Enclosure, perhatikan ukuran panel jangan terlalu sempit agar panas yang ditimbulkan kapasitor bank dan komponen lain bisa cepat terbuang melalui ventilasi/ exhaust fan. Jarak antar kapasitor bank sebaiknya 5 cm (temperatur akan mempengaruhi life time). 2. Main breaker, bisa menggunakan LBS (Load Break Switch) atau MCCB sesuai dengan kebutuhan (1,3 X In). 3. Kapasitor Bank, disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan dan dipertimbangkan THD jaringan. 4. Contactor, lebih aman menggunakan contactor khusus capacitor bank tetapi bisa juga dengan menggunakan contactor biasa (size -up). 5. Protection, menggunakan Fuse atau MCCB/ NFB dengan kapasitas 1,3 X In(capacitor). 6. PFC (Power Factor Corection), sesuaikan dengan step yang diperlukan. Perhatikan wiring diagram PFC, kadang terdapat perbedaan wiring requirement untuk merk yang berbeda. 7. Cos phi meter, untuk memonitor faktor daya saat kondisi manual. 8. CT (Curret Transformer) untuk mengukur arus pada panel induk. 9. Pilot Lamp, untuk indikasi ON, OFF tiap-tiap step dan R,S, T. 10. Push Button, untuk START – STOP pada kondisi Manual. 11. Selektor Switch, untuk memilih mode Automatic atau Manual. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 12. Relay Auto – Manual, gunakan yang 4 pole bisa MY4 atau LY4. 13. Breaker Kontrol, dengan beberapa MCB 1 pole untuk proteksi jalur kontrol. 14. Relay Back-up, digunakan untuk back-up kontak coil contactor pada ukuran yang besar. 15. Kabel dan lain lain. 2.2 Sistem Kontrol Untuk memenuhi kesemuanya, komponen diatas saja tidaklah cukup, tetapi juga memerlukam suatu cara untuk melakukan pengontrolan temperature/suhu pada masing-masing kapasitor bank, sehingga terhindar dari bahaya kebakaran atau ledakan. Berangkat dari alasan inilah maka terciptalah suatu konsep pengontrolan yang disebut dengan Sistem Kontrol. Ada beberapa definisi yang harus dimengerti untuk lebih memahami sistem kontrol secara keseluruhan, yaitu: Sistem, Proses, Kontrol dan Sistem Kontrol. Definisi dari beberapa istilah tersebut adalah sebagai berikut: Sistem : Kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dalam melakukan sesuatu untuk sasaran tertentu. Proses : Perubahan yang berurutan dan berlangsung secara kontiniu dan tetap menuju keadaaan akhir tertentu. Kontrol : Suatu pekerjaan untuk mengawasi, mengendalikan, mengatur, dan menguasi sesuatu. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Sistem Kontrol (Control System) adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel atau parameter) sehingga berada pada suatu harga atau range tertentu. Contoh variabel atau parameter tersebut adalah: tekanan (pressure), aliran (flow), ketinggian (level), dan sebagainya. Hubungan sebuah sistem dan proses dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini: Gambar 2.2 Blok Diagram Sistem 2.3 Mikrokontroler Arduino Mikrokontroler adalah suatu terobosan dalam teknologi mikroprosesor dan mikrokontroler, perbedaannya mikrokontroler hanya digunakan untuk menangani suatu aplikasi tertentu. Mikrokontroler Arduino merupakan sebuah alat yang dapat digunakan layaknya sebuah komputer yang dapat diprogram, dihapus, dan diprogram kembali oleh user sehingga dapat mengontrol berbagai perangkat keras sesuai dengan kebutuhan. Mikrokontroler Arduino merupakan perangkat keras open source dan mempunyai pengembangan bahasa pemrograman script module Mikrokontroler Arduino. Mikrokontroler Arduino diterapkan dalam pengembangan hardware yang interaktif, dapat menerima input dari berbagai sensor, switch, relay, serta dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 mengontrol output berupa lampu, motor, LCD karakter, dan keluaran perangkat keras lainnya. Beberapa kelebihan Mikrokontroler Arduino jika dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya adalah sebagai berikut: Murah. Mikrokontroler Arduino relatif lebih murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler lainnya. Lintas platform. Berbeda dengan kebanyak sistem mikrokontroler lainnya yang hanya dapat bekerja pada sistem Windows, Mikrokontroler Arduino dapat bekerja pada sistem operasi Windows, Machintos OSX, dan Linux. Perangkat lunak open source dan extensible. Mikrokontroler Arduino merupakan perangkat yang open source. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C yang dikhususkan untuk Mikrokontroler Arduino. Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, mikrokontroler yang akan digunakan adalah Arduino UNO yang akan dijelaskan pada sub - bab selanjutnya. 2.3.1 Mikrokontroler Arduino UNO Mikrokontroler Arduino UNO dapat diprogram dengan bahasa C yang sudah dikhususkan untuk Mikrokontroler Arduino pada perangkat lunak Arduino IDE (Integrated Development Environment). Perangkat lunak ini dapat melakukan compile dan burning program ke dalam modul Mikrokontroler Arduino dengan menyesuaikan port serial antara Mikrokontroler Arduino dengan PC. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Gambar 2.3 Mikrokontroler Arduino UNO Gambar 2.3 merupakan arsitektur dari Mikrokontroler Arduino UNO dengan menggunakan ATmega328. Gambar 2.4 Arsitektur Arduino UNO ATmega328 Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh ATmega328 dibandingkan mikrokontroler yang lain adalah sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 High performance, karena menggunakan AVR 8 bit Mikrokontroler. Segmen memori non - volatile sehingga daya tahan sangat tinggi. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1 KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen. Memiliki internal SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2 KB. Fitur peripheral. Master/slave SPI (Serial Peripheral Interface). UART TTL (Universally Asynchronous Receiver/Transmitter Transistor – Transistor Logic), I2C (Inter – Integrated Circuit), SPI, dan USB (Universal Serial Bus) untuk pemrograman serial. Interupt pada pin jika ada perubahan nilai. Memiliki pin I/O (Input/Output) digital sebanyak 14 pin yang 6 diantaranya digunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation). Memiliki kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz. Memiliki beragam jenis shield untuk pendukung kerja mikrokontroler. Memiliki kecepatan: 0 hingga 20 Mhz pada kondisi 1.8 - 5.5 V. Memiliki konsumsi daya yang rendah pada 1 Mhz yaitu 1.8 V. Mikrokontroler Arduino UNO bekerja seperti mikrokontroler pada umumnya yang terbagi atas dua kondisi, yaitu: kondisi pemakai (user mode) dan kondisi pemrograman (configuration mode). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Mikrokontroler Arduino UNO berada pada kondisi awal dimana dalam keadaan kosong ketika pertama kali digunakan dan dihidupkan. Programmer harus melakukan upload program untuk menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO agar mikrokontroler dapat bekerja seperti yang dituliskan di dalam program. Konfigurasi yang dapat dilakukan yaitu, penggunaan pin, clock, looping, transmit, receive, dan berbagai macam instruksi. Kondisi pemakai adalah kondisi mikrokontroler sudah berisi program yang dituliskan. Inilah yang dinamakan konfigurasi atau pengaturan pada Mikrokontroler Arduino. 2.3.2 Board Starter Kit Mikrokontroler Arduino UNO Mikrokontroler Arduino UNO memiliki 14 pin I/O termasuk di dalamnya terdapat 6 pin untuk output PWM serta bootloader untuk proses upload program sehingga tidak lagi memerlukan chip programmer atau ISP (In-System Chip Programming) programmer untuk menuliskan program. PIN I/O 14 pin I/O seperti yang ditunjukkan pada gambar didefinisikan pada file .ino meliputi koneksi I/O serta interrupt pin jika terjadi perubahan nilai pada program yang dibuat. Gambar 2.5 Tombol Reset, 14 pin I/O dan 6 pin PWM http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Enam buah pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 dapat digunakan sebagai pin analog output yang tegangan outputnya dapat diatur sesuai dengan program mikrokontroler. Clock Sources Mikrokontroler Arduino UNO memiliki sumber daya clock yang ditunjukkan pada gambar 2.6. Gambar 2.6 Quartz Crystal Oscillator 16 MHz Board yang ditunjukkan oleh Gambar 2.5 merupakan board Arduino UNO dengan clock 16 Mhz. Clock tersebut dapat diatur sesuai dengan pengembangannya. Port Mikrokontroler Arduino UNO Mikrokontroler Arduino UNO mempunyai 2 port yang umum digunakan yaitu, port USB dan port daya eksternal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.7. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Gambar 2.7 Port Daya Eksternal dan USB Mikrokontroler menggunakan port USB untuk upload program dan melakukan komunikasi serial antar komputer dan board Arduino UNO. Port daya eksternal dapat diberikan tegangan DC 9 hingga 12V. Pin Analog Gambar 2.8 Pin Analog Input Mikrokontroler Arduino UNO memiliki 6 pin Analog Input yaitu, A0 sampai A5. Enam pin analog input ini merupakan 6 channel analog-todigital (A/D converter) dengan resolusi 10 bit, yaitu terdapat nilai dari 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 hingga 1023. Pin analog juga dapat difungsikan sebagai digital pin dengan cara menginisialisasikan nomor pin dari kode pemrograman. 2.4 Bahasa Pemrograman C untuk Mikrokontroler Arduino Pemrograman C memberikan kemudahan kepada programmer untuk mendefinisikan cara kerja dari program dengan membuat struktur didalamnya. Sistem compiler bahasa C akan memberikan peringatan jika terjadi kesalahan penulisan syntax program. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang memiliki probabilitas tinggi, fleksibel, dan bersifat modular. 2.4.1 Cara penulisan Bahasa C untuk Mikrokontroler Arduino Pada umumnya, pemrograman Mikrokontroler Arduino membutuhkan library yang merupakan kumpulan modul - modul perintah yang digunakan untuk kebutuhan instruksi program. Modul library diinisialisasi terlebih dahulu dan diletakkan pada bagian atas sebuah program dengan format penulisan #include <nama library>. Fungsi setup( ) dan fungsi loop( ) merupakan struktur program utama di dalam pemrograman Mikrokontroler Arduino UNO. Fungsi setup akan dijalankan satu kali, ketika program mulai dijalankan untuk pertama kalinya atau dilakukan reset di dalam mikrokontroler. Fungsi ini digunakan untuk menginisialisasi variabel, mode pin, memulai penggunaan library, dan sebagainya. Gambar 2.8 merupakan contoh penggunaan fungsi setup( ) pada Mikrokontroler Arduino UNO. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Gambar 2.9 Fungsi Setup( ) pada Pemrogrman Arduino UNO Fungsi loop( ) digunakan untuk inisialisasi dan set sebuah nilai seperti halnya kontrol on/off sebagai fungsi pengaktifan di dalam mikrokontroler. Fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup( ) selesai. Gambar merupakan contoh penggunaan fungsi loop( ) pada Mikrokontroler Arduino UNO. Gambar 2.10 Fungsi Loop( ) pada Pemrograman Arduino UNO http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 2.4.2 Pendeskripsian Bahasa C untuk Arduino Pendeskripsian kerja dari Arduino UNO memiliki beberapa bagian, yaitu: structure, values, dan function. Structure Bagian ini menghubungkan dan menginisialisasi untuk mendefinisikan struktur interkoneksi yang tepat dari sinyal yang diberikan pada input dan output. Values Di dalam arsitektur ini terdapat penggunaan untuk definisi dari variables dan constants. Variables memiliki tipe data berupa void, char, word, string, dan array. Constans sebagai definisi program berupa input, output, true, false, dan lainnya. Function Arsitektur ini didesain untuk menghasilkan sebuah proses yang merupakan kumpulan dari sequential dengan dipasangkan secara paralel dengan statement program lainnya. Seperti contoh, baca digital, ambil nilai sensor, dan berbagai fungsi advanced lainnya. 2.5 Visual Basic 6.0 Visual Basic 6.0 (VB 6.0) selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 aplikasi berbasiskan Windows. Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI-Grapical User Interface). Microsoft Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event atau kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti : Untuk membuat program aplikasi berbasis windows. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti: control ActiveX, file Help, aplikasi Internet, dan sebagainya. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan. Gambar 2.11 Visual Basic 6.0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 2.5.1 Keistimewaan Visual Basic 6.0 Keistimewaan utama visual basic 6.0 ini diantaranya seperti: 1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dangan visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi. 2. Memiliki Compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien. 3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu. 4. Tambahan control-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic. 5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak. 6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi. 7. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. 2.5.2 Proses Pembuatan Aplikasi Visual Basic 6.0 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Proses pembuatan applikasi pada visual basic 6.0 pada dasarnya sama seperti pada bahasa pemrograman lainnya, terutama yang berorientasi objek atau visual. Prosedur dasar untuk membuat program aplikasi pada Visual Basic 6.0 adalah sebagai berikut: 1. Jalankan Visual Basic 6.0 2. Baut aplikasi baru atau buka apliksi yang sudah ada. 3. Jika sudah selesai, jalankan program aplikasi yang anda buat tersebut. 4. Periksa dengan debugger yang disediakan (untuk memeriksa error). 5. Simpan program aplikasi yang sudah dibuat. 6. Mengkompilasi aplikasi unutk menghasilkan file executable yang dapat langsung dijalankan. 7. Distribusikan program aplikasi ke para pemakai akhir. 8. Keluar dari visual basic 6.0. 2.5.3 Data Logger Data logger adalah suatu alat elektronik yang berfungsi mencatat data dari waktu ke waktu secara continue. Beberapa data logger menggunakan personal komputer dan software sebagai tempat menyimpan data dan menganalisis data. Data yang disimpan di harddisk dapat diakses kapanpun kita inginkan. Hal ini termasuk beberapa perangkat akuisisi data seperti plug-in board atau sistem komunikasi serial yang menggunakan komputer sebagai sistem penyimpanan data real time. Hampir semua pabrikan menganggap sebuah data logger adalah sebuah perangkat yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 berdiri sendiri (Stand Alone Device) yang dapat membaca berbagai macam tipe sinyal elektronika dan menyimpan data di dalam memori internal untuk kemudian didownload ke sebuah komputer. Logging data (data logging) adalah proses otomatis pengumpulan dan perekaman data dari sensor untuk tujuan pengarsipan atau tujuan analisis. Sensor digunakan untuk mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur secara otomatis dan akhirnya dikirimkan ke komputer atau mikroprosesor untuk pengolahan. Berbagai macam sensor sekarang tersedia. Sebagai contoh, suhu, intensitas cahaya, tingkat suara, sudut rotasi, posisi, kelembaban relatif, pH, oksigen terlarut, pulsa (detak jantung), bernapas, kecepatan angin, dan gerak. Selain itu, banyak peralatan laboratorium dengan output listrik dapat digunakan bersama dengan konektor yang sesuai dengan data logger. Data logger (perekam data) adalah sebuah alat elektronik yang mencatat data dari waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen didalamnya maupun ekternal sensor dan instrumen. Atau secara singkat data logger adalah alat untuk melakukan data logging. Biasanya ukuran fisiknya kecil, bertenaga baterai, portabel, dan dilengkapi dengan mikroprosesor, memori internal untuk menyimpan data dan sensor. Beberapa data logger diantarmukakan dengan komputer dan menggunakan software untuk mengaktifkan data logger Logging data (data logging) adalah proses otomatis pengumpulan dan perekaman data dari sensor untuk tujuan pengarsipan atau tujuan analisis. Sensor digunakan untuk mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur secara otomatis dan akhirnya dikirimkan ke komputer atau mikroprosesor untuk pengolahan. Berbagai macam sensor sekarang tersedia. Sebagai contoh, suhu, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 intensitas cahaya, tingkat suara, sudut rotasi, posisi, kelembaban relatif, pH, oksigen terlarut, pulsa (detak jantung), bernapas, kecepatan angin, dan gerak. Selain itu, banyak peralatan laboratorium dengan output listrik dapat digunakan bersama dengan konektor yang sesuai dengan data logger. Data logger (perekam data) adalah sebuah alat elektronik yang mencatat data dari waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen didalamnya maupun ekternal sensor dan instrumen. Atau secara singkat data logger adalah alat untuk melakukan data logging. Biasanya ukuran fisiknya kecil, bertenaga baterai, portabel, dan dilengkapi dengan mikroprosesor, memori internal untuk menyimpan data dan sensor. Beberapa data logger diantarmukakan dengan komputer dan menggunakan software untuk mengaktifkan data logger melihat dan menganalisis data yang terkumpul, sementara yang lain memiliki peralatan antarmuka sendiri (keypad dan LCD) dan dapat digunakan sebagai perangkat yang berdiri sendiri (stand-alone device). Data logger berbasis PC (PC-based data logger) menggunakan komputer, biasanya PC, untuk mengumpulkan data melalui sensor dalam rangka menganalisis dan menampilkan hasilnya. Sistem data logger juga dapat menyediakan fitur tambahan seperti perhitungan waktu proses pemantauan alarm dan kontrol. SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan evolusi lebih lanjut dari sistem data logger berbasis komputer, dimana data disajikan dalam bentuk grafis sehingga operator dapat mengawasi percobaan atau proses. Karena fleksibilitas dari data logger berbasis komputer, mereka sekarang digunakan dalam berbagai aplikasi dan industri. Sistem data logger memiliki skalabilitas yang tinggi dan setidaknya 8 input hingga ribuan. Peralatan dasar untuk pengukuran berbasis komputer terdiri dari sensor, unit scanner atau pengukuran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 komputer dan beberapa perangkat lunak aplikasi yang dirancang untuk data logging aplikasi. Biasanya, sensor yang dipasang ke perangkat sinyal input-output yang pada gilirannya dihubungkan ke komputer menggunakan port standar seperti RS232, Ethernet atau USB. Atau dipasang langsung ke bus komputer. Sebagai tambahan, printer juga berguna untuk membuat grafik cetak atau laporan. Perangkat lunak yang terdapat pada komputer biasanya digunakan untuk mengelola pengumpulan data, display, penyimpanan dan analisis serta transmisi data. Sistem data logger berbasis komputer dapat sub kategori untuk menjadi baik terpusat atau terdistribusi. Salah satu keuntungan menggunakan data logger adalah kemampuannya secara otomatis mengumpulkan data setiap 24 jam. Setelah diaktifkan, data logger digunakan dan ditinggalkan untuk mengukur dan merekam informasi selama periode pemantauan. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kondisi lingkungan yang dipantau, contohnya seperti suhu udara dan kelembaban relatif. 2.6 LCD (Liquid Crystal Display) Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter huruf ataupun grafik. LCD adalah salah satu jenis display elektronik yang berfungsi sebagai penampil data dalam bentuk karakter angka, huruf, grafik, maupun simbol dengan lebih baik. Penggunaan LCD diperlukan sebagai sebuah output yang berupa tampilan yang menunjukan suatu nilai atau besaran dari besaran yang diukur dari suatu sistem yang dibuat. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Gambar 2.13 LCD 16 x 2 Karakter M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan LCD. Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD ini mempunyai CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). Modul LCD ini memiliki 16 kaki untuk berkomunikasi dengan sistem mikrokontroler yang terdiri atas 3 kaki kontrol, 8 kaki data, dan 5 kaki supply tegangan. Konfigurasi 16 pin pada LCD 16 x 2 karakter, yaitu: VSS : Ground VDD : Input supply 5V (Volt) V0 : Pengatur kontras (Potensiometer) RS : Register Select R/W : Read/Write control bus E : Data Enable http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 D0 – D7 : Data A : Input positif untuk layar K : Input negatif untuk layar Terdapat 2 jenis LCD M1632, yaitu LCD M1632 refubrish dan LCD M1632 Hitachi. Perbedaan keduanya adalah pada penggunaan pin nomor 1 dan 2. Pada LCD M1632 refubrish, pin 1 diberikan tegangan 5 V dan pin 2 diberikan tegangan 0 V. Sedangkan pada LCD M1632 Hitachi, penggunaan kedua pin tersebut adalah kebalikan dari LCD M1632 refubrish. 2.7 Sensor Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengkonversi suatu besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi besaran listrik berupa tegangan, resistansi, dan arus listrik sehingga dapat dikenali oleh suatu rangkaian elektronik. 2.7.1 Sensor Suhu DHT 11 Sensor DHT 11 merupakan sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini tergolong komponen yang memiliki tingkat stabilitas yang baik, serta ditambah dengan kemampuan mikrokontroler 8 bit seperti Arduino. Koefisien kalibrasi DHT 11 disimpan dalam OTP program memori, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka modul ini membaca koefisien sensor. Berikut gambar sensor suhu DHT 11: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Gambar 2.14 Sensor Suhu DHT 11 Table 2.1 Spesifikasi Sensor Suhu DHT 11 Power Suplay 3-5 v DC Rentang pengukuran Kelembapan (20% – 90% RH) Suhu (0-50 celcius) Akurasi Kelembapan (4 RH) Suhu (2.0 Celcius) Sensitivitas Kelembapan (1% RH) Suhu(0.1 Celcius) Priode Sensing Rata-rata: 2 s Prinsip Kerja DHT 11 langkah pertama akan dikirimkan perintah START oleh micro ke DHT 11 jadi kita kirim pulsa Low 18ms dan High 40us, lalu kita tunggu sebentar sampai ada response/jawaban dari DHT 11 berupa pulsa low - high selebar 54us & 80us, setelah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 itu hasil pengukuran akan dikirimkan sensor menggunakan format 8bit sebanyak 5 kali. 2.8 TeamViewer TeamViewer adalah aplikasi yang dapat digunakan sebagai media komunikasi jarak jauh, menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lain menggunakan akses internet pada kedua komputer tersebut. TeamViewer memungkinkan untuk kedua komputer dapat melakukan file transfer, chating dan melakukan video call. Selain itu TeamViewer juga memungkinkan untuk dapat mengakses komputer kita dari jarak jauh dengan menggunakan komputer lain dan itu sangat mudah, kita hanya perlu memasukan password TeamViewer pada komputer satu dan menghubungkannya ke komputer lainnya yang sedang kita gunakan, atau dengan kata lain ketika seseorang yang menggunakan TeamViewer dan memiliki akses dengan internet kemudian memiliki patner dari komputer lain yang sama menggunakan TeamViewer dan memiliki akses internet juga, maka orang pertama akan dapat menjalankan komputer dari orang kedua dari jarak jauh atau sering disebut remote control. TeamViewer akan sangat membantu bagi sebagian orang untuk menunjang suatu pekerjaan dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat memaksimalkan hasil pekerjaan dari masing-masing individu. TeamViewer adalah salah satu aplikasi yang termasuk dalam cloud computing yang berarti dua atau lebih perangkat dapat berinteraksi pada jarak yang jauh dengan menggunakan akses internet sebagai penghubungnya. TeamViewer ini sudah banyak di aplikasikan oleh banyak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 perusahaan sebagai media komunikasi mereka dengan relasi sesame perusahaan atau dengan sesama karyawan perusahaan tersebut. Gambar 2.15 TeamViewer Teamviewer adalah software yang bisa digunakan secara gratis untuk penggunaan personal/non-comercial-use. Teamviewer dapat digunakan untuk mengakses PC secara jarak jauh selama ada jaringan yang menghubungkannya misalnya Internet. Ada 3 jenis Teamviewer yang tersedia yaitu versi Installer, versi portable dan versi web base. Teamviewer memiliki 2 fungsi utama yaitu : Remote Support (artinya anda dapat mengakses PC lain secara remote (anda sebagai pengendali) dan dapat melihat layar PC yang sedang anda remote), Presentation (Ini kebalikan dari remote support, artinya setelah terjadi hubungan antar 2 komputer maka komputer yang melakukan koneksi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 (awal) akan menampilkan layar monitornya di PC lain yang di akses), File Transfer, dan VPN. Sebelum dapat menggunakan TeamViewer syaratnya adalah ke-2 PC yang akan dihubungkan harus memiliki software Teamviewer dengan versi sama. Berikut ini sekilas penjelasan tentang cara menggunakan TeamViewer. 1. Jalankan TeamViewer di ke-2 PC, tunggu muncul ID dan password 2. Hubungkan ke internet jika anda ingin meremote melalui internet. 3. Pilih jenis koneksi yang akan ada lakukan (remote support, presentation atau file transfer). 4. Masukan ID & Password komputer yang akan di remote. kemudian klik "Connect to partner". Gambar 2.16 ID & Password TeamViewer http://digilib.mercubuana.ac.id/ Filename: BAB 2.docx Directory: D:\CAMPUS\TA Finish Jaya R Template: C:\Users\user\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: user Keywords: Comments: Creation Date: 10/17/2016 1:53:00 PM Change Number: 17 Last Saved On: 12/9/2016 1:15:00 PM Last Saved By: user Total Editing Time: 179 Minutes Last Printed On: 12/9/2016 1:23:00 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 27 Number of Words: 4,271 (approx.) Number of Characters: 24,348 (approx.) http://digilib.mercubuana.ac.id/